Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salsa Fadhilah

Nim :311719321

Kelas : TI.17.C1

Matakuliah : Database

Katakanlah isi tabel ABC tersebut adalah sebagai berikut:

A B C

a1 100 c1

a2 200 c2

a3 300 c3

a4 200 c4

Memang dengan seperti itu, pernyataan KF yang kedua : B → C tidak sepenuhnya tepat, karena pada
row 2 dan row 4 dengan nilai untuk atribut B yang sama, nilai untuk atribut C-nya berbeda. Tetapi yang
ingin ditekankan disini adalah, adanya dua buah KF itu mendorong kita untuk mendekomposisi tabel
ABC tersebut menjadi dua buah tabel, yaitu: tabel AB dan tabel BC sebagai berikut

A B B C

a 1 100
100 c1

a 2 200
200 c2

a 3 300
300 c3

a 4 200
200 c4
Jika kedua tabel ini digabungkan kembali, maka hasilnya adalah:

A B C

a1 100 c1

a2 200 c2

a2 200 c4

a3 300 c3

a4 200 c2

a4 300 c4

Hasil ini tentu saja berbeda dengan tabel awal (sebelum dekomposisi). Maka dekomposisi semacam ini
disebut Lossy-Join Decomposition atau Lossy-Decomposition, sebuah dekomposisi yang sedapat
mungkin kita hindari.

Akan tetapi, jika data pada row 4 yang ada di tabel ABC awal, kita ganti dengan data berikut:

a4 200 c2
Sehingga, isi tabel ABC menjadi:

A B C

a1 100 c1

a2 200 c2

a3 300 c3

a4 200 c2

Dengan data di tabel ABC demikian, maka kedua KF dapat dibenarkan. Tabel ABC tersebut
didekomposisi menjadi tabel AB dan BC sebagai berikut:

A B
B C
a 1 100
100 c1
a 2 200

200 c2
a 3 300

300 c3
a 4 200

Kalau kedua isi tabel diatas digabung kembali, maka tabel awal ABC-nya akan diperoleh kembali. Kita
bisa katakana, bahwa pemilahan tersebut merupakan Dekomposisi Aman (Lossless Dekomposition).
Karena itulah, KF pada suatu tabel harus kita tetapkan berdasarkan pengamatan yang teliti dan asumsi
yang dapat dipertanggungjawabkan, agar kelak hasil dekomposisinya dapat dibenarkan.

Anda mungkin juga menyukai