PENDAHULUAN
Dewasa ini, berbagai jenis bahan kimia kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam industri. Soda kaustik dan klor merupakan salah
satu industri kimia yang paling penting.Dalam penggunaannya, bahan ini
hampir setingkat dengan asam sulfat dan amonia.Penerapannya sangat
beraneka ragam, sehingga dapat dikatakan tidak ada barang konsumsi yang
diperjual belikan yang tidak bergantung pada klor dan alkali pada salah satu
tahap pembuatannya. Kedua produk ini hampir seluruhnya dijual kepada
industri yang digunakan dalam pembuatan serat dan plastik, kaca,
petrokimia, pulp dan kertas, pupuk, bahan peledak, pelarut, dan berbagai
bahan kimia lainnya.
1
keadaan ini secara dramatis.Industri elektrolisis tumbuh dengan cepat
disekitar sumber-sumber listrik dari tenaga air, di Norwegia dan di dekat air
terjun Niagara Amerika Serikat.
Efek pertama dari industri ini, mematikan proses Leblanc, yang telah
bertahan demikian lama hanya dari keuntungan yang didapat dari produksi
bersama klorin dan natrium karbonat. Dengan munculnya pesaing berupa
klorin yang diproduksi lebih murni dengan cara elektrolisis, proses Leblanc
dengan cepat menghilang. Dengan membutuhkan waktu yang lebih lama,
proses klor-alkali elektrolitik juga mengurangi proses Solvay. Dengan
menghasilkan basa (NaOH) yang secara efektif menyaingi natrium karbonat
dalam banyak penggunaan. Oleh karena itu, agar kita lebih memahami
mengenai industri klor-alkali, maka makalah ini akan membahas mengenai
industri klor-alkali.
2
1.3.5 Mengetahui kapasitas produk yang dihasilkan pada industri klor-alkali.
1.3.6 Memahami keunggulan dan kelemahan industri klor-alkali.
1.3.7 Memahami manfaat produk yang dihasilkan dalam industri klor-alkali.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Soda kaustik pada mulanya dibuat melalui kaustisasi soda (abu) LeBlanc
secara tumpak dengan gamping:
Na2CO3 + Ca(OH)2 2NaOH + CaCO3
Hal ini bergantung pada kenyataan bahwa kalsium karbonat hampir tidak
larut sama sekali di dalam larutan kaustik.
Produksi soda kaustik dengan cara elektrolitik sudah dikenal pada abad
kedelapan belas, tetapi baru pada tahun 1890 soda kaustik diproduksi
dengan cara ini untuk keperluan industri. Sampai beberapa tahun sebelum
Perang Dunia I, kuantitas soda kaustik yang dihasilkan sebagai koproduk
klor dari proses elektrolitik boleh dikatakan dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan yang dibuat dari soda abu dengan kaustisasi gamping.
Tetapi, pada tahun 1940, produksi soda kaustik elektrolitik sudah melewati
soda kaustik-gamping dan pada tahun 1962, soda kaustik-gamping sudah
hampir tidak dibuat lagi. Pada gambar berikut digambarkan jalur
penggunaan soda kaustik.
4
Gambar 1. Diagram Industri Klor-Alkali
5
kemajuan penting pada tahun 1799 ketika ia mematenkan material yang
disebutnya serbuk pemutih yang dibuat dengan menjenuhkan kapur mati
dengan klorin seperti reaksi berikut.
Selama hampir satu abad sesudah penemuan klorin pada tahun 1774,
metode utama untuk membuat klorin untuk zat pemutih masih merupakan
proses reaksi asli yang pernah digunakan oleh Scheele. Ini merupakan
metode yang sangat boros, sebab sebagian mangan dan sebagian klorin
hilang sebagai MnCl2. Menjelang pertengahan abad ke-19, asam klorida
(produk samping yang berbahaya dari proses Leblanc) sudah banyak
digunakan dalam manufaktur pemutih dan diperlukan metode untuk
mengoksidasinya yang lebih hemat.
Antara tahun 1868 dan 1874, kimiawan dan industriawan Inggris, Henry
Deacon mengembangkan suatu proses untuk mengonversi asam klorida gas
menjadi klorin dengan katalis tembaga klorida di mana kesetimbangan
reaksinya tidak memuaskan.
2 HCl(g) + ½ O2(g)Cl2(g) + H2O(g)
Proses lain adalah proses Weldon, yaitu HCl dioksidasi dengan mangan
dioksida yang mahal.Pengembangan peralatan listrik arus searah
berkapasitas besar menjelang akhir abad kesembilan belas menyebabkan
proses kaustisasi ini menjadi kuno dan pada pertengahan abad kedua puluh,
lebih dari 99% klor yang digunakan di dunia diproduksi dari proses
elektrolitik.
6
2.2 Bahan Baku Industri Klor-Alkali
Bahan baku utama dalam industri klor alkali adalah sebagai berikut.
Larutan garam (brine, 20-25% NaCl)
Air
Na2CO3
Listrik
Bahan baku samping dalam industri klor alkali adalah sebagai berikut.
Asam sulfat (H2SO4)
Merkuri (Hg)
Natrium klorida
Sifat fisik Natrium Klorida (NaCl):
- Rumus molekul : NaCl
- Berat molekul : 58,45 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 800,4⁰C
- Titik didih, 1 atm : 1413 ⁰C
- Densitas : 1,13 gr/ml
- Kapasitas panas (25°C) : 1,8063 cal/mol ⁰C
- Kelarutan : 35,7 gr/ 100 gr H2O
- Tekanan uap, 1 atm : 1465 ⁰C
- Panas penguapan, 1 atm : 40.810 cal/mol
7
Natrium karbonat (Na2CO3)
Sifat fisik natrium karbonat (Na2CO3):
− Rumus molekul : Na2CO3
− Berat molekul : 106 gr/mol
− Titik lebur, 1 atm : 8510 ⁰C
− Kelarutan : 7,1 g/100 g H2O
− Densitas, : 2,533 gr/ ml
− Panas spesifik, 30 ⁰C : 0,89 cal/ mol
− Panas penguapan : 7.000 cal/ mol
− Kapasitas panas, 25 ⁰C : 4,3350 cal/mol ⁰C
Air (H2O)
Sifat fisik Air (H2O):
- Rumus molekul : H2O
- Berat molekul : 18,0153 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 0⁰C
- Titik didih, 1 atm : 100 ⁰C
- Densitas : 0.998 g/cm³ (cairan pada 20 °C)
0.92 g/cm³ (padatan) gr/ml
- Kapasitas panas (25°C) : 4184 cal/mol ⁰C
- Entalpi pembentukan standar : –286.0 kJ/mol (cairan)
–242.0 kJ/mol (gas)
- Panas Penguapan : 2258.6 J/g or 40.7 kJ/mol
8
- Berat molekul : 98,08 gr/mol
- Densitas : 1,84 gr/ml
- Asam sulfat berupa cairan bening, tak berwarna, dan tak berbau
Mercury (Hg)
Produk
Natrium hidroksida (NaOH)
Sifat fisik Natrium hidroksida (NaOH)
- Berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun
larutan jenuh 50%.
- Bersifat lembab cair
- Sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan.
- Titik lebur 318 °C
- Titik didih 1390 °C.
- NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
- Densitas NaOH adalah 2,1 gr/ml
9
- Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan
hidroksida
Klor (Cl2 )
Sifat Fisika Klor (Cl2)
-Rumus molekul : Cl2
-Berat molekul : 71 gr/mol
-Titik lebur, 1 atm : 171,6 K
-Titik didih, 1 atm : 239,11 K
-Densitas : 3,2 gr/ml
-Kapasitas panas (25°C) : 33,949 J·mol−1·K−1
- berwarna Hijau kekuningan, dan berupa fase gas
Hidrogen (H2)
Sifat Fisika Hidrogen (H2)
- Rumus molekul : H2
- Berat molekul : 1,00794 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 14,01 K
- Titik didih, 1 atm : 20,28 K
- Densitas : 0,08988 gr/ml
- Kapasitas panas (25°C) : 28,836 J·mol−1·K−1
- Tak berwarna, dan berupa fase gas
10
2.4 Proses Industri Klor-Alkali
Proses elektrolisis adalah salah satu cara untuk membuat soda kaustik dan
klor, yang masih banyak dipergunakan di industri. Elektrolisis larutan garam
menghasilkan klor pada anode dan hidrogen bersama natrium hidroksida
pada katode.Jika klor dan natrium hidroksida yang diinginkan sebagai
produk akhir, Rancangan sel harus dibuat sedemikian rupa sehingga kedua
bahan tersebut tidak bercampur.
