Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
penulis rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya makalah
yang berjudul “METABOLISME PROTEIN”
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan penulis, Amin.

Bandar Lampung, 18 Maret 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Metabolisme protein ...........................................................................3
B. Reaksi metabolisme protein.................................................................4
C. Bagaimana Kelainan Metabolisme Dan Apa Saja...............................8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling
utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul Protein mengandung karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan kadang kala sulfur (S) serta fosfor
(P). Protein berfungsi sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh.
Sebagai zat utama pembentuk maksudnya Protein merupakan zat utama
pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika berkurang
karbohidrat dan lemak di dalam tubuh. Kebanyakan Protein merupakan enzim
atau subunit enzim.
Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O,
dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat
di alam hanya 20 Asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein. Tidak
semua Asam amino terdapat di dalam molekul Protein, karena memiliki tugas
lain. Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada
metabolisme Protein dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme
yang juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimana
proses metabolisme dari Protein dan Asam amino. Maka dari itu kami menyusun
makalah ini yang di dalamnya kami berusaha memaparkan dan menjelaskan
secara rinci, bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino. Sehingga
para pembaca dapat memahami secara jelas proses metabolisme Protein dan Asam
amino.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami angkat untuk di bahas pada makalah kami
ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino ?
2. Apa pengertian metabolisme ?
3. Bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino ?
4. Bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?
5. Bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?

C. Tujuan Penyusunan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah kami ini
antara lain sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino.
2. Untuk menjelaskan pengertian metabolisme.
3. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino.
4. Untuk mengetahui bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?
5. Untuk mengetahui bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metabolisme Protein
Apa itu protein dan apa yang ia lakukan terhadap tubuh kita? Protein
adalah molekul-molekul kompleks yang besar dan memainkan peran penting
dalam tubuh kita. Protein ini biasanya bekerja dalam sel serta organel sel, dan
dibutuhkan sebagai struktur, fungsi dan pengaturan organ dan jaringan tubuh.
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani ‘metabolismos’ yang artinya
‘perubahan’. Metabolisme adalah semua reaksi-reaksi biokimiawi yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup sampai tingkat seluler. Sama seperti makronutrisi
karbohidrat dan lemak, ada metabolisme protein yang terjadi dalam tubuh
organisme. Ketiga metabolisme ini saling berhubungan dan memainkan peranan
penting dalam metabolisme sel.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan-perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk setiap protein. Ada tiga kemungkinan mekanisme
pengubahan protein yaitu:
 Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami
proses penguraian atau katabolisme dan dibentuk sel-sel baru.
Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein
baru, tanpa ada sel yang mati.
 Protein dikeluarkan dari dalam sel dan diganti
dengan sintesis protein yang baru.
Protein disusun dari ratusan hingga ribuan unit lebih kecil yang sering kita
sebut asam amino, yang saling terkait satu sama lain membentuk rantai
panjang. Ada 20 jenis berbeda dari asam amino yang bisa dikombinasikan
untuk membuat protein. Urutan asam amino menjelaskan struktur 3 dimensi
yang unik dan fungsi spesifiknya. Berikut ini adalah jenis-jenis protein beserta
fungsinya:
 Antibodi
Antibodi mengikat kepada objek asing yang spesifik, seperti virus dan
bakteri, untuk membantu melindungi tubuh. Contoh dari protein ini

3
adalah Immunoglobulin G (IgG). (Baca: Peranan Virus yang Menguntungkan dan
Merugikan Makhluk Hidup)
 Enzim
Enzim adalah protein penting yang berfungsi sebagai katalis
(mempercepat atau memperlambat), setiap jenis-jenis enzimmengkatalis berbagai
reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh. Enzim juga membantu pembentukan
molekul baru dengan membaca informasi genetik yang tersimpan dalam DNA.
Contoh dari protein enzim ini adalah Phenylalanine hydroxlase. (Baca: Fungsi
DNA dan RNA)
 Messenger
Protein messenger, seperti beberapa jenis hormon, mentransmisi sinyal
untuk mengkoordinasi proses biologis antara sel, jaringan, dan organ yang
berbeda. Contohnya adalah hormon pertumbuhan.
 Komponen Struktur
Protein-protein ini menyediakan sturktur dan dukungan untuk sel. Pada
skala yang lebih besar, protein ini juga memungkinkan tubuh untuk bergerak.
Contoh dari protein ini adalah Actin. (Baca: Jenis Hormon pada Hewan)
 Transpor/Penyimpanan
Protein-protein ini mengikat dan membawa atom dan molekul-molekul
kecil dalam sel dan keluar tubuh. Contoh dari protein ini adalah Ferritin.

