Oleh :
Muklisshotur Rodhiyah
NIM. 125040100111152
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Laporan Magang Kerja yang berjudul “Manajemen
Sumber Daya Manusia di PT Hutan Hijau Mas KLK Group”
Adapun tujuan penulisan Laporan Magang Kerja ini adalah sebagai
laporan pertanggungjawaban kegiatan Magang kerja yang dilaksanakan oleh
penulis dan merupakan bagian dari Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi
salah satu yarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penulis menyadari bahwa penyusunan
Laporan Magang Kerja ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasi
atas segala bantuan dan sumbangan baik berupa sumbangan pikiran, kesempatan,
dorongan moril, dan berbagai pengalaman sehingga penulis dapat menyelasikan
laporan ini. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada:
1. Bapak Mangku Purnomo, SP., M.Si, Ph.D selaku selaku Ketua Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
2. Ibu Dr. Ir.Suhartini, MP selaku Dosen Pembimbing Magang Kerja atas segala
saran dan bimbingannya sehingga penyusunan laporan magang kerja ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
3. Bapak Ir.Heru Santoso Hadi S.,SU selaku Dosen Penguji Magang Kerja atas
segala saran dan masukkan sehingga penyusunan laporan magang kerja ini
dapat terselesaikan dengan baik.
4. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya Malang atas segala ilmu pengetahuan yang telah diberikan.
5. Pemilik dan pimpinan perusahaan beserta staf PT Hutan Hijau Mas KLK
Group atas segala kesempatan dan fasilitas yang diberikan.
6. Bapak Taufik Hidayat, SE selaku Pembimbing Lapang dan Bapak Joko
Triatmojo, SP selaku asisten Manajer HRD yang telah membimbing dan
memberikan arahan selama kegiatan magang kerja berlangsung.
7. Bapak Ir. David Saragi selaku Manager HRD & Humas PT Hutan Hijau Mas
KLK Group.
ii
8. Keluarga besar KLK Region, yang tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu.
9. Sahabat-sahabat saya yang senantiasa memberikan dukungan dan perhatian,
Sehingga Laporan Magang Kerja ini dapat tersesaikan.
10. Seluruh teman-teman magang di PT Hutan Hijau Mas KLK Group yang
senantiasa memberikan dukungan untuk menyelesaikan Laporan Magang
Kerja ini.
Semoga karya laporan magang kerja ini dapat memberikan sumbangan
yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
1 Penggunaan Tenaga Kerja Asing ....................................................... 29
2 Jumlah Pegawai dan Karyawan ......................................................... 29
3 Penilaian Insentif Kinerja Karyawan ................................................. 39
4 Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan ................................................. 45
5 Bantuan Melahirkan ........................................................................... 50
vi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
1 Penggolongan Kompensasi ........................................................... 18
2 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................... 25
3 Tahapan penerimaan sumber daya manusia baru ......................... 3
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Magang merupakan kegiatan mahasiswa dalam dunia kerja dimana
mahasiswa tersebut dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama duduk
dibangku perkuliahan. Magang kerja termasuk salah satu persyaratan kuliah yang
memiliki bobot 4 sks dan juga syarat untuk membuat laporan akhir yang
berpedoman pada hasil kegiatan magang tersebut.
Tujuan dengan diadakannya program ini, diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah secara langsung, sekaligus
mendapatkan pengalaman-pengalaman di dunia kerja yang dapat digunakan
sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu kegiatan
magang ini juga penting untuk diikuti oleh mahasiswa mengingat kebutuhan saat
ini bukan hanya sekedar ilmu - ilmu yang sifatnya teoritis, melainkan juga
diperlukan suatu kegiatan yang dapat menambah ilmu - ilmu yang telah dipelajari
sebelumnya pada saat kegiatan perkuliahan. Kegiatan ini pula dapat memupuk
disiplin kerja dan profesionalisme dalam bekerja agar dapat mengenal dunia atau
lingkungan kerja yang akan bermanfaat bagi mahasiswa pada setelah
menyelesaikan perkuliahan.
Sebagai mahasiswa program studi agribinis jurusan sosial ekonomi pertanian
yang telah mendapatkan berbagai materi perkuliahan yang relevan dengan
kompetensi yang dibutuhkan di tempat magang atau perusahaan di harapkan
dengan dibekali keterampilan-keterampilan tersebut, mahasiswa mampu
mengerjakan tugas-tugas keseharian di tempat Magang Kerja untuk menunjang
keterampilan akademis.