Dewasa ini, ada berbagai rancangan yang cerdik untuk mengatasi masalah
tersebut.Tetapi, ada tiga jenis rancangan sel yang paling banyak digunakan
di industri, yaitu sebagai berikut.
Sel diafragma(1890)
Sel merkuri (1892)
Sel membran (1970)
11
2. Penyaringan
Pengotor yang berupa endapan dihilangkan dengan sedimentasi, filtrasi,
atau kombinasi dari keduanya. Air garam murni harus mengandung
idealnya [Ullmann, 1996]:
12
ditempatkanpadaselaputberpori.Awalnya, diafragma yang digunakan terbuat
dari asbes. Diafragma itu kemudian tersumbat karena pemakaian dan ini
akan terlihat dari penurunan voltase.Diafragma itu harus diganti secara
berkala.Sel yang menggunakan anode yang terbuat dari titanium yang
dilapisi platinum, ruthenium, iridium jarang menyebabkan diafragma
tersumbat sehingga sel dapat beroperasi selama 12-24 bulan tanpa
pergantian diafragma.
Gambar2.1 SelDiafragma
Padaelektrolisisdenganmenggunakanseldiafragma, arus DC
dialirkanmelaluisel agar
elektrolisalarutannatriumkloridadanarahnyadarianodakekatoda, yang
berlawananarahdenganaliranelektron.
13
Reaksiterutamayang terjadipadaanodenyaialah
2Cl-(aq)Cl2(g) + 2e- Eooks = - 1,36 V
2 H2O(l) O2(g) + 4H+(aq) + 4e- Eooks = - 1,23 V
Dalamseldiafragma,
perhatikanbahwapermukaanlarutansengajadibuatlebihtinggidalamkomparte
men anodedaripadadalamkatode. Hal
inibertujuanuntukmeminimumkanmigrasi OH-melaluidiafragmake anode,
dimana ion tersebutdapatbereaksidenganklorin yang
sedangdihasilkanatauklorinakanmengalami
disproporsionasidalamkeadaanbasa. Dalamlarutan alkali, Cl2akanterdispro-
porsionasimenghasilkanClO–danCl–.
Cl2 + OH-ClO- + Cl-+ H+
Pada sel diafragma, hasil dari ruangan katode merupakan suatu campuran,
yaitu 10 -12% NaOH dan 14-16% NaCl (aq). Untuk pengiriman, larutan ini
perlu dipekatkan terlebih dahulu, biasanya sampai 50% dan ini menelan
banyak energi, biarpun menggunakan evaporator efek ganda. Untuk
menghasilkan 1 ton kaustik 50% air yang harus diuapkan mecapai 2600 kg.
Walaupun garam tidak terlalu larut dalam larutan kaustik, ion klorida yang
masih tertinggal sedikit itu tidak dapat diterima bagi industri pemakainya
14
(seperti industri dalam pembuatan rayon). Natrium klorat juga merupakan
masalah jika kaustik itu hendak digunakan pada pembuatan gliserin, natrium
sulfat, natrium hidrosulfat, dan bahan kimia lainnya.
Larutan dari ruangan katode dipekatkan dengan penguapan air agar
konsentrasi NaOH bertambah dan pemurnian NaOH dilakukan dengan
pengkristalan NaCl (p). Hasil akhir dalam proses klor –alkali tersebut adalah
50% NaOH (aq) dengan sekitar 1% NaCl berupa pengotoran. Cl2 (g) dapat
mengandung sekitar 1,5% O2 (g) disebabkan proses oksidasi.
