Pedoman BDR Dan Protokol AKB PDF
Pedoman BDR Dan Protokol AKB PDF
A. LATAR BELAKANG
Sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk pencegahan
penyebaran Covid-19, seluruh sekolah tidak memiliki pilihan lain kecuali melakukan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui daring atau luring. Model Blended Learning dilakukan
sebagai alternatif jika kondisi belajar dengan tatap muka memungkinkan dilakukan dengan
syarat infrastuktur sekolah sudah memenuhi standar protokoler kesehatan.
Pemerintah memperkenalkan PJJ pada masa Pandemi Covid- 19 dengan istilah Belajar
Dari Rumah (BDR). Berdasarkan hasil informasi dan evaluasi dari stake holder pendidikan,
masa BDR menuai beberapa kekurangan dan kelemahan. Untuk mendapatkan data akurat
dinas pendidikan melaui Satgas Covid -19 melakukan survey pelaksanaan BDR kepada orang
tua dan siswa.
Pada masa Pandemi Covid-19 hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah
masalah keberlangsungan pendidikan anak-anak dan keterjaminan kesehatannya. Diperlukan
data otentik untuk memotret secara langsung permasahalan apa yang dihadapi orang tua dan
anak-anak selama BDR.
Survey dilakukan pada tanggal 28 Mei s.d 1 Juni 2020 oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat. Survey berhasil menjangkau 95.279 responden orang tua siswa dari berbagai latar
belakang tingkat pendidikan dan pekerjaan. Orang tua yang merespon adalah 31,1% laki-laki
dan 68,9% perempuan. Kecenderungan respon orang tua berlatar belakang pendidikan 38.7%
SMA, 17,4% SMP, 20,4% SD, dan 12,9% S1. Responden orang tua sebagian besar berlatar
belakang pekerjaan sebagai pegawai swasta 40,99%, wiraswasta 21,70%, pegawai pemerintah
16,85%, pendidik dan tenaga kependidikan 9,62%. Orang tua rata-rata memiliki anak sekolah
1 orang 45,3%, 2 orang 40,4%, dan 3 orang 11,4%. Secara beurutan sebagian besar responden
memiliki anak di tingkat SD, SMA, SMK, SMP, PAUD dan SLB. Anak-anak yang mereka
sekolahkan 97,5% tinggal bersama orang tua.
Selama BDR teknologi informasi yang anak-anak gunakan untuk belajar adalah media
komunikasi whatsapp 90,9%, telepon 13,3%, SMS 4%, sisanya menggunakan aplikasi
pembelajaran beragam. Masih ada yang melakukan luring 3,7%. Kecenderungan pembelajaran
mengguakan perangkat HP smartphone dengan laptop dan 50% lebih sudah punya layanan
Internet sendiri.
Pada saat berlaku BDR orang tua rata-rata mengalami kesulitan untuk mendampingi
anaknya belajar di rumah. Kesulitan orang tua dialami karena pelajaran terlalu sulit dan tidak
mudah untuk dipahami, kesulitan mengatur waktu membimbing belajar anak karena orang tua
memiliki aktivitas atau pekerjaan, anak susah diatur, dan susah diajak belajar karena bosan.
Kesulitan yang cukup signifikan juga masalah kuota atau koneksi Internet. Orang tua siswa
hampir 100 persen setuju bahwa berharap anak-anaknya bisa belajar mandiri tanpa tergantung
pada guru dan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua harus tetap terjalin. Hal-hal
baik lainnya yang perlu dikembangkan terus adalah tentang kebiasaan hidup sehat sesuai
protokoler kesehatan (22%), kedisiplinan anak dalam membagi waktu belajar dan bermain
(19%), dan penggunaan teknologi untuk pembelajaran (14%), anak mandiri dan bertanggung
jawab 6%.
Selain Responden kepada orang tua, Satgas Covid-19 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat melakukan survey kepada peserta didik dari 28 Mei s.d. 1 Juni 2020 dengan tanggapan
100.546. Sebagian besar repsonden siswa adalah perempuan (60,4%), laki-laki (39,6%), di
dominasi oleh kelas X dan XI SMA/SMK. Sebanyak 77,4% sekolah negeri dan 22,6% sekolah
swasta, tersebar di seluruh kabupaten kota di Jawa Barat. Selama diberlakukan BDR sebanyak
96,5% siswa melakukan pembelajaran di rumah. Waktu nonton TV anak anak terdistribusi
secara merata mulai dari pagi, siang, sore, dan malam. Paling banyak di malam hari dan paling
sedikit di pagi hari. Sebanyak 62,9% tidak tiap hari nonto, 10,1% tiap hari nonton TVRI dan
sebanyak 26,9% tidak pernah nonton TVRI. Anak yang masih mendengarkan radio RRI hanya
7,6%, 20,5% mendengarkan radio lainnya.
