Anda di halaman 1dari 34

TUGAS PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KARIER

TATA WIRAGA,TATA BUSANA DAN TATA RIAS

Dosen Pengampu Mata Ajar:


Ns. Erni Yuniati, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh :
Aisah

(171009314401001)

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO


TAHUN 2020
Rangkuman

1.TATA WIRAGA
PENGERTIAN TATA WIRAGA
Wiraga merupakan keterampilan dasar gerak tubuh. Wiraga juga bisa diartikan
sebagai gerak yang dominan, dimulai dari kepala, kaki, dan badan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, wiraga adalah dasar wujud lahiriah badan beserta anggota
badan yang disertai keterampilan geraknya. Wiraga juga dapat diartikan seluruh gerak
dari tubuh yang mencakup aspek cara bergerak dan sikap gerak, melakukan koordinasi
seluruh kesatuan unsur dan ragam yang tersusun.
Jadi, dapat disimpulkan wiraga dalam hal keperawatan merupakan dasar wujud
lahiriah yang meliputi keterampilan gerak kepala, badan tangan, serta kaki yang
terdapat dalam diri seorang perawat.

FUNGSI TATA WIRAGA


Postur tubuh yang benar sangat penting bagi penampilan diri secara perorangan
dan memungkinkan gerakan-gerakan yang baik, luwes, tidak kaku dan enak dipandang.
Postur tubuh yang baik adalah bagian penting dari penampilan visual seseorang dan
penjagaan atau pemeliharaan tubuh. Dalam hal ini disiplin diri akan sangat membantu
bagi perkembangan kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Dengan postur tubuh yang benar ini, dapat memperbaiki bentuk tubuh, membantu
mencegah kelelahan dan postur tubuh yang baik ini merupakan unsur yang sangat
menentukan bagi suatu kepribadian yang tertib, tenang, menyenangkan dan
menyehatkan. Membahas masalah postur tubuh yang baik, erat hubungannya dengan
kebiasaan-kebiasaan pada saat berdiri, pada saat duduk bahkan pada saat jongkok dan
penggunaan alas kaki (sepatu atau sandal).

Adapun secara umum sikap tubuh yang benar memiliki manfaat, antara lain:
 Membuat penampilan menjadi lebih anggun dan menarik bagi wanita.
 Membuat penampilan gagah dan berwibawa bagi laki-laki.
 Membuat tampil lebih muda dan segar.
 Membuat tubuh tampak memiliki proporsi yang baik dan seimbang.
 Menjaga kesehatan tubuh.
 Membuat pakaian terletak di badan dengan baik dan rapih.

MANFAAT TATA WIRAGA DALAM KEPERAWATAN


Dalam ilmu keperawatan, sikap tubuh yang baik merupakan hal yang vital dalam
diri seorang perawat. Hal ini dikarenakan perawat merupakan role model bagi
masyarakat dalam hal kesehatan. Perawat yang memiliki sikap tubuh yang kurang baik
akan berpengaruh terhadap pasien. Sikap tubuh yang kurang baik membuat pasien
merasa kurang nyaman dengan perawat tersebut.
Bukan hanya itu, sikap tubuh yang kurang baik akan berpengaruh terhadap
efektivitas daya gerak seorang perawat. Seperti yang kita ketahui, profesi perawat
dituntut untuk bergerak cepat dan tepat. Apabila kondisi sikap tubuh tidak tepat, maka
bisa menyebabkan seorang perawat mengalami cedera atau terjatuh dalam bekerja.

KOMPONEN TATA WIRAGA


Adapun terdapat beberapa komponen sikap tubuh yang harus dipenuhi seorang
perawat, antara lain :
1.Cara Berdiri
Cara berdiri dalam posisi yang benar, akan membantu menjaga otot-otot dan
tubuh dalam kondisi yang bagus dan membantu membentuk kebiasaan-kebiasaan
yang dapat membuat postur tubuh menjadi baik. Kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan pada saat berdiri atau juga pada saat berjalan dapat membantu menjaga
lekukan tulang punggung menjadi baik, karena berat tubuh yang harus terbagi sama
rata untuk mendapatkan keseimbangan tubuh. Berikut adalah posisi berdiri yang
baik :
1) Putarlah kaki kiri dengan sudut 45 derajat;
2) Arahkan kaki kanan ke muka dengan lurus;
3) Bengkokkan lutut kanan sedikit di atas garis lutut kiri;
4) Bengkokkan lutut kiri sedikit.
Cara berdiri seperti ini, akan sangat membantu memberikan keseimbangan
badan dan enak dipandang mata. Beberapa kemungkinan dalam posisi berdiri,
yaitu :
 Posisi yang baik yakni kepala tegak, dagu ditarik ke dalam, dada lurus,
punggung serta bahu relaks dan perut agak ditahan.
 Posisi berdiri (sikap) yang kaku yang tidak baik dan tidak indah dipandang
mata, posisi berdiri seperti ini hampir mirip posisi berdiri secara militer.
 Posisi berdiri (sikap) yang membungkuk, ini juga tidak indah dipandang mata.
 Posisi berdiri (sikap) yang sway back atau lordosis artinya bahu agak lebar
terlalu gagah untuk penampilan wanita sehingga terlihat kurang luwes.
 Posisi berdiri (sikap) yang hyphosis, artinya bahu menunduk atau agak turun.
 Posisi berdiri (sikap) yang sway back disertai hyphosis atau dikenal dengan
scoliosis.

Posisi berdiri atau sikap ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Barikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat sedang berdiri:


1. Tidak berdiri sambil tolak pinggang
2. Tidak membusungkan dada
3. Tidak menengadahkan wajah
4. Tidak menghalangi orang lain
5. Tidak berdiri di tengah jalan
6. Tidak berdiri di depan pintu
7. Kaki tidak terlalu lebar

2.Cara Duduk
Posisi duduk yang baik juga akan membantu dalam membentuk lekukan tubuh
melalui tulang punggung yang pada akhirnya berdampak pada penampilan diri.
Jangan biasakan duduk seperti jatuh di kursi. Geserlah tubuh dalam posisi duduk
yang benar. Apabila tubuh bergeser ke belakang tariklah kedua tangan ke depan dan
letakkan pada sisi ke dua paha. Posisi duduk yang benar yaitu :
1) Kaki dan lutut rapat, usahakan untuk tidak menyilangkan kaki;
2) Tempatkan kaki ke luar sedikit lebih jauh daripada lutut;
3) Alas kaki tetap pada lantai (tidak menggantung atau berjinjit);
4) Jagalah badan tetap seperti pada posisi berdiri;
5) Bila kursi ada sandaran, punggung tegak dan menyentuh sandaran.