B. Reaksi Metabolisme  Protein (Asam Amino)


Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, tetapi
tubuh tidak bisa memproduksi asam amino tersebut dalam jumlah yang memadai.
Asam amino ini disebut asam amino esensial dan harus diperoleh dari makanan.
Asam-asam amino esensial yang dibutuhkan manusia adalah histidin, isoleusin,
leusin, lisin, metionin, arginin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin. Sumber
asam amino esensial ini biasanya terdapat pada makanan yang mengandung
protein hewani seperti daging, susu, keju, telur, dan ikan. Kebutuhan protein yang
disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram per kilogram berat badan per hari.
Tahap awal reaksi metabolisme seluler asam amino (metabolisme protein)
melibatkan pelepasan gugus asam amino dan kemudian perubahan kerangka

4
karbon pada molekul asam amino. Terdapat 2 proses utama dalam pelepasan
gugus amino, yaitu transaminasi dan deaminasi
.
1. Transaminasi
Transaminasi adalah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari satu asam amino ke asam amino lain. Dalam reaksi
transaminasi ini, gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan pada salah satu
dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, beta ketoglutarat, atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino
semula diubah menjadi asam keto. Reaksi transaminasi ini bersifat reversibel,
pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang karena gugus amino yang
dilepaskan oleh asam amino, diterima oleh asam keto.
 Alanin transaminase
Enzim ini merupakan enzim yang mempunyai keunikan terhadap asam piruvat-
alanin sebagai satu pasang substrat, tetapi tidak terhadap asam-asam amino yang
lain. Jadi, alanin transaminase bisa mengubah berbagai jenis asam amino menjadi
alanin selama asam piruvat tersedia. Apabila alanin transaminase terdapat dalam
jumlah yang banyak, maka alanin yang dihasilkan dari reaksi transaminasi akan
diubah menjadi asam glutamat
 Glutamat transaminase
Enzim ini adalah enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-
ketoglutarat sebagai satu pasang substrat, karena itu, enzim ini dapat mengubah
asam-asam amino menjadi asam glutamat.
Reaksi transaminasi ini terjadi dalam mitokondria atau dalam cairan sitoplasma.
semua enzim transaminase yang telah dijelaskan di atas dibantu
oleh pirdoksalfosfat sebagai koenzim. Piridoksalfosfat tidak hanya menjadi
koenzim dalam reaksi transaminasi, tetapi juga menjadi koenzim pada reaksi-
reaksi metabolisme lainnya.

5
2. Deaminasi Oksidatif
Asam amino pada reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Pada
beberapa sel di bakteri misalnya, asam glutamat bisa mengalami proses deaminasi
oksidatif yang menggunakan enzim glutamat dehidrogenase sebagai katalisnya.
Dalam proses deaminasi oksidatif ini, asam glutamat melepaskan gugus amino
dalam bentuk NH4+. Selain NAD+, glutamat dehidrogenase juga dapat
menggunakan NADP+ sebagai penerima elektron. Jadi, asam glutamat adalah
produk akhir dari proses transaminasi. Selain glutamat dehidrogenase, dua jenis
enzim dehidrogenase lain yang penting adalah L-asam amino oksidase dan D-
asam amino oksidase. 
 L-asam amino oksidase adalah enzim flavoprotein yang mempunyai
gugus prosetik flavin mononukleotida (FMN). Enzim ini terdapat dalam sel hati
pada retikulum endoplasmik.
 D-asam amino oksidase adalah enzim flavoprotein yang mempunyai
FAD sebagai gugus prostetik dan terdapat dalam sel hati.

Pembentukan Asetil Koenzim A


Asetil koenzim A adalah senyawa penghubung antara metabolisme asam amino
dengan siklus Krebs. Terdapat dua jalur metabolik yang menuju kepada
pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam
asetoasetat. Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolik melalui asam
piruvat adalah sebagai berikut:
 Alanin
Alanin adalah asam amino non esensial yang dapat dibuat dalam tubuh
melalui reaksi transminasi piruvat dengan asam glutamat atau asam amino
lain. Alanin dapat diubah menjadi asam piruvat melalui proses transaminasi,
dan reaksi tersebut bersifat reversibel.
 Glisin
Glisin dapat berfungsi dalam proses penawar racun, misalnya apabila asam
benzoat atau turunannya termasuk dalam makanan, maka glisin akan
bergabung dengan zat-zat tersebut sehingga membentuk asam hipurat yang
tidak bersifat racun.

