Anda di halaman 1dari 9

Lingkungan hidup

Artikel utama: Flora Indonesia dan Fauna Indonesia

Rafflesia arnoldii bunga terbesar di dunia, diameternya mencapai 1,3 meter.

Komodo, hewan reptil langka khas dari Nusa Tenggara.

Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa
pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman
mahluk hidup yang tinggi"[39][40] umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia berdasarkan
penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25
persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas
Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik
Demokratik Kongo.[41]
Meskipun demikian, Guinness World Records pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai
negara yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan
hutan seluas 1,8 juta hektare. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak
kawasan di daerah hilir (pesisir).[42] Menurut catatan Down The Earth, proyek Asian Development
Bank (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran
hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi
pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau
tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah
biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga
mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut
dan banjir, terlebih di musim hujan.[43]

Politik
Artikel utama: Politik Indonesia

Gedung MPR-DPR

Istana Negara, salah satu dari Istana Kepresidenan di Indonesia.

Sistem pemerintahan
Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis. Seperti juga
di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu
kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga
bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
MPR pernah menjadi lembaga tertinggi negara unikameral, namun setelah amendemen ke-4 MPR
bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi keanggotaannya juga berubah. Setelah amendemen
UUD 1945 pada tahun 2004, MPR berubah menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari 560
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berasal dari Partai Politik, ditambah dengan 132
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalur independen.
[44]
 Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dengan masa jabatan lima tahun. Sebelumnya,
anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR saat ini
diketuai oleh Bambang Bambang Soesatyo. DPR saat ini diketuai oleh Puan Maharani, DPD saat ini
diketuai oleh La Nyalla Mattalitti.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia
adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung jawab kepada presiden dan tidak
mewakili partai politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian, presiden saat ini yakni Joko
Widodo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga menunjuk sejumlah
pemimpin partai politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pemerintahan
mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis
umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli
dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif setelah amendemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi
Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun
demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.

Hubungan luar negeri dan militer


Artikel utama: Hubungan luar negeri Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia

Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Barack Obama, Mantan Presiden Amerika


Serikat, dalam sebuah acara penyambutan tamu negara di Istana Merdeka, Jakarta, 9 Nopember 2010.
Obama terkenal di Indonesia, karena menghabiskan masa kecilnya di Jakarta. [45]

Berlawanan dengan Sukarno yang anti-Imperialisme, antipati terhadap kekuatan barat, dan
bersitegang dengan Malaysia, hubungan luar negeri sejak "Orde baru"-nya Suharto didasarkan
pada ekonomi dan kerja sama politik dengan negara-negara barat. [46] Indonesia menjaga hubungan
baik dengan tetangga-tetangganya di Asia, dan Indonesia adalah pendiri ASEAN dan East Asia
Summit.
Indonesia menjalin hubungan kembali dengan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1990, padahal
sebelumnya melakukan pembekuan hubungan sehubungan dengan gejolak anti-komunis di awal
kepemerintahan Suharto. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa sejak tahun
1950,[47] dan pendiri Gerakan Non Blok dan Organisasi Kelompok Islam yang sekarang telah
menjadi Organisasi Kerjasama Islam. Indonesia telah menandatangani perjanjian ASEAN Free
Trade Area, Cairns Group, dan World Trade Organization, dan pernah menjadi anggota OPEC,
meskipun Indonesia menarik diri pada tahun 2008 sehubungan Indonesia bukan lagi pengekspor
minyak mentah bersih. Indonesia telah menerima bantuan kemanusiaan dan pembangunan sejak
tahun 1966, terutama dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, Australia dan Jepang.
Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan dunia international sehubungan dengan
pengeboman yang dilakukan oleh militan Islam dan Al-Qaeda.[48] Pemboman besar menimbulkan
korban 202 orang tewas (termasuk 164 turis mancanegara) di Kuta, Bali pada tahun 2012.
[49]
Serangan tersebut dan peringatan perjalanan (travel warnings) yang dikeluarkan oleh negara-
negara lain, menimbulkan dampak yang berat bagi industri jasa perjalanan/turis dan juga prospek
investasi asing.[50] Tetapi beruntung ekonomi Indonesia secara keseluruhan tidak terlalu dipengaruhi
oleh hal-hal tersebut di atas, karena Indonesia adalah negara yang ekonomi domestiknya cukup
kuat dan dominan.
Tentara Nasional Indonesia terdiri dari TNI–AD, TNI-AL (termasuk Marinir) dan TNI-AU.
[51]
 Berkekuatan 400.000 prajurit aktif, memiliki anggaran 4% dari GDP pada tahun 2006, tetapi
terdapat kontroversi bahwa ada sumber-sumber dana dari kepentingan-kepentingan komersial dan
yayasan-yayasan yang dilindungi oleh militer. [52] Satu hal baik dari reformasi sejalan dengan
mundurnya Suharto adalah mundurnya TNI dari parlemen setelah bubarnya Dwi Fungsi ABRI,
walaupun pengaruh militer dalam bernegara masih tetap kuat. [53] Gerakan separatis di sebagian
daerah Aceh dan Papua telah menimbulkan konflik bersenjata, dan terjadi pelanggaran HAM serta
kebrutalan yang dilakukan oleh keduabelah pihak. [54][55] Setelah 30 tahun perseteruan sporadis
antara Gerakan Aceh Merdeka dan militer Indonesia, maka persetujuan gencatan senjata terjadi
pada tahun 2005.[56] Di Papua, telah terjadi kemajuan yang mencolok, walaupun masih terjadi
kekurangan-kekurangan, dengan diterapkannya otonomi, dengan akibat berkurangannya
pelanggaran HAM.[57]

Pembagian administratif
Indonesia disebut juga dengan Republik Indonesia (RI) atau Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di
antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau.[13] Nama
alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara.[14] Dengan populasi Hampir 270.054.853 jiwa pada
tahun 2018,[15] Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang
berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 230 juta jiwa. [16][17]
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahan Indonesia
adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang
dipilih secara langsung.
Ibu kota negara Indonesia adalah Jakarta. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau
Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara
tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman
dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah
perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu sejak berdirinya Kerajaan Sriwijaya, sebuah
kemaharajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Palembang. Kerajaan Sriwijaya ini menjalin
hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India, juga dengan bangsa Arab.
Kerajaan-kerajaan beragama Hindu dan/atau Buddha mulai tumbuh pada awal abad ke-4 hingga
abad ke-13 Masehi, diikuti para pedagang dan ulama dari jazirah Arab yang membawa
agama Islam sekitar abad ke-8 hingga abad ke-16, serta kedatangan bangsa Eropa pada akhir abad
ke-15 yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era
penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda selama hampir 3 abad,
Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang
Dunia II, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya, Indonesia mendapat berbagai tantangan
dan persoalan berat, mulai dari seringnya terjadi bencana alam, praktik korupsi yang masif, konflik
sosial, gerakan separatisme, proses demokratisasi, dan periode pembangunan, perubahan dan
perkembangan sosial-ekonomi-politik, serta modernisasi yang pesat.
Dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli
pribumi yakni Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia yang
terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat. Secara lebih spesifik, suku
bangsa Jawa adalah suku bangsa terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh
penduduk Indonesia.[18] Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda
namun tetap satu"), bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan/negara.
Selain memiliki populasi penduduk yang padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah
alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia merupakan anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB,
yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966.
Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak
bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain PBB, Indonesia juga negara
anggota dari organisasi ASEAN, KAA, APEC, OKI, G-20 dan sebentar lagi akan menjadi
anggota OECD.

Anda mungkin juga menyukai