Lokasi Magang Kerja dilaksanakan di PT. Hutan Hijau Mas yang merupakan
perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengolah menjadi Crude Palm Oil
(CPO) merupakan salah satu Agroindustri yang mendukung dalam pengadaan
minyak goreng, obat-obatan dan kosmetik. Keberadaannya sangat penting dan
perlu perhatian khusus agar tidak terjadi gejolak hingga mengakibatkan
kelangkaan produk yang berdampak pada krisis. Kelapa sawit yang di olah
menjadi CPO adalah salah satu industri bidang pertanian yang secara nyata
merupakan dalam bidang agribisnis.
1
2
5
6
menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku adalah industri pangan serta
industri non pangan seperti kosmetik, farmasi, serta minyak sawit telah
dikembangkan sebagai salah satu bahan bakar (Fauzi dkk. 2008) Berbagai hasil
penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keunggulan
dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Menurut Pahan (2008) minyak
kelapa sawit mempunyai beberapa keunggulan, antara lain :
1. Tingkat efisiensi minyak sawit tinggi sehingga mampu menempatkan CPO
menjadi sumber minyak nabati termurah.
2. Produktivitas minyak sawit tinggi yaitu 3,2 ton/ha, sedangkan minyak kedelai
0,34 ton/ha, lobak 0,51 ton/ha dan minyak bunga matahari 0,53 ton/ha.
3. Sifat interchangeable–nya cukup menonjol dibanding dengan minyak nabati
lainnya, karena memiliki keluwesan dan keluasan dalam ragam kegunaan
baik di bidang pangan maupun non pangan.
4. Sekitar 80 % dari penduduk dunia, khususnya di negara berkembang masih
berpeluang meningkatkan konsumsi per kapita dari minyak dan lemak
terutama minyak sawit yang harganya murah.
5. Terjadinya pergeseran dalam industri yang menggunakan bahan baku minyak
bumi ke bahan yang lebih bersahabat dengan lingkungan yaitu ole okimia
yang berbahan baku CPO, terutama di beberapa negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, dan Eropa Barat.
Perekruten tenaga kerja eksternal berusaha menarik tenaga kerja dari luar
organisasi. Dapat dilakukan dengan menggunakan iklan posisi pekerjaan melalui
surat kabar atau universitas yang akan menghasilkan lulusan yang dihendaki.
Proses rekrutmen dapat menjadi mahal terutama banyak tenaga kerja baru yang
meninggalkan organisasi setelah kerja hanya satu atau dua tahun. Organisasi akan
rugi investasi pelatihan pada tenaga kerja tersebut. Rekrutmen dengan cara lain
adalah dengan bekerja sama dengan lembaga swasta, baik formal maupun
informal, departemen tenaga kerja, atau kelompok swadaya masyarakat untuk
merekrut calon yang potensial. Beberapa teknik rekrutmen dari sumber eksternal
yaitu Iklan surat kabar/majalah, Agen tenaga kerja pemerintah, Agen tenaga kerja
swasta, Perekrutan elektronik dan lain-lain.
Selanjutnya adalah kegiatan seleksi. Kegiatan seleksi dilakukan untuk
memperoleh kualitas tenaga kerja agar sesuai dengan ken=butuhan organisasi.
Seleksi dilakukan apabila jumlah calon tenaga kerja melebihi dari jumlah yang
dibutuhkan organisasi. Seleksi sumber daya manusia adalah proses sistematis
untuk memilih calon tenaga kerja yang paling sesuai menmpati posisi tertentu
dalam organisasi.
Penempatan sumber daya manusia. Kegiatan berikutnya, menempatkan
tenaga kerja sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Kepuasan karyawan akan
tercapai bila penempatan mereka sesuai dengan kemapuan yang dimiliki sehingga
produktivitas kerja akan lebih baik pula. Manajer yang bijaksana akan melakukan
dan memilih alat seleksi yang sesuai untuk mencapai hasil yang maksimal dalam
hal penempatan.
Seleksi merupakan proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi-
kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisis lowongan pekerjaan di sebuah
organisasi (Malthis, 2006). Seleksi lebih dari sekedar pemilihan orang yang
tersedia. Menyeleksi sekumpulan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang
sesuai merupakan suatu paket yang terdapat pada manusia untuk memperoleh
”kecocokan” antara apa yang sesungguhnya dapat dilakukan dan apa yang ingin
dilakukan pelamar.
