Disusun Oleh
Kelompok II
Mengetahui
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir asuhan
memperoleh gelar Perawat Profesional pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina
Selesainya penulisan laporan ini adalah berkat bantuan dan dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
1. Hj. Siti Maidah SH, selaku Kepala Desa Ngrowo Kecamatan Bangsal
Kabupaten Mojokerto atas kesediaannya memberi ijin untuk melakukan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Dusun Pendowo RW. 01 & 02 Desa
Ngrowo Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto.
2. Jony Winardi selaku Kepala Dusun Tawangsari Kecamatan Bangsal Kabupaten
Mojokerto RW. 01 & 02 Desa Ngrowo Kecamatan Bangsal Kabupaten
Mojokerto atas kesediaannya memberi ijin untuk melakukan Kegiatan
Pengabdian Masyarakat di Dusun Pendowo RW. 01 & 02 Desa Ngrowo
Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto.
3. Dr. M. Sajidin, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti pendidikan
di Program Studi Profesi Ners Keperawatan di STIKes Bina Sehat PPNI
Mojokerto.
4. Eka Nur Soemah, S.Kep.Ns.,M.Kes selaku Kaprodi Profesi Ners Keperawatan
STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
5. Ns. Heri Tri Wibowo,SKM,S.Kep.,M.Kes, selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan masukan kepada
kelompok dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini.
6. Warga Dusun Pendowo RW. 01 & 02 Desa Ngrowo Kecamatan Bangsal
Kabupaten Mojokerto atas kesediaannya menjadi objek pengkajian data
Keperawatan Komunitas.
7. Teman-teman Kelompok 01 Praktik Keperawatan Komunitas dan semua pihak
yang telah membantu selama penyusunan laporan kegiatan praktik ini.
Kelompok menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
yang diharapkan akan menyempurnakan laporan ini.
1
2
dengan warga dan elemen masyarakat yang ada seperti Kepala Desa, Bidan,
RW, RT warga desa dan mahasiswa Keperawatan Profesi Ners, sehingga
ditetapkan kegiatan yang akan dilakukan, kemudian di implementasikan
bersama-sama dengan warga masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang sudah
dilakukan bertujuan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sehingga meningkatkan kepedulian masyarakat tentang kesehatan dan
menurunkan angka kesakitan warga masyarakat. Harapan yang ada,
masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.
Sebagai evaluasi keberhasilan dari hasil kegiatan-kegiatan keperawatan
komunitas di Dusun Tawangsari RW. 01 & 02 Desa Ngrowo Kecamatan
Bangsal Kabupaten Mojokerto yang telah dilakukan mahasiswa keperawatan
Profesi Ners selama 1 bulan 2 minggu, maka dilakukan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) III yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan keperawatan komunitas yang telah dilakukan oleh mahasiswa
keperawatan Profesi Ners di Dusun Tawangsari RW. 01 & 02 Desa Ngrowo
Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman dalam program praktik Profesi
Ners keperawatan komunitas, mahasiswa mampu menerapkan asuhan
keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan keperawatan di
komunitas dengan pendekatan proses keperawatan komunitas dan
pengorganisasian komunitas.
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3. Meningkatkan kemampuan menganalisa masalah kesehatan
masyarakat
4. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan interpersonal.
1.3.2 Untuk Masyarakat
1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang di alami masyarakat.
3. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan
1. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners
STIKes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto
2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan
model praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
5
6
7
2. Analisa data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat
diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan.
a. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan
dan masalah keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat
sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan.
b. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki
kebutuhan Abraham H Maslow:
1) Keadaan yang mengancam kehidupan
2) Keadaan yang mengancam kesehatan
3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnosa
keperawatan komunitas akan memeberikan gambaran tentang
masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang
mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi
komunitas terhadap stresor yang ada. Selanjutnya dirumuskan
dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau
penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S)
[CITATION Mub09 \l 1033 ]
a. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang
dapat memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
c. Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah
yang terjadi.