15
Dari harga E0sel untuk elektrolisis larutan NaCl diketahui bahwa elektrolisis
larutan NaCl memerlukan tegangan lebih dari 2,19 V. Sebenarnya, karena
tahanan dalam dari sel elektrolisis dan potensial berlebih (over-potential)
pada elektroda,diperlukan suatu voltase yang agak lebih tinggi kira-kira
3,5V.
Jika sebuah arus sebesar 1,00 A dilewatkan melalui suatu sel diafragma
secara kontinyu selama 24 jam, jumlah Cl2 yang diproduksi kira – kira
60 men 60 det 1C 1 mol e 1 mol Cl 2 70,9 g Cl 2
Jumlah g Cl 2=24 jam × × × × × ×
1 jam 1 men det 96500 C 2mol e 1 mol Cl 2
= 32 g
Ini merupakan kecepatan produksi yang tak berarti untuk proses komersial.
Agar sebuah sel menghasilkan sekitar 1 ton Cl2 per hari, diperlukan arus
sekitar 31 A. Sedangkan total energi ekivalen yang dibutuhkan untuk
menghasilkan larutan kaustik soda melalui proses sel diafragma adalah
sekitar 5.000 kWh per metrik ton larutan kaustik yang dihasilkan.Suatu segi
yang paling menguntungkan mengenai sel diafragma adalah bahwa sel itu
dapat beroperasi dengan larutan garam encer (20%) yang kurang murni.
16
Diagram Alir
Ai
gar
Elektrolisis Sel Penjenuhan
am
r Air garam yang
Merkuri Air Garam
Pengendap Zat
belum murni
an
Filtrasi Resid
pengendap
Filtra u
si ano Pendingina
lit
Elektrolisis
n
A Am H
Sel Merkuri Pendingi
Laruta alga
Penguraiang
i nan
n Pendin r m Pengerin
Amalgam
Pendinginan gan
kaustikginan Kompresi
Pembuang
anPenyi
merkuri Pembuangan
mpana merkuri C
n Na H
l
O 2
2
H
Suatu proses elektrolisis dalam industri klor-alkali yang menghasilkan
NaOH (aq) dengan kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan sel
diafragma adalah sel merkuri. Dalam elektrosis tersebut, anodenya terbuat
dari grafit atau titanium, tetapikatodenya adalah kolam aliran raksa
(merkuri). Katode merkuri mempunyai overpotensial yang lebih tinggi
untuk mereduksi H2O menjadi OH- menjadi H2(g).Reduksi yang terjadi
adalah Na+ (aq) menjadi Na(l) yang larut dalam merkuri membentuk suatu
amalgam (paduan raksa natrium) berupa 0,5% Na. Ion Cl- yang berasal dari
larutan garam NaCl mengalami oksidasi di anoda menghasilkan gas Cl2.
17
atau Ni). Di dalam denuder ditambahkan air, kemudian natrium almagam
mengalami hidrolisis. Reaksinya adalah sebagai berikut :
2Na(l) (dalam Hg)+ 2H2O H2(g) + 2NaOH (aq) + Hg(l)
18
proses sel merkuri, tetapi preentase ini kelihatannya tidak akan meningkat
sebab kesulitan dalam hal pengendalian limbah merkuri.
19
Dalam sel membran tersebut, ruang anoda dan ruang katoda dipisahkan oleh
suatu membran yang dapat dilalui oleh kation (ion positif) atau disebut juga
membran penukar kation.Membran penukar kation tersebut memiliki
peranan penting yaitumenjadi media yang memungkinkan terjadinya
perpindahan ion-ion natrium (Na+) dari ruang anoda ke ruang katoda.
Namun, membran tersebut mencegah mengalirnya ion Cl-ke ruang katoda
dan mencegah sebagian besar ion OH- ke ruang anoda sehingga soda kostik
yang dihasilkan tidak bercampur dengan larutan garam.
