Anda di halaman 1dari 3

harus dipergunakan akal bukan dengan tenaga fisik.

Khusus untuk dongeng lelucon dan anekdot dapat kita rasakan bahwa selain sebagai penghibur
hati penonton yang sedang lara dapat juga berfungsi sebagai penyalur ketegangan yang ada pada
masyarakat.

2. Nyanyian Rakyat (Folk Songs)

Menurut Brunvand (Denandjaya, 1991: 141), nyanyian rakyat adalah salah satu genre atau
bentuk foklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu yang  beredar secara lisan di antara anggota
kolektif tertentu, berbentuk tradisional, serta banyak varian. Kata-kata dan lagu merupakan
dwitunggal yang tidak dapat dipisahkan.

Berbeda dengan kebanyakan bentuk-bentuk foklor lainnya, nyanyian rakyat berasal dari
macam-macam sumber dan timbul dalam berbagai macam media. Nyanyian rakyat dapat dibedakan
dari nyanyian lainnya, seperti nyanyian pop maupun klasik. Hal itu disebabkan karena sifatnya yang
mudah dapat berubah-ubah, baik bentuk maupun isinya.  Sifat tidak kaku ini tidak dimiliki oleh
nyanyian lainnya. Ini disebabkan karena nyanyian seriosa (klasik) dipelajari orang dari buku nyanyian
tercetak seperti asli yang ditulis oleh pengubahnya. Nyanyian yang termasuk seriosa Indonesia
misalnya yaitu hasil karya Mochtar Di Wajahmu Kulihat Bulan.

Seperti halnya seriosa, lagu pop juga tercetak. Bahkan lebih sering lagi direkam secara
komersial.  Nyanyian pop yang biasanya lebih bersifat stereotipis daripada lagu seriosa, kebanyakan
bertema cinta, cinta yang tidak tercapai, sehingga cengeng sifatnya. Menurut Remy, lirik nyanyian
pop Indonesia selalu dalam ratapan dan mencari-cari jawaban, tanpa berusaha memerangi
kesedihan itu.

Nyanyian rakyat lebih luas peredarannya pada suatu kolektif daripada nyanyian
seriosa  maupun pop, dan dapat bertahan untuk beberapa generasi. Tempat peredaran nyanyian
rakyat pun lebih luas. Hal ini disebabkan nyanyian rakyat beredar di antara kolektif buta huruf, semi
buta huruf, dan melek huruf.

Sebuah nyanyian dikatakan nyanyian rakyat apabila masih dimiliki dan digunakan hanya
dalam kolektif tertentu, belum diubah oleh kolektif lain.  Ciri yang membedakan nyanyian rakyat dari
nyanyian pop dan seriosa adalah penyebarannya yang melalui lisan, sehingga bersifat tradisi lisan,
dan dapat menimbulkan varian-varian. Contoh nyanyian rakyat adalah sebagai berikut.

a.       Terang bulan ( Indonesia)

b.      Genjer-genjer (Jawa Timur)

c.       Pok ame-ame

Jenis-jenis Nyanyian Rakyat


Nyanyian rakyat terdiri dari dua unsur penting yaitu kata-kata dan lagu. Jenis-jenis nyanyian
yang dapat digolongkan ke dalam nyanyian rakyat yang sesungguhnya adalah sebagai berikut.

1.      Nyanyian Rakyat yang Berfungsi

Nyanyian semacam ini adalah nyanyian rakyat yang kata-kata dan lagunya memegang peranan
yang sangat penting. Disebut berfungsi karena lirik maupun lagunya cocok dengan irama aktivitas
khusus dalam kehidupan manusia. jenis nyanyian ini adalah sebagai berikut.

(1) Nyanyian  kelonan

(2) Nyanyian kerja

(3) Nyanyian permainan

2.   Nyanyian yang bersifat Liris

Nyanyian yang bersifat liris adalah nyanyian rakyat yang teksnya bersifat liris, yang merupakan
pencetusan rasa haru pengarangnya yang anonim tanpa menceritakan kisah yang bersambung. Sifat
yang khas ini adalah ukuran untuk membedakan nyanyian rakyat liris yang sesungguhnya.

3.   Nyanyian Rakyat yang bersifat Kisah

Nyanyian rakyat yang bersifat kisah adalah nyanyian rakyat yang menceritakan suatu kisah.
Nyanyian rakyat yang termasuk dalam jenis ini adalah balada dan epos (epic).

Perbedaan balada dan epos terletak pada tema ceritanya. Tema cerita balada adalah kisah
sentimental dan romantik ( cinta gagal, pengorbanan cinta). Sedangkan tema nyanyian epos adalah
mengenai kepahlawanan.

Simpulan

Mite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi  serta dianggap suci oleh
yang empunya cerita. Peristiwa terjadi di dunia lain atau di dunia yang bukan seperti kita kenal
sekarang, dan terjadi pada masa lampau.

Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu
kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi. Berbeda dengan mite, legenda bersifat sekuler
(keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau dan bertempat di dunia seperti
yang kita kenal sekarang.
Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi yang
mempunyai unsur-unsur cerita yang terdapat di daerah-daerah lain yang letaknya berjauhan,
sehingga dapat dijadikan bahan penelitian perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA

Danandjaya, James. 1991. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Anda mungkin juga menyukai