Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

 
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan tidak lupa juga saya
mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu-Bapak dosen dan teman-teman sekelas yang
turut mendukung saya dalam terselesaikannya makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat
sebagai salah satu nilai tugas dari mata kuliah Manajemen Laboratorium.
Selanjutnya demi kesempurnaan dari makalah ini saya mengharapkan saran serta
kritik yang membangun dari Ibu-Bapak dosen serta teman-teman sekalian. Terimakasih

Bandar Lampung, 11 Juli 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Pengertian Laboratorium Kesehatan dan Klinik.....................................................5

B. Syarat dan Klasifikasi SDM di Lab.Pratama dan Lab.Utama..............................12

C. Struktur Organisasi dari Lab.Pratama dan Lab.Utama........................................17


BAB III PENUTUP................................................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Dalam dunia kerja laboratorium tidak hanya satu jenis saja melainkan banyak

jenisnya. Contohnya laboratorium klinik dan kesehatan. Adanya perbedaan jenis

laboratorium maka sumber daya manusia pun memilki klasifikasi masing-masing. 

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,

penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal

dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau

faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.

            Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan

pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik,

imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan

terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan.  Selain itu, laboratorium klinik dan kesehatan pun memilki klasifikasi tertentu

sesuai dengan kebutuhan masing-masing laboratorium.

B. Rumusan Masalah          

1. Apakah yang dimaksud dengan laboratorim klinik prata dan utama?

2. Apa saja kasifikasi dan syarat sumber daya manusia di dalam lab.utama dan lab.pratama?

3. Bagaimana struktur organisasi dalam lab.utama dan lab.pratama?

C. Tujuan

Mengetahui apa arti dari laboratorium klinik prata dan utama, dapat mengklasifikasi SDM

di lab.prata dan utama, mengetahui syarat SDM lab.pratama dan lab.utrama, serta mengetahui

struktur organisasi dari lab.utama dan pratama.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laboratorium Kesehatan dan Klinik

            Sesuai pasal 1 di Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor/

MENKES/ PER/ 2009/ Laboratorium Klinik mencantumkan pengertian dari laboratorium

klinik paratama dan utama. Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang

melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari

manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab

penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan

dan kesehatan masyarakat.

            Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan

pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik,

imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan

terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan. 

Laboratorium kesehatan terdiri dari :

a. Laboratorium klinik

b. Laboratorium kesehatan masyarakat

c. Laboratorium kesehatan lingkungan

Laboratorium klinik berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi :

a. Laboratorium klinik umum; dan

b. Laboratorium klinik khusus

4
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan

pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik dan

imunologi klinik serta bidang lainnya. Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang

melaksanakan pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus dengan kemampuan pemeriksaan

tertentu.

Klasifikasi laboratorium klinik umum terbagi menjadi :

a. Laboratorium klinik umum Pratama;

b. Laboratorium klinik umum Madya; dan

c. Laboratorium klinik umum Utama.

Laboratorium klinik umum Pratama adalah laboratorium klinik umum yang

melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan kemampuan pemeriksaan terbatas

dengan teknik sederhana.

Laboratorium klinik umum Madya adalah laboratorium klinik umum yang

melaksanakan pelayanan laboratorium klinik pratama dan pemeriksaan imunologi dengan

teknik sederhana.

Laboratorium klinik umum Utama adalah laboratorium klinik umum yang

melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap

dari Laboratorium klinik umum Madya, dengan teknik automatik.

Jenis Laboratorium klinik khusus terdiri atas:

a. Laboratorium mikrobiologi klinik;

b. Laboratorium parasitologi klinik;

c. Laboratorium patologi anatomik; dan

d. Laboratorium khusus lainnya          

5
Laboratorium mikrobiologi klinik melaksanakan pemeriksaan mikroskopis, biakan,

identifikasi bakteri, jamur, virus dan uji kepekaan. Laboratorium parasitologi klinik

melaksanakan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara mikroskopis dengan

atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai

Laboratorium patologi anatomik melaksanakan pembuatan preparat histopatologi,

pulasan khusus sederhana dan pembuatan preparat sitologi, serta pembuatan preparat dengan

teknik potong beku. Laboratorium khusus lainnya akan ditetapkan oleh Menteri.