Memulai prosedur pengangkatan karyawan terdapat tiga kegiatan
pendahuluan yang perlu dilakukan. Pertama, adanya otoritas untuk mengangkat
10
yang berasal dari daftar permintaan karyawan yang diturunkan dari analisis beban
kerja dan analisis tenaga kerja. Analisis beban kerja dan analisis tenaga kerja
dilakukan atas dasar estimasi penjualan yang kita perkirakan akan terjadi di masa
mendatang. Kedua, harus ada standar kepegawaian untuk diperbandingkan dengan
pelamar. Standar kepegawaian ini tercermin dalam spesifikasi jabatan yang
diturunkan dan deskripsi jabatan yang dikembangkan melalui analisis jabatan.
Ketiga, harus ada pelamar pekerjaan yang dapat dipilih untuk diangkat melalui
proses seleksi.
Menurut Handoko (1987), proses seleksi yang lazim dipergunakan oleh
perusahaan, prosedurnya meliputi:
a. Wawancara awal
b. Pengisian formulir
c. Pemeriksaan referensi
d. Test psikologi
e. Wawancara/ interview
f. Persetujuan atasan langsung
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Indeks atau orientasi.
a. Quantity work; jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang
ditentukan.
b. Quality of work; kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan
kesiapannya.
c. Job knowledge; luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilannya.
d. Creativeness; Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-
tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
e. Cooperation; kesetiaan untuk bekerjasama dengan orang lain
f. Dependability; kesadaran dan kepercayaan dalam hal kehadiran dan
penyelesaian kerja.
g. Initiative; semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
memperbesar tanggung jawabnya.
h. Personal qualities; menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan,
dan integritas pribadi.
Ada beberapa metode penilaian prestasi kinerja, yaitu : Rating Scales(Skala
Rating), Critical Incidents(Insiden-insiden Kritis), Work Standar(Standar Kerja),
Ranking, Forced Distribution(Distribusi yang Dipaksakan), Forced-choice and
Weighted Checklist Performance Report(Pemilihan yang Dipaksakan dan
Laporan Pemeriksaan Kinerja Tertimbang), Behaviorally Anchored Scales.
Penilaian kinerja terdiri dari 3 langkah (Dessler, 1997):
a. Mendefinisikan jabatan, yaitu memastikan bahwa penilai dan yang dinilai
sepakat tentang tugas-tugasnya dan standard jabatan.
b. Menilai kinerja, yaitu membandingkan antara kinerja aktual dengan standard-
standard yang telah ditetapkan.
c. Sesi umpan balik, yaitu saat membahas kinerja dan kemajuan bawahan serta
membuat rencana pengembangan.
wajar. Beberapa standar dasar disiplin berlaku bagi semua pelanggaran aturan,
apakah besar atau kecil. Semua tindakan disipliner perlu mengikuti prosedur
minimum, aturan komunikasi dan ukuran pencapaian Tiap karyawan dan penyelia
perlu memahami kebijakan perusahaan.
2.3.6 Kompensasi
Salah satu cara manajer untuk meningkatkan produktifitas kerja, kepuasan
kerja, dan motivasi adalah melalui kompensasi. Kompensasi adalah sesuatu yang
diterima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya. Mereka
menyumbangkan apa yang menurut mereka berharga, baik tenaga maupun
pengetahuan yang di miliki. Sesuatu yang berharga bagi karyawan adalah
pengetahuan dan keterampilan yang di miliki di jadikan sebagai dasar dalam
menuntut haknya sebagai pekerja (Mondy, 2008).
Kompensasi dapat di terima dalam bentuk finansial dalam sistem
pembayaran secara langsung yang berupa gaji pokok : upah, gaji, dan kompensasi
variabel : insentif, dan bonus. Menurut Schuler dan Jackson (1999), kompensasi
langsung adalah berupa perlindungan umum (jaminan sosial, pengangguran, dan
cacat), perlindungan pribadi (berupa pensiun, tabungan, pesangon tambahan, dan
asuransi), bayaran tidak masuk kantong (pelatihan, cuti kerja, sakit, liburan, acara
pribadi, masa istirahat, hari libur nasional), dan tunjangan siklus hidup (bantuan
hukum, perawatan orang tua, perawatan anak, program kesehatan, konseling,
penghasilan, dan biaya pindah). Kompensasi langsung dapat berupa gaji pokok
(termasuk pembayaran aplusan , dan premi), dan pembayaran berdasarkan kinerja
(berupa bagian saham, bonus, pembayaran tunjangan, dan pembayaran insentif).
