Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang sesuatu hal (variabel

tertentu) (Sugiyono, 2017). Menurut (Sekaran, Uma dan Bougie, 2017) Objek penelitian

merupakan apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai dan nilai

tersebut bisa pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang

sama untuk objek atau orang yang. Objek penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur sektor

industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.

1.2. Jenis Penelitian

3.2.1 Jenis penelitian Kuantitatif

Menurut (Sugiyono, 2017) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian.

Analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipootesis yang telah

ditetapkan.

3.2.2 Jenis penelitian Kualitatif


Menurut (Sugiyono, 2017) Metode penelitian Kualitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrume kunci, tennik pengumpula data

dilaukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat indukti/kualitatif dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut

(Sugiyono, 2017) metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-

angka dan analisis menggunakan statistk. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

data sekunder yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang

sudah ada (Sekaran,Uma dan Bougie, 2017). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

langsung dari daftar perusahaan manufaktur sektor industry barang konsumsi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.

1.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.3.1. Sumber Data

Menurut (Sekaran, Uma dan Bougie, 2017) Data dapat diperoleh dari sumber primer

dan sekunder.

1. Data primer (primary data) mengacu pada informasi yang diperoleh langsung

(dari tangan pertama) oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk

tujuan dari studi.

2. Data sekunder (Secondary data) mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari

sumber-sumber yang sudah ada.


Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, Data sekunder

(Secondary data) mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang

sudah ada (Uma Sekaran dan Bougie, 2017). Sumber data yang digunakan untuk penelitian

ini diperoleh melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan literatu-literatur

lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

1.3.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Cara Survei

Cara survey merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti

atau pengumpul data mengajukan pertanyaan atau pernyataan kepada responden baik

dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Cara survey terbagi menjadi dua bagian, yaitu

wawancara (interviem) dan kuesioner

 Wawancara

Menurut (Sekaran, Uma dan Bougie, 2017) Mewawancarai responden bertujuan

untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan yang di teliti. Wawancara

merupakan metode pengumpulan data yang efektif terutama selama tahap

penelitian eksploratif.

 Kuesioner

Menurut (Sekaran, Uma dan Bougie, 2017) Kuesioner adalah daftar tertulis yang

dirumuskan sebelumnya dimana responden akan mencatat jawaban mereka,

biasanya dalam alternative yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan

mekanisme pengumpulan data yang efisien ketika studi bersifat deskriptif atau

eksplanatori.
2. Cara Observasi

Menurut (Sekaran, Uma dan Bougie, 2017) Observasi adalah teknik alami yang

efektif untuk mengumpulkan data terkait tindakan dan prilaku. Observasi melibatkan

kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan menginterpresentasikan perilaku, tindakan

atau peristiwa secara terencana.

3. Cara Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2017) Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan

gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi. Metode dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen atau data-

data yang dibutuhkan melalui website www.idx.co.id dan literature-literatur lainnya yang

berhubungan dengan objek yang diteliti.

1.4. Populasi dan Sampel

1.4.1. Populasi

Menurut (Uma, Sekaran, dan Bougie, 2017) Populasi mengacu pada keseluruhan

kelompok orang, kejadian, atau hal-hal menarik yang ingin peneliti investigasi. Populasi

adalah sekolompok orang, kejadian, atau hal-hal menarik dimana peneliti ingin membuat

opini (berdasarkan statistic sampel)


Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014 – 2018 sebanyak 34

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi.

1.4.2. Sampel

Menurut (Sekaran, Uma dan Bougie, 2017) Sampel adalah sebagian dari populasi.

Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Penelitian dipilih dengan

menggunakan metode purpose sampling. Menurut (Sugiyono, 2017) purpose sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang

digunakan dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama tahun pengamatan, yaitu tahun 2014-2018.

2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang menyajikan laporan keuangan

secara luas berturu-turut per 31 Desember selama tahun pengamatan 2014-2018.

3. Laporan keuangan yang berlaba positif selama tahun pengamatan 2014-2018.

Tabel 3.1 di bawah ini memberikan informasi tentang Purpose sampling

untuk menentukan sampel penelitian.