Di atas 60.000 responden anak merasa bisa memahami materi, dibimbing orang tua,
dan mudah mendapat akses belajar. Antara 40.000 s.d 60.000 anak bisa belajar di rumah
menyenangkan dan bisa konsetrasi belajar. Sebanyak 50,8% anak anak belajar antara 2-4 hari
dalam seminggu dan sebanyak 22,5% belajar lima hari dari Senin sampai Jumat. Sebanyak
13,1% seminggu sekali dan 13,5 tidak teridentifikasi. Rata-rata belajar per hari dominan 1-2
jam per hari (47,4%), 22,3% selama 2-3 jam perhari, dan 18,3% dibawah 1 jam per hari.
Pelaksanaan pembelajaran didominasi oleh pengerjaan latihan soal 79,6% dan 61,7%
menggunakan berbagai media di Internet. Buku teks, TV, interaktif online, aplikasi
pembelajaran swasta, termasuk bahan belajar yang digunakan dalam pembelajaran selama
BDR. Interaksi antara guru dengan siswa lebih banyak dilakukan dalam kelas online dan
interaksi media sosial. Ada 27,7% sekolah yang belum memberikan dukungan pada anak-anak
selama belajar di rumah. Sebanyak 12,2% menggunakan aplikasi mandiri dan sebagian besar
menggunakan aplikasi belajar dari pihak swasta di Internet. Selama masa BDR ada 14,6%
anak-anak tidak menonton TV, dan paling banyak nonton TVRI.
Hambatan terbesar yang dihadapi anak-anak pada saat BDR adalah kesulitan
memahami pelajaran (70%). Selanjutnya 57,1% merasa bosan, 56,6% kurang konsentrasi,
56,5% sulit komunikasi dengan guru, kurang jelas tugas yang diberikan guru, dan jaringan
Internet kurang memadai. Listrik, Internet, dan Handphone, diatas 75.000 responden telah
memilikinya secara memadai. Sebagai besar (70%) menyelesaikan masalah pembelajaran
berdiskusi dan komunikasi dengan teman dan melakukan aktivitas lain untuk mengurangi
kejenuhan. Harapan anak-anak untuk perbaikan pembelajaran adalah kejelasan tugas pada saat
BDR dilakasanakan. Jam belajar terstruktur, dan penugasan secara terstrukur yang dilakukan
oleh guru. Hal-hal yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam pembelajaran adalah kemampuan
belajar mandiri (59, 4%) dan belajar hal-hal yang lebih kontekstual tidak terlalu fokus pada
substansi pada mata pelajaran di sekolah (61,1%). Saran dari anak-anak untuk guru lebih fokus
pada pengelolaan proses belajar yang jelas dan tugas-tugas yang tidak membebani serta
terencana dengan adanya jadwal. Harapan anak-anak dari orang tua adalah adanya
pendampingan, motivasi, dukungan dan ketersediaan waktu untuk mereka selama BDR.
Berdasarkan data hasil survey di atas diperoleh sebuah gambaran umum tentang
berjalannya proses BDR selama beberapa bulan ke belakang. Masalah-masalah yang
cenderung dihadapi orang tua dan siswa selama BDR adalah:
1. Media Pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh siswa adalah WhatsApp.
2. Orang tua mengalami kesulitan mendampingi belajar anak karena materi terlalu sulit,
kesulitan mengatur waktu dan punya pekerjaan.
3. Harapan orang tua melatih anak-anaknya belajar mandiri dan disiplin dalam belajar.
4. Beberapa orang tua terbebani dengan kuota Internet yang harus disediakan untuk BDR
anak-anak.
5. Selama BDR siswa melakukan pembelajaran di rumah, televisi bisa jadi alternatif
pendukung belajar di rumah.
6. Sebagian besar anak-anak merasa kesulitan mamahami tugas yang diberikan guru, bosan,
kurang konsentrasi, dan sulit komunikasi dengan guru.
7. Hal yang disenangi anak-anak adalah pembelajaran konstekstual, tugas tidak membenani,
terencana dan berjadwal.
8. Kemampuan belajar anak-anak selama di rumah antara 1-4 jam per hari.
9. Selama BDR pembelajaran harus dilakukan secara daring atau luring karena ada beberapa
anak yang tidak memiliki akses Internet dan alat komunikasi.
Berdasarkan hasil survey dibutuhkan protokol kesehatan untuk guru, siswa, dan orang
tua selama masa BDR berlaku. Protokol kesehatan dibutuhkan untuk mengurangi kesenjangan
harapan anak-anak pada masa BDR bisa melakukan pembelajaran secara berkualitas,
bermakna dan menyenangkan (Meaningfull Learning) Bagi guru-guru protokol kesehatan
dapat menjadi pegangan standar layanan berkualitas pada masa BDR diberlakukan.
B. DASAR HUKUM
1. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2020 Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Satuan
Pendidikan Aman Bencana.
4. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Meneteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor
516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
5. Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/ MENKES/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan Dan Pengendalian Covid 19 Di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri
dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi;
6. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam
Penanggulangan Covid-19 di Wilayah Provinsi Jawa Barat;
7. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.189-Hukham/2020 tentang Status
Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Coronavirus Disease 19
(Covid-19) di Jawa Barat;
8. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.274-Hukham/2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka
percepatan penanggulangan Coronavirus Disease 19 (Covid-19) Pelaksanaan PSBB di
Tingkat Provinsi Jawa Barat berakhir pada tanggal 29 Mei 2020
9. Surat Edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/6937–Set.Disdik
tanggal 29 Mei 2020 tentang Standar Operasional Prosedur Kegiatan Layanan Pendidikan
SMA/SMK/SLB selama Pandemi Covid-19 di Provinsi Jawa Barat
10. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari
Rumah Dalam Masa Darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
11. Kalender Akademik tahun ajaran 2020/2021
C. TUJUAN
1. Memberikan kepastian layanan pendidikan berkualitas selama diberlakukan Belajar Dari
Rumah (BDR)
2. Memberikan panduan standar minimal yang jelas kepada Kepala Sekolah, Guru, Siswa,
Orang Tua pada saat BDR.
3. Memberikan arahan tentang Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menjamin
pelaksanaan BDR
4. Memudahkan kegiatan evaluasi BDR bagi Dinas Pendidikan dan pihak berkepentingan
dalam melihat efektivitas pelaksanaan BDR.
D. PRINSIP PENYUSUNAN
1. Fokus. Prinsip dalam menyusun pedoman adalah fokus melayani kebutuhan anak-anak
selama BDR mengacu pada kompetensi inti
2. Adil. Pembelajaran melayani semua siswa dengan memperhatikan latar belakang ekonomi,
sosial, dan budaya anak-anak
3. Jelas. Memberikan kemudahan kepada siswa pada saat melakukan BDR
4. Fleksibel. Layanan pendidikan pada masa BDR bersifat fleksibel, dilarang memaksakan
penuntasan kurikulum dan fokus pada pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) Meaningfull
Learning,Joyful Learning dan Wellbeing disesuaikan tuntutan anak, agar imunitas tubuh
anak tetap sehat
5. Kolaboratif. Pembelajaran bersifat kolaboratif, lintas mata pelajaran, dan melibatkan
orang tua.
6. Berkarakter. Pebelajaran selama BDR melatih anak-anak berkarakter mandiri, tanggung
jawab, disiplin, dan religius.
E. SASARAN
Pedoman pembelajaran daring dan luring diarahkan untuk memberi pemahaman
kegiatan BDR kepada siswa, guru, kepada sekolah dan orang tua. Siswa dari semua Jenjang
Satuan Pendidikan.
F. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistematika penyusunan Panduan Belajar dari Rumah disusun sebagai berikut, Bab 1
berisi pendahuluan memuat penjelasan tentang latar belakang, dasar hukum, prinsip
penyusunan, sasaran dan sistematika penyusunan. Bab II berisi langah pelaksanaan Belajar
dari Rumah, dijelaskan melalui kajian literatur, metode dan media pelaksanaan Belajar dari
Rumah, yang disusun secara Daring dan Luring, serta Monitoring dan Evaluasi. Bab III
Panduan Pembiayaan Kegiatan BDR dan Bab IV Penutup.
