Tn.E (60th) datang ke RSUP Dr.M.Djamil Padang tanggal 16 Januari2019
melalui IGD dengan keluhan nyeri dada menjalar sampai ke bahu, nyeri skala 5, klien mengatakan nyeri dirasakan seperti ditekan benda tajam, jantung terasa berdebar, sesak nafas dan batuk berdarah. Dari data yang ditemukan di status, Tn.E di diagnosa STEMI akut. Istri klien mengatakan bahwa klen memiliki riwayat penyakit jantung sejak 7 tahun lalu dan sudah di pasang 3 cincin di jantung pasien.
Saat dilakukan pengkajian tanggal 22 Januari 2019, pukul 10.00 WIB,
klien dengan ROSC Post PEA, Post PTCA 1 stent DES di Prox LAD atas indikasi STEMI akut anterolateral late onset 4,5jam TIMI 3/14 Killip IV dan riwayat CHF fc II, mengeluh nyeri dada yang dirasakan sudah hilang, nafas tampak sesak, frekuensi nafas 26 kali/menit, pasien tampau berbicara tidak karuan, tidak jelas dan diulang-ulang. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan, kesadaran composmentis, GCS 14, klien tampak sesak nafas, mukosa bibir lembab, akral teraba hangat, CRT <2 detik, tampak adanya hematoma ± 5cm di lokasi femuralis dextra karena pencabutan sheat, HR=108x/i, TD= 90/57 mmHg, RR= 26x/i, suhu= 37,3 0C,. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 Januari 2019 didapatkan Hb = 11,0 gr/dl , leukosit = 11.370/mm3, trombosit 286.000/mm3, Hematokrit 33%. Troponin I 832,2 g/ml. Hasil perekaman EKG pukul 06.00 WIB ditemukan Sinus tacicardy heart rate 108 kali/menit ST elevasi V3-V6, Lead I, aVL (anterolateral) > 0.20 mV. Hasil foto Ro Thorax = hipertropi ventrikel kiri. Terapi yang diberikan untuk klien adalah IVFD RL 500cc/24 jam, ranitidin 2x50 mg IV, ceftriaxone 1x2 gr IV, clopidogrel 1x75 mg po, ISDN 3x5 mg IV, drip lasix 4 ml/20 cc.
Hasil observasi mulai dari pengkajian hingga jam dinas pagi berakhir, tampak pengeluaran Urin 50 cc dari jam 09.00-12.00 WIB, intake per oral 320 cc. Berat badan 68 kg TB. 178 cm.