Tabel 3.1
Proses Purpose Sampling
No Keterangan Jumlah Sampel
1 Perusahaan manufaktur sektor industri barang 34
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun pengamatan, yaitu
tahun 2014-2018.
2 Perusahaan manufaktur sektor barang (3)
konsumsi yang tidak menyajikan laporan
keuangan secara luas berturu-turut per 31
Desember selama tahun pengamatan 2014-
2018.
3 Laporan keuangan yang mengalami kerugian (10)
selama tahun pengamatan 2014-2018.
Total Sampel (3 tahun) 21
Sumber: data diolah (2019)

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan menggunkan metode purpose

sampling maka diperoleh sampel sebanyak 21 perusahaan manufaktur sektor industry

barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014-2018. Berikut

daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Jumlah periode pengamatan yang

digunakan pada penelitian ini selama 5 tahun. Sehingga jumlah data yang digunakan pada

penelitian ini sebanyak data penelitian seperti yang terlampir pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian

Kode
No Nama Perusahaan Sub Sektor
Saham
1 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk Sektor makanan & Minuman
2 DLTA Delta Djakarta Tbk Sektor makanan & Minuman
3 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Sektor makanan & Minuman
4 INDF Indofood Sukses Makur Tbk Sektor makanan & Minuman
5 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk Sektor makanan & Minuman
6 MYOR Mayora Indah Tbk Sektor makanan & Minuman
7 SKBM Sekar Bumi Tbk Sektor makanan & Minuman
8 SKLT Sekar Laut Tbk Sektor makanan & Minuman
9 STTP Siantar Top Tbk Sektor makanan & Minuman
10 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk Sektor makanan & Minuman
11 GGRM Gudang Garam Tbk Rokok
12 HMSP HM Sampoerna Tbk Rokok
13 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk Farmasi
14 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk Farmasi
15 KLBF Kalbe Farma Tbk Farmasi
16 MERK Merck Tbk Farmasi
17 PYFA Pyridam Farma Tbk Farmasi
18 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk Farmasi
19 ADES Akasha Wira International Tbk Kosmetik & Barang Keperluan RT
20 TCID Mandom Indonesia Tbk Kosmetik & Barang Keperluan RT
21 UNVR Unilever Indonesia Tbk Kosmetik & Barang Keperluan RT
Sumber: data diolah (2019)
1.5. Defenisi Operasional Variabel

Menurut (Sugiyono, 2017) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang

digunakan adalah Perubahan Laba, sedangkan variabel independennya Current Raio (X1),

Debt to Equity Ratio (X2), Return On Asset (X3), Return On Equity (X4), Net Profit Margin

(X5), Total Asset Turn Over (X6)

1.5.1. Variabel Dependen

Menurut (Sugiyono, 2017) Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian

ini variable dependen yaitu Perubahan Laba

1.5.2. Variabel Independen

Menurut (Sugiyono, 2017) Variabel independen atay variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahaannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Current Ratio (X1), Debt

to Equity Ratio (X2), Return On Asset (X3), Return On Equity (X4), Net Profit Margin (X5),

Total Asset Turn Over (X6)


Tabel 3.3
Indikator Variabel dan Skala Pengukuran

No Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran Skala


Pengukuran
1 Perubahan Perubahan laba
Laba (Y) merupakan
kenaikan atau
penurunan laba
pertahun.
perubahan laba
yang terjadi pada
perusahaan dilihat
dengan
membandingan ∆Yit = (Yit – Yit −1) Rasio
laba bersih Yit −1
periode tertentu
dikurangi dengan
laba bersih
periode
sebelumya dibagi
dengan dengan
laba bersih
periode
sebelumya
(Lasmi, 2013)
2 Current Cuurent Ratio
Ratio (X1) merupakan rasio
untuk mengukur
kemampuan
perusahaan dalam
membayar
kewajiban jangka Aktiva Lancar Rasio
pendek atau utang Hutang Lancar
yang segera jatuh
tempo pada saat
ditagih secara
keseluruhan
(Kasmir, 2015)
3 Debt to Debt to Equity
Equity Ratio merupakan
Ratio (X2) rasio yang
digunakan untuk Total Hutang Rasio
menilai utang Total Ekuitas
dengan ekuitas.
Rasio ini dicari
dengan cara
membandingkan
antara seluruh
utang (Kasmir,
2015)

4 Return On Return On Asset


Asset (X3) merupakan rasio
yang
menunjukkan Laba Sesudah Bunga dan Pajak Rasio
hasil (Return) atas Total Aset
jumlah aktiva
yang digunakan
dalam perusahaan
(Kasmir, 2015)
5 Return on Return on
Equity Equity/ROE
(X4) merupakan rasio
untuk mengukur
laba bersih
sesudah pajak Laba Sesudah Bunga dan Pajak Rasio
dengan modal Modal
sendiri. Rasio ini
menunjukkan
efesiensi
penggunaan
modal sendiri
(Kasmir, 2015)
6 Net Profit Net Profit Margin
Margin adalah ukuran
(X5) profitabilitas dari
penjualan setelah
memperhitungkan
semua biaya dan
pajak Laba Sesudah Bunga dan Pajak Rasio
penghasilan. Penjualan
Rasio ini
berfungsi untuk
mengukur tingkat
kembalian
keuntungan bersih
terhadap
penjualan
bersihnya
(Gitman, 2008)

Total Total Asset Turn


Asset Turn Over merupakan
Over (X6) rasio yang
digunakan untuk
mengukur
perputaran semua
aktiva yang
dimiliki Penjualan Rasio
perusahaan dan Total Aktiva
mengukur berapa
jumlah penjualan
yang diperoleh
dari tiap rupiah
aktiva (Kasmir,
2015)
Sumber : Data diolah (2019)

1.6. Metode Analisis Data

Menurut (Sugiyono, 2017) Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

menggunakan sattistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk analisis data

dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Adapun jenis atau metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.6.1. Statistik Deskriptif

Menurut (Sugiyono, 2017) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generasi.

Dalam penelitian ini, statistic deskriptif digunakan untuk menjabarkan nilai

maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi dari variabel independen yaitu

Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Retun On Asset, Retun On Equity, Net Profit Margin

dan Total Asset Turn Over serta variabel dependen yaitu perubahan laba.

1.6.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilaukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan

model regresi dalam penelitian. Apabila data yang diregresikan tidak memenuhi asumsi-

asumsi yang telah disebutkan maka regresi yang diterapkan akan menghasilkan estimasi yang

bias, karena tidak semua data dapat diperlaukan dengan regresi. Jika hasil regresi telah

memenuhi asumsi-asumsi regresi maka nilai estimasi yang diperoleh akan bersifat BLUE

(Best, Linear,Unbiased,Estimator).

Komponen BLUE (Best, Linear,Unbiased,Estimator) yaitu:

1. Best merupakan kesadaran bahwa analisis regresi linear digunakan untuk

menggambarkan sebaran data dalam bentuk garis regresi, hasil regresi akan dikatakan

Best apabila garis regresi yang dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan

dari sebaran data menghasilkan error yang terkecil.

2. Linear dalam model merupakan model yang digunakan dalam analisis regresi yang

telah sesuai dengan kaidah model OLS dimana variabel-variabel penduganya hanya

berpangkat satu, sedangkan linear dalam parameter menjelaskan bahwa parameter


yang dihasilkan merupakan fungsi linear dari sampel dan bias di ukur dengan nilai

rata-rata.

3. Unbiased atau tida bias ialah suatu estimator dikatakan Unbiased jika nilai harapan

dari estimator b sama dengan nilai yang benar dari b artinya nilai rata-rata b=b, bila

rata-rata b tidak sama dengan b maka selisihnya itu disebut bias.

4. Estimator yang efisien dapat ditemukan apabila ketiga kondisi yang lain telah

tercapai, karena sifat estimator yang efisien merupakan hasil konklusi dari ketiga hal

sebelumnya.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Menurut (Ghozali,Imam, 2016) Uji normalitas data dilakukan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki

distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogrov-Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov menggunakan bantuan SPSS versi 22

untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dilihat pada baris

Asymph Sig (2-tailed).

Pedoman dalam mengambil keputusan uji normalitas dilihat dari:

- Jika nilai Asymph Sig (2-tailed) berada di atas atau > 0,05 maka data

berdistribusi normal

- Jika nilai Asymph Sig (2-tailed) berada di bawah atau < 0,05 maka data

berdistribusi tidak normal

3.6.2.2 Uji Multikolinieritas

Menurut (Ghozali,Imam, 2016) Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ada
berarti terdapat multikolineritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Pengujian ini dilakukan untuk menguji ada

tidaknya korelasi antara sesame variabel independen yang ada dalam model regresi

dengan melihan tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang

rendah sama dengan VIF yang tinggi. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah:

- Nilai tolerance < 0,10 atau VIF > 10 terjadinya multikolinieritas

- Nilai tolerance > 0,10 atau VIF < 10 tidak terjadinya multikolinieritas

3.6.2.3 Uji Autokorelasi

Menurut (Ghozali,Imam, 2016) Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu (disturbance term-

ed) pada periode t dan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya (t-1). Apabila

terjadi korelasi maka hal tersebut menunjukkan bahw adaya problem autokorelasi

(Sarjono dan Julianita, 2011 dalam Putra, Adi 2019). Uji autokorelasi adalah uji asumsi

klasik melalui Durbin-Watson pada data yang mempunyai seri waktu. Persamaan regresi

yag baik tidak memiliki masalah autokorelasi. Menurut (Ghozali,Imam 2013)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari:

Tabel 3.4
Durbin Watson d test: Pengambilan Keputusan

Hipotesis Nol Keputusan Jika


Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dL
Tidak ada autokorelasi positif No Decision dL < d < dU
Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 – dL < d < 4
Tidak ada autokorelasi negative No Decision 4 – dU < d < 4 – dL
Tidak ada autokorelasi positif dan Tidak ditolak dU < d < 4 - dU
negative

- Bila DW berada diantara dU sampai dengan 4-dU koefisien korelasi sama

dengan nol, tidak terjadi autokorelasi.

- Bila DW lebih kecil dari pada dI koefisien korelasi lebih besar dari pada nol,

terjadi autokorelasi positif .

- Bila DW lebih besar dari pada 4-dI koefisien korelasi lebih kecil dari pada

nol, terjadi autokorelasi negative.

- Bila DW terletak diantara 4-dU dan 4-dI hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali,Imam 2016) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat

apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu

pengamatan ke pangamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas., dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Salah

satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melakukan uji

Glejser. Uji Glejser digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dasar

pengambilan keputusan untuk uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser adalah:

1. Tidak terjadi Heteroskedastisitas jika nilai tHitung lebih kecil dari tTabel dan nilai

signifikan lebih besar dari 0,05


2. Terjadi Heteroskedastisitas jika nilai tHitung lebih besar dari tTabel dan nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05

1.6.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi linier berganda (multiple regression analysis). Menurut Sanusi (2011) Regresi

linier berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linier sederhana, yaitu

menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih

variabel bebas. Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan untuk

memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh Current Ratio (X1), Debt to

Equity Ratio (X2), Return On Asset (X3), Return On Equity (X4), Net Profit Margin (X5),

dan Total Asset Turn Over (X6) sebagai variabel bebas terhadap Perubahan Laba sebagai

variabel terikat dengan menggunakan program SPSS. Menurut (Yamin, 2011) persamaan

regresi berganda dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut :

Y = β₀ + β₁ X₁ + β₂ X₂ + β₃ X₃ + 𝛽₄ X₄ + 𝛽₅ X₅ + 𝛽₅ X₅ + ℰ

Keterangan:
Y = Perubahan Laba
β₀ = Koefisien Konstanta
X₁ = Current Ratio
X₂ = Debt to Equity Ratio
X₃ = Return On Asset
X₄ = Return On Equity
X₅ = Net Profit Margin
X6 = Total Assets Turn Over
β ₁, β₂, β₃, β₄, β₅ = Koefisien Regresi variabel ke 1 sampai 6
ℰ = Error

1.7. Pengujian Hipotesis

3.7.1 Uji Parsial (t)

Menurut (Ghozali,Imam 2016) Uji parsial (t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Kriteria pengujian ini

adalah:

1. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak

2. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima

Dengan cara melihat tabel uji t dengan kriteria pengambilan keputusan

berikut:


1. ttabel<thitung<ttabel maka hipotesis ditolak

2. thitung>ttabelatau ttabel >thitung maka hipotesis diterima

3.7.2 Uji Simultan (Uji F)

Menurut (Ghozali,Imam 2016) Uji simultan (uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Untuk menguji

pengaruh dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen yang dalam model

regresi digunakan uji F. Uji F disebut dengan uji koefisien regresi secara serentak. Dalam

penelitian ini dilakukan untuk menentukan apakah variabel independen Current Ratio, Debt

to Equity Ratio, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Total Asset Turn
Over secara bersamaan dengan variabel dependen Perubahan Laba berpengaruh terhadap

kriterium. Krriteria pengujian ini adalah:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak

2. Jika probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima

Dengan cara melihat tabel uji t dengan kriteria pengambilan keputusan

berikut:

1. Ftabel<Fhitung<Ftabel maka hipotesis ditolak

2. Fhitung>Ftabelatau Ftabel < -Fhitung maka hipotesis diterima

3.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Menurut (Ghozali,Imam 2016) Uji koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh

kemampuan model variasi dari variabel independen dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uji koefisien determinasi (R²) adalah sebuah koefisein yang menunjukkan

persentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Persentase

tersebut menunjukkan seberapa besar variabel independen Debt to Equity Ratio, Return On

Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Total Asset Turn Over dapat menjelaskan

variabel dependen (Perubahan Laba). Besarnya koefisien determinasi berkisar antara nol

sampai dengan satu, Jika nilai yang mendekati satu maka variabel-variabel independen

memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Jadi nilai yang mendekati satu maka semakin dekat hubungan r dengan

menggunakan R2 pada kolom model summary dari output regresi masing-masing model.
Tabel 3.5
Pedoman Interprestasi Koefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber data : Sugiyono (2017)

Anda mungkin juga menyukai