Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemberian asuhan keperawatan selama 3 hari yaitu
pada tanggal 13 sampai dengan 15 November 2019 di ruang perinatologi
RSUD Bendan Kota Pekalongan, penulis dapat mengambil kesimpulan,
yaitu :
1. Hasil pengkajian pada By. N didapatkan data yaitu keluhan utama bayi
tampak kuning, warna kuning terdapat pada wajah, leher, dan dada. Saat
observasi didapatkan keadaan umum baik, menangis kuat, gerak aktif
tidak lemas, reflek menghisap kuat, tidak muntah, perut supel/ tidak
distensi. Tanda-tanda vital yaitu suhu 36,5 o C, respirasi 42 kali per menit
dan nadi 143 kali per menit Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 13
November 2019 didapatkan kadar bilirubin total 14,6 mg/dl. Adapun
pengobatan/ terapi yang didapatkan adalah fototerapi selama 2 x 24 jam.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah hiperbilirubinemia/
peningkatan kadar bilirubinemia dalam darah berhubungan dengan
kondisi fisiologis/ patologis, 2) resiko perubahan suhu tubuh hipertermi
berhubungan dengan efek samping fototerapi, dan 3) resiko gangguan
integritas kulit berhubungan dengan hiperbilirubinemia dan efek samping
fototerapi. Ada kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi pada By.
N. Untuk diagnosa pertama dan menjadi prioritas menjadi berbeda karena
tidak ditemukannya data- data yang menunjukan bahwa pasien
mengalami kekurangan volume cairan, dimana bayi mau menyusu setiap
2 jam sekali, reflek hisap kuat, frekuensi BAK 7-8 kali sehari, urine
berwarna jernih, turgor kulit baik, tidak ada diare, gerak aktif
3. Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah sebgai berikut :
a. Diagnosa 1, intervensinya antara lain: observasi tanda-tanda
ikterus, observasi tindakan fototerapi, tempatkan lampu fototerapi
diatas bayi dengan tinggi 30-50 cm, cek intensitas lampu setiap hari,
ukur suhu tubuh 4-6 jam sekali, ubah posisi bayi setiap 2 jam sekali,
tutup daerah kemaluan dengan penutup yang dapat memantulkan
cahaya untuk melindungi daerah kemaluan ,dan observasi penutup
mata.
b. Diagnosa 2, intervensi yang diberikan adalah beri suhu lingkungan
yang netral, monitor suhu sesering mungkin, monitor warna dan
suhu kulit, monitor tanda- tanda vital tiap 2 jam, dan kolaborasi
pemberian cairan intravena dan antipiretik jika diperlukan.
c. Diagnosa 3,intervensi yang diberikan adalah kaji warna kulit tiap 4
jam, pantau bilirubin direk dan indirek, ubah posisi setiap 2 jam,
masase daerah yang menonjol, jaga kebersihan kulit dan
kelembabannya.
4. Implementasi keperawatan dilakukan 3 hari, dimana tindakan
keperawatan By. N dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah
ditetapkan
5. Hasil evaluasi keperawatan pada By. N adalah:
a. Diagnosa 1 : masalah teratasi, bilirubin total 8,6 mg/dl, tidak ada
ikterik
b. Diagnosa 2 : masalah teratasi, tidak terjadi hipertermi
c. Diagnosa 3 : masalah teratasi, kulit bersih, lembab, tidak ada lecet
maupun ruam.

B. Saran
1. Bagi rumah sakit
Diharapkan dapat dilaksanakannya pelatihan pemberian
asuhan keperawatan pada anak yang lebih up to date agar dapat
mengupgradeilmu pengetahuan. Selain itu diharapkan dapat
memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal mungkin dalam
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan sebagai sumber
referensi atau bahan bacaan tentang Hiperbilirubinemia dan asuhan
keperawatannya.
3. Bagi penulis
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memanfaatkan waktu
sebaik mungkin agar lebih maksimal dalam pemberian asuhan
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai