OLEH:
KELOMPOK VIII
ANGGOTA:
1 DELVI RAHMAT (G1B217013)
2 HEQSA WLAN SARI (G1B217006)
3 JANSON EDWARD JEURICH (G1B217001)
4 NURLIPTA IRMA (G1B217010)
5 PUTRI RENO SARI (G1B217014)
6 RESTY PUSTIKA SARI (G1B217011)
7 RISKI ANGGA SUKDA (G1B217012)
8 SUHA NABELLA (G1B217008)
9 SYAFRIZAL (G1B217022)
DOSEN PEMBIMBING:
Ns. INDAH MAWARTI, S.Kep.,M.Kep
Sasaran : Semua perawat yang dinas aktif diruangan rawat inap jantung
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai fungsi sebagai
penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan, penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan(Depkes RI, 2009).
Pada umumnya tugas rumah sakit adalah menyediakan keperluan untuk pemeliharaan
dan pemulihan kesehatan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No:
983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan (Siregar, 2004).
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta
mengawasi sumber-sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat. Adapun unsur yang dikelola dalam manajemen yaitu Man, Methode,
Material, Moneydan Marketing termasuk Mutu. Manajemen keperawatan harus dapat
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di rumah sakit, sehingga perawat perlu
memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan manajemen asuhan keperawatan
yang professional. Salah satu faktor yang menentukan dalam manajemen tersebut adalah
bagaimana asuhan keperawatan diberikan oleh perawat melalui berbagai pendekatan
model asuhan keperawatan yang diberikan, sehingga tujuan pemberian asuhan
keperawatan untuk memandirikan pasien dapat berfungsi secara optimal (Nursalam,
2011).
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruangan tentang pelaksanaan manajemen di
ruang Rawat inap Jantung yang dilakukan kelompok pada tanggal 06 Januari 2018 pukul
11.00 WIB, didapatkan bahwa model asuhan keperawatan yang diterapkan di Ruang
Rawat Inap Bangsal Jantung RSUD Raden Mattaher Jambi adalah SP2KP dengan
Metode Tim. Pelaksanaan metode ini yaitu dengan membagi tim pada shift pagi menjadi
2 tim yaitu tim 1 dan tim 2 yang terdiri dari beberapa perawat pelaksana yang diatur
berdasarkan ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat menurut Depkes RI.
Kelebihan dari metode tim ini adalah memungkinkan pelayanan keperawatan secara
menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, memungkinkan komunikasi
antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
Namun metode tim ini juga memiliki kelemahan yaitu komunikasi antar anggota tim
terbentuk terutama dalam bentuk konfrensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu,
yang sulit untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk. Keberhasilan suatu asuhan
keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh pemilihan metode pemberian asuhan
keperawatan profesional. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka metode sistem pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien(Nursalam,
2011).
Berdasarkan uraian diatas, makamahasiswa Kelompok VIII Program Studi Profesi
Ners Unversitas Jambi Angkatan 2017 mencoba mengoptimalkan penerapan pelaksanaan
metode pelayanan asuhan keperawatan SP2KP dengan metode tim diruang jantung
RSUD Raden Mattaher Jambi. Diharapkan model asuhan keperawatan ini mampu
menyelesaikan masalah dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan professional
sehingga mampu memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengoptimalan pelaksanaan metode pelayanan asuhan
keperawatan SP2KP dengan metode tim diruang jantung RSUD Raden Mattaher Jambi.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis situasi manajemen Ruang Perawatan jantung RSUD Raden Mattaher.
b. Mengindentifikasi kebutuhan dan masalah layanan kesehatan yang terkait dengan
manajemen keperawatan berdasarkan analisa situasi nyata di Ruang Perawatan
Jantung RSUD Raden Mattaher.
c. Memvalidasi datah yang telah didapat berdasarkan observasi, wawancara, dan
observasi
d. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan bersama
pihak Rumah Sakit.
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
Keterangan :
LCD
N M P O
M : Moderator
P : Presenter
U U U
N : Notulen F F
U U U
F F
F : Fasilitator U U U
: Observer F
O
U : Undangan
F. Pengorganisasian
1. Penugasan
a. Moderator :
b. Presenter :
c. Notulen :
d. Observer :
e. Fasilitator :
f. Dokumentasi :
2. Uraian Tugas
a. Moderator
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan
3) Membuat kontrak waktu
4) Menjelaskan tujuan kegiatan
5) Memimpin jalannya kegiatan
6) Mengarahkan kegiatan
b. Presenter
1) Menyajikan hasil pendataan
2) Menyajikan uraian masalah yang ingin diatasi
c. Observer
1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
2) Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
d. Fasilitator
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam diskusi
2) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama pertemuan.
e. Dokumentasi
Mendokumentasikan kegiatan Lokmin.
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. 80% peserta undangan dapat menghadiri pertemuan.
b. Tempat dan media serta alat sesuai dengan rencana.
c. Mahasiswa dapat berperan sesuai tugasnya
d. Pra Planning telah disetujui Pembimbing.
2. Evaluasi proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
b. 70% undangan aktif dalam lokakarya mini manajemen keperawatan.
c. 90% undangan tidak meninggalkan ruangan selama lokakarya mini berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a. Perawat mempunyai persepsi
yang sama terhadap permasalahan yang ada
b. Perawat dapat menyepakati pemecahan masalah.
Materi
B. Denah
Denah Ruangan Rawat Inap Jantung RSUD Raden Mattaher Provnsi Jambi
Pintu Masuk
Ruang Jantung 2
Kelas III
TANGGA
Ruang Jantung 3 Ruang Jantung 1
Kelas III Kelas I
Ners Station
TANGGA
C. Hasil Pengkajian
1. Sumber Daya Manusia (M1-Man)
a. Struktur Organisasi Ruangan
Di Ruang Rawat Inap Jantung metode yang digunakan adalah SP2KP dengan
Metode Moduler (gabungan metode tim& metode primer), sehingga struktur
organisasi terdiri dari kepala ruangan membawahi ketua tim yang berkoordinasi
dengan perawat pelaksana dan juga tenaga non medis. Kepala Ruangan Jantung
adalah Ns. Riama Siahaan S.Kep yang menjabat sebagai kepala ruangan sejak
Mei2017.Masing-masing Ketua TIM membawahi perawat pelaksana yang
jumlahnya tergantung dari jumlah perawat pada tiap shifnya. Adapun Struktur
organisasi di Ruang Rawat Inap Jantung RSUD Raden Mattaher Jambi adalah
sebagai berikut :
Bagan 2.2Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Jantung
RSUD Raden Matteher Jambi
DIREKTUR
Drg Iwan Hendrawan
DIREKTUR PELAYANAN
DAN KEPERAWATAN
KEPALA RUANGAN
Ns. Riama Siahaan, S.Kep
PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN PENANGGUNG JAWAB CATH LAB
INVENTARIS
Ns. Herumanisa S.Kep ZULMARNI ZAI Am.K
Lisdahayani S.Kep
IGD
BPJS
Syarat :
1.Kartu BPJS/yaang
berlaku
2.Surat rujukanPPK/RS
kabupate
n/kota
SEP
Tindakan Penunjang
.Laboratium
Perawatan/Tindakan .Radiologi
Instalasi Rawat Jalan .UTDRS
Di Rujuk Ke
RS Rujukan Nasional Perawatan/
Tindakan
Instalasi Rawat Inap
Instalasi
Farmasi/Apotek IGD
Pasien Pulang
Tabel 3.1Jumlah Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap Jantung
RSUD Raden Mattaher Jambi
1. Keperawatan
Non-Keperawatan
Tabel 3.2 Pegawai Non-Keperawatan di Ruang Rawat Inap Bangsal
JantungRSUD Raden Mattaher Jambi
No Kualifikasi Jumlah (Orang)
1 Cleaning Service (terpusat) 2
2 Ahli gizi (terpusat) 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter spesialis 5
4 Prakarya 1
5 Tenaga administrasi 1
Jumlah 12 orang
b. Pengaturan Ketenagaan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 06 Maret 2018 kepada
kepala ruangan Rawat Inap Jantung mengenai tingkat ketergantungan pasien, diketahui
bahwa pembagian tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga keperawatan
yang digunakan di Ruang Rawat Inap Jantung RSUD Raden Mattaher Jambi adalah
perhitungan berdasarkan Depkes RI 2011. Setiap pagi kepala ruangan menghitung
tingkat ketergantungan klien yang kemudian menjadi acuan untuk membagikan jumlah
tenaga perawat untuk setiap pasien.
Pembagian tingkat ketergantungan pasien menurut Depkes RI tahun 2011
berdasarkan 4 kategori yaitu: Minimal (2 jam perawatan), Sedang (3,08 jam
perawatan), Agak berat (4,15 jam perawatan), dan Maksimal (6 jam perawatan).
Berikut ini datamengenai kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien dalam satu tahun:
e. Administrasi Penunjang
Kelengkapan administrasi penunjang di ruang perawatan jantung terdiri atas:
1) Buku injeksi
2) Lembar dokumentasi
3) Buku TTV
4) Buku timbang terima
5) SOP
6) Buku visite
7) Leaflet
g. Supervisi
Berdasarkan observasi tanggal 5-6 Januari 2018 dan wawancara yang dilakukan pada
tanggal 9 januari 2018 di dapatkan bahwa kepala ruanganmelakukan supervise setiap hari
kepada ketua tim guna memperbaiki kinerja, begitu juga denganketua tim yang akan
melakukan supervisi setiap adamasalah. Supervis biasanya di lakukan saat selesai pre dan
post conference, yang di sampaikan langsung oleh karu maupun katim supervisi yang
dilakukan sudah sesuai dengan standar keperawatan di buktikan 93% perawat menjawab
iya.
h. Dokumentasi
Berdasarkan observasi pada tanggal 5-6 Januari 2018 dan wawancara tanggal 9
Maret 2018 di ruang rawat inap jantung ditemukan bahwa dokumentasi asuhan ke
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 6 Maret 2018 dengan Kepala Ruangan
Jantung didapatkan hasil mengenai Sumber Dana, Pendanaaan Ruangan Jantung RSUD
Raden Mattaher Provinsi Jambi terdiri atas: BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)
RSUD dan APBD (Anggaran Pendanaan Belanja Daerah) yang akan digunakan untuk
satu tahun perencanaan. Selanjutnya, Reward yang dilakukan setiap tahun dalam bentuk
hadiah diberikan pada perawat yang berhak menerimanya sesuai dengan kinerjanya.
1) Setiap ruang perawatan terdapat handrub disamping pintu masuk ruangan beserta
prosedur cuci tangan.
3) Keluarga yang menjaga pasien bisa lebih dari 2 orang dan memenuhi ruang
perawatan
4) Kesadaran untuk cuci tangan pada keluarga dan pengunjung masih kurang ditandai
dengan keluarga tidak mengetahui prosedur cuci tangan yang efektif.