BAB II
LANGKAH PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH (BDR)
b. Pelaksanaan
1. Siswa
a. Melakukan kegiatan pembiasaan
b. Melakukan pembelajaran melalui bahan ajar
2. Guru
a. Membuat petunjuk teknis kegiatan belajar luring mandiri
b. Memantau kegiatan belajar melalui kunjungan periodik
c. Melakukan dan mengarahkan kegiatan pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)/ Gerakan Masyarakat Sehat dalam pengembangan Pendidikan
Karakter
d. Menyediakan waktu berkumpul dengan peserta didik secara terbatas
e. Melakukan evaluasi hasil pembelajaran siswa
f. Memberikan umpan balik kualitatif terhadap hasil belajar siswa.
3. Kepala Sekolah dan Manajeman Sekolah
a. Merencanakan kegiatan tatap muka terbatas
b. Melakukan monitoring kegiatan pembelajaran luring
c. Melakukan evaluasi periodik efektivitas kegiatan belajar luring
4. Pengawas Sekolah
a. Monitoring periodik
b. Laporan periodik
5. Orang tua siswa
a. Mendampingi belajar peserta didik
b. Mengkomunikasikan kegiatan belajar peserta didik
c. Memotivasi kegiatan belajar peserta didik
6. Infrastruktur
a. Sumber belajar
b. Media belajar
c. Ruangan Belajar memperhatikan protokol kesehatan
7. Kurikukulum
a. Mengajarkan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 berfokus pada pendidikan
karakter mandiri, tangung jawab, disiplin, gorong royong, religius, dan
keterampilan berpikir.
b. Pendekatan kolaboratif, tematik, blok.
c. Menggunakan multimedia dan aplikasi pembelajaran
d. Durasi Pembelajaran maksimal 4 x 45 JP per hari.
8. Proses pembelajaran
a. Melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
b. Melatih komunikasi
c. Melatih kreativitas
d. Melatih kemampuan menuangkan ide ke dalam karya tulis
9. Media pembelajaran
a. Televisi
b. Radio
c. Alat tulis cetak
10. Penilaian hasil pembelajaran
a. Penilaian uraian paper soal-soal HOTS
b. Penilaian pilihan ganda soal-soal HOTS
c. Angket
d. Daftar Ceklis
Selama kegiatan BDR segala bentuk pembiayaan yang timbul akibat kegiatan BDR
dibebankan kepada BOS dan Bantuan Pendanaan Pendidikan dari Pemerintah Daerah atau
Bantuan Komite Sekolah. Biaya selama kegiatan mengacu kepada juklak dan juknis penggunaan
dana yang ditetapkan oleh pemerintah.
Bagi anak-anak dengan kemampuan ekonomi lemah diprioritaskan untuk mendapat
bantuan demi kelancaran kegiatan BDR daring maupun luring sesuai dengan juknis penggunaan
dana pendidikan. Komite Sekolah dapat dilibatkan dalam penyediaan sarana prasarana atau
kegiatan lain yang membantu pelaksanaan pembelajaran secara sukarela tanpa ditentukan
besarannya dan dikelola oleh Komite Sekolah berkoordinasi dengan pihak sekolah.
II. PANDUAN PERSIAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19 UNTUK TINGKAT SMA/SMK/SLB DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
A. Protokol Persiapan
No Jenis Kegiatan Deskripsi
1 Pembentukan Tim Gugus • Setiap sekolah menerbitkan SK Satuan Tugas Percepatan
Tugas Covid-19 Sekolah Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.
2 Pembuatan Protokol • Menyusun Protokol tentang Adaptasi Kebiasaan Baru di
Adaptasi Kebiasaan Baru lingkungan sekolah disesuaikan dengan situasi dan
di lingkungan sekolah kondisi di sekolah :
- Protokol kesehatan Sarana Dan Prasarana
- Protokol kesehatan Kegiatan Pembelajaran
- Protokol kesehatan Peningkatan Kompetensi Guru
- Protokol kesehatan Pengendalian Kesehatan
- Protokol kesehatan Evaluasi dan Tindak Lanjut
- Dsb.