6
 Serin
Serin merupakan bagian dari fosfatidil serin, yaitu salah satu lipid yang
terdapat dalam otak. Serin juga dapat membentuk etanolamina yang merupakan
bagian dari fosfotidil etanolamina. (Baca: Fungsi Otak)
 Sistein
Sistein adalah senyawa asam amino non esensial yang dibuat dari asam amino
esensial metionin. Metionin terlebih dahulu diubah menjadi homosistein,
kemudian bereaksi dengan serin membentuk homoserin dan sistein.

 Treonin
Treonin adalah asam amino esensial bagi manusia, karena menjadi salah satu dari
20 asam amino penyusun protein. Biosintesis treonin berasal dari asam aspartat.
Treonin dapat diubah menjadi glisin dan asetaldehida dengan cara pemecahan
molekulnya.
Alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada reaksi transaminasi
dengan asam beta ketoglutarat. Serin mengalami reaksi dehidrasi dan deaminasi
oleh enzim serin beta dehidratase. Treonin diubah menjadi glisin dan asetaldehida
oleh enzim treonin aldolase. Glisin kemudian diubah menjadi asetil koenzim A
melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon, seperti
metil, hidroksil metil, dan formil. Koenzim yang bekerja di sini adalah
tetrahidrofolat. (Baca: Metabolisme Karbohidrat)

7
C. Bagaimana Kelainan Metabolisme Dan Apa Saja

HYPOPROTEINEMI :

Biasanya akibat ekskresi protein serum darah berupa albumin yang berlebihan
melalui air kemih. Selain itu juga pembentukan albumin yang terganggu,missal
akibat penyakit hati, atau absorbsi albumin kurang akibat kelaparan atau karena
penyakit usus.

Albumin karena berat molekulnya kecil (69.000) dibandingkan dengan globulin


(150.000), mudah keluar dari pembuluh darah yang cedera atau melalui filtrasi
glumerulerKarena itu pada penyakit ginjal sering kehilangan albumin sedang
globulin tidak. Karena protein darah sangat menurun dan perbandingan albumin –
globulin menjadi terbalik Dengan menurunnya kadar protein darah ,maka tekanan
osmotic darah turun sehingga timbul edema (batas 4-5 gram per 100 ml darah )
Akibat hypoproteiemi dalam klinik sering ditemukan penyakit ginjal atau hati,
dan parah ditemukan gizi buruk.

HYPO DAN AGAMAGLOBULIN :

Istilah agamaglobulinemi sebenarnya kurang tepat, karena dalam darah selalu


ditemukan gamaglobulin meskipun jumlahnya sangat kecil . Dalam darah
biasanya albumin serum dan globulin total normal. Dikenal 3 jenis
hypogamaglobulinemi : congenital, didapat, dan sementara.

HYPOGAMAGLOBULINEMI KONGENITAL :

Merupakan penyakit herediter, terutama ditemukan pada anak2 berumur 9 bulan


sampai 2 tahun. Anak tersebut biasanya mudah menderita infeksi , sering oleh
stafilokokkus aureus, pneumokok, streptokok, meningie. Bila diperiksa ternyata
plasma darah tidak mengandung gamaglobulin. Kematian sering terjadi akibat
infeksi, dan bila diperiksa histologik, tidak ditemui dalam plasma darah. Kelenjar
limfe korteksnya tipis dan mengandung limfosit kurang dari normal, lien kecil.

8
Pada penderita sering juga terdapat arthritis kronika yang menyerupai arthritis
rheumatoid. Artritis ini mungkin bersifat penyakit hypersensitivitas karena tubuh
tidak dapat membentuk immune gammaglobulin. 

HYPOGAMAGLOBULINEMI DIDAPAT (ACQUIRED) :

Ditemukam pada pria maupun wanita, dan pada semua usia . Penderita mudah
terkena infeksi. Selian itu terdapat pula hyperplasi kompensatorik dari pada sel
reticulum , sehingga mengakibatkan lymfodenophathia dan splenomegalia dan
kadang2 juga terjadi hyperplasi kompensatorik dari kelenjar tymus.

HYPOGAMAGLOBULINEMI SEMENTARA :

Hanya ditemukan pada bayi,mungkin merupakan masa peralihan pada waktu


gamaglobulin yang didapat

dari ibu habis dan anak harus membentuk gamaglobulin sendiri. Masa transisi ini
biasanya terjadi pada usia 4 – 12 minggu. Masa ini hanya sebentar, oleh karena
anak bisa membentuk gamaglobulin sendiri. Namun pada masa ini dapat
menimbulkan infeksi keras yang bisa menyebabkan kematian.