25
10022247 lingkungan
Penyalahgunaan rokok
Manajemen 10029286 Kurang pengetahuan
perawatan tentang penyakit
jangka
panjang
(ICNP)
Manajemen 10029744 Kekerasan pada anak
risiko 10029825 Kekerasan lansia
(ICNP) 10029856 Keamanan lingkungan
yang efektif
10032289 Risiko kekerasan
10032301 Risiko kekerasan anak
10033489 Risiko pengabaian anak
10032340 Risiko kekerasan lansia
10033489 Risiko pengabaian
lansia
10015122 Risiko jatuh
10033436 Risiko pengabaian
28
4. Perencanaan/Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah sesuai dengan diagnosis keprawatan yang sudahditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan
intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah [CITATION
Mub09 \l 1033 ]:
Diagnosa
NOC NIC
Data Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan komunitas: Perilaku Hidup Bersih Sehat
Observasi: 00188 Perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer
Banyak Anak-anak sering kesehatan 1632 Perilaku patuh: aktivitas yang 4350 Manajemen Perilaku
mandi disungai cenderung disarankan 4360 Memodifikasi perilaku
Beberapa keluarga berisiko 1602 Perilaku promkes 5510 Pendidikan Pasien: Pendidikan
diketahui tidak 1606 Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan
menggunakan air bersih kesehatan 5515 Peningkatan Kesadaran kesehatan
Angket: 1634 Perilaku skrinning kesehatan pribadi
Yang dirasakan dalam 1805 Pengetahuan perilaku kesehatan
melakukan tindakan 1823 Pengetahuan promosi kesehatan
65% kemampuan 1855 Pengetahuan gaya hidup sehat
penduduk kelurahan
29
5. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen
keperawatan harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam
hal melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat
[CITATION Mub09 \l 1033 ]. Perawat bertanggung jawab dalam
melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang bersifat
[ CITATION Eff98 \l 1033 ] yaitu:
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup
sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
d. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas
6. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah
ditentukan atau dirumuskan sebelumnya [CITATION Mub09 \l 1033 ] .
Adapun tindakan dalam melakukan evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervens
b. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawatan
c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit
BAB 3
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERWATAN KOMUNITAS DI DUSUN
MOJOKERTO
32
33
5. Stroke 2 1,31%
6. Tidak ada masalah 20 13,15%
Total 152 100%
Sumber: Data Primer, 2020
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masalah kesehatan
tertinggi yakni hipertensi sebesar 40 (26,32 %).
ANALISA DATA
1. Masalah Kesehatan Lansia
No Data Etiologi Masalah
.
1. DS : Ketidaktahuan Kurangnya
Para lansia mengatakan, mereka informasi akan kesadaran Lansia
melakukan pemeriksaan pentingnya posyandu dalammelakukan
kesehatan hanya saat sakit saja. lansia serta kurangnya pemeriksaan
DO : minat mengikuti kesehatan di dusun
Hasil angket menunjukkan posyandu Lansia. Tawangsari desa
lansia sebesar 90 lansia (59,3%). ngrowo.
Tidak melakukan pemeriksaan
secara rutin / tidak mengikuti
posyandu lansia.
2. DS : Pola makan Perilaku kesehatan
Dari hasil wawancara dengan sembarangan serta cenderung beresiko
warga Dusun Tawangsari kurangnya motivasi dari meningkatnya
Desa Ngrowo kebanyakan keluarga. penyakit Hipertensi
lansia mengatakan memiliki pada Lansia di
penyakit Hipertensi (Darah dusun Tawangsari
Tinggi). desa Ngrowo
Mayoritas Lansia
mengeluhkan sakit kepala
bagian belakang serta pusing.
DO :
Hasil angket 26,32%
menunjukkan Lansia
mempunyai riwayat penyakit
Hipertensi (Darah Tinggi)
Dari hasil Pemeriksaan
tekanan darah pada Lansia,
rata – rata memiliki tekanan
darah diatas 150/90 mmHg.
3. DS : Pola makan yang Perilaku Kesehatan
Para lansia mengatakan bahwa sembarangan, serta cenderung beresiko
mereka mengeluhkan sering gaya hidup yang salah meningkatnya
kesemutan pada daerah bagian penyakit kolestrol
tangan dan kaki pada Lansia di
DO : dusun Tawangsari
Berdasarkan hasil angket desa Ngrowo
45
2. Masalah KIA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Infeksi virus/bakteri, Resiko terjadinya batuk
Dari hasil wawancara perilaku hidup yang pilek pada bayi dan balita
dengan warga Dusun tidak sehat,
Tawangsari Desa Ngrowo
mayoritas yang
mempunyai bayi atau
balita mengatakan kondisi
yang paling sering terjadi
pada balita adalah batuk
dan pilek
Sebagian ibu di warga
Dusun Tawangsari Desa
Ngrowo yang mempunyai
bayi atau balita
mengatakan tidak tau
bagaimana cara perawatan
batuk pilek
DO :
Berdasarkan hasil tabulasi
angket didapatkan hasil
47,3% balita di dusun
tawang saeri desa ngrowo
mengalami batuk pilek
DO :
Berdasarkan table tabulasi
angket didapatkan hasil
26,3 % bahwa balita di
dusun tawangsari Desa
47
DO :
Berdasarkan table tabulasi
angket didapatkan hasil 15,7 %
bahwa balita didesa tawangsari
pernah menderita DBD
4. DS : Kurangnya Kurangnya pengetahuan
Dari hasil wawancara dengan pengetahuan tentang kejang demam
warga Dusun Tawangsari Desa mengenai penyebab
Ngrowo mayoritas yang dan cara pencegahan
mempunyai bayi atau balita penyakit kejang
pernah mengalami kejang demam
demam
DO :
Berdasarkan table tabulasi
angket didapatkan hasil 10,5%
bahwa balita di dusun
tawangsari Desa ngerowo
mengalami kejang demam
5. DS : Ketidaktahuan Kurangnya pengetahuan ibu
Dari hasil wawancara beberapa informasi akan tentang pemberian ASI
ibu tidak memberikan ASI pentingnya ASI Eksklusif
Ekslutif pada bayinya karena Eksklutif bagi bayi
kurangnya informasi
DO :
Berdasarkan tabulasi masih ada
beberpa ibu yang tidak
memberikan ASI secara
eksklutif sebanyak 5 ibu
(13,2%).
6. DS : Ketidaktahuan Kurangnya kesadaran Ibu
Para ibu mengatakan hampir informasi akan dalam mengikuti posyandu
seluruhnya sudah aktif pentingnya posyandu balita kesehatan di dusun
mengikuti posyandu balita, balita Tawangsari desa ngrowo.
