Logam berat merupakan sekelompok elemen-elemen logam yang dikategorikan berbahaya jika masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Keberadaan logam berat dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Logam-logam seperti seperti besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Nikel (Ni), dan Kobalt (Co), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), merkuri (Hg) dapat ditemukan di lingkungan perairan yang tercemar limbah (Nugroho, 2006). Salah satu logam berat yang sangat beracun dan berbahaya adalah logam mangan (Mn). Logam mangan dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh (Yudo, 2006). Keberadaan logam mangan dilingkungan sekitar dapat diminimalisir dengan dilakukannya penyerapan menggunakan bahan adsorben yang terbuat dari limbah-limbah industri dan pertanian. Limbah pertanian yang dapat dijadikan sebagai bahan adsorben logam berat adalah limbah tanaman jagung, padi, dan pisang. Salah satu limbah organik yang sangat potensial dijadikan sebagai bahan adsorben logam berat mangan dalam air adalah sekam padi. Sekam padi mengandung banyak silika, tahan terhadap pelapukan, memiliki kandungan abu yang tinggi, bersifat abrasif, serta memiliki kandungan karbon aktif yang cukup tinggi (Danarto, 2007). Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang paling sering digunakan pada proses adsorpsi karena karbon aktif mempunyai daya adsorpsi dan luas permukaan yang lebih baik dibandingkan adsorben lainnya (Sudibandriyo, 2003). Limbah organik selain sekam padi yang dapat dijadikan sebagai bahan adsorben adalah cangkang kerang mutiara. Hal ini dikarenakan dalam cangkang kerang mutiara terdapat senyawa kitosan yang merupakan biopolimer alam yang sangat penting dan bersifat polikationik sehingga dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti adsorben logam, penyerap zat warna tekstil, bahan pembuatan kosmetik serta agen antibakteri (Bhuvana, 2006). Pembuatan material sebagai bahan adsorben yang baik, dapat dilakukan melalui pembuatan komposit yang berbentuk granul dengan cara hybridisasi yaitu dengan menggabungkan senyawa kitosan yang berasal dari cangkang kerang mutiara dan karbon aktif yang berasal dari sekam padi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sintesis kitosan dari cangkang kerang mutiara dan pembuatan karbon aktif dari sekam padi sebagai adsorben logam berat mangan. 1.2. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini hanya menggunakan cangkang kerang mutiara berjenis (Pinctada maxima) sebagai bahan sintesis kitosan. 2. Penelitian ini hanya menggunakan sekam padi sebagai bahan pembuatan komposit karbon aktif pada logam mangan. 3. Penelitian ini hanya menggunakan variasi suhu dan lama waktu pemanasan pada kitosan.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Berapa suhu optimal yang digunakan untuk mendapatkan luas permukaan komposit yang paling baik sebagai adsorben? 2. Bagaimana pengaruh lama waktu pemanasan terhadap luas permukaan komposit adsorben yang dihasilkan? 3. Berapa ukuran minimal komposit yang dibutuhkan untuk menyerap logam mangan dalam bentuk granul?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui berapa suhu optimal yang digunakan untuk mendapatkan luas permukaan komposit yang paling baik sebagai adsorben. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lama waktu pemanasan terhadap luas permukaan komposit adsorben yang dihasilkan. 3. Untuk mengetahui berapa ukuran minimal komposit yang dibutuhkan untuk menyerap logam mangan dalam bentuk granul.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu: 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dalam pembuatan komposit kitosan karbon aktif dengan menggunakan bahan yang lain. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam melakukan penjernihan air yang mengandung logam berat. 3. Mengurangi keberadaan limbah cangkang kerang mutiara dan limbah sekam padi dengan cara dibuat menjadi adsorben.