Posisi duduk yang benar, penting untuk mencegah kelelahan pada umumnya
dan ketegangan pada punggung. Duduklah dengan punggung yang lebih rendah
terhadap kursi. Untuk mencegah ketegangan pada punggung sewaktu membaca atau
menulis, duduklah menekan bagian belakang kursi.
Posisi duduk yang benar ini seperti dalam gambar berikut :

Posisi Duduk Salah Posisi Duduk Benar

Adapun terdapat cara bangun dari tempat tidur, antara lain :


1) Kedua kaki sedikit ditarik ke belakang;
2) Miringkan tubuh sedikit ke belakang;
3) Berdiri dengan kekuatan otot paha dan pergelangan kaki;
4) Lengan santai di samping tubuh.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat sedang duduk:


1. Sebelum dan sesudah duduk dikursi, hindari menyeret kursi. Angkat kursi
sedikit sebelum duduk agar tidak menimbulkan suara
2. Jangan sekali-sekali duduk bersilang kaki, atau menyodorkan telapak kaki jauh
kedepan, ketika menghadap ke orang lain. Apalagi sampai duduk di meja atau
meletakkan kaki di atas meja
3. Tidak menyandarkan tangan di atas kursi
4. Jika wanita tutup lutut, kaki bisa diserongkan
5. Memberikan tempat duduk bagi mereka yang tidak kebagian
6. Tidak duduk sebelum wanita, orang yang dihormati, orangtua duduk terlebih
dahulu.
3.Cara Berjalan
Di samping posisi berdiri dan posisi duduk yang benar, perhatikan pula posisi
berjalan, yakni badan tegak dan kepala tidak menunduk, seperti pada posisi berdiri.
Selain itu, bagi seorang perawat yang sedang melaksanakan dinas di Rumah Sakit,
maka perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
 Menjaga sopan santun;
 Tidak boleh bersenda gurau atau membuat gaduh;
 Menghormati dan memberi salam/menyapa kepada orang yang berpapasan;
 Menghargai perasaan orang, memahami situasi dan kondisi;
 Memberi kesempatan jalan dahulu bila ada yang sedang membawa pasien;
 Tidak dibenarkan menggunakan pakaian kerja khusus di luar ruangan (Seperti
pakaian kerja di ruang IGD, ICU, ICCU, HCU, PICU dan NICU).

Cara berjalan yang baik:


1. Posisi badan tegak dan kepala tidak menunduk, seperti pada posisi berdiri.
2. Ayunkan langkah kaki dengan sewajarnya, jangan terlalu lebar atau terlalu
menyempit. Sesuaikan gerakan tangan agar tidak mengayun lebar ke segala
arah.
3. Upayakan kedua kaki menapak ke tanah dengan mantap. Jangan menyeret atau
berjingkat-jingkat.
4. Arahkah pandangan mata ke depan. Jangan bolak-balik menunduk.

Adapun berikut merupakan posisi berjalan yang baik :

Posisi Berjalan Salah Posisi Berjalan Benar


Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat berjalan:
1. Tidak berjalan sambil bertolak pinggang atau membusungkan dada sehingga
terlihat angkuh
2. Waktu berjalan, hendaknya sikap badan lurus dengan tegap, jangan
membungkuk, jangan melangkah besar-besar, atau sebaliknya.
3. Tidak menendang barang saat berjalan
4. Jangan berjalan sambil mengobrol, makan atau minum.
5. Kain celana atau rok tidak menypu lantai ketika berjalan
6. Tidak berjalan mendahului orang tua

Saat mengambil atau memungut sesuatu yang terjatuh ketika kita sedang
berjalan pun harus diperhatikan. Posisi tubuh pada saat memungut sesuatu barang
yang jatuh di lantai yakni posisi jongkok. Pada saat berjongkok perhatikan:
 Tempatkan kaki pada sikap dasar;
 Punggung tetap lurus;
 Lutut dibengkokkan;
 Angkat dengan otot-otot kaki dan pantat, tidak dengan punggung.

Posisi Salah Posisi Benar

4.Cara Berbicara dan Bercakap-Cakap


Waktu perawat bercakap-cakap hendaknya ia memandang muka lawan bicara
dan mendengarkan dengan penuh perhatian, memberi kesempatan orang lain
berbicara dengan tenang. Perawat sendiri hendaknya berbicara dengan suara yang
sedang-tenang tetapi tegas, tidak ribut tetapi tidak juga memperlihatkan rasa malu
atau takut.
Dalam berbicara pun hendaknya pandangan mata ke arah orang yang kita ajak
bicara. Usahakan perawat memberikan respon tertentu yang menarik dalam
menanggapi apa yang dibicarakan orang lain, khususnya klien atau pasien. Hal ini
bertujuan memberikan rasa nyaman kepada pasien untuk menceritakan masalahnya
kepada perawat. Sehingga mempengaruhi derajat kesehatan pasien. Dalam
memberikan informasi pun harus disampaikan secara tepat dan efisien sehingga
tidak terjadi ambiguitas bagi pasien dalam menerjemahkan apa yang disampaikan
perawat.

5.Cara Tersenyum
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita sering melihat dan menyaksikan
orang-orang disekitar kita dalam berinteraksi yang dibumbui dengan berbagai
senyuman. Itu terjadi sebagai akibat reaksi spontan dari lawan bicaranya.
Dibawah ini ada beberapa jenis senyuman yang dapat ditemukan:
1. Senyuman Dengan Bibir Terkatup
Kedua bibir terentang, membentuk garis lurus dan gigi tidak terlihat.
Senyuman ini memberi arti bahwa orang tersebut sedang menyimpan rahasia
atau mempunyai pendapat terhadap suatu hal yang tidak diketahui oleh orang
lain.

2. Senyuman Miring
Tarikan kedua sudut bibir tidak seimbang. Senyuman jenis ini
menunjukkan emosi yang berlawanan pada setiap sisi wajah. Senyum ini
dianggap tidak lazim di dunia Barat dan biasanya dilakukan dengan sengaja.
Makna dari senyum ini biasanya berarti sindiran atau sarkasme.

3. Senyuman Sambil Melirik Ke Samping dan Atas


Tersenyum dengan kepala sedikit ditundukkan ke bawah dan dipalingkan
ke samping, mata melirik ke atas, dan tersenyum dengan bibir terkatup, maka
orang ini akan tampak lebih muda seperti layaknya remaja, menggoda dan
menyimpan rahasia.

4. Senyuman Dengan Rahang Terbuka


Tersenyum dengan kedua sudut bibir ditarik lebar sehingga gigi-gigi
terlihat, sampai rahang terbuka. Senyuman ini mengingatkan akan senyum khas
mendiang Heath Ledger di film Batman, dalam perannya sebagai Joker.
Dikehidupan nyata, banyak selebritas yang sering menggunakannya juga.
Bahkan para calon anggota legislatif Indonesia pun tidak segan memajang
senyum seperti ini pada foto kampanyenya yang terpampang pada poster-poster
yang bertebaran. Makna dari senyuman ini sebenenarnya adalah untuk
menyampaikan reaksi bahagia kepada khalayak atau mencari dukungan.
Namun dari semua jenis senyuman yang sering kita terima, tentunya akan
terasa sangat berkesan tatkala senyuman yang kita terima adalah senyuman yang
tulus. Atau pasti kita pun akan memberikan kesan yang baik dan menyenangkan
ketika kita mampu menghadirkan ketulusan dalam senyuman yang kita berikan.