namun beberapa ibu tidak rutin
membawa anaknya
keposyandu karena kurangnya
48
Do :
berdasarkan hasil tabulasi
angket didapatkan 86,48%
remaja belum mengetahui
tentang penyakit menular
seksual
3. Ds : Kurangnya Kurangnya
dari hasil wawancara informasi mengenai pengetahuan dan
50
Do :
Berdasarkan hasil tabulasi
angket didapatkan hasil
8,1% remaja di dusun
tawangsari desa ngrowo
sudah berpacaran
4. Ds : Kurangnya Resiko terjadinya
Berdasarkan wawancara pengetahuan akan beberapa dampak
dengan warga dusun bahaya alkohol alkohol bagi
tawangsari Desa Ngrowo kesehatan remaja
mengatakan beberapa di dusun
remaja pernah minum tawangsari
minuman ber alkohol
Do :
berdasarkan hasil tabulasi
angket didapatkan 16,2%
pernah minum minuman
ber alkohol
51
DO :
Berdasarkan tabel tabulasi
didapatkan hasil bahwa
hampir seluruh penduduk
membuang air limbah di
got/selokan
Mayoritas warga Dusun
Tawangsari Desa Ngrowo
memiliki kebiasaan cuci
tangan yang salah yaitu
hanya dengan
menggunakan air saja
Berdasarkan tabulasi
sebagian besar masyarakat
khususnya remaja
memiliki kebiasan
merokok
54
DO :
Mayoritas kemampuan
penduduk dalam
mencegah atau merawat
anggota keluarganya dari
penyakit DBD kurang
baik
Sebagian besar warga
yang pernah menderita
55
DO :
Mayoritas warga Dusun
Tawangsari Desa Ngrowo
mengelolah sampah rumah
tangga dengan cara
dibakar dan dikumpulkan
di TPA
Hasil observasi mayoritas
warga dalam membuang
sampah tidak dilakukan
pemilahan (semua
dijadikan satu)
56
SKORING
lansia dengan
diabetes mellitus di
dusun tawangsari
desa ngrowo
5 Resiko peningkatan 2 1 3 6 5
angka kejadian asam
urat di dusun
tawangsari desa
ngrowo
6 Ketidakefektifan 2 1 2 5 6
pemeliharaan
kesehatan pada
lansia dengan stroke
di dusun tawangsari
desa ngrowo
untuk yang
Merubah tersedia
KIA
1 Resiko terjadinya 5 3 2 10 1
batuk pilek pada
bayi dan balita
2 Kurangnya 4 3 2 9 2
pengetahuan ibu
tentang diare pada
balita
3 Kurangnya 3 3 1 8 3
pengetahuan ibu
tentang kejang
demam pada balita
4 Resiko terjadinya 3 2 2 7 4
wabah demam
berdarah pada balita
5 Kurangnya 2 2 2 6 5
pengetahuan ibu
tentang pemberian
ASI Eksklusif pada
balita
6 Kurangnya 2 2 1 5 6
kesadaran Ibu dalam
mengikuti posyandu
balita kesehatan di
dusun Tawangsari
desa ngrowo.
7 Kurangnya 1 2 1 4 7
pengetahuan ibu
hamil tentang
manfaat senam
hamil
dampak
alkohol bagi
kesehatan
remaja di
dusun
tawangsari
1. Perilaku 5 4 3 12 1
kesehatan
beresiko
meningkatnya
penyakit ISPA
pada anak usia
sekolah di
dusun
Tawangsari
desa Ngrowo.
2. Kurangnya 3 3 4 10 2
pengetahuan
tentang
kebersihan gigi
dan mulut pada
anak usia
sekolah di
dusun
Tawangsari
desa Ngrowo.
3. Perilaku 3 2 3 8 3
kesehatan
beresiko
meningkatnya
penyakit Diare
pada anak usia
sekolah di
dusun
Tawangsari
desa Ngrowo
Kesehatan Lingkungan
1 Kurangnya 5 3 2 10 1
pengetahuan dan
kesadaran warga
Desa Ngrowo
Dusun Tawangsari
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat
2 Resiko terjadinya 4 3 2 9 2
wabah demam
berdarah
3 Resiko Pencemaran 3 3 1 8 3
Lingkungan
13. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil berhubungan dengan
Kurangnya infomasi mengenai manfaat senam hamil
14. Resiko terjadinya beberapa dampak merokok bagi kesehatan remaja di dusun
tawangsari berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan akan bahaya
merokok
15. Kurangnya pengetahuan remaja dusun tawangsari desa ngrowo tentang
penyakit menular seksual berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang
penyakit menular seksual
16. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran remaja dusun tawangsari tentang
pergaulan bebas berhubungan dengan Kurangnya informasi mengenai
pergaulan bebas
17. Resiko terjadinya beberapa dampak alkohol bagi kesehatan remaja di dusun
tawangsari berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan akan bahaya
alcohol
18. Perilaku kesehatan beresiko meningkatnya penyakit ISPA pada anak usia
sekolah di dusun Tawangsari desa Ngrowo berhubungan dengan Kurangnya
manajamen lingkungan (kebersihan lingkungan sekitar).
19. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut pada anak usia
sekolah di dusun Tawangsari desa Ngrowo berhubungan dengan Kurannya
infprmasi mengenai kebersihan pada gigi dan mulut.
20. Perilaku kesehatan beresiko meningkatnya penyakit Diare pada anak usia
sekolah di dusun Tawangsari desa Ngrowo berhubungan dengan Perilaku
hidup tidak sehat, jajanan yang tidak sehat atau sembarangan.
21. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran warga Desa Ngrowo Dusun
Tawangsari tentang perilaku hidup bersih dan sehat berhubungan dengan
Kurangnya informasi akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
22. Resiko terjadinya wabah demam berdarah berhubungan dengan Kurangnya
pengetahuan mengenai penyebab dan cara pencegahan penyakit DBD
23. Resiko Pencemaran Lingkungan berhubungan dengan Kurangnya informasi
tentang pengelolahan sampah rumah tangga dengan baik dan benar
65
di dusun Tawangsari
desa Ngrowo
berhubungan dengan
Pola makan yang
sembarangan, serta
gaya hidup yang salah
Resiko peningkatan Penyuluhan Asam Kamis, 12 Maret Salah Satu Rumah Kader Posyandu
angka kejadian asam Urat 2020 Warga Lansia
urat di dusun Senam ergonomik Jumat, 13 Maret Depan Basecam Kader Posyandu
tawangsari desa untuk lansia asam 2020 Perempuan Lansia
ngrowo urat
Ketidakefektifan Penyluhan Stroke Kamis, 26 Maret Salah Satu Rumah Kader Posyandu
pemeliharaan 2020 Warga Lansia
kesehatan pada lansia Home care cara Sabtu, 28 Maret Door to Door pada Kepala Dusun
dengan stroke di dusun perawatan pada 2020 Keluarga dengan
tawangsari desa lansia stroke dan lansia stroke
ngrowo berhubungan memotivasi keluarga
dengan Kurangnya
dukungan keluarga
Pokja KIA Resiko terjadinya batuk Penyuluhan ISPA Senin, 30 Maret Rumah Pak Jono Kader KIA
pilek pada bayi dan pada balita 2020
RW 01 RT 03
balita
(basecamp)
Kurangnya Penyuluhan Diare Jumat, 20 Maret Rumah Pak Jono Kader KIA
pengetahuan tentang pada balita
2020 RW 01 RT 03
diare pada balita
(basecamp)
67
Kurangnya Penyuluhan kejang Kamis, 12 Maret Rumah Pak Jono Kader KIA
pengetahuan ibu demam pada ibu 2020
RW 01 RT 03
tentang kejang demam balita
pada balita (basecamp)
Resiko terjadinya Penyuluhan Demam Selasa, 31 maret Rumah Pak Jono Kader KIA
wabah demam berdarah Berdarah 2020
RW 01 RT 03
pada balita
(basecamp)
Kurangnya Penyuluhan ASI Selasa, 17 Maret Rumah Pak Jono Kader KIA
pengetahuan ibu Eksklutif 2020
RW 01 RT 03
tentang pemberian ASI
Eksklusif berhubungan (basecamp)
dengan Ketidaktahuan
informasi akan
pentingnya ASI
Eksklutif bagi bayi
Kurangnya kesadaran Penyuluhan Rabu, 25 Maret Rumah Pak Jono Kader KIA
Ibu dalam mengikuti imunisasi 2020
RW 01 RT 03
posyandu balita
kesehatan di dusun (basecamp)
Tawangsari desa
ngrowo berhubungan
dengan Ketidaktahuan
informasi akan
pentingnya posyandu
balita
Kurangnya Senam Hamil Jumat, 03 April Depan Rumah Pak Kepala Dusun
pengetahuan ibu hamil 2010 Jono RW 01 RT
68
Pokja AUS Perilaku kesehatan Penyuluhan tentang Selasa, 24 Maret Sekolahan SDN II Kepala Sekolah
beresiko meningkatnya ISPA 2020 Ngrowo
penyakit ISPA pada
anak usia sekolah di
dusun Tawangsari desa
Ngrowo.