Sel membran beroperasi dengan menggunakan larutan garam yang lebih
pekat dan menghasilkan produk yang lebih murni dan lebih pekat (28%
NaOH yang mengandung 50 ppm NaCl; dan produk dengan 40% NaOH
pun akhir-akhir ini dikabarkan ada).Larutan garam natrium klorida jenuh
yang mengandung ion-ion Na+ and Cl–dialirkan ke dalam ruang anoda,
sedangkan pada ruang katoda diisi air murni.Suatu arus searah (DC)
kemudian dialirkan melalui sel tersebut.
20
Pada anoda, ion-ion klorida (Cl–) dalam larutan garam (NaCl) mengalami
oksidasi menjadi gas klorin (Cl2), sedangkan pada katoda ion-ion hydrogen
(H+) dalam air mengalami reduksi menjadi gas hydrogen (H2).
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Katode : 2 H+ + 2 e– H2 (g)
Anode : 2Cl- Cl2+ 2e-
21
merkuri, tidak diperlukan evaporasi untuk membuat produk dengan
konsentrasi 50%.
Dalam proses sel merkuri, kaustik soda 50% yang diperoleh langsung dari
dekomposer/denuder biasanya dipompa ke menara pendingin, kemudian
menuju sistem pembuangan merkuri dan kemudian menuju ke bagian
penyimpanan akhir. Dalam beberapa kasus kaustik dipanaskan sebelum
filtrasi. Metode yang paling umum untuk menghilangkan merkuri dari soda
kaustik adalah pelat (atau daun) filter dengan precoat karbon. Dalam kondisi
normal, merkuri-sel kaustik soda (NaOH sebagai 100%) mengandung 20-
100 ppm natrium klorida dan 40-60 ¼ g Hg / kg NaOH.
Evaporasi Akhir
Kaustik 50% yamg sudah didinginkan dan diendapkan atau kaustik yang
telah dimurnikan secara khusus dapat dipekatkan dengan menggunakan
evaporator akhir efek-tunggal agar menjadi NaOH 70 sampai 75% dengan
menggunakan uap bertekanan 500 sampai 600 kPa. Kaustik yang sangat
pekat ini harus ditangani dengan pipa yang dipanasi dengan pipa uap agar
tidak mengalami pembekuan.Larutan itu lalu diteruskan ke periuk
penyelesaian.
22
ini menguapkan airnya sampai kira-kira 1% yang tertinggal.Periuk-periuk
besi ini sekarang digantikan dengan evaporator.Cara ini juga untuk
konsentrasi di atas 50%.Kaustik anhidro yang panas itu diolah dengan
belerang agar kandungan besinya mengendap dan keluar.Produk ini
dipompakan dengan pompasentrifugal yang menyalurkan bahan meleleh itu
ke dalam drum-drum baja yang dapat menampung 320 kg atau ke dalam
mesin penyerpih.
Gambar 2.4 Skema Konversi Kimia pada Industri Klor-Alkali
Pendinginan Klor
Klor panas yang keluar dari anoda mengandung banyak uap air. Gas ini
terlebih dahulu didinginkan di menara pendingin agar sebagian besar uap ini
dapat mengembun.
Pengeringan Klor
Setelah didinginkan, gas klor dikeringkan dengan asam sulfat di dalam
menara pembasuh. Sampai pada menara asam sulfat ini, klor basah itu harus
ditangani dengan menggunakan bahan yang tahan, seperti poliester,
polivinil klorida, dan lain-lain.
23
digunakan adalah kompresor putar dengan torak zat cair dan terbuat dari
besi, dan menggunakan asam sulfat sebagai cairan perapat. Untuk tekanan
dan kapasitas yang lebih besar, biasanya digunakan kompresor sentrifugal
atau kompresor bolak-balik tanpa pelumasan. Kompresor bolak-balik
biasanya menggunakan cincin torak dan salut torak dari karbon, sedangkan
bagian-bagian lainnya terbuat dari besi cor. Kalor kompresi ditarik keluar
dan gasnya mengembun. Klor cair itu disimpan di dalam silinder-silinder
kecil, silinder satu ton, pipa atau kereta tangki 50 t yang dikirimkan ke
konsumen besar. Gas sisa atau “gas tiup” (blow gas) yang selalu terdapat
pada proses ini terdiri dari campuran seimbang antara klor dan udara.