2.TATA RIAS
PENGERTIAN TATA RIAS
Tata rias wajah atau make-up  dilakukan manusia dengan tujuan pokok
menambah penampilan diri seseorang dengan memperindah bagian
wajah.Memperindah yang dimaksud adalah pemberian kesan dengan
menonjolkan bagian-bagian wajah yang sudah baik/bagus dan sekaligus
mengoreksi atau menyembunyikan atau menyamarkan bagian-bagian wajah
yang kurang sempurna.
Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri
khususnya pada bagian muka atau wajah. Atau lebih secara umum tata rias
merupakan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih
sempurna.
Suatu hal harus diperhatikan benar, untuk tujuan apapun make -up/tata rias
wajah harus dilakukan pada kulit yang bersih. Dengan kata lain make-up
merupakan tahap lanjutan dari proses perawatan diri seseorang. Make-up
sehari-hari dikatakan sempurna apabila kelihatan wajar, tidak
menggunakanmake-up yang berlebihan. Dalam merias wajah perhatikan
faktor usia, waktu dan kesempatan. Jika usia muda, kulit masih halus,
sehingga tidak perlu menggunakan kosmetik yang terlalu tebal. Demikian juga
jika usia sudah lanjut, rias wajah yang berlebihan akan memberi kesan tidak
menarik.
Make-up sehari-hari berdasarkan waktu pemakainnya dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Make-up pagi dan siang, untuk penampilan diri pada pagi dan siang hari.
2. Make-up sore dan malam untuk penampilan diri pada sore dan malam hari.
Agar dapat merias wajah dengan baik, perlu mengetahui alat-alat dan
bahan kosmetik yang diperlukan. Pemilihan kosmetik harus sesuai dengan
jenis kulit, karena kosmetik yang tidak cocok akan merusak kulit. Kosmetik
yang mahal harganya belum tentu cocok bagi pemakainya. Kosmetik yang
baik adalah kosmetik yang bila dipakai akan menambah kecantikan, karena
sesuai dengan jenis dan warna kulit.
Tata rias wajah  adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli
sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih
sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya
seluruh tubuh bisa di hias (make up). Tata rias wajah membutuhkan banyak
pengetahuan tentang:
1. Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh).
2. Karakterisasi Warna dan Garis (untuk memberikan karakterisasipersonal).
3. Gradasi Warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias).
4. Komposisi Warna.

1.Alat dan Bahan yang Digunakan Untuk Merias Wajah


1. Sikat alis, untuk menyikat rambut alis yang tumbuh kebawah dan untuk
merapikan alis yang ditandaskan dengan pensil alis.
2. Pensil alis, untuk membuat alis, garis mata dan kadang dipakai untuk
membuat tahi lalat. Pensil alis yang hitam untuk yang berkulit hitam,
sedangkan yang berwarna coklat untuk rias wajah yang berkulit putih atau
kuning.Berfungsi untuk membentuk alis, memperbaiki garis mata yang
asli, membuat bentuk mata kelihatan lebih lebar, lebih lonjong dan lain-
lain. Selain berbentuk pensil, juga berbentuk cake/padat yang biasa
digunakan dengan sikat.
3. Spons bedak, atau kapas kering untuk menempelkan bedak pada kulit.
4. Sikat bedak, untuk meratakan, menutup kekurangan kulit wajah dan
menempelkan bedak sehingga kulit muka nampak halus dan lebih cantik.
5. Sikat bibir dipakai untuk membuat garis bibir supaya rata waktu memakai
cat bibir.
6. Pencepit bulu mata, digunakan untuk melentikan bulu mata pada waktu
menggunakan mascara.
7. Kuas eye shadow, dipakai untuk meratakan eye shadow agar rapi.
8. Kuas blus on, dipakai untuk menempelkan dan merapikan pemerah pipi
atau blus on.
9. Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer). Bahan ini berfungsi
untuk menormalisir kadar air dalam kulit dan untuk melindungi kulit dari
bahan kosmetik lain yang terdapat dalam sediaan make-up (misalnya alas
bedak, bedak dll).
10. Alas bedak (greasepaint foundation, foundation, color process foundation
atau ceam foundation). Bahan ini berfungsi sebagai dasar bedak dalam tata
rias wajah. Ada 3 macam alas bedak yang biasa digunakan dalam tata rias
wajah, yaitu: alas bedak cair (liquid), alas bedak gel, dan alas bedak kocok.
Ketiga  alas bedak ini merupakan jenis alas bedak yang paling ringan, tidak
begitu  melekat pada kulit dan tidak menutup pori-pori, sesuai untuk kulit
normal dan berminyak. Alas bedak krim, dibandingkan dengan alas bedak
diatas, alas bedak jeni sini lebih melekat dan menutup pori-pori, selain itu
lebih tahan lama masa pemakaiannya. Alas bedak yang khusus yang
digunakan untuk menutupbagian-bagian kulit yang memerlukan penutupan
khusus. Alas bedak ini terbagi lagi menjadi:
a. Alas bedak padat yang dipakai dengan spons yang dilembabkan
dengan air supaya rata, untuk menutupi semua kekurangan-kekurangan
pada wajah, bercak-bercak dan bekas-bekas jerawat atau bekas luka.
b. Alas bedak stick, yang dipakai sebeum alas bedak biasa, diatas bercak
yang akan ditutup.
11. Bedak (face powder). Ada 2 macam jenis bedak, yaitu bedak yang
berbentuk serbuk dan bedak padat. Guna bedak antara lain untuk
menghilangkan minyak yang mengkilat, yang berasal dari alas bedak,
melindungi kulit muka dari sinar mata hari, membuat make–up tahan lama
dan memperlengkap tata rias agar sempurna.
12. Pemerah pipi atau blus on, rouge. Bentuk pemerah pipi ada yang cair,
serbuk atau bahan padat dan ada juga yang berbentuk krim. Warnanya
merah, jingga dan juga kecoklatan. Bahan ini dipakai untuk membuat pipi
kelihatan sehat, membuat bentuk wajah lebih sempurna dan membuat mata
tampak bercahaya. Dalam pemakaiannya, cream rouge berbeda dengan
pemakain blus on. Cream rouge sebaiknya dipakai di atas alas bedak di
bawah bedak, sedangkan blus on dipakai di atas bedak. Pemilihan warna
pemerah pipi sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick dan nail
polish (cat kuku), sehingga kelihatan harmonis.
13. Eye Shadow. Eye shadow ada yang berbentuk cair, cream, powder atau
semacam cake. Warna yang tersedia meliputi semua warna yang ada.
Pemilihan warna hendaknya disesuaikan dengan warna busana yang
dipakai. Eye shadow yang gelap akan membuat mata kelihatan lebih
dalam, sehingga cocok untuk mata yang tumpul. Sebaliknya eye
shadowyang terang akan memberi kesan melembutkan, sehingga cocok
digunakan untuk mata cekung.
14. Eye liner. Berbentuk cairan, cream atau pensil. Dipakai dengan cara
mengoleskan dengan menggunakan kuas yang lembut. Mata yang
diberieye liner menjadi kelihatan lebih hidup. Seperti eye shadow, eye
lineryang warnanya gelap juga membuat mata kelihatan lebih dalam,
sebaliknya eye liner yang berwarna terang akan memberi kesan
mengangkat mata yang cekung.
15. Cat bulu mata (mascara). Berguna untuk menebalkan bulu mata,
melentikkan dan membuat bulu mata kelihatan lebih panjang. Selain
berbentuk cair dan cream, mascara ada yang berbentuk padat. Cara
pemakainnya menggunakan kuas yang basah.
16. Pemerah bibir atau lipstick. Untuk memanipulasi bibir dapat
digunakanlipliner, lipstick/lipcolor, lipgloss dan liplife. Untuk mengoreksi
bentuk bibir atau membuat bentuk bibir seperti yang diinginkan dapat
dipakailipliner yang berbentuk pensil. Sesudah itu baru diisi
dengan liplifeyang berfungsi untuk membuat tahan lama
digunakan lipstick/lipcolordi atasnya.
Pemilihan lipstick/lipcolor dapat disesuaikan dengan warna busana, atau
warna kulit.Untuk menghasilkan bibir yang indah, sebaiknya bagian
tengah diberi warna yang lebih muda dari pada bagian tepinya.Di
atas lipstick/lipcolor dapat ditambahkan lipgloss yang berfungsi memberi
warna mengkilat pada bibir sehingga bibir kelihatan basah terus.
17. Sunscreem foundation. Dipakai pada siang hari untuk menahan efek buruk
dari sinar mata hari.
18. Vanishing cream. Dipakai untuk melemaskan kulit agar rias wajah lebih
tahan lama dan dapat dipakai pada malam hari.
19. Cleanshing cream dan conditioner. Dipakai untuk membersihkan wajah

Bahan
sebelum maupun sesudah di make–up.

