Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENYALURAN SEMBAKO CSR

PENDAHULUAN
Pandemi Koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah
peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019,
disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang
diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 23 April 2020, lebih dari 2.000.000 kasus
COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari
195,755 orang meninggal dunia dan lebih dari 781,109 orang sembuh.
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau
pembatalan acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan
barang yang mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah
menyebar secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang
Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya), perusahaan adalah
memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di
antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu
organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat
keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih
panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi
dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya[butuh rujukan].
Menurut Kotler dan Lee[1], terdapat enam model CSR yang dapat diterapkan di
perusahaan, yaitu: Cause Promotion, Cause Related Marketing, Coporate Societal Marketing,
Corporate Philanthropy, Community Volunteering, dan Socially Responsible Business Practice.
Jaring pengaman sosial (SSN) terdiri dari bantuan non-kontribusi yang ada untuk
meningkatkan kehidupan keluarga rentan dan individu yang mengalami kemiskinan dan
kemelaratan. Contoh SSN adalah pensiun sosial tanpa kontribusi, transfer natura dan makanan,
transfer tunai bersyarat dan tidak bersyarat, keringanan biaya, pekerjaan umum, dan program
pemberian makan di sekolah.
Bantuan Berupa 5 Kg Beras, 1Kg Gula Pasir, 1 Kaleng Susu, 5 Bungkus Mie Instan.
Sasaran Penerima Bantuan SEMBAKO PEMDA yaitu Lansia, Janda Tua, Anak Yatim/Piatu,
Pengali Kubur, Imam Masjid, Orang Dengan Ganguan Jiwa (ODGJ). Dengan tujuan Untuk
Membatu keluarga memenuhi kebutuhan dasar selama masa pandemi COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai