DISUSUN OLEH :
SELVIANA KOLOPITA
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari kelainan metabolisme ini membahas tentang :
1. Apa definisi dari kelainan metabolisme ?
2. Apa saja klasifikasi kelainan metabolisme ?
3. Apa salah satu contoh kelainan metabolisme ?
4. Bagaimana cara pencegahannya ?
5. Bagaimana diskripsi tentang Diabetes Mellitus ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari kelainan metabolisme
2. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi kelainan metabolisme itu.
3. Dapat mengetahui salah satu contoh kelainan metabolisme.
4. Dapat mengetahui bagaimana cara pencegahannya
5. Dapat menegetahui diskripsi tentang Diabetes Mellitus
BAB II
PEMBAHASAN
a. Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan oleh
kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan kelainan
bawaan.
Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Pada awalnya mereka tampak
normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu makannya akan berkurang,
muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya yang normal terhenti.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asam amino,
terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
b. Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan
yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula
menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai
energi). Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di dalam
jaringan tubuh, terutama di hati.
Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan
glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh
tubuh.
Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada enzim apa yang
tidak ditemukan.
c. Intoleransi Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat
menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase. Sebagai akibatnya,
fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh,
menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa
sebagai sumber energi.
Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa,
kedua jenis gula ini terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan :
1) Hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
2) Tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran)
3) Linglung
4) Mual
5) Muntah
6) Nyeri Perut
7) Kejang (Kadang-kadang)
8) Koma.
Jika penderita terus mengkonsumsi fruktosa, bisa terjadi kerusakan ginjal dan hati serta
kemunduran mental.
d. Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke
dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzimfruktokinase yang sifatnya
diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria. Fruktosuria tidak menimbulkan
gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan
kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
e. Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada orang
Yahudi. Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air
kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan
pengobatan khusus.
b. Asam Urat
Asam urat berasal dari basa nitrogen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA) yaitu purin
dan pirimidin. Asam nukleat dalam makanan setelah di pencernaan, kemudian diabsorpsi dan
sebagian besar purin dan pirimidin dimetabolisme oleh hati. Purin sebagian kecil dikeluarkan
lewat urin terutama setelah diubah menjadi asam urat. Asam urat ini merupakan hasil akhir dari
pada metabolisme purin. Sebagian asam urat ini dioksidasi menjadi ureum dan diekskresi.
Kadar asam urat normal dalam darah adalah 4 mg/dL (0,24 mmol/L). Di ginjal asam urat
difiltrasi, kemudian 98% direabsorpsi dan sisanya 2% diekskresikan. Penimbunan asam urat di
persendian, ginjal, dan atau jaringan lainnya akan menimbulkan nyeri sendi atau disebut gout.
Persendian yang biasanya terkena adalah metatarsophalangeal (ibu jari kaki).
- Tingkat II
Memerlukan debridimen, antibiotic yang sesuai dengan hasil kultur, perawatan lokal luka dan
teknik pengurangan beban yang lebih berarti.
- Tingkat III
Memerlukan debridemen jaringan yang sudah menjadi gangrene, amputasi sebagian, imobilisasi
yang lebih ketat, dan pemberian antibiotic parenteral yang sesuai dengan kultur.
- Tingkat IV
Pada tahap ini biasanya memerlukan tindakan amputasi sebagian atau amputasi seluruh kaki.
a. Pankreas
Seperempat penderita : pankreasnya normal
Pada umumnya kerusakan pada sel beta ringan tidak mungkin menimbulkan gangguan produksi
insulin.
b. Pembuluh darah
Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama, maka hiperglikemik menahun pada otot,
hati dan jantung terjadi difisiensi.
Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga, sehingga lemak dalam darah bertambah. Lipaemia
dan cholestrolimia merupakan gangguan vaskular, dengan komplikasi aterioskelosis merata →
skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retina.
c. Mata
Skelosis arteri retina disebut juga retinitis diabetika, yang berupa perdarahan kecil-kecil tidak
teratur. Terjadi pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk kapiler-kapiler membentuk
mikroaneurisma.
d. Jantung
Sklerosis arteri coronaria yang mengakibatkan infrak otot jantung.
e. Ginjal
Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular pyleonepritis akut maupun kronis.
f. Kulit
Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis yang mengakibatkan xantoma
diabetikum.
g. Hati
Perlemakan akibat hepatomegali dan infiltasi glikogen. Disebabkan karena defisiensi karbohidrat
sehingga sumber tenaga dari lemak memobilisasi lemak berlebihan, sehingga terjadi defisiensi
lipotropik, dan lemak tidak dapat diangkut dari sel sehingga terjadi penimbunan lemak
berlebihan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan
hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.
Sedangkan metabolisme sendiri adalah proses penting yang terjadi pada tubuh manusia, sebagai
proses pengolahan baik pembentukan dan penguraian zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar
tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Kelainan metabolisme dibedakan menjadi
beberapa macam berdasarkan zat yang mengalami kegagalan dalam metabolisme diantaranya
kelainan metabolisme lemak, protein, karbohidrat, piruvat dan asam amino.
Salah satu kelainan metabolik adalah Diabetes mellitus yang sering dikenal sebagai
kencing manis. Penyakit ini ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang
terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan
dengan mikroskop elektron. Adapun gejala-gejala diabetes melitus :
1. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah
2. Banyak kencing (poliuria)
3. Banyak minum (polidipsia)
4. Polifagi (meningkatnya hasrat untuk makan)
5. Gangguan saraf tepi/ kesemutan
6. Gangguan penglihatan
7. Gatal/bisul
8. Gangguan ereksi
B. Saran
Bagi klien diharapkan dengan penyakit Diabetes Melitus dapat melakukan pengobatan
dan diet secara teratur & seimbang. Sedangkan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat harus
memahami dan dapat memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi klien, serta menuntun
pasien dalam pengobatan dan diet seimbang. Bagi teman-teman diharapkan dengan mengetahui
ciri-ciri dan bagaimana penyakit gangguan metabolisme ini terjadi teman-teman dapat berhati-
hati dalam memberikan asupan makanan pada tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://arisanjaya07042008.blogspot.com/2012/07/kelainan-metabolisme.html
http://asri92d3analis.mhs.unimus.ac.id/files/2012/06/makalah-kelainan-metabolisme-
karbohidrat-punya-asri.pdf
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/10/makalah-biokimia-gangguan-metabolisme.html
http://www.doktercantik.com/arsip/makalah-kelainan-metabolisme.html
http://www.scribd.com/doc/72509637/Makalah-Penyakit-Gangguan-Metabolisme-Karbohidrat
William F. Ganong.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 22. EGC, Jakarta : EGC.
Guyton & H al.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11. Jakarta : EGC