TataRias

Cleanser Astringent Concealer FoundationLosse Powder

Compact Powder
Blush
Kosmetik Bibir
On
Kosmetik Mata

2.Jenis Tata Rias


1. Tata Rias Korektif.
Tata rias korektif (corective make-up) merupakan suatu bentuk tata rias
yang bersifat menyempurnakan (koreksi).Tata rias ini menyembunyikan
kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan menonjolkan hal-hal
yang menarik dari wajah.Setiap wajah memiliki kekuarangan dan
kelebihan. Seseorang yang memiliki bentuk wajah kurang sempurna,
misalnya dahi terlalu lebar, hidung kurang mancung dan sebagainya,dapat
disempurnakan dengan make up korektif.
2. Tata Rias Fantasi.
Tata rias fantasi dikenal juga dengan istilah tata rias karakter
khusus.Disebut tata rias karakter khusus, karena menampilkan wujud
rekaan dengan mengubah wajah tidak realistik.Tata rias fantasi
menggambarkan tokoh-tokoh yang tidak riil keberadaannya dan lahir
berdasarkan daya khayal semata.Tipe tata rias fantasi beragam, mulai dari
badut, tokoh horor, sampai binatang.
3. Tata Rias Karakter.
Tata rias karaker adalah tata rias yang mengubah penampilan wajah
seseorang dalam hal umur, watak, bangsa, sifat, dan ciri-ciri khusus yang
melekat pada tokoh.Tata rias karakter dibutuhkan ketika karakter wajah
pemeran tidak sesuai dengan karakter tokoh.Tata rias karakter tidak
sekedar menyempurnakan, tetapi mengubah tampilan wajah.

3.TATA BUSANA
PENGERTIAN TATA BUSANA
1.Asal usul Busana
Busana merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping
kebutuhan makanan dan tempat tinggal.Hal inipun sudah dirasakan manusia
sejak zaman dahulu dan berkembang seiring dengan perkembangan
kebudayaan dan peradaban manusia.Dilihat dari sejarah perkembangan
kebudayaan manusia, dapat kita pelajari hal-hal yang ada hubungannya dengan
busana.
Pada dasarnya busana yang berkembang dimasyarakat dewasa ini merupakan
pengembangan dari bentuk dasar busana pada peradaban Barat. Namun
busana baratpun hadir atas sumbangan yang tumbuh dari tiga akar budaya yaitu
Yunani Kuno, Romawi dan Nasrani. Seiring dengan perkembangan zaman,
busana mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan Ilmu,
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Pada zaman prasejarah manusia belum mengenal busana seperti yang ada
sekarang. Manusia hidup dengan cara berburu, bercocok tanam dan hidup
berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan apa
yang mereka peroleh di alam sekitarnya. Ketika mereka berburu binatang liar,
merekamendapatkan dua hal yang sangat penting dalam hidupnya yaitu
daging untuk dimakan dan kulit binatang untuk menutupi tubuh.Pada saat itu
manusia baru berfikir untuk melindungi badan dari pengaruh alam sekitar
seperti gigitan serangga, pengaruh udara, cuaca atau iklim dan benda-benda lain
yang berbahaya.
Cara yang dilakukan manusia untuk melindungi tubuhnya pada saat itu
berbeda-beda sesuai dengan alam sekitarnya. Di daerah yang berhawa dingin,
manusia menutup tubuhnya dengan kulit binatang, khususnya binatang-
binatang buruan yang berbulu tebal seperti domba. Kulit binatang tersebut
dibersihkan terlebih dahulu dari daging dan lemak yang menempel lalu
dikeringkan.Hal ini biasanya dilakukan oleh kaum wanita.Begitu juga dengan
daerah yang panas, mereka memanfaatkan kulit kayu yang direndam terlebih
dahulu lalu dipukul-pukul dan dikeringkan.Ada juga yang menggunakan daun-
daun kering dan rerumputan.Selain itu ada yang memakai rantai dari kerang
atau biji-bijian yang disusun sedemikian rupa dan untaian gigi dan taring
binatang. Untaian gigi dan taring binatang ini dipakai di bagian leher,
pergelangan tangan, pergelangan kaki dan pada panggul sebagai penutup
bagian-bagian tertentu pada tubuh. Menurut kepercayaan mereka, dengan
memakai benda-benda tersebut dapat menunjukkan kekuatan atau keberanian
dalam melindungi diri dari roh-roh jahat dan agar selalu dihormati. Cara lain
adalah dengan menoreh tubuh dan wajah dan diberi bahan pewarna yang lebih
dikenal men “tattoo”.Namun mentatto menurut Roosmy M Sood dalam Dra.
Arifah A Rianto, M.Pd (2003:44) bahwa semua yang dilakukan oleh
masyarakat primitif belum dapat dikatakan berbusana karena seni berbusana
baru muncul setelah masyarakat mengenakan penutup tubuh dari kulit
binatang, kulit kayu atau bahan-bahan tenunan.
Bersamaan dengan penemuan bahan busana baik dari kulit binatang
maupun kulit kayu dan cara pemakaiannya maka lahirlah bentuk dasar busana.
Bentuk dasar busana yang terdapat di Indonesia, yaitu kutang, pakaian
bungkus, poncho, kaftan dan celana. Untuk lebih jelasnya, bentuk dasar
busana akan diuraikan satu persatu.
2.Pengertian Tata Busana
Istilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita
semua. Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu ”bhusana” dan istilah
yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu ”busana” yang dapat diartikan
”pakaian”. Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit
perbedaan, di mana busana mempunyai konotasi ”pakaian yang bagus atau
indah” yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang, nyaman
melihatnya, cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan.
Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai
dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan
keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi:
1. Busana Mutlak, yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju,
rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam.
2. Milineris, yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana
mutlak, serta mempunyai nilai guna di samping juga untuk keindahan
seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam
tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris, yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah
keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain
sebagainya.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa busana tidak hanya terbatas pada
pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan kesatuan dari
keseluruhan yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki, baik yang
sifatnya pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk
perhiasan.
Pemakaian istilah busana dalam Bahasa Inggris sangat beragam,
tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti:
1. Fashion lebih difokuskan pada mode yang umumnya ditampilkan seperti
istilah-istilah mode yang sedang digemari masyarakat yaitu in fashion,
mode yang dipamerkan atau diperagakan disebut fashion show, sedangkan
pencipta mode dikatakan fashion designer, dan buku mode disebut fashion
book.
2. Costume. Istilah ini berkaitan dengan jenis busana seperti busana nasional
yaitu national costume, busana muslim disebut moslem costume, busana
daerah disebut traditional costume.
3. Clothing, dapat diartikan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan
kondisi atau situasi seperti busana untuk musim dingin disebut winter
clothing, busana musim panas yaitu summer clothing dan busana untuk
musim semi disebut spring cloth.
4. Dress, dapat diartikan gaun, rok, blus yaitu busana yang menunjukkan
kesempatan tertentu, misalnya busana untuk kesempatan resmi
disebutdress suit, busana seragam dikatakan dress uniform dan busana
untuk pesta disebut dress party. Dress juga menunjukkan model pakaian
tertentu seperti long dress, sack dress dan Malaysian dress.
5. Wear, istilah ini dipakai untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri,
contoh busana anak disebut children’s wear, busana pria disebut men’s
wear  dan busana wanita disebut women’s wear.