Pendinginan hidrogen
Gas hidrogen didinginkan di menara pendingin agar sebagian besar uap air
dapat mengembun. Dalam proses sel merkuri, hidrogen harus
diperlakukan/diolah lagi untuk menghilangkan merkuri. Pendingin primer
pada suhu kamar dilakukan pada electrolyser, memungkinkan uap merkuri
mengembun ke dalam sirkuit merkuri utama. Pendinginan lebih lanjut
terjadi pada tahap berikutnya menggunakan penukar panas besar dan
kondensat dikirim untuk diperoleh merkuri kembali.
24
(kWh/ton)
Tingkat Tinggi Tinggi Rendah
pencemaran
lingkungan
25
PT Sasa Fermentasi Sidoarjo 3.600
Pada tahun 1998, total produksi dunia sekitar 45 juta ton.Amerika Utara dan Asia
secara kolektif memberikan kontribusi sekitar 14 juta ton, sementara Eropa
memproduksi sekitar 10 juta ton. Di Amerika Serikat, produsen utama natrium
hidroksida adalah Dow Chemical Company, yang telah produksi tahunan sekitar
3,7 juta ton dari situs di Freeport, Texas , dan Plaquemine, Louisiana. Produsen
utama AS termasuk Oxychem , PPG , Olin , Pioneer Perusahaan (yang dibeli oleh
Olin), Inc (PIONA), dan Formosa. Semua perusahaan-perusahaan ini
menggunakan proses chloralkali.
Industri Alkali di Cina dikenal sebagai basis produksi penting Tangshan Sanyou
kimia yang dilepaskan 2009 laporan tahunan.Selama periode pelaporan,
perusahaan mencapai laba usaha 3580000000 yuan, laba bersih sebesar
38.466.000 yuan, yuan 0,041 per saham.Laba bersih dan laba per saham turun
80% dari tahun ke tahun.
26
PVC.Soda kaustik, soda abu adalah produk hilir.Soda ash terutama hilir
kaca.Caustic soda industri hilir aluminium, kertas dan sebagainya.
Saat ini, kimia Sino-Thai, Yili Energi, pasukan khusus Inggris membangun
batubara-untuk-PVC rantai industri.Akibatnya, batubara, tenaga listrik menjadi
faktor utama menentukan biaya klor-alkali.Status khusus dari pasukan Inggris di
Ningxia, melalui kekuasaan, sumber daya, dan klor-alkali integrasi, saat ini
keuntungan biaya yang paling komprehensif dari bisnis PVC. Besar pemegang
saham, pasukan Inggris dan pasukan Inggris kelompok khusus Guodian di
Ningxia asetilena Ningdong direncanakan dan kimia lainnya yang terkait kawasan
industri taman, mendukung sejumlah besar sumber daya batubara. Beberapa analis
berpendapat bahwa pasukan khusus Inggris mungkin terlibat dalam pembangunan
taman ini.
27
Keunggulan dan kelemahan dalam industri klor-alkali adalah sebagai berikut.
1. SelDiafragma
Sel diafragma memilikikeunggulan antara lain :
Beroperasipadategangan yang lebihrendahdibandingkanselmerkuri
Dapatberoperasidengan air garamkurangmurnidaripada yang
dibutuhkanolehselmembran
28
manusia secara terus menerus akanmenyebabkan kerusakan
permanen pada otak, hati, dan ginjal.
3. Sel Membran
Sel membranmemilikikeunggulan antara lain :
Dapat memproduksi larutan soda kaustik murni dan menggunakan
listrik kurang dari proses lainnya (2200-2500 kWh/t).
Proses membran tidak menggunakan bahan yang sangat beracun
seperti merkuri dan asbes.
29
2.7 Manfaat produk
2. Klorin
Sebagai disinfektan air dalam proses pembuatan air minum
Obat-obatan
Pulp dan kertas, pelarut, zat pewarna, tekstil, perminyakan,
antiseptik, insektisida, makanan, cat, plastik, pemutih
Klorin dalam bentuk Asam Klorida (HCl) digunakan
pada industri logam sebagai bahan baku ekstraksi.
