Anda di halaman 1dari 18

TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)

Tes Karakteristi Pribadi merupakan nama lain dari Tes Kepribadian CPNS. Dalam
proses seleksi CPNS, tes ini bertujuan selain untuk menggali pengetahuan,
keterampilan, sikap/perilaku peserta ujian, juga untuk mengetahui sejauh mana
tingkat kedewasaan dan stabilitas emosi seseorang.
Penilaian pada tes ini pada dasarnya tidak ada jawaban yang Benar dan Salah
karena aspek penilaiannya didasarkan pada jumlah nilai (skor) yang didapatkan.
Kemampuan analisis masalah dan pemilihan jawaban dengan kemungkinan terbaik
sangat diperlukan dalam tes ini, agar jawaban yang dipilih memiliki bobot nilai yang
tinggi. Skala penilaian dalam tes ini terdiri dari angka 1 hingga 5.
Tips dan trik yang dapat digunakan saat menghadapi tes ini:
1. Pilihlah jawaban yang terbaik meskipun tidak mencirikan kepribadian anda.
Misalkan: membuang sampah pada tempatnya, mendahulukan sikap toleransi, tidak
terburu-buru, dalan lain-lain.
2. Untuk tipe soal dengan dua pilihan jujur dan konsisen, pilihan yang konsisten
cenderung lebih di perlukan karena kadang soal akan diulang. Jika anda jujur, maka
cenderung akan konsisten dengan jawaban yang anda berikan.
3. Biasanya dalam tes tersedia juga soal-soal penjebak yang digunakan untuk
mengetahui kondisi peserta tes saat mengerjakan. Apakah asal-asalan, jujur atau
bohong. Pilihlah jawaban yang paling mendekati, karena soal-soal tersebut dapat
terulang pada nomor-nomor berikutnya dengan redaksi yang berbeda namun
bermakna sama.
4. Pilihlah jawaban yang menurut anda adalah jawaban dengan kemungkinan
terbaik.
5. Karena tes ini bukan tes dengan sistem Benar dan Salah, usahakan untuk
mengerjakan semua soal yang ada.
6. Ingat! Tinggi rendahnya nilai yang menentukan keberhasilan dalam tes ini.
Tes ini menekankan pada aspek-aspek kedewasaan tersebut yang paling
dibutuhkan oleh seorang pegawai professional. Aspek-aspek kedewasaan yang
sering diujikan dalam TKP antara lain:
a. Aspek Integritas Diri
Integritas (jujur, tegas, disiplin) merupakan suatu keadaan yang menunjukkan
konsistensi antara perilaku dengan tindakan seseorang apakah sesuai dengan
norma yang berlaku atau tidak. Aspek ini bertujuan untuk mengukur tingkat
kejujuran dan kualitas moral seseorang dalam kesehariannya. Keberadaan
integritas dalam diri seseorang dipandang sangat penting karena dapat
digunakan sebagai acuan untuk berperilaku secara baik dalam menjalankan
peran serta dan fungsi seorang individu dalam masyarakat. Semakin tinggi nilai
integritas seseorang, maka semua pihak akan semakin segan dan
menghormatinya
Strategi meningkatkan integritas diri:
a. Pahamilah bahwa semakin Anda memiliki integritas, maka semua pihak akan
segera dan hormat kepada anda, begitupun sebaliknya.
b. Semakin anda tidak memiliki integritas, maka semua pihak akan
menyepelekan dan melecehkan Anda. Jadi, mulai saat ini milikilah sikap
integritas (jujur, tegas, disipli, dan lain-lain).
b. Aspek Semangat Berprestasi