3.Fungsi Tata Busana


Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial
sipemakai.Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan
atau image kepada orang yang melihat.Untuk itu dalam berbusana banyak hal
yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sehingga diperoleh busana yang
serasi, indah dan menarik.
Pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh  baik  dari
sinar matahari, cuaca ataupun dari gigitan serangga. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal tersebut juga
mempengaruhi fungsi dari busana itu sendiri. Fungsi busana dapat ditinjau
dari beberapa aspek antara lain aspek biologis, psikologis dan sosial. Untuk
lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari aspek biologis.
a. Untuk melindungi tubuh dari cuaca, sinar matahari, debu
sertagangguan binatang, dan melindungi tubuh dari benda–benda lain
yang membahayakan kulit. Seperti orang yang berada di daerah kutub
memerlukan busana untuk melindungi tubuhnya dari udara dingin.
Begitu juga orang yang tinggal di daerah yang beriklim panas, busana
digunakan untuk melindungi tubuh dari udara panas yang  mungkin
dapat merusak kulit.
b. Untuk menutupi atau menyamarkan kekurangan dari sipemakai.
Manusia tidak ada yang sempurna, setiap manusia memiliki kelebihan
dan kekurangan. Untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan
kelebihannya juga dapat dilakukan dengan memakai busana yang
tepat. Seperti  seseorang yang bertubuh kurus pendek, hindari
memakai  kerah dengan ukuran lebar, memakai rok yang terlalu
pendek (rok mini), dan rok span karena hal ini akan  
memberikan  kesan lebih kurus dan lebih pendek. Pilihlah model rok
pias, model kerah yang dapat menutup tulang leher.
Dapatmenggunakan sepatu yang berhak tinggi dan memakai perhiasan
yang berukuran kecil atau sedang, serta memakai pakaian yang tidak
menonjolkan bentuk tubuh   yang kurus dan pendek tersebut, begitu
juga sebaliknya.
2. Ditinjau dari aspek psikologis.
a. Dapat menambah keyakinan dan rasa percaya diri. Dengan busana
yang serasi memberikan keyakinan atau rasa percaya diri yang tinggi
bagi sipemakai, sehingga menimbulkan sikap dan tingkah laku yang
wajar. Seperti seseorang yang pakaiannya tidak sesuai dengan acara
yang sedang dihadirinya, akan membuat dia risih atau salah tingkah.
b. Dapat memberi rasa nyaman. Sebagai contoh pakaian  yang tidak
terlalu sempit atau terlalu longgar dapat memberi rasa nyaman saat
memakainya. Begitu juga dengan pakaian  yang modelnya sesuai
dengan sipemakai akan membuat dia nyaman dalam melaksanakan
segala aktifitas yang di lakukannya.
3. Ditinjau dari aspek social.
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma-norma yang mengatur
pola perilaku di masyarakat. Norma-norma tersebut antara lain norma
kesopanan, norma agama, norma adat dan norma hukum. Sebagai
masyarakat Timur, norma-norma ini harus dipatuhi oleh
masyarakat.Tatanan tersebut diantaranya juga mengatur tentang
bagaimana berpakaian. Dilihat dari aspek sosial busana berfungsi:
a. Untuk menutupi aurat atau memenuhi syarat kesusilaan.  Seperti
terlihat pada masyarakat yang beragama Islam, diwajibkan menutupi
auratnya, dimana wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali telapak
tangan dan muka. Ditempat umum hendaklah memakai pakaian yang
sopan.
b. Untuk menggambarkan adat atau budaya suatu daerah. Misalnya
pakaian adat Minang menggambarkan tentang budaya Minangkabau,
pakaian adat Betawi menggambarkan tentang budaya masyarakat
Betawi, dan lain sebagainya.
c. Untuk media informasi bagi suatu instansi atau lembaga. Seperti
seseorang yang berasal dari korps kepolisian  menggunakan seragam
tertentu yang berbeda dengan yang  lain, seorang siswa atau pelajar
menggunakan seragam sekolah mereka dan lain sebagainya.
d. Media komunikasi non verbal. Busana yang kita kenakan dapat
menyampaikan misi atau pesan kepada orang lain, pesan itu akan
terpancar dari kepribadian kita, dari mana  anda berasal, berapa usia
yang akan anda tampilkan, jenis kelamin apa yang ingin anda akui,
jabatan atau sebagai apa keberadaan anda di masyarakat, dan
sebagainya. Inilah yang ingin digarisbawahi melalui penampilan
busana kita. Ini  semua contohnya bisa dilihat dari penampilan seorang
artis, peran apa dan kesan serta misi apa yang akan disampaikan.
Berikut adalah sejumlah tolok ukur yang dapat dipakai untuk mengukur
sejauh mana kita sudah berpenampilan yang menawan namun tetap beretika:
1. Menjaga sikap tubuh yang seimbang (cara berdiri, duduk, berjalan, dan
lain lain).
2. Menunjukkan ekspresi wajah yang simpatik.
3. Menjaga kebersihan diri.
4. Menjaga bau badan dan mulut.
5. Menjaga kesehatan sehingga tampil prima.

4.Pengelompokkan Busana
Dalam berbusana kita perlu memperhatikan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat, seperti norma agama, norma susila, norma
sopan santun dan sebagainya, dan juga memahami tentang kondisi
lingkungan, budaya dan waktu pemakaian. Dengan demikian baik jenis, model,
warna atau corak busana perlu disesuaikan dengan hal tersebutdi atas. Secara
garis besar busana dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Busana Dalam.
Busana dalam dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Busana yang langsung menutup kulit, seperti: BH/Kutang, celana
dalam, singlet, rokdalam, bebe dalam, corset, longtorso. Busana ini
berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh tertentu, dan
membantu membentuk/memperindah bentuk tubuh serta dapat menutupi
kekurangan-kekurangan tubuh, dan juga menjadi fundamen pakaian luar.
Jenis busana ini tidak cocok dipakai ke luar kamar atau keluar rumah
tanpa baju luar.
b. Busana yang tidak langsung menutupi kulit, yang temasuk kelompok
ini adalah busana rumah, seperti: daster, house coat, house dress, dan
busana kerja di dapur seperti: celemek dan kerpusnya. Busana kerja
perawat dan dokter, seperti celemek perawat dan snal jas
dokter.Busana tidur wanita, seperti baby doll, nahyapon dan busana
tidur pria, antara lain, piyama dan jas kamar. Jenis pakaian tersebut di
atas tidak etis jika dipakai ketika menerima tamu.
2. Busana Luar.
Busana luar ialah busana yang dipakai di atas busana dalam.
Pemakaian busana luar disesuaikan pula dengan kesempatanya, antara
lain busana untuk kesempatan sekolah, busana untuk bekerja, busana untuk
kepesta, busana untuk olah raga, busana untuk santai dan lain sebagainya.

