Oleh:
125040100111220
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
magang yang berjudul “Bauran Pemasaran Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Hutan
Hijau Mas Di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur” ini dapat terselesaikan
dengan baik. Laporan magang ini disusun untuk persyaratan dalam melaksanakan
unjian magang kerja untuk mahasiswa Strata 1 Progam Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya.
1. Kedua orang tua saya atas izin dan arahan yang diberikan selama proses
magang kerja berlangsung.
3. Taufik Hidayat, SE. Selaku pembimbing lapang magang kerja di PT. Hutan
Hijau Mas, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, atas bimbingan, waktu, dan
arahan saat magang kerja.
4. Seluruh staff kantor dan kebun PT. Hutan Hijau Mas, Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur, atas bimbingan, waktu, dan arahan saat magang kerja.
5. Semua pihak yang berpatisipasi dalam kegiatan magang kerja di PT. Hutan
Hijau Mas, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, atas dukungannya dan
motivasinya.
i
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan
untuk memenuhi kekurangan dalam tulisan ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... vii
I. Pendahuluan...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan Magang Kerja....................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................ 3
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................... 3
1.3 Sasaran Kompetensi.......................................................................... 3
iii
3.2.6 Bentuk Kegiatan Magang Kerja.............................................. 22
3.2.7 Mekanisme Pelaporan Magang Kerja...................................... 23
VI. Penutup............................................................................................ 61
6.1 Kesimpulan........................................................................................ 61
6.2 Saran.................................................................................................. 63
Daftar Pustaka....................................................................................... 64
Lampiran................................................................................................ 65
iv
Daftar Tabel
Nomer Halaman
Teks
1 Tabel 4.1 PenggunaanTenaga Kerja Asing................................ 32
v
Daftar Gambar
Nomer Halam
Teks an
1 Gambar 5.1. Dipinggir jalan ditanami tumbuhan khusus untuk 37
mencegah Hama menyerang kelapa sawit..................................
vi
Daftar Lampiran
Nomer Halaman
Teks
1 Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan........................................... 65
vii
I. PENDAHULUAN
Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak kelapa sawit (CPO) dan
inti kelapa sawit (Kernel) merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan
yang menjadi sumber penghasil devisa non-migas bagi Indonesia. Cerahnya
prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia
telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal
perkebunan kelapa sawit. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan perkebunan
kelapa sawit biasanya ditentukan oleh kemampuan dari pengusaha dalam
mengelola dan melaksanakan manajemen tersebut.
menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku adalah industri pangan serta
industri non pangan seperti kosmetik, farmasi, serta minyak sawit telah
dikembangkan sebagai salah satu bahan bakar (Fauzi dkk. 2008) Berbagai hasil
penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keunggulan
dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Menurut Pahan (2008) minyak
kelapa sawit mempunyai beberapa keunggulan, antara lain :
Kimball and Kimball,1951 manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi
yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis
8
a. Fungsi Pertukaran
Fungsi pertukaran dengan perpindahan hak milik dari barang dan jasa yang
dipasarkan. Fungsi tersebut didapat melalui proses penjualan dan pembelian
anatar lembaga yang bersangkutan.
b. Fungsi Fisik
Merupakan tindakan yang berhubungan langsung dengan barang dan jasa
sehingga menimbulkan kegunaan tempat, bentuk, dan waktu. Fungsi ini
meliputi kegiatan penyimpanan, pengolahan, dan pengangkutan.
c. Fungsi Fasilitas
Semua tindakan yag bertujuan untuk memperlancar kegiatan pertukaran yang
terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi ini meliputi fungsi
standarilisasi dan grading, fungsi penanggungan resiko, resio pembiayaan dan
fungsi informasi pasar.
1. Produk (product)
2. Harga (price)
3. Tempat (place)
4. Promosi (promotion)
5. Orang ( people)
Orang adalah semua pelaku yang turut ambil bagian dalam pemasaran
produk dan dalam hal ini mempengaruhi persepsi pembeli, yang termasuk elemen
ini adalah personal perusahaan dan konsumen.
6. Proses (procces)
Proses adalah prosedul actual, mekanisme dan aliran aktivitas yang mana
produk disampaikan yang merupakan sistem pengujian atau operasi.
Adalah bukti fisik yang mencakup semual hal yang berwujud berkenaan
dengan suatu proses pemasaran seperti brosur, kartu bisnis, format laporan, dan
peralatan
dengan produkdalam kaitan ini adalah seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak
nyata yangmeliputi bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan,
warna, merek,jasa, dan reputasi penjual”.
2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya
tetap bertahan walaupun sudah lama digunakan berkali-kali, seperti lemari es
dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan
pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan
memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Menurut Dr. Effendi M. Guntur (2010) harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan
atau pendapatan bagi perusahaan dan merupakan unsur bauran pemasaran yang
bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.
Menurut Kotler dan Amstrong (2004), Harga adalah sejumlah uang yang
dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tuturkan dalam
rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa
Tujuan dari penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan adalah agar
dapatberoperasi dengan efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.Dalam memilih lokasi, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor
yangmempengaruhi biaya, kecepatan waktu, kemudahan sarana yang diperlukan.
Menurut Kotler (2004), promosi terdiri dari 4 (empat) alat utama, yaitu:
1) Periklanan
Segala bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau
jasamelalui media tertentu yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2) Penjualan
Terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan
berjangkapendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat atau
lebihbesar dari suatu produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau
perdagangantersebut.
3) Hubungan Masyarakat
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif
denganpelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi perusahaan juga harus
berhubungandengan kumpulan kepentingan publik yang besar.
4) Penjualan Personal
Kiat yang paling efektif dalam menyederhanakan operasional kerja
terutamadalam membentuk preferensi pembeli, keyakinan, dan tindakan
Saluran pemasaran adalah rute yang di lalui oleh produk pertanian ketika
produk bergerak dari farm gate yaitu petani produsen ke pemakai terakhir
(konsumen). Produk pertanian yang berbeda akan mengikuti saluran pemasaran
yang berbeda pula. Umunya saluran pemasaran terdiri atas sejumlah lembaga
pemasaran dan pelaku pendukung. Mereka akan secara bersama-sama
mengirimkan dan memindahkan hak kepemilikan atas produk dari tempat
produksi hingga ke penjual terakhir. Musselman dan jakson (1992).
17
a. Perantara makelar atau broker baik selling broker maupun buying broker.
Broker merupakan pedagang perantara yang tidak secara aktif
berpartisifasi dalam melakukan fungsi pemasaran, mereka hanya
berperan menghubungkan pihak-pihak yang bertransaksi untuk
memperoleh komisi atas jasa broker.
b. Commission agent, yaitu pedagang perantara yang secara aktif turut serta
dalam pelaksanaan fungsi pemasaran terutama yang berkaitan dengan
20
3.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu alat kelengkapan data yang bertujuan untuk
menunjang informasi yang sudah di dapat dilapang sehingga deskripsi dan
argumentasi yang dimunculkan akan semakin optimal. Dokumentasi ini dapat
berupa foto, data kegiatan perusahaan dan lain sebagainya terkait aktifitas yang
dilakukan saat magang.
perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHHU-10296.A.H.01.02.Tahun
2009 tanggal 1 April 2009.
Berdasarkan Keputusan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) No. 56/V/PMA/2007 tanggal 26 Maret 2007, status Perusahaan telah
berubah dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman
Modal Asing (PMA). Komposisi pemegang saham PT. Hutan Hijau Mas terbagi
menjadi dua bagian yaitu PT. Karya Agung Nusantara 8% (Indonesia) dan Kuala
Lumpur Kepong Plantation Holding Sdn Bhd 92% (Malaysia). Izin tetap usaha
perkebunan adalah:
1. Izin Tetap Usaha Budidaya Perkebunan
Nomor : SK Bupati Berau No. 303 tahun 2004
Tanggal : 11 Desember 2004
2. Izin Tetap Usaha Industri Perkebunan
Nomor : SK Bupati Berau No. 668 Tahun 2008
Tanggal : 30 Desember 2008
3. Izin Tetap Usaha Pertanian (dari BKPM) masih dalam proses.
4. Pendaftaran Usaha Perkebunan (SPUP)
Nomor : SK Bupati Berau No. 303 Tahun 2004
Tanggal : 11 Desember 2004
5. Izin Usaha Perkebunan (IUP)
6. Nomor : SK Bupati Berau No. 303 Tahun 2004
7. Tanggal : 11 Desember 2004.
A. Regional Director
1. Memimpin jalannya perusahaan di kantor pusat yang ada di Malaysia.
2. Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain.
3. Merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan maksimal.
29
2. Accounting
a. Updating atau input data Head Office General Ledger (HOGL)& membuat
debet note ke kebun.
b. Mengecek dan memperbaiki HOGL yaitu (A02) &Estate FinansialSystem
(EFS) yaitu (A01).
c. Printing of HOGL ledger (jika diperlukan) & filling of document and
report.
d. Membuat managemen account dan nursery schedule (penanaman bibit
sampai cukup umur untuk ditanam di kebun).
e. Mengecek estimate/budget tahunan (kebun & HO)
f. Membuat Annual Financial Projection untuk perusahaan (estimate P&L
laba rugi dan cash flow)
g. Updating daftar gaji bruto Karyawan Harian Lepas (KHL) & Karyawan
Harian Tetap (KHT).
h. Email HOGL ke kantor pusat di Jakarta.
i. Membuat daftar hektar kebun penanaman.
j. Membuat inter company setiap bulan
k. Membuat differended tax setiap bulan
3. Marketing
1. Menyiapkan kontrak yang baru masuk
2. Membuat invoice untuk penjualan CPO dan Kernel
3. Membuat invoice untuk pembelian TBS (Tandan Buah Segar)
4. Updating summery penjualan CPO dan Kernel
5. Menginput data ESKA untuk pembuatan sertifikat
6. Menginput data untuk pembuata PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
7. Menginput data untuk pembuata PPBE (Permintaan Pemeriksaan Barang
Ekspor)
8. Membuat COO (Certificate Of Origin) dari ESKA
9. Bekerjasama dengan Disperindag dan Bea Cukai untuk kepengurusan
dokumen pengiriman CPO dan Kernel
10. Membuat surat pengiriman dokumen
31
4. Audit
a. Meng-update aktiva tetap perusahaan setiap bulan kemudian dicocokkan
dengan managemen account.
b. Memonitor date line penyelesaian dan pengiriman EFS dan stock account
dari masing-masing operating center setiap bulannya.
c. Spot check EFS sebelum ke accounting
d. Membuat audit comment dan mereviu sebelum dikirim ke kebun
e. Memeriksa work order beserta lampirannya sebelum pembayaran oleh
finance.
f. Membuat laporan fertilizer stock setiap bulan serta memonitoring
pemakaian pupuk.
g. Melakukan audit field ke semua kebun.
F. Humas & HRD
1. Mengatur semua kegiatan bagian administrasi karyawan pada masing-
masing perusahaan
2. Mengatur kegiatan perekrutan dan penempatan karyawan pada masing-
masing perusahaan.
Sebagai PMA (Perusahaan Modal Asing) maka tenaga kerja yang bekerja di
PT. Hutan Hijau Mas terdiri dari tenaga kerja asing dan tenaga kerja dalam negeri.
Total tenaga kerja sebanyak 1327 orang dan 7 orang diantaranya adalah tenaga
kerja asing.
32
STAFF
BPOM 87 4 6 0 8 0 4 0
3 PABRIK
TOTAL 87 4 6 0 8 0 4 0
STAFF
4 HO KANTOR 8 3 2 1 6 10 13 4
TOTAL 8 3 2 1 6 10 13 4
SUB TOTAL 861 254 123 8 39 12 25 5
GRAND TOTAL 1327
Sumber : PT Hutan Hijau Mas, 2015
Keterangan :
1. SG. Segah = Kebun Sungai Segah
2. SG. Pura = Kebun Sungai Pura
3. BPOM = Berau Palm Oil Mill (Pabrik Berau)
4. HO = Head Office (Kantor Pusat Berau)
5. KHL = Karyawan Harian Lepas
6. KHT = Karyawan Harian Tetap
Jumlah tenaga kerja lokal dibagi sesuai dengan keahlian tingkatan masing-
masing karyan. Kebun membagi pekerjanya menjadi tiga golongan yaitu
perkebunan (pemanen, pemupuk, dan racun), staff kebun (staff kantor, mandor,
asisten), dan operator alat panen. Pembagian tersebut dibedakan menjadi dua yaitu
KHL (Karyawan Harian Lepas) dan KHT (Karyawan Harian Tetap). KHL
34
merupakan karyawan lepas yang tidak terikat dan sewaktu-waktu dibutuhkan lagi
oleh pihak kebun atau juga disebut karayawan borongan yang udah ahli dalam
bidangnya, sedangkan KHT merupakan karyawan tetap yang telah disesuaikan
dengan keahlian dalam bidang masing-masing dan sudah mengikuti pelatihan-
pelatihan selama proses uji coba.
5.1 Hasil
Pada PT. Hutan Hijau Mas terdapat berbagai departemen yang sesuai
dengan magang kerja. Adapun departemen yang dipelajari anatar lain :
sebagai kompos untuk tanah bekas land clearing atau dijual kepada pihak ketiga
sebagai bahan baku dalam industri pengolahan kayu.
Pengelolaan yang dilakukan oleh PT Hutan Hijau Mas untuk
mempertahankan populasi satwa liar adalah dengan cara mempertahankan areal
konservasi dan areal sempadan kiri-kanan sungai juga dilakukan usaha persuasif
terhadap karyawan dan masyarakat untuk tidak berburu dan menangkap hewan
yang dilindungi sehingga dengan demikian keragaman hayati akan tetap terjaga.
2. Pembibitan
Setelah melakukan kegiatan pembukaan lahan dan survei. Maka setelah
menemukan tempat yang cocok untuk pembibitan maka kegiatan selanjutnya
adalah pembibitan kelapa sawit. PT Hutan Hijau Mas KLK Group membeli benih
berupa benih yang berkecambah dimana jumlah benih yaitu sebanyak 41.200
dengan harga Rp.380.000.000,00.
Kegiatan awal yang dilakukan selama pembibitan adalah pembuatan
bedengan dan selanjutnya pengisian bahan tanam. Dan selanjutnya penanaman,
penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, trasnplanting, holling,
planting dan culling.
Kebutuhan air bibit kelapa sawit dalam sehari yaitu 1,5L-2L. Pemupukan dan
pengendalian bibit kelapa sawit dilakukan setelah umur tanaman 1 (Satu) bulan.
Pemberian pupuk dan pestisida dicampur dan diberikan setiap seminggu sekali.
Pembibitan kelapa sawit PT. Hutan Hijau mas dilakukan dengan two step
yaitu step pertama tanaman dipolybag kecil dengan lebar 10 polybag dan panjang
100 polybag. Setelah 3 bulan tanaman dipindahkan ke polybag besar dengan jarak
tanam 0,75 x 0,75 m. Setelah bibit berumur satu tahun maka tanaman siap untuk
ditanam.
