MATA PELAJARAN
BIOSTASTIK
Disusun Oleh:
Nur hadi
Semester: 6 B
NIM: 1611011056
2020
Abstrak : Penelitian ini dilaksanakan di dusun open desa Mangkung pada bulan April 2013 dengan tujuan
untuk: (1) mendeskripsikan pencemaran udara di dusun Open desa Mangkung, (2) mengetahui dampak
penambangan batu kapur terhadap lingkungan dan masyarakat, (3) mengetahui cara yang tepat mengatasi
pencemaran udara di dusun Open desa Mangkung. Berkenaan dengan itu penelitian dirancang sebagai penelitian
deskriptif, Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
metode deskriptitif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kegiatan penambangan batu kapur di dusun
open desa mangkung menyebabkan pencemaran udara berupa pencemaran partikel debu dan gas karbon monoksida
(CO), (2) dampak penambangan batu kapur tersebut adalah lingkungan menjadi tercemar dan masyarakat mengalmi
ISPA cukup tinggi, (3) beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi pencemaran di dusun Open desa
Mangkung adalah pendekatan institusi, pendekatan pelayanan kesehatan, pendekatan social ekonomi dan
pendekatan teknologi.
Abstract : This research was conducted in Open Mangkung village aimed for: (1) describing the air
pollution in Open Mangkung village, (2) knowing the impact of limestone mining to the environment and society,
(3) knowing the suitable way to solve the air pollution in Open Mangkung village. Owing to this, this research is
89
designed as descriptive research. The data was collected through observation and interview which was then analyzed
using descriptive qualitative method. The result of the research shows that (1) the limestone mining in Open
Mangkung village has caused the air pollution in the form of dust particle and carbon monoxide gas (CO), (2) the
impact of limestone mining has polluted the environment which evokes the people get RFA (Rhino Faringitis
Acute), (3) several approach that may be done to solve the pollution in Open Mangkung are institutional approach,
medical service approach, social economic approach and technology approach.
Keywords : the characteristic of the mining activity, the environment impact, recovery efforts.
1. PENDAHULUAN
90
J. Pijar MIPA, Vol. VIII No.2, September : 85 -
90
Tabel 1. Jumlah komponen pencemar
2. METODEPENELITIAN
1 ISPA 1.01
2 Rhematik 883
3 Penyakit Kulit 796
4 Diare 701
5 Malaria 340
6 Broncitis 270
7 Dysentri 269
8 Penumonia 262
Sumber: PUSTU Desa Mangkung, 2013 [6]
desa mangkung. Survei dusun Open Desa
yang kami lakukan ialah mangkung, dapat
dengan mewawancarai dideskripsikan
masyarakat yang kegiatan penambangan
bekerja dan tinggal batu kapur dilakukan
disekitar daerah hampir setiap hari mulai
pertambangan kapur dari pagi sekitar pukul
tersebut. Selain 09.00 sampai sore hari
wawancara, dalam sekitar pukul 15.00,
laporan ini juga kegiatan penambangan
dilampirkan foto-foto tidak hanya dilakukan
yang mengindikasikan pada musim kemarau,
daerah tersebut tetapi pada musim
mengalami pencemaran hujanpun kegiatan
udara. penambangan tetap
berlangsung. Sebagian
3. HASIL DAN besar (51,8%)
PEMBAHASA penambang melakukan
N penambangan setiap hari.
1) Deskrifsi Hal tersebut dijumpai
kegiatan penambangan hampir di semua titik
dan produksi batu kapur penambangan, sementara
di dusun Open Desa sebagian lagi 5 kali
Mangkung dalam seminggu. Proses
penambangan dan
Hasil penelitian pembakaran batu kapur
yang dilakukan pada tiga semuanya masih
(3) titik pembakaran di menggunakan peralatan
87
tradisional dan tanpa Pembakaran tidak menghasilkan gas karbon
3) Kondisi
APD (Alat Pelindung sempurna dari bahan monoksida (CO). Karbon
Diri) lingkungan di dusun bakar kayu dapat
Open desa Mangkung
2) Pencemaran Dari hasil monoksida adalah gas yang ini akan mengakibatkan
udara di dusun Open observasi terlihat kondisi terdiri dari satu atom pembentukan energi tidak
desa Mangkung lingkungan di dusun karbon maksimal. Karbon
Open mulai dari (C) dan satu atom oksigen monoksida akan berikatan
tingginya partikel debu (O). Gas ini tidak berbau, langsung dengan sel otot
dan asap yang dihasilkan tidak berwarna, tidak jantung dan sel tulang.
dari proses penambangan berasa dan tidak Akibatnya terjadi keracunan
batu kapur. Pengolahan mengiritasi. Namun CO pada sel tersebut dan
batu kapur terutama karbon monoksida ini merembet pada sistem saraf
kegiatan pembakaran mudah terbakar dan manusia.
merupakan salah satu sangat beracun apabila
sumber pencemaran
terhirup oleh manusia Tingginya tingkat
udara, dengan hasil yang
ditimbulkan berupa gas
dan memasuki sistem bahaya yang akan dialami
seperti : CO2, CO, dan peredaran darah[2]. oleh masyarakat sekitar jika
partikel debu. Dari gambar tidak ada upaya untuk
di atas terlihat pada Gas karbon mengurangi dampak dari
proses monoksida (CO) yang pencemaran tersebut.
pembakaran terjadi masuk dalam sistem Masyarakat sekitar
pembakaran tidak peredaran darah akan menerima kondisi tersebut
sempurna dengan adanya menggantikan posisi tanpa ada usaha untuk
asap yang mengepul. oksigen dalam berikatan mengurangi dampak
Asap yang mengepul dengan hemoglobin (Hb) pencemaran terhadap udara
menandakan adanya gas dalam darah. Gas CO sekitar. Keadaan ini mereka
karbon monoksida (CO). akhirnya mudah masuk ke terima karena dua factor
Polutan utama dalam jantung, otak dan yaitu yang pertama factor
dipertambangan kapur organ vital penunjang terbiasa sehingga mereka
adalah partikel debu. kehidupan manusia tidak pernah mengeluh yang
Partikel debu batu kapur lainnya. Gas ini sifatnya kedua dapat memberikan
ini dapat mengganggu sangat beracun bagi tubuh keuntungan berupa lapangan
kesehatan bila terhirup manusia, sehingga pekerjaan dan akhirnya
manusia, antara lain akibatnya bisa fatal. Ikatan meningkatkan ekonomi dan
dapat mengganggu CO dan Hb dalam darah social masyarakat.
pernafasan, seperti sesak akan membentuk
nafas ataupun terjadinya karboksi hemoglobin. 4) Bagaimana
pneumoconiosis. Dampak Ini menyebabkan dua hal penanggulangan
negatif yang paling [7]: pencemaran udara di dusun
dirasakan secara langsung a. Oksigen akan Open desa Mangkung
adalah pencemaran udara kalah bersaing dengan Pertambangan kapur
dari tungku pembakaran karbon monoksida adalah salah satu tempat
kapur. Bahan bakar yang sehingga kadar oksigen kegiatan pertambangan
digunakan untuk dalam darah manusia dengan kadar pencemaran
membakar kapur udara yang dapat
akan menurun drastis.
menggunakan kayu. mengganggu kesehatan,
Seperti yang kita tahu,
Dampak ini langsung terutama pada pekerjanya.
oksigen diperlukan dalam
dirasakan ketika Di Indonesia, resiko
menghirup asapnya, proses metabolisme
gangguan kesehatan pada
berupa rasa perih di mata, tubuh sel, jaringan dan
pekerja di pertambangan
batuk, sesak napas, dan organ dalam tubuh kapur lebih besar karena
bila bahan tersebut manusia. Dengan sistem penambangan kapur
tersentuh kulit secara keberadaan CO di dalam yang masih tradisional dan
langsung, akan terasa darah, maka akan kurangnya kesadaran dan
terbakar. menghambat metabolisme kemauan untuk memakai
tubuh manusia. APD (alat pelindung diri).
Bahan bakar b.Gas CO akan Kegiatan pertambangan
yang digunakan pada menghambat terjadinya kapur ini meliputi peledakan
proses pembakaran batu proses respirasi atau tebing kapur, pengeboran,
kapur di dusun open oksidasi sitokrom. Hal dan pembelahan batu kapur.
adalah bahan bakar kayu. Selain itu, pada
88
pertambangan ini juga lokasi tertentu (TPA). terjadi. Pengelolaan
dilakukan kegiatan Upaya § Melengkapi tungku lingkungan tersebut
pembakaran kapur. penanganan dampak pembakaran yang ada berupa pembuatan
Kurangnya pemakaian partikel debu dari dengan alat Analisis Mengenai
APD pada pekerja, dapat pengolahan batu kapur penangkap debu Dampak Lingkungan
diasumsikan bahwa para harus secara sederhana dan (AMDAL) atau
pekerja ini memiliki mempertimbangkan atau cerobong yang cukup Upaya Pengelolaan
resiko tinggi untuk menggunakan tinggi Lingkungan (UKL) dan
terkena penyakit ISPA pendekatan teknologi, § Menggunakan Upaya Pemantauan
( infeksi saluran kemudian harus dapat bahan bakar yang Lingkungan (UPL) atau
pernafasan akut) akibat dipadukan dengan sedikit menimbulkan penanganan dampak
terkena oleh debu kapur. pendekatan sosial dampak terhadap secara sederhana.
ekonomi dimana lingkungan hidup Berdasarkan
teknologi yang dipakai § Mendesain Keputusan Menteri
harus layak secara perletakan Negara Lingkungan
ekonomi dan dapat pembakaran batu Hidup No.11 tahun
diterima masyarakat kapur beserta 2006 tentang Jenis
[2] . Serta pendekatan pengolahan Usaha atau Kegiatan
secara institusi dimana limbahnya secara yang wajib dilengkapi
teknologi yang dipakai sederhana dengan Analisis
dapat dilaksanakan oleh § Mencari alternatif Mengenai Dampak
institusi yang ada. pengolahan batu Lingkungan (AMDAL),
Penanganan dampak kapur lain seperti maka industry
dimaksudkan untuk jenis tungku pengolahan yang berada
menangani dampak pembakaran dengan di daerah rural atau
lingkungan yang terjadi menggunakan bahan pedesaan dengan luas
seminimal mungkin. bakar batu bara >30 Ha wajib AMDAL.
Sedangkan pendekatan Adapun industri
yang terakhir adalah b. Pendekatan Institusi pengolahan batu kapur
pendekatan pelayanan Pendekatan di Desa Mangkung
kesehatan berupa diperkirakan kurang
institusi adalah
pemeriksaan dan pendekatan dari 30 Ha, jadi tidak
pengobatan secara wajib AMDAL tetapi
mekanisme
rutin kesehatan pekerja, kelembagaan yang melaksanakan UKL dan
pemilik dan penduduk UPL.
ditempuh dalam
Desa Mangkung Dusun menangani dampak. § Pemerintah
Open. Keempat Kabupaten Lombok
§ Pemerintah
pendekatan tersebut Tengah bekerjasama
Kabupaten Lombok
diuraikan dibawah ini : dengan dunia
Tengah dalam hal ini
dinas terkait perbankan untuk turut
a. Pendekatan Teknologi mensyaratkan bagi membantu
Pendekatan pemilik tungku untuk memberikan pinjaman
teknologi adalah melakukan lunak kepada pemilik
pendekatan yang penanganan/pengelol tungku yang ada di
dilakukan dengan cara aan terhadap dampak Desa Mangkung untuk
penerapan lingkungan yang merelokasi tungku
teknologi.Teknologi miliknya
yang diterapkan
diharapkan yang tepat, ke tempat yang agak jauh sekitar tungku
efektif dan sesuai dari permukiman. Dan pembakaran.
dengan kondisi juga untuk
lingkungan setempat. mengganti/mendesign c. Pendekatan Sosial
Untuk pembakaran batu ulang tungku Ekonomi
kapur di Desa pembakaran batu kapur Pendekatan
Mangkung Dusun Open, yang ramah lingkungan. sosial ekonomi adalah
pendekatan teknologi § Pemerintah Kabupaten pendekatan yang
yang dapat diterapkan Lombok Tengah dilakukan dengan
adalah : bekerjasama dengan mengadakan
§ Pembuatan bak instansi terkait dan penyuluhan dan
penampung sementara masyarakat serta pemilik mengajak peran serta
abu hasil pembakaran, tungku untuk melakukan aktif masyarakat dalam
kemudian dibuang ke penghijauan dengan menangani dampak tidak
menanam pohon di
89
hanya pekerja adalah pendekatan
§ Merencanakan dan di Dusun Open Desa
pembakaran batu kapur. yang dilakukan dengan
mendesain alat Mangkung, Kecamatan
Beberapa pendekatan mengadakan
penangkap debu yang Praya Barat, Kabupaten
yang bisa dilakukan pemeriksaan berkala bagi
sederhana untuk Lombok Barat
adalah: pekerja dan penduduk
mengurangi sebaran debu. merupakan salah satu
§ Memberikan disamping melakukan
Dengan alat penangkap pencemaran udara
penyuluhan oleh instansi pengobatan bagi
debu Sistem Trae yaitu
terkait pada pemilik, penduduk yang terkena yang menghasilkan gas
sistem penangkap debu
pekerja dan masyarakat penyakit akibat CO, CO2, dan partikel
dengan memasukan debu
sekitar lokasi untuk pengolahan batu kapur. debu.
ke ruang yang sudah
melaksanakan perilaku 2. Partikel debu hasil
dialiri air dari atas secara pembakaran batu
hidup bersih dan sehat 5) Rekomendasi upaya
bertahap turun ke bawah. kapur dapat
(PHBS) dengan cara mengurangi
Peralatan ini dapat dibuat menyebabkan penyakit
peningkatan Pencemaran Udara di
sendiri oleh pemilik pneumoconiosis, yaitu
kebersihan lingkungan, Dusun Open Desa
tungku dan merupakan suatu penyakit pada paru-
peningkatan gizi, tidak Mangkung
sistem yang biayanya paru yang berupa
merokok dan minum
murah. penimbunan partikel
miras dll untuk Manusia dengan akal
§ Untuk merubah perilaku debu.
meningkatkan mutu budinya mempunyai
masyarakat kearah yang 3. Gas karbon monoksida
kualitas hidup yang lebih kemampuan untuk
lebih baik Dinas hasil pembakaran tidak
baik mempengaruhi kondisi
Kesehatan bekerjasama sempurna batu kapur
§ Mensosialisasikan lingkungan hidupnya dan
dengan Dinas dapat menimbulkan
program Keselamatan sebaliknya lingkungan
Perindustrian secara gejala seperti keracunan,
dan Kesehatan Kerja (K- hidup akan
aktif mengadakan
3) kepada para pemilik memepengaruhi yakni sakit kepala, rasa
penyuluhan tentang
dan pekerja tungku. manusia [2]. Dengan mual dan muntah.
program Keselamatan dan
Mewajibkan para pekerja melihat keempat 4. Gas karbon dioksida
Kesehatan Kerja (K-3)
menggunakan masker pendekatan di atas, maka hasil pembakaran tidak
dan mewajibkan para
(penutup hidung) dan yang dapat sempurna batu kapur
pekerja menggunakan
helm pelindung kepala. dilaksanakan dalam dapat menimbulkan rasa
masker (penutup hidung)
Masker dan helm tersebut mengurangi asam di mulut dan
dan helm pelindung
disediakan oleh para pencemaran udara di menyengat di hidung
kepala.
pemilik tungku Desa Mangkung Dusun
§ Membuat Perda khusus serta tenggorokan.
§ Mencari masukan dari Open adalah
tentang pengolahan batu 5. Pendekatan yang
tokoh masyarakat, :
kapur di Desa Mangkung dapat dilakukan untuk
pemerintah dan § Pembuatan bak
Dusun Open yang menanggulangi masalah
masyarakat Desa penampungan sementara
mencakup tentang pencemaran udara di
Mangkung melalui abu hasil pembakaran
: Dusun Open Desa
pertemuan, batu kapur dan
1. Perencanaan Mangkung antara lain
wawancaralangsung atau penampungan bahan
penyebaran kuesioner bakar padat (kayu). Bak- pengelolaan lingkungan pendekatan teknologi,
untuk mencari alternatif bak tersebut dibangun di jangka pendek, jangka institusi, sosial-ekonomi,
terbaik dalam menangani dekat tungku untuk menengah dan jangka dan pelayanan
dampak pembakaran batu memudahkan operasional panjang kesehatan.
kapur. pembakaran batu kapur. 2. Persyaratan
§ Para pemilik tungku Ukuran bak tersebut pembuatan Upaya DAFTAR
mensyaratkan adanya disesuaikan dengan Pengelolaan Lingkungan PUSTAKA
surat keterangan sehat kebutuhan dan jenis (UKL) dan Upaya [1] Wardhana, W.A.
bagi para pekerja tungkunya. Pemantauan Lingkungan 2004.
sebelum diterima sebagai (UPL) Dampak
tenaga kerja dan setiap 3. Larangan penggunaan Pencemaran
enam bulan dilakukan bahan bakar yang Lingkungan.
pemeriksaan kesehatan berbahaya (blotong Yogyakarta :
(deteksi dini) bagi para minyak, limbah B3 dll) Andi.
pekerja dengan biaya
[2] Sucipto, Edy. 2007.
dibebankan kepada
4. KESIMPULAN Kajian
pemilik tungku.
Berdasarkan tujuan, hasil Dampak
pengamatan dan Pengolahan
d. Pendekatan Pelayanan pembahasan maka dapat
Kesehatan Batu Kapur
disimpulkan bahwa terhadap
Pendekatan 1. Pertambangan kapur
pelayanan kesehatan Lingkungan.
90
Tegal :
Erlangga.
[3] Samekto, Adji. 2005.
Kapitalisme,
Modernisasi
dan
Kerusakan
Lingkungan.
Yogyakarta :
Pustaka
Pelajar.
[4] Fardiaz, Srikandi. 1992.
Polusi air dan udara.
Jogjakarta
: Kanisius
[5] Mukono, H.J. 2007.
Pencemaran
Udara dan
Pengaruhnya
terhadap
Gangguan
Saluran
Pernafasan.
Surabaya :
Airlangga
University
Press.
91
[6] Anonim.2013. Data Jenis Penyakit.
PUSTU Desa Mangkung.
[7] Santi, Nuriani D. Pencemaran Udara Oleh
Timbal (Pb) Serta
Penanggulangannya. Jurnal
Online USU.
92