Unsur halogen klorin dalam Kalium Klorida (KCl) digunakan
sebagai pupuk tanaman.
Fungsi klorin dalam amoniumklorida ( NH4Cl ) yang digunakan
sebagai bahan pengisi batu baterai.
Fungsi klorin dalam bentuk natrium hipoklorit (NaClO) digunakan
sebagai pengelontang (agen melanggar) untuk kain dan kertas.
Klorin dalam bentuk CaOCl2 / (Ca2+) (Cl-) (ClO-) merupakan
bahan kedudukan pembuat serbuk pengelontang atau kapur klor.
Klorin dalam Kalsium hipoklorit [Ca (OCl2)2] digunakan sebagai
desifektan dan bahan pemutih.
30
Fungsi klorin dalam bentuk Kalium klorat (KCl) bahanbaku
pembuat mercon dan korek api.
Klorin dalam bentuk Seng Klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri
(solder).
3. Hidrogen
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh mengenai Industri Klor-Alkali antara
lain sebagai berikut.
1. Bahan baku yang digunakan dalam industri klor-alkali adalah larutan
garam (brine), air, Na2CO3, merkuri dan H2SO4.
2. Sel diafragma, sel merkuri, dan sel membran masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan.
3. Sifat fisik Natrium hidroksida (NaOH) adalah titik lebur 318 °Cdan titik
didih 1390 °C.
4. Proses industri klor-alkaliada 3, yaitu sel diafragma, sel merkuri, sel
membran.
5. PT. Indochlor Prakasa Industri yang terletak di Serang tiap tahunnya
menghasilkan produk klor-alkali sebanyak 100.000 ton per tahun.
6. Sel diafragma memilikikeunggulan antara lain beroperasipadategangan
yang lebihrendahdibandingkanselmerkuri.
Sel diafragma memilikikelemahan yaitu
bilamenggunakandiafragmaasbes, proses
diafragmapadadasarnyamenimbulkanmasalahlingkungan.
7. Sel merkuri memilikikeunggulan yaitu menghasilkan NaOH pekat
dengan kemurnian tinggi sehingga tidak memerlukan prosedur lanjutan
lebih banyak.
Adapun kelemahannya sel merkuri antara lain sel merkuri memerlukan
voltase yang lebih tinggi dibandingkan sel diafragma dan juga
menggunakan energi listrik yang cukup banyakdibandingkan dengansel
diafragma.
32
8. Sel Membran
Sel membranmemilikikeunggulan antara lain dapat memproduksi
larutan soda kaustik murni dan menggunakan listrik kurang dari proses
lainnya (2200-2500 kWh/t) dan proses membran tidak menggunakan
bahan yang sangat beracun.
Sel merkuri memilikikelemahan yaitu :
Air garam memasuki sel membran harus dengan kemurnian sangat
tinggi sehingga sering membutuhkan langkah pemurnian mahal
tambahan sebelum elektrolisis.
9. Klorin banyak digunakan dalam sebagai disinfektan air dalam proses
pembuatan air minum, pembuatan obat-obatan , industri pulp dan
kertas, pelarut, zat pewarna, tekstil, perminyakan, antiseptik,
insektisida, cat, plastik, pemutih.
10. Hidrogen sering dibuat menjadi senyawa, misalnya asam klorida dan
amonia, atau digunakan untuk hidrogenasi senyawa organik. Gas ini
dapat pula dibakar untuk pembangkitan kalor atau digunakan di dalam
sel bahan bakar untuk pembangkitan listrik.
11. Soda kaustik (NaOH) biasanya digunakan pada Industri pulp dan
kertas , rayon, industri tekstil (pemprosesan kapas dan dalam proses
pewarnaan serat sintetik seperti nilon dan polyester), industri sabun dan
deterjen, industri minyak dan gas bumi (migas), industri kimia (sebagai
bahan baku pembuatan plastik, obat-obatan, pelarut, kain sintetik, zat
pewarna, cat, tinta, dan lain-lain).
33
34