3. Penanaman
Langkah pertama yang dilakukan dalam proses penanaman yaitu membuat
lubang tanam. Kawasan berdiameter 1 m dari titik tanam harus dibersihkan dan
diratakan sebelum pembuatan lubang tanam. Pembuatan lubang tanam dapat
dibuat secara manual atau mekanik. Penanaman hendaklah dilakukan pada awal
37
Gambar 5.1. Dipinggir jalan ditanami tumbuhan khusus untuk mencegah Hama
menyerang kelapa sawit
7. Pemanenan
Panen pertama kelapa sawit dilakukan setelah tanaman berumur 3 tahun 6
bulan. Standar kematangan Tandan hanya boleh dipanen jika telah berubah warna
menjadi orange-merah dan mempunyai 5 atau lebih brondolan jatuh di piringan
saat dipohon. Rotasi panen kelapa sawit diantaranya:
a. Tanaman < 7 tahun: pakai dodos, 3 rotasi dalam 1 bulan (masa 8-10 hari)
b. Tanaman > 7 tahun: pakai egrek, 2,5 rotasi dalam 1 bulan (masa 10-12
hari)
8. Pasca Panen
Setelah dilakukan proses panen baik menggunakan dodos atau eggrek,
selanjutnya TBS diangkut ke jalan dengan disusun rapi. Maka selanjutnya akan
ada proses sortasi dan grading yang dilakukan oleh Bunch checker. Setelah
diperiksa maka TBS yang masak di angkut oleh truk pengangkut TBS dan
berondalan diangkut oleh truk pengangkut berondolan untuk dibawa ke pabrik.
oleh Audit akun penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh PT. Hutan
Hijau Mas (Head Office) untuk kebun diperiksa dan disesuaikan dengan laporan
keuangan kebun berupa Estate Finansial System (EFS) beserta lampiran-
lampirannya kemudian di bayarkan oleh Finance.
Accounting
Department
Cashier Staff
Gambar 5.3. Struktur Departemen Keuangan
Kegiatan magang kerja yang dilakukan pada departemen keuangan antara
lain :
lakukan pengecekkan General Ledger Posting yang dari HO dan dari kebun,
hal ini dilakukan untuk memeriksa kesalahan pada saat penginputan dan
mempermudah proses akhir.
3. Membuat debet note
Debit Note merupakan kegiatan yang dilakukan oleh divisi accounting,
dilakukan tiap bulan sekali, untuk dikirimkan ke kebun dan pabrik. Debit note
yang dikirim berisikan tentang voucher pembayaran dan nota-nota
pembayaran serta lampirannya. Tujuan untuk membuat debit note ke kebun
agar divisi account diperkebunan dapat menginput transaksi-transaksi yang
dilakukan selama satu bulan menggunakan aplikasi EFS (Estate Finansial
System).
4. Membuat loan interest
Perhitungan loan interest dilakukan setiap bulan sekali, hal ini bertujuan
untuk menghitung bunga pinjaman dengan bunga 8%, sehingga mengetahui
jumlah pinjaman koperasi setelah dikenakan bunga. Jumlah pinjaman akan
dipotong dari 80% hasil penjualan TBS.
5. Membuat invoice pembayaran TBS (Tandan Buah Segar)
Invoice Penjualan TBS plasma merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
divisi accounting bagian plasma, yaitu yang menangani account kebun plasma.
Pertama untuk membuat invoice cocokkan hasil panen kebun plasma dengan
permintaan TBS dari pabrik, apabila cocok lakukan perhitungan. Invoice
penjualan TBS plasma diberikan ke divisi marketing untuk dicek dan diproses,
dimana hasil penjualan TBS 20% diberikan ke Koperasi plasma dan 80%
untuk membayar utang/pinjaman modal koperasi plasma.
6. Membuat Management Fee
Managemen Fee merupakan kegiatan yang dilakukan oleh divisi accounting
bagian plasma, yaitu yang menangani account kebun plasma. Untuk membuat
managemen Fee dilakukan perhitungan dimana jumlah ha kebun dikalikan
USD 6 dan dibagi 12 bulan. Setelah diperoleh hasilnya maka dilakukan
perkalian masing-masing dengan kurs uang BI dan kurs pajak.
41
Setiap kebun mempunyai kode biaya yang berbeda dalam General Ledger
dan Expenditure Ledger. Pengeluaran Head Office untuk kebun tercatat di HOGL
dan penerimaan dari Head Office pada kebun tercatat dalam EFS. Kemudian
Tugas Audit adalah mengecek adanya ketidakwajaran pada kedua kode biaya
tersebut. Pencatatan pengeluaran dan penerimaan antar perusahaan juga (inter
company) harus disesuaikan. Misalnya ada pembelian ATK (Alat Tulis Kantor)
oleh Head Office namun untuk keperluan perusahaan PT. Malidomas Perkebunan,
jadi di charge pada account PT. Malidomas Perkebunan dan selanjutnya untuk
bulan berikutnya PT. Malidomas Perkebunan membayar pada Head Office yaitu
PT. Hutan Hijau Mas.
Internal
Audit
Audit Comments
2. Mencocokkan antara EFS dan Head Office General Ledger (HOGL) yang
dibuat oleh Accounting Division atas pencatatan transaksi keuangan yang
terjadi selama satu bulan pada masing-masing kebun.
7. Membuat Audit Comment atau komentar hasil audit yang dikirim ke semua
kebun untuk perbaikan atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh masing-
masing kebun.
Kesalahan kode biaya harus bisa dibuktikan untuk memastikan tidak ada
rekayasa data. Hal ini sering dimunculkan di Audit Comments karena kejadian
seperti diatas terjadi berulang-ulang. Staff kebun (Field Staff) harus menggunakan
44
Chart of Account atau kode-kode biaya untuk menentukan kode biaya dari suatu
pekerjaan dilapangan yang diperiksa oleh Asisten.
a. Tindak lanjut (Follow UP) atas jawaban koreksi komentar bulan lalu yang
belum dijawab sesuai komentar yang diberikan. Contohnya dalam penginputan
data yang tidak sesuai atau data tidak ada pada bulan lalu akan dipertanykan
b. Material atau upah tidak ada dalam slip gaji akan dipertanyakan, sebab dalam
hitungan slip gaji pada buku gaji karyawan tercantum dan dinyatakan sudah
terima gaji dari perusahaan.
d. Biaya yang tidak sesuai dengan pembayaran yang telah dilakukan oleh staff
atau mandor masing-masing karyawan akan dikoreksi. Tujuan pengoreksian
adalah untuk menanyakan biaya-biaya yang seharusnya tidak ada tetapi dalam
pembukuan dicantumkan oleh staff kebun maupun pabrik.
Biaya gaji staff lapangan Rp. 1,00
Biaya diatas harap dikoreksi pada EFS Juni’11, dikarenakan biaya diatas
harus balance pada bulan berikutnya
e. Kesalahan Jurnal
IC 03 Tunjangan Pekerja
22 General Workers – Arrears of Wages Rp. 9.278.611
- Biaya tersebut seharusnya dijurnal pada masing-masing pekerjaannya!
Contoh diatas adalah bukti bahwa masih ditemukan ketidak kelengkapan
biaya dari suatu pekerjaan. Ada upah tidak ada material atau sebaliknya.
46
Ketepatan pengisian kode biaya di Distribusi Upah oleh Field Staff sangat
diperlukan. Setiap ada material keluar dari gudang maka sudah pasti ada
upahnya atau sebaliknya (kecuali untuk manual weeding tidak ada material jadi
hanya ada biaya upah).
Kesalahan kode biaya harus bisa dibuktikan untuk memastikan tidak ada
rekayasa data. Hal ini sering dimunculkan di Audit Comments karena kejadian
seperti diatas terjadi berulang-ulang. Field Staff harus menggunakan kode-kode
biaya (Chart ofAccount) untuk menentukan kode biaya dari suatu pekerjaan
dilapangan yang diperiksa oleh Asisten.
staff marketing akan sesegera mungkin memproses kontrak yang baru. Kontrak
yang ditawarkan ada dua yaitu CIF (Cost Insurance Freight) dan FOB (Free On
Board). Prosedur pembelian CPO kebanykan menggunakan kontrak CIF atau
semua pengurusan dan pembayaran pengiriman serta tanggung jawab dilakukan
oleh Seller, sedangkan untuk prosedur pembelian Palm Kernel (PK)
menggunakan FOB atau kontrak dibayar diatas kapal dan bukan tanggung jawab
Seller.
Group. Dalam kontrak CIF, Invoice yang harus 100 % dan boleh 98 % untuk
kepengurusan kegiatan ekspor. Invoice yang sudah dibayar akan diberikan ke
Divisi Tax (Pajak) untuk dilakukannya pembayaran pajak yang telah ditetapkan.
B. Prosedur Kontrak FOB dan CIF Lokal PK (Palm Kernel) dan CPO
Pada prosedur pembelian Palm Kernel (PK) dan CPO lokal, hanya berbeda
sedikit tentang tahapan-tahapan yang ada. Untuk prosedur kontrak baru, pihak
Ipoh (KLK Pusat) dan Buyer berkesepatan mengenai harga dan jumlah kuantitas.
Kemudian Ipoh akan menerbitkan kontrak untuk PT. Hutan Hijau Mas KLK
Group dan kontrak akan difiling untuk disetujui oleh Development Director dan
akan diberitahukan ke pihak Berau POM.
Untuk proses penyiapan kapal, kontrak CIF yang mengurusi kapal adalah
Buyer yang bekerjasama dengan agen kapal dan kontrak FOB yang mnyediakan
kapal adalah pihak Buyer. Sealin itu, kontrak FOB untuk segala kepengurusan
kapal dan pengiriman akan ditanggung oleh Buyer.
AMOUNT
ITEM DESCRIPTION
(RP)
SPECIFICATIONS :
FFA (AS PALMITIC) :5.0% MAX
MOISTURE :8.0% MAX
DIRT & SHELL :8.0% BASIS
secepat mungkin mengurus BL. BL yang sudah terbit akan segera diserahkan
untuk menerbitkan asuransi yang dilakukan oleh Divisi Asuransi untuk kontrak
CIF, sedangkan untuk kontrak FOB tidak ada pembuatan asuransi karena yang
mengurusi bukan pihak Seller.
Pada kontrak FOB, Invoice Pelunasan dibuat setelah dilakukannya
pemuatan. Pembuatan invoice pelunasan harus sesuai dengan ketetapan yang telah
ada tanpa ada penambahan maupun pengurangan harga. Untuk perhitungannya
yaitu :
AMOUNT
ITEM DESCRIPTION
(RP)
SPECIFICATIONS :
FFA AS PALMITIC :5.0% MAX
M&I :0.5% MAX
1. Tandan Buah Segar (TBS) dari PT. Malindomas Perkebunan, PT. Satu
Sembilan Delapan, PT. Jabontara Eka Karsa di jual ke PT. Hutan Hijau
Mas. Harga TBS berdasarkan harga dinas perkebunan.
2. Crude Palm Oil (CPO) di jual ke Ipoh Malaysia sebanyak 90% dan 10%
penjualan lokal yaitu di Riau, Belitung dan Kalteng.
53
3. Palm Kernel atau biji kelapa sawit 100% penjualan lokal yaitu di PT.
Adt.Plantation (Riau), PT. Multi Nabati Sulawesi (Sulawesi Utara), PT.
Sinar Alam Permai (Lampung) dan PT. Aman Jaya Perdana (Palembang).
5.2 Pembahasan
5.2.1 Bauran Pemasaran Di PT. Hutan Hijau Mas
Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler (1996) Manajemen
pemasaran merupakan proses pelaksanaan dan perencanaan konsepsi, penetapan
harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan
pertukaran yang memenuhi sasaran perorangan dan organisasi. Dengan kata lain,
dalam proses pemasaran memerlukan sebuah strategi untuk memasarkan produk
yang dihasilkan dalam perusahan. PT. Hutan Hijau Mas menerapkan manjemen
pemsaran dengan strateginya yaitu bauran pemaran. Dalam bauran pemasaran
terdapat beberapa aspek yang menjadi titik acuan dalam melakukan pemsaran
yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
A. Produk (product)
Produk yang ditawarkan di PT. Hutan Hijau Mas KLK Group Kaltim ada
dua, yaitu CPO (Crude Palm Oil dan Palm Kernel (inti buah sawit). Produk yang
di produksi PT. Hutan Hijau Mas akan diproduksi setiap waktu agar hasil panen
dapat segera mungkin diolah dan tidak menimbulkan kerugian. Tahapan proses
pengolahan minyak kelapa sawit sebagai berikut:
54
STERILISASI PEMASAKAN
N
PEMERASAN
PENGEPRESAN
AMPAS
PENYARINGAN
PENGENDAPAN
PEMURNIAN
PENYIMPANAN
/
Gambar 5.8. Alur Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
1. Sterilisasi
Proses dimana pemilihan TBS (Tandan Buah Segar) yang berkualitas baik
akan masuk kedalam mesin sterilisasi. Proses sterilisasi berlangsung selama
±1 jam hingga buah lunak. Didalam proses sterilisasi juga berlangsung proses
perebusan kelapa sawit, sehingga memakan waktu lebih lama.
2. Peremasan
Proses peremasan merupakan proses dimana buah kelapa sawit yang sudah
direbus dipisahkan dengan tandannya, sehingga hanya tersisa buahnya. Proses
ini tidak memakan waktu yang lama karena dalam proses peremasan, buah
yang sudah direbus ditaruh pada rel berjalan menuju mesin peremasan untuk
memisahkan buahnya. Mesin peremasan akan memutar buah yang sudah
direbus dan memisahkan anatar buah dan tandan. Tandan yang sudah terisah
55
akan masuk ke tempt pembuangan dan buah kelapa sawit akan masuk ketahap
selanjutnya
3. Pengepresan
Proses pengepresan akan memisahkan antara biji kelapa sawit dengan kulit
(sabut) kelapa sawit. Proses ini membutuhkan waktu satu jam, karena
dilakukan berulang-ulang hingga biji dan sabut benar-benar terpisah. Dalam
proses pengepresan juga menghasilkan minyak kelapa sawit dari kulit (sabut
kelapa sawit yang akan mengalis ke proses penyaringan.
4. Penyaringan
Tahapan penyaringan sangat diperhatikan, karena saat proses penyaringan
berlangsung tidak boleh ada penurunan suhu agar kadar FFA tidak bertambah.
Proses penyaringan dilakukan sebanyak tiga kali sampai sisa-sisa ampas benar
tidak ada. Minyak kelapa sawit akan dialirkan ke tempat penampungan
sementara untuk diendapkan.
5. Pengendapan
Pengendapan dilakukan pada tanki besar dan selalu dipanaskan sesuai suhu
yang diinginkan. Pengendapan dilakukan untuk mengendapan sisa dari ampas
atau kotoran yang tidak dapat tersaring dan air yang tercampur selama proses
pemasakan hingga penyaringan. Hasil dari endapan akan dipisan sesuai
dengan jenisnya. Hasil endapan air akan dialirkan ke tempat penampungan air
dan akan digunakan untuk proses selanjutnya. Sedangkan hasil endapan
kotoran akan masuk ke tempat penampungan limbah dan akan diproses untuk
dijadikan bahan bakar.
6. Pemurnian
Proses pemurnian minyak kelapa sawit dilakukan dengan memasak kembali
minyak kelapa sawit dengan mengduknya dalam tangki untuk memastikan
kadar air dalam minyak hilang. Istilah lain pemurnian yaitu pengupan kadar
air yang masih tercampur dengan minyak. Dalam proses pemurnian,
berlangsung selama kisaran waktu dua jam. Setelah proses pemurnian selesai,
minyak kelapa sawit akan dialirkan kedalam kilang penampungan minyak.
7. Penyimpanan
56
Minyak sudah jadi akan ditampung pada kilang-kilang minyak yang sudah
ada. Pengaturan suhu minyak kelapa sawit juga harus diperhatikan agar
minyak tidak menjadi dingin yang menyebabkna kadar FFA bertambah.
Pengaturan suhu berlangsung hingga penyaluran minyak kelapa sawit ke kapal
untuk proses pengiriman.
Produk yang dihasilkan pleh PT. Hutan Hijau Mas berupa minyak keapa
sawit yang berkualitas baik. Penjagaan kualitas minyak kelapa sawit sangatlah
teratur,agar dapat menghindari kenaikan kadar dari FFA (Free Fetty Acid).
B. Harga (price)
Penetapan harga penjualan CPO, PT. Hutan Hijau Mas melakukan
penawaran dengan pihak Seller mengenai harga dari CPO. Harag CPO pada PT.
