Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Dan Desain Penelitian

Rangcangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, yang
memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu
hasil. Rangcangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh
peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan (Nursalam, 2016).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra-eksperimental. Sedangkan rancangan


penelitiannya adalah one group pra-post test design. Dalam rangcangan ini, kelompok subjek
diobsevasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi. Suatu
kelompok sebelum dikenai perlakuan terntentu diberi pra-tes, kemudian setelah perlakuan
dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari perlakuan. Pengujian sebab akibat
dilakukan dengan cara membandingkan hasil pra-tes dengan pasca-tes (Nursalam, 2016).

Pre test (O) dilakukan untuk mengetahui tingkat tekanan darah sebelum dilakukan penyuluhan
tentang diit rendah garam. Post test (O1) dilakukan untuk mengetahui tingkat tekanan darah
setelah dilakukan penyuluhan diit rendah garam. Rancangan penelitian ini dapat dilihat dari
gambar berikut:

Tabel 4.1 Pola Penelitian One Group Pra-Post Test Design

Subjek Pra Perlakuan


Pasca-tes

K O I O1
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Sumber : (Buku metodologi penelitian ilmu keperawatan hal. 165)

Keterangan :

K : Subjek (Pasien Hipertensi)

O : Pre-test (pengukuran awal tingkat tekanan darah pada kelompok perlakuan)

I : Intervensi (Penyuluhan diit rendah garam)

O1 : Post test (pengukuran akhir tingkat tekanan darah pada kelompok perlakuan)

1.1 Populasi , Sampel dan Sampling


4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Pengambilan populasi ini
sesuai dengan data penyandang hipertensi di wilayah kerja PKM Kertosari.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagian penyandang hipertensi yang rumahnya di lingkungan
kertosari. Besar sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N
n= 2
1+ N ( d)

Keterangan :
n : (besar sampel)
N : besar populasi
135
d : tingkat signifikansi ( tingkat kesalahan yang dipilih, d = 0,1) n=
1+135( 0.1)2
135
n = 1+ 135(0.01)

135 135
n = 1+ 1.35 = 2.35 = 57

4.2.2.1 Kreteria inklusi


Kreteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti ( Nursalam, 2016). Pada
penelitian ini kreteria inklusinya adalah :
1. Pasien yang memiliki riwayat penyakit hipertensi.
2. Pasien yang memiliki riwayat hipertensi dan terdata di PKM Kertosari.
3. Pasien yang bertempat tinggal di lingkungan kertosari.
4.2.2.2 Kreteria Ekslusi
Kreteria ekslusi adalah menghilangkan/ mengeluarkan subjek yang
memenuhi kreteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Pada penelitian ini
Kreteria eksklusinya adalah
1. Pasien yang menderita hipertensi tidak terdaftar di data PKM Kertosari.
2. Pasien yang menderita Hipertensi yang terdata di PKM Kertosari tetapi
lingkungan rumahnya diluar kertosari.
3. Pasien yang menolak berpartisifasi.
N
1.4.3 Sampling n =
Sampling adalah proses N (d) 2
1 + menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
populasi. Teknik sampling merupakan cara – cara yang ditempuh dalam pengambilan
sampel, agar memperoleh sampel yang benar – benar sesuai dengan keseluruhan subjek
penelitian ( Sastroasmoro & Ismail, 1995 ; Nursalam, 2008).
Cara pengambilan sampel dapat dibagi menjadi 2 yaitu probility sampling dan
nonprobility sampling.
1. Probility sampling dibagi menjadi 4 yaitu
a. Simple random sampling
b. Stratified random sampling
c. Cluster sampling
d. Systematic sampling
2. Nonprobility sampling
a. Purposive sampling
b. Consecutive sampling
c. Convenience sampling
d. Quota sampling (judgement sampling)
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik
Purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya ( Nursalam, 2008).
Dalam pengambilan sampel terdapat kriteria yaitu kriteria inklusi dan eksklusi
dimana kriteria tersebut menentukan dapat tidaknya sampel digunakan (Alimul Aziz,
2010).
4.3 Kerangkan Kerja
Kerangka kerja adalah tahapan atau langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah yang
dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan awal sampai akhir) (Nursalam, 2013).

Populasi
Pasien penderita Hipertensi yang terdata di PKM Kertosari 2019.

Purposive sampling

Sample
Pasien penderita Hipertensi yang masuk dalam kriteria inklusi penelitian.

