Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bab 1
PENDAHULUAN
Menurut Permen PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai. Sungai Way batanghari dan sungai Way Bunut masuk kedalam DAS Seputih.
Berdasarkan hasil inventarisasi dengan cara penelusuran Sungai Way batanghari, diketahui
panjang Sungai Way batanghari sepanjang 42 Km dan sungai Way Bunut sepanjang 27.2
Km (Orde 2) yang bermuara di Sungai Way Pegadungan.
Perubahan penggunaan lahan pada DAS menyebabkan meningkatnya kecepatan aliran hujan
(limpasan) yang akan menyebabkan timbulnya banjir di hilir baik durasi, frekuensi maupun
kekuatannya.
Untuk mencegah lebih besamya kerugian akibat dari kerusakan sungai maka dilakukan
Penataan Daerah Sempadan Sungai berdasarkan Permen PUPR Nomor 28/PRT/M/2015
tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau.
Berkaitan dengan hal tersebut maka pada Tahun Anggaran 2018, Balai Besar Wilayah
Sungai Mesuji Sekampung berinisiatif untuk melaksanakan Pekerjaan Kajian Sempadan
Sungai Way batanghari agar dapat memberi manfaat yang besar bagi masyarakat sekaligus
menjaga kelestarian sumber daya air dan juga mengurangi dampak banjir serta bencana yang
sering teijadi akibat adanya penggunaan daerah sempadan sungai yang tidak terkontrol.
LOKASI
PEKERJAAN
atau sesuai kebutuhan untuk bagian sungai yang berbelok pada daerah potensi
rawan bencana yang terdapat di sepanjang Sungai (tebing yang berpotensi
longsor, daerah dataran banjir (Q10), daerah rawan banjir dan lainnya;
− Pemasangan Bench Mark (BM) setiap 1 (satu) Km;
− Pemasangan Control Point (CP) disetiap antara patok BM.
• Survei sosial ekonomi
Melaksanakan survei dan analisis sosial kemasyarakatan yang terdiri dari kondisi
demografi, mata pencaharian, penggunaan air, bahan pangan, data statistik terkait
lainnya untuk mengetahui aspirasi masyarakat terkait dengan sempadan sungai.
• Inventarisasi karakteristik geomorfologi sungai
Inventarisasi data karakteristik geomorfologi sungai, antara lain:
− Fluktuasi aliran sungai;
− Perubahan kandungan sedimen di sungai;
− Kecenderungan perubahan geometri sungai, meliputi lebar dasar sungai, tinggi
tebing, kemiringan memanjang sungai, pembentukan (meander) dan jalinan
(braided), atau menganalisisnya dari data- data primer maupun sekunder yang
ada.
• Inventarisasi data tanggul sungai
Inventarisasi data tanggul, antara lain panjang tanggul, dimensi tanggul, dan
kondisi tanggul.
• Inventarisasi data kondisi budaya masyarakat setempat (jumlah dan kepadatan
penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan pendapatan penduduk.
• Inventarisasi data jalan akses bagi peralatan, bahan dan sumber daya manusia untuk
melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
• Inventarisasi Data Bangunan Sungai dan Bangunan di Sungai.
• Inventarisasi data rinci jumlah dan jenis bangunan yang terdapat di dalam sempadan
sungai.
Rincian data yang diperlukan pada tahap ini antara lain berupa jumlah bangunan
yang terdapat dalam sempadan sungai, jenis bangunan yang terdapat dalam
sempadan sungai yang telah telanjur digunakan untuk fasilitas kota, bangunan
gedung, jalan, atau fasilitas umum lainnya.
• Inventarisasi bekas Sungai (oxbows).
4. Analisis
Melakukan pengolahan dan perhitungan data hasil survei lapangan dan
menganalisis data hasil survei maupun studi literatur yang didapat antara lain:
• Menganalisis sungai perkotaan dan sungai bukan perkotaan. Analisis ini didasarkan
ciri-ciri perkotaan dari ciri fisik dan ciri sosial perkotaan, terkait kondisi
masyarakat;
• Menganalisis aspek hidraulika kondisi alur sungai existing untuk mengetahui
kapasitas tampungan sungai yang ada saat ini;
• Menganalisis Pengelompokan kondisi sungai dan tepi palung sungai;
Pengelompokan kondisi sungai diperlukan untuk menentukan palung sungai. Pada
bagian-bagian tertentu penentuan tepi palung sungai perlu dilakukan secara hati-
hati. Beberapa kondisi sungai tersebut antara lain:
sempadan sungai.
• Mengidentifikasi jumlah lahan yang masuk dalam daerah sempadan sungai,
dikelompokkan berdasarkan Desa/Pekon/Kelurahan, Kecamatan dan
Kabupaten/Kota.
• Membuat rencana pemanfaatan sempadan sesuai dengan arah tata ruang dengan
mengacu kepada peraturan yang berlaku.
• Menganalisis Penentuan Prioritas Penetapan Garis Sempadan Sungai.
5. Rekomendasi
Dalam upaya penyusunan rekomendasi penataan daerah sempadan Sungai ini dilakukan
pertimbangan dan keputusan yang cukup mendasar dengan memperhatikan berbagai
aspek. Hal-hal yang direkomendasikan konsultan sekurang-kurangnya :
− Draft Tim Kajian Penetapan Garis Sempadan Sungai;
− Draft Tim Teknis/Pelaksana Garis Sempadan Sungai;
− Dataran banjir sepanjang sungai;
− Draft Garis sempadan sungai;
− Strategi Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Pelaksana Garis Sempadan Sungai
dan mata air.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, informasi
pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan dan keluaran pekerjaan.
BAB 5 : PENUTUP
Pada bab ini menguraikan kegiatan yang sudah dilaksanakan, kesimpulan.