Semangat berprestasi merupakan aspek penunjang yang dapat mengantarkan


seseorang menjadi sukses dan bisa menggapai impiannya. Aspek ini merupakan
aspek yang dipertimbangkan dalam TKP untuk mengukur tingkat motivasi dan
tekad seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Seorang
individu dengan semangat berprestasi yang baik tentunya akan memiliki visi dan
misi serta jadwal pencapaian yang terencana. Selain itu, seseorang yang memiliki
semangat dalam berprestasi biasanya memiliki karakteristik sering belajar,
pantang menyerah, dan selalu menggunakan peluang dengan baik.
Strategi meningkatkan semangat berprestasi:
a. Berusahalah untuk selalu menjadi nomor sau dan menjadi yang terbaik.
b. Bergaullah dengan orang-orang yang memiliki semangat berprestasi tinggi
agar tertular semangatnya.
C. Aspek Kreativitas dan Inovasi
Aspek kreativitas dan inovasi dalam TKP merupakan bentuk tes yang mengacu pada
keadaan psikologis seseorang. Semakin tinggi kreativitas dan inovasi yang dimiliki seseorang
maka kemampuan dalam menyelesaikan masalahnya juga akan semakin tinggi. Aspek ini
digunakan sebagai indicator keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan
dalam suatu lingkungan kerja, baik dengan menerapkan metode baru dalam memberikan
solusi maupun hanya memodifikasi metode lama agar diperoleh hasil yang lebih baik dan
efisien. Seorang individu yang kreatif dan inovatif biasanya memiliki karakteristik lebih
berani dalam mengambil risiko dan penuh percaya diri.
Strategi meningkatkan kreativitas:
a. Cobalah mengerjakan suatu rutinitas dengan cara yang berbeda dari biasanya.
b. Cobalah pergi ke kantor dengan rute atau kendaraan yang berbeda.
c. Cobalah berfikir yang belum terlintas dalam benak.
d. Cobalah sering-sering bertukar ide dan gagasan dengan orang lain yang lebih pintar.
AspekKemampuanBekerjaMandiridanTuntas
Tanggung jawab seseorang terlihat dari kemampuannya dalam menyelesaikan setiap
tugas yang diberikan secara tuntas dan baik. Bekerja mandiri adalah kemampuan
bekerja dengan baik tanpa diawasi dandi perintah. Sedangkan, bekerja secara tuntas
memiliki arti dapat menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai target yang ditentukan. Tes
ini mengukur kemampuan anda dalam posisi sulit dan mudah dalam pekerjaan,
kadang dikaitkan dengan posisi dan waktu yang tidak tepat. Biasanya individu yang
memiliki kemampuan bekerja mandiri dan tuntas lebih komunikatif, cekatan, dan
bertanggung jawab.
Straegi meningkatkan efisiensi kerja:
a. Biasakanlah untuk tidak menunda pekerjaan.
b. Biasakanlah untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
c. Manfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang produktif.
d. Jangan membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting.
e. Aspek Kemampuan Bekerja Secara Berkelanjutan
Segi penilaian dalam tes ini adalah untuk melihat seberapa baik respon seorang
individu ketika menghadapi agenda diluar tugas utamanya dan mampu dengan
segera menyesuaikan diri untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan kinerja
terbaiknya. Kemampuan ini merupakan salah satu tindakan atau respon seseorang
ketika menghadapi suatu perubahan cara kerja dengan tetap mampu menunjukkan
kualitas dirinya secara maksimal. Kemampuan ini juga menilai keinginan seorang
individu untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan yang berkelanjutan.
Strategi meningkatkan kepercayaan diri:
a. Pahamilah bahwa manusia berusaha sebaik-baiknya, sedangkan hasil akhir
ditentukan oleh Tuhan YME.
b. Setelah berusaha sebaik mungkin, yakinlah bahwa Tuhan YME memberikan hasil
yang terbaik.
c. Tidak perlu takut dengan hal-hal yang belum terjadi, cukuplah bagi kita untuk terus
berhati-hati dalam setiap perbuatan.
f. Aspek Kemampuan Beradaptasi
Penilaian dalam aspek ini berkaitan dengan kedewasaan seseorang dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan, tugas, ataupun situasi baru yang mungkin
terjadi saat melaksanakan tugasnya. Orang yang memiliki kemampuan beradaptasi
yang baik umumnya memiliki cirri mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang baru, tidak mudah stress, dan mudah bersosialisasi dengan keadaan
disekitarnya.
Strategi meningkatkan kemampuan adaptasi:
a. Pahamilah bahwa segala sesuatu pasti akan berubah.
b. Berkompromilah dengan perubahan yang ada, selama itu baik.
c. Biasakanlah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
g. Aspek Pengendalian Diri
Tes yang berkaitan dengan aspek pengendalian diri umumnya berkaitan dengan soal-
soal psikologis untuk melihat seberapa baik kemampuan pengendalian diri seseorang
ketika mengalami keadaan atau masalah yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Seseorang yang memiliki tingkat pengendalian yang baik akan tetap tenang dan
memberikan kinerja yang baik meskipun sedang dalam situasi dan kondisi yang tidak
baik, sedangkan orang yang tingkat pengendalian dirinya rendah cenderung
emosional dan memiliki hasil kerja yang buruk.
Strategi meningkatkan pengendalian diri:
a. Metode pengendalian diri terbaik adalah puasa
b. Puasa mampu mendidik karakter manusia untuk menjadi lebih sabar, lebih tahan
banting terhadap maslaah, dan lebih kuat mengendalikan amarah serta nafsu
yang merusak.
h. Aspek Kemampuan Bekerja dalam Kelompok
Kemampuan bekerja dalam kelompok digunakan untuk menilai tingkat kemampuan
seseorang dalam menghadapi kendala yang dapat menghalangi potensi terbaiknya
untuk bekerjasama dalam suatu kelompok kerja. Seseorang yang mudah
bersosialisasi biasanya akan lebih mudah berinteraksi yang kemudian akan
mempengaruhi kerjasamanya dalam kelompok.
Strategi meningkatkan toleransi:
a. Sadarilah bahwa manusia hidup saling tolong-menolong.
b. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri.
c. Tidak ada manusia sempurna.
d. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.
e. Terimalah kekurangan diri sendiri dan orang lain.
f. Saling membantu untuk meningkatkan kebahagiaan hidup.
i. Aspek Kemampuan Menggerakkan dan Mengoordinir Orang Lain
Soal-soal yang berkaitan dengan aspek ini digunakan sebagai indikator untuk melihat
figur kepemimpinan dari sesorang. Seorang pemimpin yang baik tentunya memiliki
kemampuan untuk menggerakkan, memimpin, dan mengoordinir orang lain dengan
bijak sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dia akan senantiasa tertib dan
disiplin dalam bekerja dan tidak memihak sehingga tercipta lingkungan kerja yang
teratur dan nyaman.
Strategi meningkatkan kedisiplinan da ketegasan:
a. Pahamilah bahwa ketertiban dan keteraturan bisa ditegakkan dengan adanya
ketegasan dan kedisiplinan.
b. Jika anda tegas, orang lain akan hormat dan segan kepada anda.
c. Jika anda tidak tegas, orang lain akan menyepelekan anda.
j. Aspek Kepekaan Terhadap Orang Lain
Tingkat kepedulian seseorang terhadap keadaan disekitarnya selalu berbeda-beda,
ada yang dengan mudah dan cekatan memberikan bantuan ada juga yang merasa
tidak peduli karena bukan urusannya. Segi penilaian dalam aspek ini ditekankan
pada tingkat kepedulian dan empati seseorang terhadap permasalahan yang
dialami orang lain dan seberapa besar pengorbanan yang dapat dilakukannya untuk
orang lain.
a. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
b. Tidak ada manusia sempurna, hargai manusia dengan tulus.
c. Sadarilah bahwa diri anda pun memiliki banyak kekurangan.
d. Jangan hanya mencari kesalahan pihak lain,cari pula kelebihan pihak lain.
e. Menghargai dan menghormati orang lain justru membuat anda menjadi orang
yang terhormat.
k. Aspek Orientasi Pada Pelayanan
Orientasi pada pelayanan adalah keinginan seorang individu untuk memenuhi
kebutuhan orang lain. Tingkat orientasi dan pelayanan yang tinggi akan terlihat dari
kemampuan dalam memelihara komunikasi yang baik dengan orang lain, cekatan,
cepat tanggap, pendengar yang baik, dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan
orang yang dilayani. Soal yang dapat menunjukkan tingkat orientasi dan pelayanan
digunakan untuk mengetahui seberapa baik kualitas orientasi dan pelayanan yang
dapat diberikan seseorang pada instansi atau masyarakat yang menjadi tempat
kerjanya.
Strategi meningkakan tanggung jawab:
a. Pahami bahwa setiap perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan.
b. Mulai dari hal kecil dan sepele sampai dengan hal besar dan penting.
c. Tidak ada pekerjaan yang luput dari pertanggungjawaban akhirat.
d. Dengan memahami dan meyakini hal tersebut, kita akan terus berhai-hati dalam
setiap perbuatan.

Anda mungkin juga menyukai