RevisiZLaporanZPengawasanZPenegakanZKEZKP Z27ZJuliZ2019 PDF
RevisiZLaporanZPengawasanZPenegakanZKEZKP Z27ZJuliZ2019 PDF
Bidang
Pengkajian dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan Penegakan
Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai Aparatur Sipil Negara
Dewan Redaksi
Pembina : Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara
Penanggung Jawab : Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara
Ketua Dewan Redaksi : Prof. Prijono Tjiptoherijanto
Anggota Redaksi : Waluyo
I Made Suwandi
Tasdik Kinanto
Abdul Hakim
Irwansyah
Sumardi
Tim Penyusun : Nuraida Mokhsen
Septiana Dwiputrianti
Ari Fitriana Dewi
Rifki Juniarto
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
hak cipta atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7
(tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)
sebagai PNS................................................................................................ 17
Gambar 3.3. Penyebab PPK Tidak Memberhentikan ASN yang Terbukti Melanggar .. 25
Gambar 3.4. Strategi Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai ASN... 26
Grafik 1.1. Data Narapidana Masa Tahanan 2014-2017 Berstatus Aktif Sebagai
ASN............................................................................................................. 2
Grafik 3.1. Data Penerapan Peraturan Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai ASN.. 21
Grafik 3.2 Internalisasi Peraturan Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai ASN........ 22
Lampiran 4 Data Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN di Kementerian
Lampiran 5 Data Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN diProvinsi
Lampiran 6 Data Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN di LPNK dan
Pemerintah Kabupaten/Kota
Lampiran 8 Grafik data LPNK dan Kabupaten/Kota yang memiliki peraturan kode
etik dan kode perilaku
Lampiran 9 Buku Saku Kode Etik dan Kode Perilaku Panitia Seleksi Jabatan
Pimpinan Tinggi
Lampiran 10 Salinan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Miliki Negara Tentang
Kode Etik Aparatur Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Lampiran 11 Salinan Peraturan Bupati Wajo tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
di Lingkup Pemerintah Kabupaten Wajo
Lampiran 12 Policy Brief Pentingnya Kode Etik dan Kode Perilaku untuk
Membangun Profesionalitas ASN
Terima kasih kami sampaikan kepada semua instansi dan pihak lain yang telah
membantu dalam penyelesaian kebijakan ini. Kami menyadari masih terdapat
kekurangan dalam menyusun hasil pengkajian ini, sehingga kritik dan saran dalam
penyempurnaannya sangat diperlukan. Akhir kata, kami berhadap hasil pengkajian
ini dapat memberikan manfaat dalam mewujudkan pegawai ASN yang profesional.
Sofian Effendi
Nuraida Mokhsen
Keadaan saat ini, dari 519 instansi pemerintah yang disurvei, baru 23%
yang sudah memiliki peraturan kode etik dan kode perilaku. Ketiadaan
peraturan internal mengenai kode etik dan kode perilaku berarti ketiadaan
acuan etika dan perilaku yang dapat dipedomani oleh pegawai ASN. Hal
tersebut pada akhirnya menyebabkan pelanggaran kode etik dan kode
perilaku masih marak dilakukan.
Sifat kode etik yang terlalu abstrak menjadi kritik utama dalam
penerapan kode etik. Hal ini juga yang menjadi hambatan dalam
penerapannya di instansi pemerintah. Salah satu instansi pemerintah
mengakui bahwa memastikan kode etik benar-benar diterapkan, terutama
sebagai pertimbangan dalam melakukan pengambilan keputusan adalah hal
yang sangat sulit. Selain itu, hambatan krusial yang juga dialami instansi
pemerintah adalah anggapan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung antara
1
Englin Siso, Joorie Ruru, Verry Londa “Pengaruh Etika Jabatan Terhadap Kinerja Aparatur
Sipil Negara di Sekertariat Kota Manado” hal. 2
2
Gilman, Stuart. C. “Ethics Codes And Codes Of Conduct As Tools For Promoting An
Ethical And Professional Public Service: Comparative Successes And Lessons”hal. 15
3
Ibid., hal. 15
4Yusuph, Mashala. L. 2017. Code of Ethics and Conducts in Public Service: The Litmus Test for Public
Administrators Ethical Decision Making in Resolving Ethical Dilemmas: A Comparative Study of Tanzania
and South Africa. hal 80
5Bruce Maxwell & Marina Schwimmer. 2016. Professional ethics education for future teachers: A narrative review
7
PP Nomor 42 Tahun 2004, “Jiwa Korps PNS” Pasal 16
3.1. Kondisi penerapan kode etik dan kode perilaku saat ini
8M. Natsir D & TB Massa D. 2016. Etika Publik Pejabat Negara dalam Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih.
Jurnal Kajian Ilmu Politik dan Masalah Pembangunan, Vol.12 No. 1 (2016), hal 1758
3.2. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai
ASN
Berdasarkan temuan di lapangan, terdapat beberapa faktor penyebab
banyaknya pelanggaran kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN. Secara
garis besar, instansi pemerintah saat ini belum memiliki sistem yang
mendukung penerapan dan penegakan kode etik dan kode perilaku,
diantaranya ditunjukkan dengan ketiadaan peraturan, sistem pengaduan,
komitmen dan role model, serta data pelanggaran yang belum dikelola
dengan baik.
Grafik 3.1. Data Penerapan Peraturan Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai ASN
Sumber : Diolah oleh Bidang Pengkajian dan Pengembangan; Bidang Monitoring dan Evaluasi ,
KASN 2018
Sumber : Diolah oleh Bidang Pengkajian dan Pengembangan; Bidang Monitoring dan Evaluasi ,
KASN 2018
• Tidak tega
• Rasa kekeluargaan
3.3. Strategi Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai ASN
Berdasarkan kondisi terkini dan berbagai hambatan dalam penerapan
kode etik dan kode perilaku, KASN merumuskan beberapa strategi untuk
percepatan penerapan kode etik dan kode perilaku sebagaimana
diilustrasikan dalam Gambar 3.4. sebagai berikut.
c. Melakukan evaluasi
Evaluasi penerapan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN
merupakan hal yang perlu dilakukan oleh instansi pemerintah.
Evaluasi dilakukan berkaitan dengan peraturan yang sudah
ditetapkan, efektifitas dari sosialisasi yang telah dilakukan, serta
penerapan peraturan yang sudah ada dalam organisasi. Waktu untuk
melakukan evaluasi dapat dilaksanakan secara periodik, terutama
bagi beberapa kasus kode etik dan kode perilaku yang berkembang
dan belum diatur secara jelas pada peraturan yang ada. Contohnya
4.1. Rekomendasi
Pelanggaran etika yang terjadi di kalangan pegawai ASN masih tinggi
dan hal tersebut menghambat upaya peningkatan profesionalitas dan citra
ASN. Penyebab utama banyaknya pelanggaran adalah kurangnya
perhatian pimpinan instansi pemerintah terhadap penegakan kode etik
dan kode perilaku di lingkungan instansinya. Ini terlihat dari: 1) masih
banyaknya instansi yang belum menetapkan kode etik dan kode perilaku
internal; 2) masih banyak instansi yang sudah menetapkan kode etik dan
kode perilaku namun belum mensosialisasikan peraturan tersebut secara
efektif kepada pegawai; 3) belum terbangunnya sistem whistle blower dan
4) belum efektifnya peran APIP.
4.2. Penutup
Penerapan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN dapat menjadi
gambaran citra dan profesionalisme ASN. Masih tingginya pelanggaran
kode etik dan kode perilaku menjadi catatan penting untuk diperbaiki,
agar kinerja ASN menjadi lebih baik dan profesi sebagai pegawai ASN
menjadi lebih terhormat dan bermartabat. Di samping itu, penegakan
kode etik dan kode perilaku dapat mengurangi kasus korupsi dan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Strategi penerapan kode etik dan kode perilaku ASN perlu menjadi
perhatian agar dapat mendorong kepercayaan publik terhadap instansi
pemerintah. Pelanggaran terhadap kode etik dan kode perilaku juga dapat
dikurangi dengan peningkatan pemahaman pegawai ASN terhadap
peraturan yang berlaku. Penegakan kode etik dan kode perilaku
merupakan mandat yang diberikan kepada seluruh pegawai ASN agar
dapat menunjukkan profesionalitas sesuai amanah Undang Undang
Aparatru Sipil Negara (ASN).
Englin Siso, Joorie Ruru, Verry Londa, 2016, .Pengaruh Etika Jabatan Terhadap
Kinerja Aparatur Sipil Negara Disekertariat Kota Manado Jurnal
Administrasi Publik, 9(2): 1-10.
Gilman, Stuart. C. “Ethics Codes And Codes Of Conduct As Tools For Promoting An
Ethical And Professional Public Service: Comparative Successes And
Lessons”hal. 6-15
Kinchin, Niamh. 2007. More than Writing on a Wall: Evaluating the Role that Codes
of Ethics Play in Securing Accountability of Public Sector Decision-Makers.
Hal : 113 - 118.
Lana Sari, Sampurno, Djoko Wahyono., 2017, Pengaruh Kepemimpinan dan Vudaya
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Yogyakarta Jurmal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi: hal 35
Yusuph, Mashala. L. 2017. Code of Ethics and Conducts in Public Service: The
Litmus Test for Public Administrators Ethical Decision Making in Resolving
Ethical Dilemmas: A Comparative Study of Tanzania and South Africa. hal
80
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Lembaran Negara RI Tahun 2010, No 74 . Sekretariat Negara. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil. Lembaran Negara RI Tahun 2004, No. 142.
Sekretariat Negara. Jakarta.
Focus Group Discussion Pengawasan Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku Aparatur Sipil Negara
dilaksanakan di Jakarta pada tangal 14 Mei 2018
Diskusi mengenai strategi penerapan kode etik dan kode perilaku ASN
di Kementerian BUMN, 16 Juli 2018
Diskusi mengenai penerapan kode etik dan kode perilaku
di Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, 27 Juli 2018
Focus Group Discussion mengenai Strategi Pengawasan Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku
Aparatur Sipil Negara dilaksanakan di Jakarta pada tangal 21 November 2018
KUESIONER
Kode Etik dan Kode Perilaku
Aparatur Sipil Negara
1. Mohon kesediaan saudara untuk membaca dengan cermat pernyataan – pernyataan yang terdapat
di lembaran berikut.
2. Jika pertanyaan dalam bentuk isian berikan jawab sesuai dengan kondisi yang saudara alami.
3. Jika pertanyaan dalam bentuk pilihan, mohon beri tanda centang (√), silang (X) pada jawaban
yang sesuai pilihan saudara.
4. Instrumen ini untuk tujuan penelitian, sehingga saudara tidak diharuskan mencantumkan
nama.
5. Apa pun jawaban saudara akan dijamin kerahasiaannya
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Pendidikan terakhir saudara? (berilah tanda centang (√) pada salah satu jawaban
di bawah ini)
Sumber : "www.kasn.go.id/administrator/index.php?option=com_k2&view=item&task=download&id=64_a6552674c28c68e193baeba9c4deb375"
https://www.kasn.go.id/publikasi/info-grafis
Lampiran 10 - Salinan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Miliki Negara
Nomor : Per -04/MBU/2012 Tentang Kode Etik Aparatur
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Sumber : "http://jdih.bumn.go.id/lihat/PER-04/MBU/2012
Lampiran 11 - Salinan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 33 Tahun 2016
Tentang Kode Etik Aparatur Sipil Negara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
TENTANG
Sumber : "http://elibrary.dprd.jatengprov.go.id/peraturan-gubernur-jawa-tengah-nomor-33-tahun-2016
Lampiran 12 - Salinan Peraturan Bupati Wajo Nomor 28 Tahun 2018
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkup Pemerintah Kabupaten Wajo
Sumber : "https://bkpsdmwajo.id/peraturan-bupati-wajo-no-28-tahun-2018-tentang-kode-etik-pns-di-lingkungan-pemerintah-kabupaten-wajo/
ISSN 2665-0482
Komisi Aparatur Sipil Negara
Policy Brief
PENTINGNYA KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
UNTUK MEMBANGUN PROFESIONALITAS ASN
VOLUME 1 | NOMOR 2 | DESEMBER 2018
Dewan Redaksi
Pembina:
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai yang bekerja
Penanggung jawab: di instansi pemerintah. Untuk melaksanakan tugasnya dengan profesional,
Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara pegawai ASN tidak hanya memiliki kompetensi namun juga harus bersikap,
Ketua Dewan Redaksi: berperilaku, dan bertindak sesuai pedoman kode etik dan kode perilaku
Prof. Prijono Tiptoherijanto ASN. Kode Etik dan Kode Perilaku menjadi self-control bagi pegawai ASN
Anggota Redaksi: untuk melaksanakan tugasnya secara profesional guna menjamin mutu
Waluyo, I Made Suwandi, Nuraida Mokhsen, profesi ASN.
Tasdik Kinanto, Abdul Hakim, Irwansyah, Sumardi Saat ini, pelanggaran terhadap kode etik dan kode perilaku di kalangan
Tim Penulis: pegawai ASN masih tinggi. Beberapa faktor penyebabnya adalah belum
Nuraida Mokhsen, Septiana Dwiputrianti, efektifnya penegakan kode etik dan kode perilaku ASN di instansi pemerintah;
Rifki Juniarto belum berperannya pimpinan sebagai role model; belum terbangunnya sistem
Design Grafis: whistle blower; dan belum terbangunnya sistem informasi pelanggaran.
Ria Christine & Fajrin F.
K
ode Etik dan Kode Perilaku merupakan dua peraturan menghadapi suatu situasi. Sebagai contoh, kode etik ASN
yang berbeda, namun keduanya dipergunakan untuk mengatur bahwa semua pegawai ASN harus melaksanakan
mendorong terbentuknya perilaku tertentu dalam suatu tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yang
organisasi. pelaksanaanya masih memerlukan penafsiran.
Kode etik menurut Business Dictionary adalah pedoman Sementara itu kode perilaku mengatur secara spesifik
tertulis yang dikeluarkan suatu organisasi untuk pegawai perilaku mana yang dapat diterima atau tidak dapat diterima,
dan manajemen dalam rangka menolong mereka berperilaku yang diwajibkan maupun yang dilarang. Aturan yang dimuat
sesuai dengan nilai-nilai dan standar etika organisasi. dalam kode perilaku sudah spesifik dan pelaksanaannya tidak
Prinsip-prinsip yang dimuat dalam kode etik luas dan tidak memerlukan banyak penafsiran. Misalnya, untuk memastikan
spesifik karena disusun dengan maksud untuk menyediakan suatu peraturan perundang-undangan dilaksanakan maka
pijakan bagi seseorang untuk membuat pertimbangan secara dalam kode perilaku sudah diatur apa yang wajib dilakukan
mandiri dan menentukan tindakan apa yang tepat dalam dan apa yang dilarang untuk dilakukan.
Sumber: Diolah oleh Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem KASN dari data Kemenkumham Tahun 2017,
D
ata ASN yang dikenai sanksi moral karena melanggar Gambar 1 menunjukkan data narapidana berstatus PNS aktif.
kode etik dan kode perilaku sulit diperoleh. Komisi Berdasarkan data tersebut terdapat 1.879 PNS yang tersandung
Aparatur Sipil Negara (KASN) berusaha mengumpulkan kasus hukum, yang terdiri dari 1.082 orang (58%) terkena kasus
data terkait Pegawai Negeri Sipil (PNS) terkena kasus hukum. korupsi; 382 orang (17%) terjerat kasus narkoba; dan sisanya
Data yang dikumpulkan KASN dari Kementerian Hukum dan HAM 211 orang (12%) terkena kasus lain seperti perlindungan anak,
(Kemenkumham) menunjukkan bahwa pelanggaran kode etik dan penipuan, kekerasan dalam rumah tangga, dan kasus lainnya.
kode perilaku di kalangan pegawai ASN tergolong tinggi.
Sumber: Diolah oleh Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem, KASN dari data Kemenkumham Tahun 2017.
2
Mengapa Pelanggaran Kode Etik Masih Sering Terjadi?
P
enerapan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN telah KASN mempunyai kewenangan memonitoring, mengevaluasi
diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang serta mengawasi penerapan kode etik dan kode perilaku ASN.
Aparatur Sipil Negara; Peraturan Pemerintah Nomor 53 Namun pengawasan KASN terhadap penerapan kode etik dan
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; Peraturan kode perilaku ASN belum optimal karena KASN hanya berada di
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Jiwa Korps dan Kode Ibu kota sedangkan PNS tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Etik Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, sebagai lembaga yang relatif baru KASN mempunyai
keterbatasan sumberdaya manusia dalam melakukan
pengawasan.
3
Strategi Penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Untuk meningkatkan penerapan kode etik dan kode perilaku ASN, diusulkan strategi sebagai berikut:
Gambar 6. Strategi dalam Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku
2. Internalisasi Peraturan
Reward and KASN
Punishment Internalisasi
Majelis Etik
Sosialisasi
3. Evaluasi Workshop
Melihat data pelanggaran dan Evaluasi
melakukan evaluasi secara berkala
mengenai penyebab pelanggaran Role Model
kode etik dan kode perilaku ASN
Penutup
Pelanggaran etika yang masih sering terjadi menggambarkan oleh kurangnya pemahaman pegawai ASN terhadap aturan
citra ASN yang masih harus diperbaiki. Penerapan kode yang ada. Sementara itu penegakan kode etik dan kode
etik dan kode perilaku ASN perlu ditingkatkan dalam upaya perilaku merupakan prasyarat untuk membentuk ASN yang
memperbaiki citra pegawai ASN. Banyak pelanggaran profesional sesuai tujuan UU ASN.
terhadap kode etik dan kode perilaku terutama disebabkan
Rekomendasi
● Mewajibkan instansi menetapkan kode etik dan kepada pegawai yang menjadi whistle blower;
kode perilaku internal instansi, sesuai ketentuan ● Mendorong instansi membangun sistem rekam
dalam PP 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa jejak pelanggaran yang dilakukan ASN. Agar
Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; ada dasar yang bisa dirujuk dalam pemberian
● Mendorong instansi untuk melaksanakan penghargaan dan promosi jabatan;
sosialisasi secara berkala, menjadikan ● Mendorong terbentuknya kerjasama antar
pimpinan unit kerja menjadi role model, instansi dan lembaga penegak hukum untuk
meningkatkan peran APIP dalam pembinaan dan memudahkan data sharing;
menindaklanjuti pelanggaran secara konsisten ● Mengusulkan kepada Kementerian
sesuai ketentuan; Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi
● Menyarankan instansi untuk membangun sistem Birokrasi untuk mengevaluasi peraturan yang ada
whistle blowing dan memberi perlindungan yang terkait dengan kode etik dan kode perilaku.
Daftar Pustaka
Englin Siso, Joorie Ruru, Verry Londa, 2016, Pengaruh Etika Lembaran Negara RI Tahun 2010, No 74 . Sekretariat
Jabatan Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Di Negara. Jakarta.
Sekretariat Kota Manado, Jurnal Administrasi Publik, 9(2): Pemerintah Indonesia. 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 42
1-10. Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
Lana Sari, Sampurno, Djoko Wahyono. 2017, Pengaruh Pegawai Negeri Sipil. Lembaran Negara RI Tahun 2004, No.
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan 142 Sekretariat Negara. Jakarta.
Kerja Karyawan di Yogyakarta, Jurmal Manajemen dan Sujamto, 1987. Norma dan Etika Pengawasan. Sinar Grafika.
Pelayanan Farmasi: hal 35 Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang – Undang Nomor 5 Tahun Wahyudi Kumorotomo. 2015. Etika Administrasi Negara.
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaran Negara RI Rajawali Pers. Jakarta
Tahun 2014, No. 6. Sekretariat Negara. Jakarta. Widjaja, A.W. 2003. Etika Administrasi Negara. Bumi Aksara.
Pemerintah Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor Jakarta
53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Sekretariat: Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
Alamat: Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 52-53, RT.3/RW.4, Cikoko, Pancoran, Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13630 Telpon: 021 - 7972098
4
Komisi Aparatur Sipil Negara
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem
Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 52 - 53,
Pancoran Jakarta, 12770
Telp : +62 21 7972098
Web : www.kasn.go.id