Hutan Hijau Mas rata-rata dibandrol dengan harga Rp. 6,300.00 /kg. Dalam
menentukan harga CPO bisa juga melakukan analisis FFA (Free Fetty Acid) dan
kadar air. Harga akan disesuaikan dengan kadar kandungan FFA bila semakin
tinggi kadanya, maka harga CPO akan mengalami penurunan. Sedangan, semakin
rendah atau sesuai dengan yang diinginkan maka harga CPO semakin tinggi.
Pihak buyer juga akan mempertimbangkan mengenai harga CPO dengan pihak
Seller dan pihak buyer akan menetapkan harga dasar atas kesepakatan kedua belah
pihak.
57
C. Tempat (place)
Penentuan tempat produksi dengan kantor berbeda lokasi. Perbedaan
lokasi dikarenakan letak wilayah produksi lebih jauh untuk dijangkau apabila ada
pembeli CPO dan penjual TBS untuk mengurusi dokuemen dan biaya yang
diterima saat prosen penjualan dan pembelian. Lokasi kebun dan pabrik berada
jauh dengan kota, karena wilaya tempat kebun dan pabrik sudah sesuai dan
ditetapkan sebagai wilayah yang produktif dilihat dari sektor lingkungan dan
dekat dengan sungai. Penempatan pabrik juga berada dalam kebun agar
mempermudah jalannya produksi. Posisi pabrik juga berada pemukiman warga
dan sungai apabila hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencemaran lingkungan.
Penyaluran CPO dari pabrik yaitu menggunakan pipa yang langsung menuju
dermaga yang telah ada dan masih dalam lingkup kebun. Penempatan dermaga
juga diperhitungkan agar saat prosen penyaluran tidak memakan waktu lebih lama
dan dapat membuat CPO menjadi asam karena jarak yang terlalu jauh sehingga
PH asam akan cepat naik bila kepanasan saat proses berlangsung. Letak dermaga
berada sekitar 200 meter dari lokasi pabrik dan berada pada daerah yang bukan
kelokan sungai yang membuat kapal kesusahan untuk bersandar.
Saluran distribusi minyak kelapa sawit dimulai dari pabrik menuju kilang
menggunakan truk-truk tangki, selanjutnya dari kilangan akan ditampung
tongkang untuk mendistribusikan ke konsumen. Sesampainya di konsumen akan
ditampung ke kilangan atau tempat yang telah disepakati bersama. Seluruh
aktivitas akan dikontrol oleh Development Manager dan divisi Marketing.
PABRIK
KILANGAN
TONGKANG
KONSUMEN
D. Promosi (promotion)
Berbeda dengan penjualan, promosi hasil produksi juga perlu dilakukan
agar dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Promosi merupakan
kagiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya ke
pasar. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Hutan Hijau Mas antara lain:
Tidak hanya itu saja, kendala yang dihadapi yaitu ketersedian buah yang
mulai berkurang karena kemarau yag bekepanjangan. Hal ini dapat berdampak
60
pada proses produksi dan pemasaran karen CPO dan Palm Kernel yang dihasilkan
akan berkurang dari tahun sebelumnya. Solusi yang diberikan oleh PT. Hutan
Hijau Mas yaitu dengan menawarkan jumlah CPO yang mampu dipruduksi
kepada pihak Buyer dan menambah jumlah buah segar dari luar perusahaan agar
dapat mencukupi jumlah yang diminta.
6.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan magang kerja yang dilaksanakan di PT. Hutan Hijau
Mas KLK Group, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Pada Head Office di PT. Hutan Hijau Mas terdapat beberapa divisi seperti
divisi Accounting, divisi pemasaran, divisi Audit, divisi Tax, divisi HRD,
divisi Turcashing dan divisi Insurance. Kegiatan magang kerja yang dapat
dipelajari selama magang kerja di PT. Hutan Hijau Mas (KLK Group) antara
lain:
a. Divisi Accounting meliputi pembuatan HOGL (Head Office General
Ledger) untuk proses pembuatan pembukuan selama satu bulan dan
seterusnya. CIF dan FOB..
b. Divisi Audit meliputi pemeriksaan semua berkas dari kebun maupun
pabrik serta memastikan biaya-biaya yang masuk dan keluar sesuai
dengan laporan yang dibuat.
c. Divisi Marketing di PT. Hutan Hijau Mas merupakan divisi yang
berperan sebagai penghubung dari Ipoh (KLK Pusat) dan Buyer. Kegiatan
pemasaran pada PT. Hutan Hijau Mas meliputi kepengurusan kontrak,
pembuatan database untuk pengiriman minyak kelapas sawit, serta
berkoordinasi dengan konsumen untuk penawaran pembelian minyak
kelapa sawit. Dalam kepengurusan kontrak atau pengiriman minyak
kelapa sawit, pihak konsumen akan mengikuti SOP yang telah dibuat oleh
divisi Marketing tujuannya untuk memperlancar proses pengiriman ke
konsumen.
d. Kegiatan Quality Control merupakan kegiatan utama dalam perkebunan
yang merupakan kegiatan yang mengontrol semua proses dari awal tanam
sampai pascapanen atau produk jadi. Kegiatan dalam Quality Control
meliputi pembukaan lahan, pengolahan lahan, pembibitan, penanaman,
62
6.2 Saran
Selama magang kerja di Divisi Marketing PT. Hutan Hijau Mas,
manajemen pemasaran cukuplah baik dan sudah sesuai dengan prosedur SOP.