3 Sarana dan Prasarana • Menyiapkan media sosialisasi pencegahan Covid-19
Sekolah Pencegahan melalui spanduk/x-banner yang dipasang di depan
Covid-19 sekolah dan tempat tempat umum di lingkungan sekolah
• Menyediakan alat pengukur suhu (thermo gun) untuk
melakukan proses skrining kesehatan sebelum memasuki
lingkungan sekolah
• Menyediakan satu ruang isolasi
• Menyediakan wastafel/tempat cuci tangan lengkap
dengan sabun/hand sanitizer di sekitar pintu gerbang
masuk sekolah, di depan kelas dan ditempat-tempat
strategis lainnya sesuai kebutuhan.
• Menyediakan dan melakukan penyemprotan disinfektan
untuk membersihkan sarana sekolah, laboratorium, ruang
ibadah secara periodik.
• Mengatur jarak bangku didalam kelas, dengan jarak
minimal 1,5 meter antara siswa.
• Meniadakan peralatan ibadah yang digunakan secara
umum/bersama.
• Membuat pengaturan lalu lintas warga sekolah.
B. Protokol Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Deskripsi
1 Berangkat Sekolah • Sebelum berangkat ke sekolah, orang tua memastikan
bahwa siswa dalam kondisi sehat (suhu badan normal,
tidak batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare,
tidak selera makan atau keluhan lain). Hal ini berlaku pula
bagi Guru dan Tenaga Kependidikan.
• Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.
• Pakaian seragam dan atribut sekolah (PSAS) yang
dikenakan dalam kondisi bersih.
• Wajib mengenakan masker (motif polos/bukan karakter),
membawa masker cadangan, hand sanitizer.
• Wajib membawa perlengkapan alat sholat pribadi.
• Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan
prinsip jaga jarak.
No Jenis Kegiatan Deskripsi
• Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-
mampir)
• Pengantar dan Penjemput berhenti di lokasi yang
ditentukan dan di luar sekolah, serta dilarang menunggu
atau berkerumun selama mengantar atau menjemput
2 Masuk lingkungan • Seluruh warga sekolah wajib menggunakan masker
sekolah • Melakukan skrining kesehatan menggunakan thermo gun.
• Larangan masuk ke lingkungan sekolah bagi seluruh
warga sekolah maupun tamu sekolah jika memiliki gejala
demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas.
• Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang
memiliki latar belakang penyakit yang rentan imun dan di
atas 45 tahun dapat mengajukan ijin melaksanakan tugas
secara daring.
• Seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan dengan
suhu badan normal di bawah 37,30C diperbolehkan masuk
ke lingkungan sekolah.
• Siswa, guru, dan tenaga kependidikan dengan suhu badan
di atas 37,30C ditempatkan di ruang isolasi dan
berkoordinasi dengan orang tua/keluarga.
• Setelah lolos skrining seluruh warga sekolah diwajibkan
untuk mencuci tangan menggunakan sabun/hand
sanitizer.
• Pada kondisi tertentu jika terjadi hal-hal terkait
pencegahan penularan COVID-19 maka wajib
melaporkannya kepada tim gugus COVID-19 sekolah.
3 Pembelajaran di • Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun/
kelas/laboratorium hand Sanitizer yang telah disediakan.
• Siswa dan guru wajib memakai masker.
• Guru wajib menggunakan sarung tangan )*
• Siswa dan guru di SLB Bagian B (tunarungu) wajib
menggunakan face shield transparan)*
• Siswa tidak perlu cium tangan guru cukup ucapkan
salam/salam covid 19.
• Disarankan pintu kelas dibuka oleh guru.
• Siswa menempati tempat duduk di kelas di atur 1 (satu)
kursi untuk 1 (satu) orang/menjaga jarak duduk antar
siswa minimal 1,5 meter.
• Jika terdapat siswa yang kurang/tidak sehat lebih baik
diistirahatkan di UKS/dipulangkan dan dicatat.
• Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan
protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran.
• Selama Pembelajaran pendidik tidak terlalu banyak
bergerak/mobilitasnya di batasi dan disarankan memakai
face shield.
• Selama pembelajaran antar pendidik dan siswa, antara
siswa dan siswa selalu menjaga jarak sesuai protokol
kesehatan;
No Jenis Kegiatan Deskripsi
• Siswa/guru tidak diperbolehkan saling meminjamkan alat
tulis/perlengkapan sekolah.
• Sebelum dan sesudah menggunakan alat dalam
pembelajaran senantiasa dibersihkan dengan
handsanitizer/cuci tangan dengan sabun.
• Selama pembelajaran pendidik selalu mengontrol kondisi
kesehatan siswanya.
• Saat istirahat siswa makan dan minum tetap berada di
dalam kelas.
• Melakukan penyemprotan disinfektan di kelas secara
berkala.
4 Pulang Sekolah • Selesai jam pelajaran terakhir, siswa langsung
meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah masing-
masing (tidak mampir/berkumpul).
• Mengenakan masker
• Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan
prinsip jaga jarak.
• Sampai di rumah langsung ganti pakaian dan mandi.
• Tidak berkumpul atau melakukan kontak fisik dengan
anggota keluarga sebelum mandi.
• Berkoordinasi dengan orang tua, dan RT/RW untuk
memastikan keberadaan siswa.
5 Pelayanan • Petugas layanan perpustakaan menggunakan masker,
perpustakaan/tempat sarung tangan dan disarankan menggunakan pelindung
ibadah wajah/face shield.
• Setiap pengunjung wajib menggunakan masker.
• Pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan dengan
sabun atau menggunakan hand sanitizer sebelum dilayani.
• Melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar area
perpustakaan secara berkala.
6 Pelayanan tata usaha • Petugas pelayanan administrasi tata usaha yang langsung
berinteraksi dengan stakeholder (siswa/orang tua siswa)
memakai APD diantaranya : masker, sarung tangan, dan
disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah)
• Petugas pelayanan administrasi tata usaha sebelum
memberikan pelayanan, terlebih dahulu melakukan
penyemprotan disinfektan di sekitar lingkungan kerjanya.
• Jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung TU, maka
diberlakukan sistem antrian dengan mempersilahkan
pengunjung menunggu di kursi tamu/ruang tunggu.
• Petugas pelayanan administrasi tata usaha hanya melayani
1 (satu) orang saja yang berada di depan meja pelayanan
sesuai antrian.
• Melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area
sekitar lingkungan kerjanya secara berkala.
7 Pelayanan UKS • Petugas UKS memakai APD lengkap diantaranya masker,
sarung tangan, dan disarankan menggunakan face shield
(pelindung wajah)
No Jenis Kegiatan Deskripsi
• Setelah memperoleh pertolongan pertama pasien UKS
disarankan segera pulang.
• Melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar UKS
secara berkala.
8 Pelayanan Bimbingan • Guru bimbingan dan konseling dijadwalkan bertatapmuka
Konseling dengan siswa di kelas fisik atau kelas daring untuk
memberikan layanan kelompok berkenaan dengan
pembelajaran selama pandemi.
• Guru bimbingan dan konseling yang langsung
berinteraksi dengan stakeholder (siswa/orang tua siswa)
memakai APD diantaranya : masker, sarung tangan, dan
disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah)
• Guru bimbingan dan konseling sebelum memberikan
pelayanan, terlebih dahulu melakukan penyemprotan
disinfektan di sekitar lingkungan kerjanya.
• Setelah memperoleh layanan konseling individu siswa
disarankan segera kembali ke kelas.
• Melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area
sekitar lingkungan kerjanya secara berkala.
9. Pelayanan Resource • Selama masa adaptasi dilakukan secara daring
Centre)*
10. Keadaan darurat • Koordinasi dengan satgas Covid-19 di tingkat daerah
(kab/kota dan provinsi)
C. Protokol Evaluasi
No Jenis Kegiatan Deskripsi
1 Instrumen monitoring dan • Menyiapkan instrumen monitoring evaluasi pelaksanaan
evaluasi sekolah adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekolah
2 Pelaksanaan monitoring • Membuat jadwal pelaksanaan dan petugas monev
dan evaluasi adaptasi kebiasaan baru
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi sekolah
• Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi sekolah
3 Tindak lanjut monitoring • Membuat rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi
dan evaluasi sekolah
Lobby
KBM
Penyemprotan Pengukuran
Pemeriksaan masker
disinfektan suhu tubuh
Kantor
Pulang Dipisah
Menggunaka
Merapihkan
masker
nn meja/kursi
15 menit dan
masing-
sebelum mencuci
masing
KBM Tangan
dengan
1. Duduk pada
tempat kursi/meja
1. Menggunaka sendiri, atau Mencuci
masker
n 2. Jarak minimal 1 tangan
2. Mencuci tangan Meter
4.1 Guru yang hadir di sekolah adalah guru yang memiliki jadwal mengajar di hari tersebut
4.2 Saat memasuki lingkungan sekolah sudah dalam kondisi menggunakan masker, cuci
tangan dengan sabun/ Hand Sanitizer dan lulus tes suhu tubuh.
4.3 Barang/perlengkapan yang dibawah ke ruang guru hanya tas yang berisi peralatan tulis
yang berkaitan dengan KBM. Sedangkan bagi yang berkendaraan motor jaket dan sarung
tangan motor disimpan di motor masing-masing.
4.4 Guru sebelum masuk ke ruang guru wajib mencuci tangan menggunakan sabun/Hand
Sanitizer.
4.5 Masuk ke ruang guru melalui jalur/pintu masuk.
4.6 Keluar dari ruang guru melalui jalur/pintu keluar.
4.7 Guru menempati kursi dan meja masing-masing setelah terlebih dahulu menyemprotkan
disinfektan/membersihkan kursi/meja.
4.8 Guru menjaga jarak saat berada di ruang guru dan saat berkomunikasi dengan guru lain.
4.9 Hindari mengundang Peserta Didik ke ruang guru baik sendiri-sendiri maupun
berkelompok.
4.10.Guru yang sudah selesai mengajar dan tidak ada kepentingan lainnya
dipersilahkan pulang ke rumah.
5.1 Saat memasuki lingkungan sekolah sudah dalam kondisi menggunakan masker , cuci
tangan dengan sabun/ Hand sanitizer dan lulus tes suhu tubuh.
5.2 Barang/perlengkapan yang dibawah ke ruang kerja hanya tas yang berisi peralatan dan
perlengkapan kerja. Sedangkan bagi yang berkendaraan motor/mobil jaket dan sarung
tangan motor disimpan di motor/kendaraan masing-masing.
5.3 Karyawan sebelum masuk ke ruang kerja wajib mencuci tangan menggunakan
sabun/Hand Sanitizer.
5.4 Masuk ke ruang kerja melalui jalur/pintu masuk.
5.5 Keluar dari ruang kerja melalui jalur/pintu keluar.
5.6 Karyawan menempati kursi dan meja masing-masing setelah terlebih dahulu
menyemprotkan disinfektan/membersihkan kursi/meja.
5.7 Karyawan menjaga jarak saat berada di ruang guru dan saat berkomunikasi dengan
karyawan lain.
5.8 Khusus karyawan yang berkaitan dengan pelayanan juga menerapkan PROTOKOL
pelayanan.
5.9 Setelah jam kerja selesai karyawan membersihkan/menyemprotkan kursi/meja dan
lingkungan tempat kerja masing-masing.
1. Petugas menyemprot
Selesai kegiatan
disinfektan di loket
Petugas menyemprot
pelayanan
Menggunaka disinfektan di seluruh
Physical 2. Petugas menggunakan
masker lokasi pelayanan
n dan cuci distancing APD
tangan
7.1 Seluruh warga sekolah diwajibkan membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah
masing-masing selama berada di lingkungan sekolah, untuk menjaga hygienitas
makanan dan minuman.
7.2 Makanan dan minuman dikemas menggunakan tempat yang tidak menyebabkan
bertambahnya sampah dilingkungan sekolah (disarankan tempat makanan menggunakan
Misting dan tempat minuman menggunakan Tumbler )
7.3 Tidak diperkenankan untuk makan dan minum secara berkerumun atau berkelompok
7.4 Tidak diperkenankan saling menukar makanan dan minuman, untuk menghindari
kontaminasi yang berdambak kurang baik bagi kesehatan
7.5 Diupayakan makanan dan minuman yang di bawa adalah yang menyehatan sebagai
usaha untuk menjaga kesehatan dan daya imunitas tubuh.
7.6 Pastikan sebelum makan dan minum senantiasa mencuci tangan dengan sabun/ Hand
Sanitizer dan berdoa
Menyediakan makanan
SELURUH WARGA Dikemas menggunakan
dan minuman sehat dari
SEKOLAH Misting dan Tumbler
rumah
Tidak diperkenankan
Pastikan cuci tangan dan makan dan minum
Meminimalisir sampah di
berdoa seelum makan berkerumun/
lingkungan Sekolah
dan minum berkelompok/saling
menukar
Pelayanan OUT
IN
PPDB
10.1. Petugas layanan menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung wajah (Face Shield
Mask).