5.Pemilihan Busana
Dalam berbusana kita perlu menyesuaikan busana dengan bentuk tubuh,
warna kulit, kepribadian, jenis kelamin dan lain sebagainya. Kesalahan dalam
memilih busana akan berakibat fatal bagi sipemakai, karena busana yang
semula diharapkan dapat mempercantik diri dan dapat menutupi kekurangan
tidak terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat semakin
menonjol.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, dalam memilih
busana ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, baik faktor individu
maupun faktor lingkungan. Adapun yang menyangkut faktor individu seperti:
bentuk tubuh, umur, warna kulit, jenis kelamin dan kepribadian. Sedangkan
yang menyangkut faktor lingkungan adalah: waktu, kesempatan dan
perkembangan mode. Untuk lebih jelasnya akandiuraikan sebagai berikut:
1. Faktor Individu.
Jika kita perhatikan secara teliti, khususnya tentang busana yang dipakai
oleh masing-masing individu dapat disimpulkan bahwa setiap manusia
mengenakan pakaian yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya.Perbedaan ini tidak hanya terdapat pada model pakaian saja, tetapi
juga terdapat perbedaan dalam pemilihan bahan busana seperti perbedaan
warna, motif, tekstur dan lain-lain sebagainya. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan perbedaan tersebut antara lain:
a. Bentuk tubuh.
Bentuk tubuh manusia tidaklah sama satu dengan lainnya,
perbedaan tersebut disebabkan oleh perkembangan biologis serta
perbedaan tingkat umur. Setiap manusia mengalami irama
pertumbuhan yang berbeda-beda, ada yang gemuk pendek, kurus tinggi,
gemuk tinggi dan kurus pendek.Maka dari itu, sewajarnyalah kita di
dalam membuat atau memilih busana harus mengenali terlebih dahulu
bentuk tubuh masing-masing. Karena tidak semua busana dapat
dipakai oleh semua orang, dengan kata lain model busana untuk
orang gemuk jelas tidak cocok untuk orang yang bertubuh kurus,
begitu juga sebaliknya. Maka, didalam memilih busana mengenali
bentuk tubuh sangatlah penting.
Bentuk tubuh ideal sangatlah didambakan oleh semua orang,
karena hampir semuadesain busana dapat dipakainya,
sehingga bentuk tubuh ideal merupakan dambaan semua orang. Adapun
yang dimaksud dengan tubuh ideal untuk seorang wanita, menurut Enna
Tamimi (1982:41) bentuk badan yang idealmempunyai ukuran lingkar
dada dan pinggul yang sama besar. Ukuran pinggang sekurang-
kurangnya 10 cm lebih kecil dari ukuran dada atau pinggul, serta letak
garis pinggang pada batas ¾ tinggi badan yang diukur dari kepala.
Dengan kata lain jika letak garis pinggang di bawah atau di atas ¾ tinggi
badan serta lingkar pinggang yang hampir samabesar dengan lingkar
badan dan lingkar pinggul, maka ukuran yang begini termasuk ukuran
yang kurang ideal.
Bentuk tubuh yang kurang ideal ini banyak pula macamnya,
ada yang gemuk pendek, kurus tinggi, kurus pendek, bahkan ada yang
bungkuk, panggul terlalu kecil, bidang bahu terlalu lebar atau terlalu
sempit.Semua bentuk tubuh ini termasuk bentuk tubuh yang tidak ideal,
karena masing-masingnya memiliki kelemahan atau
kelainan.Kelemahan-kelemahan ini dapat disembunyikan dengan
memilih desain pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh masing-
masing, setiap kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan busana yang
dipakai.
Untuk seseorang yang bertubuh gemuk pilihlah desain yang
memberi kesan melangsingkan, dan yang bertubuh kurus memilih
desain yang memberikan kesan menggemukkan.Desain busana untuk
seseorang yang bidang bahunya sempit pilihlah desain yang
memberikan kesan melebarkan, untuk seseorang yang memiliki buah
dada terlalu kecil atau terlalu besar, semua ini perlu mendapat perhatian
yang serius sebelum membuat busana agar busana yang serasi dengan
bentuk tubuh dapat diwujudkan.
b. Umur.
Umur seseorang sangat menentuka dalam pemilihan busana, karena
tidak seluruh busana cocok untuk semua umur.Perbedaantersebut tidak
saja terletak pada model, tetapi juga pada bahan busana, warna, serta
corak bahan.Busana anak-anak jauh sekali bedanya dengan busana
remaja dan busana orang dewasa. Untuk itu di dalam pemilihan busana
yang serasi usia pemakai merupakan kriteria yang tidak dapat diabaikan.
c. Warna Kulit.
Warna kulit adalah suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam
memilih busana.Walaupun warna kulit orang Indonesia disebut sawo
matang, namun selalu ada perbedaan antara satu dengan yang
lainnya.Maka, hal ini hendaknya mendapat perhatian supaya busana
yang dipakai betul-betul sesuai dengan si pemakai.
d. Kepribadian.
Kepribadian merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih busana. Ada beberapa tipe kepribadian yang sangat
mempengaruhi dalam pemilihan busana tersebut, antara lain:
 Tipe Feminim.
Orang yang bertipe feminim memiliki sifat, lemah lembut,
pemalu, suka menjauhkan diri dari perhatian umum, perasaannya
halus.Untuk orang yang bertipe feminim ini sangat cocok desain
busana yang memakai garis lengkung, seperti; rok pias, rok
kembang dan lain-lain. Warna busana yang cocok adalah warna
yang telah dicampur dengan warna abu-abu, setiap warna yang di
campur dengan warna abu-abu maka hasilnya akan menjadi warna
yang buram. Misalnya warna merah dicampur dengan warna abu-
abu, maka warna merahnya menjadi merah redup.Warna kuning
dicampur dengan warna abu-abu, maka warna kuningnya menjadi
redup.Warna biru dicampur dengan warna abu-abu, maka warna
birunya menjadi redup.Semua warna yang dicampur dengan warna
abu-abu, cocok untuk orang yang bertipefeminim.Tekstur yang
cocok untuk tipe feminim ialah tekstur yang lembut, halus dan
ringan.Motif yang dipakai sebaiknya motif yang kecil-kecil.
 Tipe Maskulin.
Tipe maskulin adalah orang yang memiliki sifat terbuka,
agresif, tenang, dan percaya diri. Untuk orang yang bertipe ini desain
busana yang cocok adalah model yang tidak terlalu banyak variasi
dan memakai garis yang tegas, seperti: memakai kerah minamora,
kerah kemeja dan lain-lain. Warna-warna cerah sangat cocok untuk
kepribadian maskulin.Tekstur sebaiknya dipilih yang tebal, berat
dan bermotif.Motif geometris lebih cocok dipakai dari pada motif
bunga-bunga.
 Tipe Intermediet.
Tipe intermediet, umumnya mempunyai kepribadian diantara
kedua tipe di atas.Desain busana yang cocok untuk orang yang
bertipe intermediet adalah model yang memakai garis vertikal, garis
horizontal dan garis diagonal.Pemilihan warna busana untuk orang
yang berkepribadian seperti ini sebaiknya disesuaikan dengan
warna kulit.Apabila warna kulitnya cerah, pilihlah warna
panas.Untuk orang yang tenang hindari warna yang kontras dan
sebaiknya memilih warna-warna dingin.Hindari memakai tekstur
yang mengkilat dan tekstur yang terlalu halus.
2. Faktor Lingkungan.
Dalam memilih busana, perlu dipertimbangkan keserasian dengan
lingkungan, baik lingkungan masyarakat tempat tinggal, maupun
lingkungan tempat bekerja. Faktor lingkungan ini sangat besar sekali
pengaruhnya dengan kehidupan kita sehari-hari, untuk itu kita senantiasa
berusaha agar selalu diterima oleh lingkungan, antara lain dengan memakai
busana yang serasi. Untuk menciptakan busana yang serasi banyak faktor
yang harus diperhatikan, tetapi keserasian berbusana yang berkaitan dengan
lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Waktu.
Berbusana mengingat waktu berarti memperhitungkan pengaruh
sinar mata hari.Keadaan pada waktu-waktu tertentumembawakan
suasana yang berbeda-beda.Di pagi hari udara sejuk suasana tenang, di
siang hari udara panas suasana sibuk, di malam hari udara dingin suasana
tenang.
Suasana inilah yang mungkin harus dijadikan dasar pertimbangan
dalam pemilihan busana.Misalnya busana untuk siang hari, warna-
warna yang panas atau menyolok haruslah dihindari, agar tidak
mengganggu orang yang melihatnya.
Dengan kata lain tidak semua busana dapat dipakai untuk setiap
waktu dan semua kesempatan, karena kesempatan yang berbeda
menuntut pula jenis busana yang berlainan. Jadi setiap individu tidak
hanya dapat memiliki satu atau dua jenis busana saja, tetapi harus
disesuaikan dengan aktifitas masing-masing mereka. Semakin banyak
kegiatan seseorang, maka beraneka ragam pulalah busana yang
dibutuhkan, karena keadaan pada waktu tertentu membawakan suasana
yang berbeda-beda sesuai dengan waktu dan kesempatan masing-
masing, baik di rumah, dikantor, disekolah, dilapangan olah raga,
berpesta dan lain sebagainya.
b. Kesempatan.
Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan
busana yang dipakai dengan tempat ke mana busana tersebut akan
kita bawa, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yang
berbeda, baik dari segi desain, bahan maupun warna dari busana tersebut.
Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan
busana yang dipakai dengan tempat kemana busana tersebut akan kita
pakai, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yangberbeda,
baik dari segidesain, bahan, maupun warna dari busana tersebut.
Berikut ini dapat kita lihat pengelompokan busana menurut kesempatan
antara lain:
 Busana Sekolah.
Desain busana sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan SekolahLanjutan
Tingkat Atas (SLTA), ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Untuk pria terdiri dari celana dan
blus dengan kerah kemeja, untuk wanita rok lipit searah untuk SD,
rok dengan dua lipit hadap pada bagian muka, rok dengan satu lipit
hadap pada tengah muka untuk SLTA.Warna merah tua untuk SD,
warna biru untuk SLTP, dan warna abu-abu untuk SLTA. Ada
kalanya model dan warna busana sekolah ditentukan sendiri oleh
pihak sekolah masing-masing.
 Busana Kuliah.
Desain busana untuk Mahasiswa/i adalah bebas.Namun
kebanyakan dari mereka memilih rok dan blus atau kemeja dan
celana. Hal ini disebabkan karena rok, blus dan kemeja, celana
dalam pemakaiannya dapat diselang-selingi, maksudnya: dengan
memiliki dua lembar rok atau celana pemakaiannya dapat
divariasikan dengan tetapmemperhatikan keserasiannya.
 Busana Kerja.
Busana kerja adalah busana yang dipakai untuk melakukan
suatu pekerjaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Busana
kerja banyak macamnya, sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan.Jenis pekerjaan yang berbeda menuntut pula perbedaan
model, bahan dan warna yang diperlukan.Untuk busana kerja
dibengkel pilihlah desain yang mempunyai banyak kantong, karena
model yang begini dapat menghemat waktu dan tenaga, sebab
alat-alat yang dibutuhkan dapat disimpan di dalam kantong
tersebut yang bila diperlukan dapat diambil dengan cepat.
Busana untuk bekerja dikantor, sering dibuat seragam dengan
model klasik, yang biasanya terdiri dari rok dan blus untuk wanita,
celana dan kemeja untuk pria. Jika memilihmodel sendiri, pilihlah
desain yang sederhana, praktis, tetapi tetap menarik serta
memberikan kesan anggun dan berwibawa. Hindarilah pakaian
yang ketat, serta garis leher yang rendah atau terbuka, karena
desain yang seperti ini kurang sopan dan mengganggu dalam
beraktifitas. Untuk memilih busana kerja ada beberapa hal
yang harus di perhatikan antara lain:
 Modelnya sopan dan pantas untuk bekerja serta dapat
menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi sipemakai dan bagi
orang yang melihatnya.
 Praktis dan memberikan keluwesan dalam bergerak.
 Bahan yang mengisap keringat.
 Busana Pesta.
Busana pesta adalah busana yang dipakai untuk menghadiri
suatu pesta. Dalam memilih busana pesta hendaklah
dipertimbangkan kapan pesta itu diadakan, apakah pestanya pagi,
siang, sore ataupun malam, karena perbedaan waktu juga
mempengaruhi model, bahan dan warna yang akan ditampilkan.
Selain itu juga perlu diperhatikan jenis pestanya, apakah pesta
perkawinan, pesta dansa, pesta perpisahan atau pesta lainnya.Hai
ini juga menuntut kita untuk memakai busana sesuai dengan jenis
pesta tersebut.Misalnya pesta adat, maka busana yang kita pakai
adalah busana adat yang telah ditentukan masyarakat setempat.Jika
pestanya bukan pesta adat, kita boleh bebas memilih busana yang
dipakai. Walaupun demikian ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain:
 Pilihlah desain yang menarik dan mewah supaya mencerminkan
suasana pesta.
 Pilihlah bahan busana yang memberikan kesan mewah dan pantas
untuk dipakai kepesta, misalnya: sutra, taf, beludru dan
sejenisnya. Tetapi kita harus menyesuaikan dengan jenis
pestanya, apakah pesta ulang tahun, pesta perkawinan dan
sebagainya. Disamping itu juga disesuaikan dengan tempat
pesta dan waktu pestanya.
 Busana Olah Raga.
Busana olahraga adalah busana yang dipakaiuntuk melakukan
olahraga.Desain busana olahraga disesuaikan dengan jenis
olahraganya.Setiap cabang olahraga mempunyai jenis busana
khusus dengan model yang berbeda
pula.Untuk olahraga volly dan bola kaki biasanya terdiri dari blus
kaus dan celana pendek dengan model tertentu, begitu juga untuk
busana renang didisain dengan model yang melekat dibadan dan
garis leher yang lebih terbuka.Busana renang biasanya dilengkapi
dengan kimono yang berfungsi untuk menutupi tubuh jika berada di
luar kolam renang.Begitu juga untuk olahraga sepak takrau, tenis
meja dan lain sebagainya, masing-masing menuntut pula suatu
bentuk busana yang khusus. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam memilih busana olahraga antara lain:
 Pilihlah bahan busana yang elastis.
 Pilihlah bahan yang menyerap keringat.
 Pilihlah model busana yang sesuai dengan jenis olahraga yang
dilakukan.