GANGGUAN METABOLISME PROTEIN.

Dua penyakit yang berhubungan dengan metabolisme protein ialah : pirai (gout
arthritis) dan infark asam urat pada ginjal. Pada kedua kelainan ini terdapat
gangguan metabolisme asam urat sehingga serum meninggi dan terjadi
pengendapan urat pada berbagai jaringan.Asam urat ini merupakan hasil akhir dari
pada metabolisme purin . Berasal dari reruntuhan asam2 nukleat menjadi purin
dan akhirnya asam urat. Protein ini berasal dari tubuh sendiri dan dari makanan.
Sebagiazn asam urat ini dioksidasi menjadi ureum dan diekskresi.

9
PIRAI (GOUTY ARTHRITIS)

Secara klinis penyakit ini merupakan arthritis akuta yang sering kambuh secara
menahun. Pada berbagai jaringan ditemukan endapan2 urat yang merupakan
tonjolan2 yang disebut tophus biasanya terdapat disekitar sendi, sering juga tulang
rawan daun telinga . Pengendapan juga terdapat pada ginjal juga pada jantung.
Penyakit ini lebih sering ditemukan pada pria usia pertengahan atau lebih tua.
Penyakit ini juga cenderung timbul secara familial. Dalam satu keluarga, satu
diantara lima anggota dapat terkena penyakit ini. Kadang secara klinis tidak
tampak manifestasi pirai, tetapi dalam darah terdapat hyperurecaemia. Dasar
gangguan metabolic ini tidak diketahui tetapi meningkatnya kadar asam urat darah
dapat disebabkan : 

1.destruksi asam urat dalam tubuh berkurang.

2.ekskresinya berkurang.

3.pembentukannya berlebihan.

Pada payah ginjal adanya reabsorbsi glomeruler, retensi asam urat, adanya
metastatik sehingga timbul penimbunan2 urat pada tempat2 tertentu.
Kelainan khas disebut tophus :terdiri atas endapan urat,berwarna putih seperti
kapur,pada jaringan . Tophus tersebut biasanya dikelilingi zone hyperemic Mula2
kecil tidak teratur

Kemudian menjadi satu dan besar,pada permukaan sendi .

Endapan kristal urat natrium pada ginjal menimbulkan gouty nephritis biasanya
pada piramide.

Pada penderita pirai sering ditemukan pula hipertensi dan penyakit vasculer yang
keras seperti arteriosclerosis umum dan arteriosclerosis pembuluh ginjal
Pada kasus ini kira2 10% meninggal karena ginjal ; gouty nephritis,
nephrosclerosis dan pyelonephritis.

10
ENDAPAN URAT PADA GINJAL :

Pada ujung2 piramide ginjal pada bayi dan pada penderita leukemia dan
polisitemia terdapat endapan2 urat.

Pada ginjal bisa terjadi infark asam urat . endapan terdapat pada tubulus
kontortus ,kemudian epitel peritubuler.

Syndrom Nefrotik.

Adalah keluarnya protein lebih dari 3,5 gram melalui urine perhari. Dalam
keadaan normal hampir tidak ada protein yang keluar melalui urine . Syndrome
nefrotik mengisyaratkan cedera glomerulus yang berat.
Hilangnya protein2 plasma menyebabkan hipoalbuminemia dan
hipoimmunglobulinemia

Manifestasi klinik antara lain adalah mudah infeksi (akibat hipoimmunoglobulin)


dan edema anasarka, hiperlipidemia peningkatan lemak2 plasma berkaitan dengan
hipoalbuminemia. Penatalaksanaan diet : protein normal, rendah lemak. Garam
dibatasi.
Bisa diberi diuretik utk pengeluaran cairan. Bisa diberi tambahan protein kecuali
apabila dicurigai adanya

gagal ginjal ( protein memperburuk gagal ginjal.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau
manusia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama
pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino sebagai komponen
protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut
sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein
diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah
asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino
disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Semua proses
tersebut dibantu oleh enzim.
Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam
amino, yang terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi;
proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea.
Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Banyaknya atau
keadaan asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang dibentuk
banyak maka asam amino yang terdapat dalam darah juga banyak. Penyakit yang
ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah penyakit kurang energy
dan protein, Hipoproteinemia, Hipo dan Agammaglubulinemia, diabetes mellitus
dan diabetes insipidus

12

Anda mungkin juga menyukai