10.2. Setiap pengunjung wajib menggunakan masker dan melepaskan alas kaki
10.3. Pengunjung perpustakaan diarahkan mengisi buku tamu pada komputer pengunjung
yang telah disediakan/disesuaikan dengan fasilitas perpustakaan yang ada.
10.4. Pengunjung diarahkan untuk menggunakan mencuci tangan dengan sabun/ Hand
Sanitizer.
10.5. Komputer dibersihkan dengan desinfektan setelah jam kerja berakhir.
10.6. Bagi pengunjung yang membaca di tempat, setelah membaca buku diletakkan di tempat
yang telah disediakan, setelah itu membersihkan tangan dengan Hand Sanitizer atau
sabun.
10.7. Bagi pengunjung yang meminjam buku dipersilahkan untuk menghubungi petugas
pelayanan perpustakaan.
10.8. Bagi pengunjung yang akan mengembalikan buku yang telah dipinjam silahkan lakukan
pengembalian buku dengan melakukan scan/ disesuaikan dengan fasilitas alat yang ada
yang telah disediakan.
10.9. Melakukan penyemprotan desinfektan terhadap koleksi secara berkala.
Wajib menggunakan
masker dan
melepas alas Pintu
kaki
Simpan
IN SCAN BUKU CUCI TANGAN OUT
buku
Pintu
ALUR PROTOKOL KESEHATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN
Wajib menggunakan
masker dan melepas
melepas alas kaki
Membaca
Meminjam
Mengembalikan
Catatan: Semua penanganan darurat di atas dilakukan oleh Tim P3 COVID-19 dan Satpam
dengan menggunakan APD lengkap.
Lampiran 1 :
lainnya : .................................................................................................
Alamat Tinggal : ……........................................................................................................
................................................................................................................
Tanggal : ……........................................................................................................
Demi kesehatan dan keselamatan bersama di lingkungan sekolah, anda harus JUJUR dalam
menjawab pertanyaan di bawah ini.
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : ...........................................................................
Alamat : ...........................................................................
Nama Kepala Sekolah : ...........................................................................
Jumlah Kelas : ....................
Jumlah Siswa : ....................
Ceklis Skor
No Uraian
Ada Tidak Maks. Hasil
1 SK Tim Satgas Covid-19 1
2 PROTOKOL AKB (Adaptasi Kebiasaan
1
Baru) Sekolah
3 Sarana dan Prasarana Pencegahan Covid-19
- Masker
- Face shield)*
- Sarung tangan)*
- Wastafel
- Thermo Gun
- Hand Sanitizer
- Disinfektan dan Sprayer 12
- Ruang Isolasi
- Penataan bangku siswa
- Pengaturan mobilitas warga sekolah
- Pemasangan tanda/simbol penerapan
physical distancing
- Pemasangan tirai mika/kaca untuk
pelayanan Ketatausahaan
4 Sosialiasi AKB Sekolah
- Pemasangan spanduk, banner
3
- Media sosial
- Video conference
5 Pengelolaan Sistem Pelaksanaan KBM
- Jadwal Pembelajaran
- Durasi Pembelajaran
- Pembelajaran Daring
7
- Pembelajaran Luring
- Pengaturan kelas
- Pembagian tugas guru
- Pembelajaran kolaboratif/tematik
6 Peningkatan kompetensi guru 1
7 Koordinasi dengan multipihak 1
Ceklis Skor
No Uraian
Ada Tidak Maks. Hasil
8 Pengalokasian dana BOS dan komite sekolah 1
9 Analisis Resiko Covid-19 Sekolah 1
Jumlah Skor 25
Skor Perolehan
Keterangan :
...................................... ,
0 - 15 = Pembelajaran Jarak Jauh ............................................................
16 – 20 = Lanjut dengan perbaikan Petugas Monitoring dan Evaluasi,
21 – 25 = Lanjut blended learning
_______________________________________
Lampiran 3 :
Diagram Alur
Panduan Persiapan Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah Berbasis Protokol Covid-19 Untuk Tingkat
SMA/SMK/SLB Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat