Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Logam berat merupakan sekelompok elemen-elemen logam yang dikategorikan
berbahaya jika masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Keberadaan logam berat dalam jumlah
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat
menimbulkan efek racun. Logam-logam seperti seperti besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn),
Tembaga (Cu), Nikel (Ni), dan Kobalt (Co), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb),
merkuri (Hg) dapat ditemukan di lingkungan perairan yang tercemar limbah (Nugroho,
2006). Salah satu logam berat yang sangat beracun dan berbahaya adalah logam mangan
(Mn). Logam mangan dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada
bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh (Yudo, 2006). Keberadaan logam
mangan dilingkungan sekitar dapat diminimalisir dengan dilakukannya penyerapan
menggunakan bahan adsorben yang terbuat dari limbah-limbah industri dan pertanian.
Limbah pertanian yang dapat dijadikan sebagai bahan adsorben logam berat adalah
limbah tanaman jagung, padi, dan pisang. Salah satu limbah organik yang sangat potensial
dijadikan sebagai bahan adsorben logam berat mangan dalam air adalah sekam padi. Sekam
padi mengandung banyak silika, tahan terhadap pelapukan, memiliki kandungan abu yang
tinggi, bersifat abrasif, serta memiliki kandungan karbon aktif yang cukup tinggi (Danarto,
2007). Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang paling sering digunakan pada
proses adsorpsi karena karbon aktif mempunyai daya adsorpsi dan luas permukaan yang lebih
baik dibandingkan adsorben lainnya (Sudibandriyo, 2003).
Limbah organik selain sekam padi yang dapat dijadikan sebagai bahan adsorben
adalah cangkang kerang mutiara. Hal ini dikarenakan dalam cangkang kerang mutiara
terdapat senyawa kitosan yang merupakan biopolimer alam yang sangat penting dan bersifat
polikationik sehingga dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti adsorben logam,
penyerap zat warna tekstil, bahan pembuatan kosmetik serta agen antibakteri (Bhuvana,
2006). Pembuatan material sebagai bahan adsorben yang baik, dapat dilakukan melalui
pembuatan komposit yang berbentuk granul dengan cara hybridisasi yaitu dengan
menggabungkan senyawa kitosan yang berasal dari cangkang kerang mutiara dan karbon
aktif yang berasal dari sekam padi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai sintesis kitosan dari cangkang kerang mutiara dan pembuatan karbon aktif dari
sekam padi sebagai adsorben logam berat mangan.
1.2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Penelitian ini hanya menggunakan cangkang kerang mutiara berjenis (Pinctada maxima)
sebagai bahan sintesis kitosan.
2. Penelitian ini hanya menggunakan sekam padi sebagai bahan pembuatan komposit karbon
aktif pada logam mangan.
3. Penelitian ini hanya menggunakan variasi suhu dan lama waktu pemanasan pada kitosan.

1.3. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Berapa suhu optimal yang digunakan untuk mendapatkan luas permukaan komposit yang
paling baik sebagai adsorben?
2. Bagaimana pengaruh lama waktu pemanasan terhadap luas permukaan komposit adsorben
yang dihasilkan?
3. Berapa ukuran minimal komposit yang dibutuhkan untuk menyerap logam mangan dalam
bentuk granul?

1.4. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui berapa suhu optimal yang digunakan untuk mendapatkan luas
permukaan komposit yang paling baik sebagai adsorben.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lama waktu pemanasan terhadap luas permukaan
komposit adsorben yang dihasilkan.
3. Untuk mengetahui berapa ukuran minimal komposit yang dibutuhkan untuk menyerap
logam mangan dalam bentuk granul.

1.5. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dalam
pembuatan komposit kitosan karbon aktif dengan menggunakan bahan yang lain.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam melakukan
penjernihan air yang mengandung logam berat.
3. Mengurangi keberadaan limbah cangkang kerang mutiara dan limbah sekam padi dengan
cara dibuat menjadi adsorben.

Anda mungkin juga menyukai