 Busana Santai.
Busana santai adalah busana yang dipakai pada waktu santai
atau rekreasi.Busana santai banyak jenisnya, hal ini disesuaikan
dengan tempat dimana kita melakukan kegiatan santai atau rekreasi
tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih
busana santai diantaranya yaitu:
 Pilihlah desain yang praktis dan sesuaikan dengan tempat
bersantai. Jika santai di rumah pilihlah model yang agak
longgar, bila santai kepantai pilih model leher yang agak
terbuka agar tidak panas, jika santai kegunung pilihlah model
yang agak tertutup agar udara dingin dapat diatasi.
 Pilihlah bahan yang kuat dan mengisap keringat.
 Perkembangan Mode.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mode busana juga berkembang dengan pesat, walaupun kadang
kala mode tersebut tidak sesuai dengan tata cara berbusana yang
baik, namun mode tetap bergulir dari waktu ke waktu.
Perkembangan mode sangat besar pengaruhnya pada
kepribadian seseorang, sehingga setiap mode yang muncul selalu
saja ada yang pro dan ada yang kontra, apalagi Indonesia yang
terdiri dari bermacam-macam suku yang masing-masingnya
mempunyai busana yang beraneka ragam.
Bagi masyarakat yang terlalu kaku dan fanatik dengan tata
cara aturan berbusana tentu akan sulit mengikuti perkembangan
mode. Hal ini masih diannggab wajar, karena tanpa disadari mode
tersebut pada umumnya dipengaruhi oleh mode yang datang dari
manca negara yang mungkin akan besar pengaruhnya terhadap
kepribadian seseorang, namun semua ini terpulang kepada
pribadi kita masing-masing dalam memilih mode yang sedang
berkembang.

6.Penampilan Etiket
Saat berkomunikasi dengan sesama manusia diperlukan tata krama mulai
dari etiket berkomunikasi, etiket di rumah, di sekolah, di tempat umum, di
perjalanan, etiket dalam berbusana, serta dalam pergaulan.Demikian pula
dengan etiket berpakaian dan berbusana.Dalam bersosialisasi dengan segala
lapisan kita harus mengedepankan etika tersebut bila ingin dihargai.  Tips
berpenampilan secara umum yang dapat digunakan dalam semua keadaan di
antaranya adalah:
1. Penuhi tiga syarat mutlak: Sederhana, serasi dan sopan.
2. Berpakaian bersih, rapi dan tidak berbau.
3. Sesuaikan dengan kepribadian Anda. Kenyamanan dalam berpakaian
sangat berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri Anda.
4. Sesuaikan dengan waktu, acara, dan tempat acara. Misalnya, kaos
sebaiknya tidak dipakai dalam suasana formal seperti sekolah, kantor,
seminar, pertemuan bisnis resmi, seminar, perkawinan dan sebagainya.
5. Pakailah pakaian sesuai ukuran tubuh Anda. Pada dasarnya bentuk tubuh
manusia digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu normal atau ideal, gemuk
pendek, kurus pendek, tinggi gemuk, dan  tinggi kurus.
6. Kenali kelebihan dan kekurangan tubuh Anda. Tak perlu khawatir, karena
bentuk tubuh yang kurang sempurna dapat ditutupi dengan mengenakan
busana yang potongan, model dan warnanya sesuai untuk tubuh Anda,
misalnya:
a. Untuk yang berbadan normal memakai busana berbentuk apapun
cocok.
b. Wanita yang berbadan gemuk pendek, maka hal-hal yang harus
diperhatikan adalah rancangan busana sebaiknya memakai garis
memanjang dan vertikal, rok agak melebar dibawah sementara itu
potongan bagian panggul jangan terlalu sempit, pilih bahan yang lemas
dan bisa juga memainkan hiasan berupa deretan kancing dari atas
kebawah.
c. Jika anda adalah wanita yang memiliki badan kurus pendek maka
untuk menutupi kekurangan anda adalah dengan cara memperhatikan
garis rancangan, sebaiknya melebar atau horizontal, hindari busana
dari bahan strait, blus dan rok bawah senada, pilihlah motif bahan
kecil-kecil dengan tekstur lembut.
d. Wanita yang memiliki bentuk tubuh tinggi gemuk agar tampak pendek
dan kurus haruslah memperhatikan garis rancangan kombinasi antara
vertikal dan horizontal harus ada keseimbangan, potongan busana
dibuat pas, panjang blus dibuat melebihi garis panggul, dan lengan
polos. Pilihlah bahan yang halus dengan warna kusam.
e. Untuk wanita yang berbadan tinggi kurus, rancangan busana yang
dipakai hendaknya dengan garis melebar, busana dibuat sedikit
longgar, bahan yang dipilih agak kaku dan bermotif, tas dan ikat
pinggang sebaiknya besar dan lebar.

7. Perhatikan keserasian warna. Dalam berpakaian, keserasian warna


merupakan hal yang teramat penting. Oleh karena itu belajar menyerasikan
warna harus dimulai yang kecil. Misalnya keserasian warna pakaian dalam
dengan baju / celana yang akan dipakai, sampai dengan keserasian warna
tas dan sepatu serta kaos kaki, sewarna/senada.
Tips: Untuk setelan jas, hendaknya pertama-tama milikilah warna hitam,
lalu beige. Kedua warna tersebut bersifat netral bila dipadu padan dengan
warna rok lain. Sesudah itu barulah warna yang lain seperti biru dan lain
sebagainya

a. Pemakaian sepatu dan tas, hendaknya kita memiliki (walaupun hanya


sebuah) sepatu dan tas. Pilihlah warna hitam atau coklat.
b. Sepatu, tas dan ikat pinggang warnanya sama dan serasi.
8. Berbusana Nasional:
a. Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian tradisional, pakaian
tradisional biasa dipakai untuk show.
b. Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya / berpakaian
nasional.
c. Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu diperhatikan.
d. Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak dapat dipakai pada pagi
dan siang hari.
e. Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah diwironi.
f. Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan dijahit.
g. Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai camisole / lining.
h. Untuk yang berbadan besar, kebaya sebaiknya tidak terlalu pendek dan
hindari warna-warna mencolok.
9. Pakaian Malam.
a. Pakaian malam berbeda dengan pakaian yang digunakan untuk acara
pagi hari.
b. Pakaian malam sebaiknya agak sedikit berkesan mewah / fancy. Untuk
mendapatkan kesan mewah, tidak berarti baju tersebut harus mahal,
asal kita dapat / mengetahui trik-trik, kita dapat menjadikan sepotong
baju terusan hitam / gelap dipadu padan dengan corak terang atau
stola / selendang brokat / prada, itu akan menjadikan pakaian malam
yang indah dan anggun.
c. Untuk sitting dinner, tas sebaiknya dipangku / digantungkan dengan
menggunakan bag hanger.

d. Sesuaikan tata rias (wajah dan


rambut) dengan acara dan waktu
(pagi, siang, sore).
10. Pemakaian dasi.
a. Untuk acara formal, kenakan dasi bercorak konservatif (garis,
geometris, kotak – kotak). Untuk acara formal di siang hari kenakan
dasi dari bahan yang tidak mengkilap.
b. Tidak ada salahnya menggunakan dasi bermotif meriah (polkadot,
bunga-bunga, gambar kartun) untuk acara santai.
c. Pilihlah dasi sesuai bentuk tubuh. Jika bertubuh pendek hindari dasi
yang terlalu lebar dan pastikan ujung dasinya menyentuh kepala ikat
pinggang.
d. Upayakan warna dasi lebih mencolok daripada warna kemeja atau jas.
e. Sesuaikan warna dasi dengan warna kemeja, jas, celana panjang, kaos
kaki dan sepatu.
f. Jika ingin mudah dipadupadankan, sebaiknya dalam memilih pakaian,
pilihlah warna standar seperti hitam, coklat, putih, dan biru tua.
g. Busana yang baik dan resmi itu berarti penampilan yang rapi, sopan,
luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika
dan tata krama pergaulan.
B
u
s
a
n
a

k
m
a
u
sn
lt
io
r
m

w
p
arp
ir
n
ia
ta
a

Anda mungkin juga menyukai