Ada beberapa saran yang dapat diberikan selama magang kerja, sebagai berikut:
63
DAFTAR PUSTAKA
C Glend Waters dalam Bayuswasta, 1982. Lembaga, Saluran dan Fungsi – fungsi
Tataniaga Pertanian, Pemasaran, Tingkah Laku, dan Penamplan Pasar.
Modul pratikum Hasil Pertaniam.
Kohls, R.L. 2002. Marketing of Agricultural Product. Fifth Edition. John Willey
and Sons. New York.
Kotler dan Amstrong, 2004, Prinsip – prinsip Marketing, Person Education Inc.
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
1. Dokumentasi Perusahaan
Head Office PT. Hutan Hijau Mas Perkebunan PT Hutan Hijau Mas
4. Kegiatan Di Pabrik
Lampiran 6. Tabel Ringkasan Kegiatan Selama Magang Kerja di PT. Hutan Hijau Mas
Minggu Kompetensi
No. Hari/Tanggal Kegiatan
Ke- Kognitif Psikomotorik Afektif
1. I 6 Juli 2015 – - Pengenalan lingkungan - Mengetahui bagian – - Bisa beriteraksi dan - Saat beriteraksi
10 Juli 2015 magang kerja, bagian dari per divisi berdiskusi dengan dengan staff menjadi
pengenalan dengan para yang ada dalam semua staff lebih baik
karyawan dan juga jenis perusahaan - Dapat melakukan - Lebih teliti dalam
pekerjaan - Mengetahui proses pembuatan Audit melakukan pekerjaan
- Pemberian materi dan pembuatan Audit Comment dengan baik
praktek kerja pada bagian Comment secara benar sesuai dengan masalah
Divisi Audit yang ditemukan
2. II 13 Juli 2015-15 Pengarsipan Faktur Pajak - Mengetahui macam – Bisa melakukan -
Juli 2015 untuk diperiksa dan macam pajak yang pengarsipan dan memilah
dikirim ke KLK Jakarta diterapkan pada – milah faktur pajak yang
perusahaan di butuhkan
4. III 22 Juli 2015-24 Praktek kerja dalam untuk - Mengetahui tentang cash - Bisa melakukan Lebih paham mengenai
Juli 2015 melakukan pengecekan flow dan debit note pembuatan audit biaya – biaya operasional
75
cash flow dan debit note - Mengetahui apa saja comment kebun
semua pengeluaran di kegunaan biaya – biaya
kebun serta peng-updating yang dibutuhkan dikebun
HOGL (Head Office
General Ledger)
5. IV 27 Juli 2015-31 Pengauditan ke kebun - Mengetahui tentang Bisa melakukan - Dapat beriteraksi
Juli 2015 untuk memeriksa Labour Labour Regristration pengauditan dengan staff dan
Regristration Record Card Record Card (LRRC), Bisa secara langsung karyawan kebun
(LRRC), slip gaji slip gaji karyawan, buku membuat comment - Lebih teliti lagi saat
karyawan, buku cuti, buku cuti, buku keluhan, SPL dalam pekerjaan
keluhan, SPL (Surat (Surat Perintah Lembur),
Perintah Lembur), dan dan buku sosialisasi yang
buku sosialisasi ada dalam berkas –
berkas di kebun
- Mengetahui kinerja para
staff kebun
6. V 3 Agustus 2015 Melakukan Audit internal - Mengetahui peraturan - - Bisa bersosialisasi - Lebih paham mengenai
– bersama para Manager – peraturan yang berlaku di dengan karayawan dan kesehatan dan
7 Agustus 2015 manager dan staff kebun kebun penghuni kompleks keselamatan karyawan
76
dengan materi mengenai - Mengetahui tentang hal – rumah yang yang ada di kebun
mengenai K3 hal yang tidak diinginkan disediakan oleh - Bisa berbaur secara
(Keselamatan dan pihak perusahaan apabila perusahaan langsung dengan
Kesehatan Karyawan), karayawan tidak - Bisa melakukan karyawan kebun dan
penggunan APD (Alat memakai APD (Alat kegiatan audit kebun penghuni kompleks
Pelindung Diri), kebijakan Pelindung Diri) serta saat rumah yang disediakan
keberlanjutan KLK, hak – membawa benda – benda oleh pihak perusahaan
hak karyawan, dan tajan dan racun
sebagainya serta
bersosialisasi dengan para
karyawan yang tinggal
dikebun
7. VI, VII, 10 Agustus - - Praktek kerja dengan Mengetahui hasil dari kerja - Bisa melakukan Lebih baik dalam pekerjaan
dan VII 28 Agustus 2015 audit untuk memeriksa kontraktor semua kegiatan yang saat dibutuhkan dengan
WO (Work Order) dari Mengetahui pekerjaan audit telah diajarkan dengan baik dan lebih baik dalam
kontraktor dan saat di lahan kebun baik dan teliti menanggapi masalah saat
berkunjung ke kebun - Dapat membuat audit melakukan pekerjaan
untuk memriksa hasil comment untuk
kerja kontraktor menanyakan biaya
77
yang dibawa
10. XIV 5 Oktober 2015 Pengambilan data dan - - -
– 9 Oktober presentasi hasil kegiatan
2015 selama magang kerja
dilakukan