Desain penelitian
one-group pra-post test design
desih
Informed Consent
Pengumpulan Data,
perlakuan

Analisa Data :
Uji wilcoxon
Hasil Penelitian

Pelaporan Hasil Penelitian


Bagan 4.3 Kerangka Kerja
4.4 Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nila beda terhadap sesuatu
(benda, manusia, dan lain – lain) ( soeparto, putra, & Haryanto,2008). Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
4.4.1 Variabel Independen (bebas)
Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau
nilainya menentukan lainnya (Nursalam,2008). Variabel independen merupakan
stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk
memengaruhi tingkah laku klien.
4.4.2 Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan
oleh variabel lain (Nursalam,2008). Variabel dependen (terikat) adalah faktor
yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh
dari variabel bebas.
4.5 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu
yang didefinisikan. Karakteristik yang diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi
operasional. Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secaran cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi
lagi oleh orang lain ( Nursalam, 2002).
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skal Skor

Operasional Penelitian a

Variabel 1. Jenis Lembar Ordi Skor:


diit yang
independ diit observasi: nal 1. Pern
mengandung
en : garam Kuesioner yataan
makanan yang
Independ 2. Jumla positif:
terdiri dari bahan
en: Diit h Benar :1
makanan yang
rendah pemb Salah 0
rendah natrium.
garam erian 2. Pern
pada garam yataan
lansia 3. Jadwa negatif:
l Benar 0
Melak Salah 1
uka n Kriteria:
diit 1.
Baik:76-
100%
2.
Cukup:5
6-75%
Kurang :<56%

Variabel Hipertens 1. Cek tekanan Observasi Ordi Kriteria :


depende i adalah darah nal
nt: peningka 1. Hipertensi
Penderita tan stage I
Hiperten tekanan : 140/90 –
si . darah 159/99
>140/90 mmHg. mmHg
2. Hipertensi
stage II S:
>160 – D:
>100
mmHg
Hipertensi stage
III S: > 180 - D
>110 mmHg
4.1 Pengumpulan Data, Pengelolaan data Dan Analisa Data

4.1.1 Pengolahan Data

Sistem pengolahan data yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Pemeriksaan data (editing data )

Data yang telah dikumpulkan diperiksa segera mungkin berkenaan dengan ketepatan
dan kelengkapan jawaban, sehingga memudahkan pengolahan selanjutnya.
2. Pemberian skor (scoring)

Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban dan hasil observasi sehingga
setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat diberikan skor (Suyanto,
2011).
a. Diit rendah garam

Pada diit rendah garam menggunakan skor dan kriteria

Kriteria:

a) Baik

b) Cukup

c) Sedang

b. Hipertensi

Pada Hipertensi menggunakan kriteria

Hipertensi stage I : 1 Hipertensi stage II : 2


Hipertensi stage III : 3
3. Pemberian kode (coding)

Tahap ini mengklasifikasikan data dan memberikan kode untuk masing-masing


kelompok sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data. Pemberian kode
dilakukan dengan mengisi kotak yang tersedia disebelah kanan kuesioner.
a. Data umum

1) Usia lansia

<45 =1

45-50 = 2

>65 = 3
2) Pendidikan

Pendidikan dasar (SD, SMP) =1

Pendidikan menengah (SMA) =2


Pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi) =3
3) Pekerjaan

IRT = 1

Swasta =2

Wiraswasta =3
Pegawai Negeri =4
4) Informasi

1 = Pernah mendapatkan informasi

2 = Belum pernah mendapatkan informasi

5) Tekanan Darah

140/90 – 159/99 mmHg =1

> 160/ >100 mmHg =2

>180/>110 mmHg =3

7) Gizi

Status gizi baik = 1 Status gizi cukup = 2


Status gizi buruk = 3
4. Tabulasi Data (tabulating)

Untuk memudahkan analisa data maka data dikelompokkan ke dalam tabel kerja,
kemudian data dianalisis.
80%-100% : seluruhnya dari responden
76%-79% : hampir seluruhnya dari responden

51%-75% : sebagian besar dari responden

50% : setengahnya dari responden

26%-49% : hampir setengahnya dari responden

1%-25% : sebagian kecil dari responden

0% : tidak satupun dari responden (Sugiono,2009).


4.1.2 Cara Analisa Data

Analisa data di bagi menjadi 2 metode analisa Univariant dan Analisa


Bivariat yaitu sebagai berikut:
1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan tiap variabel dari hasil
penelitian pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan presentase dari tiap variabel tanpa membuat kesimpulan
yang berlaku secara umum ( generalisasi) (Ghozali,2011)
Analisa univariat ini dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Arikunto,2007).
P=NF x 100%

Keterangan:

P=Presentase kategori F=Frekuensi Kategori N=Jumlah Responden


Hasil penelitian setiap kategori tersebut di deskripsikan dengan
menggunakan kategori sebagai berikut (Arikunto,2007).
0% : Tidak
seorangpun
1- : Sebagaian kecil
2
5
%
26- : Hampir
4 setengahnya
9
%
50 : Setengahnya
%
51- : Sebagaian besar
7
4
%
75- : Hampir
9 seluruhnya
9
%
100 : Seluruhnya
%

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat di lakukan terhadap dua variabel yang di duga


berhubungan atau bekolerasi yang dapat dilakukan dengan penguji
statistic (Notoatmodjo,2010). Untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel apakah signifikasi atau tidak dengn kemaknaan 0,05 dengan
menggunakan uji rank spearman dengan software SPSS 21, dimana ρ
< 0,05 maka ada hubungan diit rendah garam dengan hipertensi pada
lansia di Dusun Candimulyo, Dusun Candimulyo, Desa Candimulyo,
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, sedangkan ρ > 0,05 tidak
ada hubungan diit rendah garam dengan hipertensi pada lansia di di
Dusun Candimulyo, Dusun Candimulyo, Desa Candimulyo,
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang (Sugiyono 2013:357).
4.2 Instrumen

Instrument adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatan
tersebut menjadi sitematis dan mudah (Nursalam, 2013). Instrument
dalam penelitian ini untuk Diit rendah garam menggunakan kuesioner
sedangkan pada penderita Hipertensi usia lansia menggunakan
pengecekan tekanan darah.
Instrument untuk penelitian ini adalah Diit rendah garam menggunakan
kuisioner instrument alat ukur menggunkan tanda cek list (√)
kuesioner dalam penelitian ini mengadop dari penelitian nursalam
(2013). Dan hasilnya sudah valid dan refersibel. Pertanyaan dalam
kuesioner ini menggunakan pertanyaan tertutup, pertanyaan seperti ini
mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden
(Notoatmodjo, 2010)
4.3 Prosedur penelitian

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan


proses pengumpulan karesteristik subyek yang di lakukan dalam suatu
penelitian (Nursalam,2013).
Dalam melakukan penelitian ini prosedur yang di tetapkam adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan masalah dan mengajukan judul kepada pembimbing

2. Menyusun proposal penelitian

3. Mengurus surat perizinan penelitian dari ketua STIKES ICME


Jombang
4. Mengantar surat izin penelitian kepada Kepala Desa Candimulyo
Jombang
5. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian yang akan
dilakukan dan bila bersedia menjadi responden diperkenankan
mengisi inform consent.
6. Menjelaskan kepada responden tentang pengisian kuesioner

7. Pembagian kuesioner kepada responden penelitian untuk di isi semua


daftar pertanyaan yang ada di dalamnya
8. Melakukan cek tekanan darah kepada responden penelitian untuk
mengetahui terjadi dan tidak terjadinya Hipertensi.
9. Pengambilan kuesioner yang sudah di isi secara lengkap oleh
responden
10. Pengumpulan data, dan setelah data terkumpul dilakukan analisa data
11. Penyusunan laporan hasil penelitian

4.4 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian peneliti perlu mendapat adanya rekomendasi


dari institusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin
kepada institusi atau lembaga terkait tempat penelitian. Peneliti akan
didampingi asisten peneliti yang telah diberikan penjelasan tujuan dan
metode penelitian untuk menyatukan persepsi yang sama dengan
peneliti. Setelah mendapat persetujuan dari instansi terkait barulah
peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang
meliputi.
4.4.1 Lembar Persetujuan Responden (Informent Consert)

Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada responden, dengan terlebih


dulu peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian
yang akan dilakukan. Jika responden bersedia maka diberi lembar
permohonan menjadi responden dan lembar persetujuan menjadi
responden yang harus ditanda tangani, tetapi jika responden menolak
untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap akan
menghormati hak - haknya.
4.4.2 Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden peneliti tidak akan


mencantumkan nama dari responden pada lembar pengumpulan data,
tetapi dengan memberikan nomer kode pada masing – masing lembar
yang dilakukan oleh peneliti sebelum lembar pengumpulan data
diberikan kepada responden.
4.4.3 Kerahasiaan (Confidentality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti


dengan cara bahwa informasi tersebut hanya akan diketahui oleh
peneliti dan pembimbing atas persetujuan pembimbing dan hanya
kelompok data tertentu yang disajikan sebagai hasil peneliti.

Anda mungkin juga menyukai