Persyaratan minimal kemampuan pemeriksaan laboratorium klinik pratama, madya, dan

utama:

LABORATORIUM KLINIK UMUM


JENIS PEMERIKSAAN
PRATAMA MADYA UTAMA
URINALISIS
Makroskopis + + +
PH + + +
Berat Jenis + + +
Glukosa + + +
Protein + + +
Urobilinogen + + +
Bilirubin + + +
Darah Samar + + +
Benda Keton + + +
Sedimen + + +
Oval fat bodies - + +
Hemosiderin - + +
NAPZA (skrining) - + +
TINJA
Makroskopis + + +
Mikroskopis, Telur Cacing + + +
Mikroskopis, Amoeba + + +
Mikroskopis, Sisa Makanan + + +
Mikroskopis, Protozoa Usus dan
- + +
Jaringan lainnya
Darah Samar + + +

HEMATOLOGI
Kadar Hemoglobin + + +
Nilai Hematokrit + + +

6
LABORATORIUM KLINIK UMUM
JENIS PEMERIKSAAN
PRATAMA MADYA UTAMA
Hitung Lekosit + + +
Hitung Eritrosit + + +
Hitung Eosinofil + + +
Daya tahan osmotik eritrosit - + +
Pemeriksaan sediaan apus dan hitung
+ + +
jenis lekosit
Laju Endap Darah + + +
Hitung Retikulosit + + +
Morfologi sel darah - + +
Hitung Trombosit + + +
Pemeriksaan Sediaan Apus dengan

pewarnaan Khusus (PAS,Peroksidae, - - +

NAP dll)
HEMOSTASIS
Masa perdarahan + + +
Masa pembekuan + + +
Masa protrombin plasma - + +
Masa tromboplastin partial
- + +
teraktivasi
Masa trombin - + +
Percobaan pembendungan + + +
Golongan darah ABO, Rh + + +
KIMIA KLINIK
Protein total + + +
Albumin + + +
Globulin + + +
Bilirubin + + +
SGOT + + +
SGPT + + +
Fosfatase lindi (Alkali) - + +
Fosfatase asam - + +
Ureum + + +
Kreatinin + + +
Asam Urat + + +
Trigliserida + + +
Kholesterol Total + + +
HDL - + +
LDL - + +
Glukosa + + +
Pemeriksaan elektrolit - - +
LDH - - +

7
LABORATORIUM KLINIK UMUM
JENIS PEMERIKSAAN
PRATAMA MADYA UTAMA
Gamma GT - + +
Cholinesterase - + +
CK-MB - + +
G 6 PD - - +
Amilase - - +
Lipase - - +
HBA1C - - +
S1/TIBC - + +
Analisa Sperma - + +
IMUNOLOGI
Widal - + +
VDRL & TPHA - + +
Tes Kehamilan + + +
ASTO - + +
HBs Ag - + +
Anti HBs - + +
CRP - + +
RF - + +
Chlamydia - - +
Toxoplasma - - +
Rubella - - +
Herpes Simplex - - +
Dengue Blot - + +
Anti Hbc - + +
Anti Hbe - - +
Hbe Ag - - +
Anti HAV IgM - - +
Anti HIV - + +
NS1 (Non Structure antigen) Dengue - - +
T3/T4 - - +
TSH - - +
MIKROBIOLOGI
Mikroskopis
- Malaria + + +
- Filaria + + +
- Jamur + + +
- Corynebacterium sp + + +
- BTA + + +
- Pewarnaan Gram + + +
Biakan dan identifikasi kuman aerob:
- E.Coli - - +
- Vibrio cholera - - +
- Salmonella spp - - +
- Shigella spp - - +
Tes Kepekaan kuman - - +

8
B. Syarat dan Klasifikasi Sumber Daya Manusia di Lab.Pratama dan Lab.Utama

Sumber daya laboratorium kesehatan secara garis besar dibedakan menjadi dua

macam, yaitu: sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya non-manusia (non-

human resources).

Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang melekat

keberadaannya pada seorang pegawai yang terdiri atas potensi fisik dan potensi non-fisik.

Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang terakumulasi pada seorang pegawai, sedangkan

potensi non-fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik dari latar

belakang pengetahuan, inteligensia, keterampilan, human relations.

Sedangkan sumber daya non-manusia merupakan sarana atau perlatan berupa mesin-

mesin atau alat-alat non mesin dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses pelayanan

laboratorium klinik.

SDM yang bekerja di dalam pelayanan laboratorium kesehatan cukup beragam, baik

profesi maupun tingkat pendidikannya. Kebutuhan jumlah pegawai antara laboratorium

kesehatan di Rumah Sakit dengan laboratorium kesehatan swasta, atau Puskesmas tentu tidak

sama. Hal ini dikarenakan jenis pelayanan, jumlah pemakai jasa, dan permasalahan yang

dihadapi oleh masing-masing laboratorium tersebut berbeda-beda. Jenis ketenagaan yang

diperlukan dalam pelayanan laboratorium kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Staf medis

 Dokter Spesialis Patologi Klinik,

 Dokter Spesialis Patologi Anatomik,

 Dokter Spesialis Forensik,

9
 Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik,

 Dokter umum yang telah memiliki pengalaman teknis laboratorium

2. Tenaga teknis laboratorium

 Analis Kesehatan atau Analis Medis,

 Perawat Kesehatan,

 Dokter umum,

 Sarjana kedokteran,

 Sarjana farmasi,

 Sarjana biologi,

 Sarjana teknik elektromedik,

 Sarjana teknik kesehatan lingkungan

3. Tenaga administrasi

4. Pekarya

Kalau dilihat dari fungsi laboratorium kesehatan, yakni melakukan pemeriksaan

bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan dari manusia yang tujuannya adalah

menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang

berpengaruh pada kesehatan perorangan atau masyarakat, maka kebutuhan SDM yang

terbesar adalah Analis Kesehatan sebagai tenaga teknis laboratorium.

Analis Kesehatan memiliki tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam

melaksanakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium yang dimaksud adalah

pelayanan laboratorium secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan,

meliputi bidang hematologi, kimia klinik, imunoserologi, mikrobiologi, toksikologi, kimia

lingkungan, patologi anatomi (histopatologi, sitopatologi, histokimia, imuno patologi,

patologi molekuler), biologi dan fisika.

10
Laboratorium klinik harus memenuhi ketentuan ketenagaan sebagai berikut :

1) Laboratorium Klinik Umum Pratama :

a. Penanggung jawab teknis sekurang-kurangnya seorang dokter dengan sertifikat

pelatihan teknis dan manajemen laboratorium kesehatan sekurang-kurangnya 3 (tiga)

bulan, yang dilaksanakan oleh Organisasi profesi Patologi Klinik, Institusi pendidikan

bekerjasama dengan Departemen Kesehatan RI.

b. Tenaga teknis dan administrasi sekurang-kurangnya 2 (dua) orang analis kesehatan, 1

(satu) orang perawat dan 1 (satu) orang tenaga administrasi.

2) Laboratorium Klinik Umum Madya :

a. Penanggung jawab teknis sekurang-kurangnya seorang dokter spesialis patologi klinik

b. Tenaga teknis dan administrasi sekurang-kurangnya 4 (empat) orang analis kesehatan

dan 1 (satu) orangA perawat serta 2 (dua) orang tenaga administrasi.

3) Laboratorium Klinik Umum Utama :

a. Penanggung jawab teknis sekurang-kurangnya seorang dokter spesialis patologi

klinik.

b. tenaga teknis dan administrasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dokter spesialis

patologi klinik, 6 (enam) orang tenaga analis kesehatan (2 orang diantaranya dengan

sertifikat pelatihan khusus mikrobiologi) dan 1 (satu) orang perawat serta 3 (tiga)

orang tenaga administrasi.

4) Dokter penanggung jawab teknis laboratorium klinik umum pratama hanya

diperbolehkan menjadi penanggung jawab teknis pada 1 (satu) laboratorium klinik

saja.

11
5) Dokter spesialis penanggung jawab teknis laboratorium klinik diperbolehkan menjadi

penanggung jawab teknis pada maksimal 3 (tiga) laboratorium klinik sesuai peraturan

perundang-undangan.

6) Penanggung jawab teknis sebagaimana dimaksud pada no (1), (2), (3), (4) dan (5)

dapat merangkap sebagai tenaga teknis pada laboratorium yang dipimpinnya.

Pada salah satu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR

028/MENKES/PER/I/2011/tentang Laboratorium Klinik pasal 18, 19, dan 20 terdapat

kualifikasi dan syarat SDM di Lab.Klinik menyebutkan bahwa:

Pasal 18

(1) Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda

Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(2) Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin

sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat Izin

Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19

Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar

profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi, menghormati hak

pasien, mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.

Pasal 20

Klinik dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.

Standar mutu pelayanan laboratorium klinik Rumah Sakit adalah tersedianya SDM dengan

jumlah yang cukup dan memenuhi kualifikasi tenaga sesuai dengan jenis pelayanan

12
laboratorium klinik yang ada. Berkaitan dengan mutu pelayanan laboratorium kesehatan, ada

3 variabel yang dapat digunakan untuk mengukur mutu, yaitu :

1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan

pelayanan laboratorium kesehatan, seperti SDM, dana, fasilitas, peralatan, bahan,

teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan laboratorium kesehatan yang

bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan

mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.

2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan konsumen (pasien/

masyarakat). Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting.

3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi

pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.

Analisis dan klasifikasi pegawai perlu dilakukan dalam merencanakan kebutuhan

tenaga laboratorium kesehatan. Analisis pegawai adalah usaha-usaha mempelajari,

mengumpulkan informasi serta merumuskan secara jelas mengenai kepegawaian dan

batasan kualifikasi minimal pegawai yang dikehendaki untuk melakukan pekerjaan

secara tepat guna dan berhasil guna. Sedangkan klasifikasi pegawai adalah tindakan

pengelompokan pegawai berdasarkan kesamaan jenis ke dalam suatu kesatuan

pegawai.

Analisis pegawai dapat memfokuskan peramalan (forecasting) dan perencanaan

(planning) kepegawaian. Informasi analisis pegawai sangat dibutuhkan baik untuk

kepentingan restrukturisasi, program perbaikan kualitas, perencanaan human resources,

analisis tugas, penarikan pegawai, rotasi pegawai, program training, pengembangan karier,

pengukuran performance maupun kompensasi.

C. Struktur Organisasi dari Lab.Pratama dan Lab.Utama

No Pembeda Struktur Organisasi Pratama Utama


1 Pemilik Klinik(merupakan seorang dokter dokter spesialis atau dokter

13
penanggung jawab klinik dan atau dokter gigi gigi spesialis yang memiliki

merangkap sebagai pelaksana kompetensi sesuai dengan

pelayanan) jenis kliniknya.


2 Tenaga Medis minimal terdiri minimal terdiri dari 1 (satu)

dari 2 (dua) orang dokter spesialis dari

orang dokter masing-masing spesialisasi

dan/atau dokter sesuai jenis pelayanan yang

gigi. diberikan.

Struktur organisasi dan tata kerja merupakan gambaran falsafah “participative

governance”, artinya tiap sub unit atau seksi saling berpartisipasi, saling memperkuat,

birokrasi tak panjang hingga cepat memperoleh akses yang diperlukan, transparan artinya

terbuka dalam laporan maupun informasi hingga  dapat dipertanggungjawabkan, akuntabel,

pemerataan hak dan keadilan/gender equity yang semuanya difokuskan untuk produktivitas

dan kelestarian lab. klinik, kepuasan pengguna jasa dan kesejahteraan.

Contoh struktur organisasi lab. klinik dapat dilihat di bawah ini:

KEPALA LAB 
PELAYANAN, PEMELIHARAAN DAN PEMASARAN SDM
ADMINISTRASI, KEUANGAN DAN  LOGISTIK
REKAM MEDIK, SISTIM DAN INFORMASI
IMUNOLOGI SAMPLING
KIMIA KLINIK  DAN LAB

SATELIT.
HEMATOLOGI DAN  BANK  DARAH
CAIRAN

14
TUBUH,  URINALISIS  DLL.
MIKROBIOLOGI DAN PARASI TOLOGI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari makalah ini bahwa Laboratorim klinik pratama merupakan

klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar.Laboratorim klinik utama merupakan

klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan

spesialistik. Laboratorimklinik pratama atau laboratorim klinik utama dapat mengkhususkan

pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau

jenis penyakit tertentu.

Laboratorim klinik pratama dan utama memilki perbedaan yang sedikit saja dalam

jenis pemeriksaannya saja. Namun dalam kualifikasi sumber daya manusia yang dibuthkan

dalam kedua laboratorium tersebut berbeda. Pemimpin atau pemilik klinik pada laboratorium

pratama dan utama pun berbeda, laboratorium pratama dipimpin oleh seorang dokter atau

15
dokter gigi sedangkan laboratorium utama dipimpin oleh dokter spesialis atau dokter gigi

spesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.

DAFTAR PUSTAKA

    Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor/ MENKES/ PER/ 2009/

Laboratorium Klinik

   Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR

028/MENKES/PER/I/2011/tentang Laboratorium Klinik

  Basyah, Ali Siregar dan TMA Ari Samadhi.Manajemen:ITB.Bandung

16

Anda mungkin juga menyukai