74
75
4.1.1 Pengkajian
1.6.1 Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan
komunitas. Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dengan menggunakan kuesioner dengan materi pertanyaan
berdasarkan konsep Betty Newman dan telah dikonsultasikan ke
pembimbing komunitas akademik serta disesuaikan dengan lembar
pengkajian dari hasil Winshield Survey.
Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab masing-
masing RT langsung dilakukan pengumpulan data, yaitu dengan melakukan
kerja sama dengan ketua RT serta kader kesehatan di daerah tersebut.
(format pengkajian terlampir).
Dari pengumpulan data didapatkan bahwa rata-rata warga merupakan
kebanyakan warga Dusun Tawangsari RW. 01 & 02, dari warga Tawangsari
sebagian besar pekerja swasta. Mahasiswa tidak menemukan kendala berarti
di masyarakat, karena respon yang diberikan warga Dusun Tawangsari RW.
01 & 02 sangat baik, dibuktikan dengan perhatian dari warga terhadap
keberadaan mahasiswa beserta program-programnya, sehingga keseluruhan
proses pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik dan cepat.
Strategi yang digunakan saat pengumpulan data adalah kerja sama
dengan perangkat desa dan kader-kader Dusun Tawangsari RW 01 & 02
yaitu dengan melakukan program kunjungan dari rumah ke rumah ( door to
door ) sehingga kedatangan dari mahasiswa dapat membaur dengan warga
Dusun Tawangsari RW 01 & 02.
Dari pengkajian di dapatkan masalah kesehatan yang di rasakan
masyarakat meliputi :
1. Kurangnya kesadaran Lansia dalam melakukan pemeriksaan kesehatan
di dusun Tawangsari desa ngrowo berhubungan dengan ketidaktahuan
informasi akan pentingnya posyandu lansia serta kurangnya minat
mengikuti posyandu Lansia
76
4.1.3 Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan
kesehatan juga telah di bahas dalam kegiatan MMD 2
1. Kurangnya kesadaran Lansia dalam melakukan pemeriksaan
kesehatan di dusun Tawangsari desa ngrowo berhubungan dengan
ketidaktahuan informasi akan pentingnya posyandu lansia serta
kurangnya minat mengikuti posyandu Lansia
WAKTU
KEGIATAN TEMPAT
PELAKSANAAN
1. Penyuluhan tentang ISPA Selasa, 24 Maret 2020 Sekolahan SDN II
Ngrowo
WAKTU
KEGIATAN TEMPAT
PELAKSANAAN
1. Penyuluhan tentang cuci Sabtu, 14 Maret Salah satu
tangan RW 01 2020 rumah
warga RW
01
2. Penyuluhan tentang PHBS Minggu, 15 Maret Balai
2020 Dusun
Tawangsari
4.1.4 Pelaksanaan
1.6.2 Pelaksanaan rencana tindakan di mulai sejak tanggal 2
Maret 2020 – 11 April 2020 dengan metode melibatkan peran serta
seluruh masyarakat secara aktif yang di motori oleh pokjakes untuk
melaksanakan rencana yang telah di susun bersama. Keterlibatan Pokjakes
ini sangat membantu untuk melakukan koordinasi dengan masing-masing
RT. Sebagian besar kegiatan di laksanakan secara bersama antara
mahasiswa, Pokjakes, RT, karang taruna dan kader kesehatan. Hanya pada
kegiatan pemberian materi penyuluhan, di lakukan oleh penanggung jawab
kegiatan dari mahasiswa.
Dari permasalahan yang ada rencana tindakan ( program kerja ) yang telah
di laksanakan adalah :
1. Posyandu balita
2. Posyandu lansia
3. Senam lansia
4. Kerja bakti
5. Pennyuluhan Kesehatan Lingkungan
6. Penyuluhan PHBS
7. Penyuluhan cara cuci tangan yang baik dan benar
8. Penyuluhan hipertensi
9. Penyuluhan bahaya merokok
82
4.1.5 Evaluasi
Kegiatan evaluasi di laksanakan pada minggu terakhir yaitu
tanggal 11 April 2020. Penyajian hasil evaluasi di lakukan saat MMD 3
yang di laksanakan pada tanggal 9 April 2020 Evaluasi di lakukan
bersama antara mahasiswa dengan warga pada saat MMD 3. Dari sudut
pandang mahasiswa kegiatan praktik klinik keperawatan komunitas dan
keluarga di katakan berhasil dengan bukti partisipasi dan respon positif
warga, Pokjakes Dusun Tawangsari yang terus semangat dalam
melaksanakan program-programnya demi meningkatkan warga tentang
kesehatan dan status kesehatan warga Dusun Tawangsari
BAB 5
PENUTUP
2 5.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang di laksanakan mahasiswa
program studi Profesi Ners STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto kelompok 2
merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep
keperawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses keperawatan
masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Terdapat kegiatan yang di lakukan dalam praktik klinik keperawatan
komunitas yaitu praktik klinik keperawtan komunitas itu sendiri, pelaksanaan
ketiga praktik klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan
yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang
terstruktur. Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di Dusun
Tawangsari RW 01 & 02 Desa Ngrowo Kecamatan Bangsal Kabupaten
Mojokerto, ditemukan beberapa masalah kesehatan yang bersumber dari
banyak faktor internal maupun eksternal yang menjadi penyebab munculnya
masalah-masalah kesehatan di dusun tersebut.
Pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas adalah
pendekatan proses keperawatan yang meliputi empat tahap yaitu pengkajian,
perencanaan, tindakan dan evaluasi yang dilaksanakan secara integral dan
komprehensif dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal
masalah kesehatannya dan mampu menciptakan berbagai alternatif dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatannya.
Dari ke empat tahapan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh
mahasiswa bersama dengan pokja kesehatan masyarakat warga Dusun
Tawangsari RW 01 & 02 dalam pelaksanaannya tidak lepas dari hambatan
dan segala kekurangan, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik
tanpa mengganggu aktifitas praktik profesi.
Secara garis besar keberhasilan praktik klinik keperawatan komunitas
yang di lakukan oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 95 %
dengan tingkat antusiasme warga, peran serta aktif dan bantuan dari berbagai
83
84
3 5.2 Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan
komunitas dan perkembangan keperawatan sendiri maka di sarankan :
1. Bagi mahasiswa
Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek klinik maupun praktik
profesi komunitas hendaknya mempersiapkan segala keperluan sebelum
praktik berlangsung, misalkan persiapan segala format, undangan,
bahan membuat askep komunitas, pengorganisasian. Selain daripada itu
komitmen dan kekompakan tim harus benar-benar terjaga baik sampai
praktik berakhir.
2. Bagi Institusi
Hasil praktek komunitas ini sebagai salah satu media tolak ukur
keberhasilan metode pengajaran keperawatan komunitas dan dasar guna
perbaikan sistem pembelajaran untuk mempersiapkan calon tenaga
medis terlatih dan profesional.
3. Bagi Masyarakat
Hasil praktik komunitas ini sebagai gambaran dan pelajaran
sehingga diharapkan semua warga dan juga perangkat dusun dan desa
bahu membahu mengambil keputusan menyelesaikan permasalahan
lingkungan warga. Selain hal tersebut diatas diharapkan dapat
melanjutkan program yang telah dilaksanakan selama praktek
komunitas.
85
DAFTAR PUSTAKA