Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Juni 2020
Abstrak
Penentuan banyaknya mikroba dalam suatu bahan (makanan, minuman, dll) dilakukan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh bahan itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui
jumlah mikroba, maka dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut. Kandungan
mikroba pada suatu bahan juga sangat menentukan tingkat kerusakannya serta dapat
ditentukan oleh tingkat kelayakan untuk dikonsumsi.
Pendahuluan
angka lebih dari 300 koloni pada cawan dilaporkan lebih dari sebenarnya harus
petri, maka hanya koloni pada pengenceran dicantumkan dalam tanda kurung.
10-2 10-3 10-4 SPC ( Standar Plate Count)
TBUD TBUD TBUD > 3,0 x 105 (3,6 x 105)
Jika digunakan dua cawan petri (duplo) duplo tidak memenuhi syarat 30-300
perpengenceran, data yang diambil harus koloni. Berikut contoh duplo dengan
dari kedua cawan tersebut, tidak boleh volume jumlah yang aditumbuhkan 1 ml.
salah satu, meskipun salah satu dari cawan
10-2 10-3 10-4 SPC ( Standar Plate Count)
175 16 4 1,9 x 104
208 17 2 Rata-rata pengenceran 10-2
• Nacl
Metode
2. Sample Bahan Cair
1. Sampel Bahan Padat
• Timbang 1 gram sampel cair
• Timbang 1 gram sampel padat
(susu kedelai, madu, jamu, sirup)
(pepaya, bumbu kacang, bakso,
lalu masukan ke dalam aqusdest
sosis) lalu masukan kedalam
steril 9 ml (pengenceran 10-1)
aqusdest steril 9 ml (pengenceran
secara aseptis dan divortex. Lalu
10-1) secara aseptis dan divortex.
diambil 1 ml larutan masukan
Lalu diambil 1 ml larutan
dalam 9 ml aquadest steril yang
masukan dalam 9 ml aquadest
baru (pengenceran 10-2)
steril yang baru (pengenceran 10-
2 • Demikian seterusnya sampai
)
tingkat pengenceran yang
• Demikian seterusnya sampai
diinginkan.
tingkat pengenceran yang
• Dari masing-masing 3
diinginkan.
pengenceran terakhir dipipet 0,1
• Dari masing-masing 3
ml untuk ditanam secara sprade
pengenceran terakhir dipipet 0,1
plate pada medium petri PCA
ml untuk ditanam secara sprade
masing-masing duplo.
plate pada medium petri PCA
• Inkubasi selama 24 jam
masing-masing duplo.
• Hitung jumlah koloni yang
• Inkubasi selama 24 jam
tumbuh dengan satuan CFU
• Hitung jumlah koloni yang
(Coloni Forming Unit)Hitung
tumbuh dengan satuan CFU
jumlah koloni yang tumbuh
(Coloni Forming Unit)
dengan satuan CFU (Coloni
Forming Unit)
Hasil Pengamatan
Berdasarkan perhitungan CFU yang telah di 10 7 , jamu 2,3 x 10 7 dan sirup 5,2 x
hitung pada sampel padat, di dapatkan 10 6 ,hasil yang paling sedikit adalah pada
angka pada pada sampel pepaya sampel sirup yaitu sebesar 5,2 x 10 6 .
adalah 2,7 x 10 7 , pada bumbu kacang 2,7 Tetapi hasil yang di peroleh pun masih
9 7
x 10 , bakso 3,2 x 10 dan sosis 4,4 x melebihi batas maksimum mikroba yang
10 7 . Dapat dilihat pada bumbu kacang di tetapkan oleh peraturan BPOM dan
menghasilkan angka yang paling besar BSN.
dibandingkan angka sampe yang lain. Dari hasil semua sampel yang telah
Hasil ini merupakan hasil yang melewati di gunakan dan telah di hitung, semua
batas maksimal yang ditetapkan oleh sampel menunjukan hasil yang
BPOM dan BSN dan dapat dikategorikan memperlihatkan bahwa semua sempel
sampel telah tercemar. melebihi batas maksimum yang telah di
Dan untuk hasil perhitungan CFU tetapkan, artinya semua sempel yang di
pada sampel cair didapatkan hasil untuk gunakan pada uji ini masuk dalam
susu kedelai 1,8 x 10 8 , madu 1,4 x kategori tercemar.
Kesimpulan
Daftar Pustaka