Pembayaran secara langsung dapat di lakukan berdasarkan tambahan waktu
atau berdasarkan kinerja. Pembayaran yang di lakukan atas dasar waktu bagi
pekerja kasar, biasanya dibayarkan dalam bentuk upah per-satuan unit pekerjaan
dan per jam atau upah per hari. Sedangkan bagi pekerja administrasi, manajer,
profesional di bayar dalam bentuk gaji. Pembayaran dalam bentuk kinerja biasa di
bayar dalam bentuk upah per potong. Upah kerja per potong merupakan
pembayaran langsung berdasarkan jumlah produksi yang di hasilkan pekerja.
Upah seperti itu biasa di sebut sebagai upah insentif, biasanya dibayarkan kepada
17
karyawan yang melebihi jumlah produksi standar yang telah di tentukan oleh
perusahan.
1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan salah satu komponen pendapatan yang di terima
karyawan, biasanya dalam bentuk upah atau gaji. Gaji pokok adalah gaji dasar
yang di bayarkan kepada karyawan berdasarkan jenjang jabatan tertentu yang
telah di tetapkan. Besarnya gaji pokok dapat di tentukan berdasarkan lamanya
bekerja, tingkat pendidikan, keterampilan di miliki di jadikan sebagai perhitungan.
Gaji pokok dapat berubah sesuai perubahan tingkatan pekerjaan yang di bebankan
kepada pekerja. Termasuk dalam gaji pokok adalah gaji dan upah yang di terima
pekerja sesuai jasa yang mereka sumbangkan atas pekerjaannya pada periode
tertentu. Gaji adalah karyawan memperoleh imbalan kerja dengan jumlah tetap
tanpa menghiraukan jam kerja dan banyaknya unit yang di hasilkan. Berbeda
dengan itu, upah adalah imbalan yang di terima karyawan atas pekerjaannya
berdasarkan jam kerja dan jumlah unit pekerjaan yang di hasilkan.
2. Kompensasi Variabel
Kompensasi variabel merupakan bentuk imbalan kerja yang diterima
karyawan berdasarkan kinerja individu atau kelompok. Besarnya kompensasi
variabel tergantung kepada berapa banyak karyawan dapat menghemat
penggunaan input dan menghasilkan pekerjaan melampaui standar yang di
tetapkam. Kompensasi variabel umumnya di bayarkan kepada karyawan dalam
bentuk bonus dan insentif. Untuk tenaga insentif, biasa di bayarkan dalam jangka
panjang seperti bonus payment, stock option, dan phantom stock plans. Cara lain
dapat di lakukan melalui pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan
seperti asuransi, liburan atas biaya perusahaan, dan dana pensiun. Pembayaran
tidak langsung akan diberikan kepada seluruh karyawan baik yang bekerja pada
bidang produksi maupun administrasi.
Kompensasi lain dapat di berikan secara non-finansial dalam bentuk
penghargaan-penghargaan seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja
yang lebih luas, dan kantor yang lebih bergengsi. Menurut Scular dan Jckson
(1999), imbalan non-finansial adalah berupa imbalan karir (berupa rasa aman,
pengembangan diri, fleksibilitas karir, dan peluang kenaikan penghasilan), dan
18
imbalan sosial (berupa : simbol status, pujian dan pengakuan, kenyamanan tugas,
dan persahabatan). Dapat dikatakan bahwa jenis kompensasi ini berkaitan dengan
kepuasan kerja yang di terima setiap pekerja . Kepuasan kerja yang di terima
seorang pekerja tidak selamanya dapat di nyatakan dalam bentuk uang atau
fasilitas-fasilitas l\ainnya. Aspek kompensasi non-finansial mencakup faktor-
faktor psikologis dan fisik dalam lingkungan organisasinya. Berbagai kompensasi
yang telah di kemukakan akan membentuk kompensasi total (gambar 1). Pada
berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa kompensasi sangat berkaitan
dengan motivasi yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas dan kinerja.
Kompensasi
Total
Kompensasi
Kompensasi
Bukan
Finansial
Finansial
Lingkungan
dan
Kompensasi Fleksibilitas:
Kompensasi Tidak
Langsung: Langsung: - Kebijakan
Organisasi
Gaji Pokok - Jaminan
Sosial - Manajer
- Gaji yang
- Upah - Pengobatan berkualitas
Kompensasi - Asuransi - rekan Kerja
Variabel - Liburan yang
- Pensiun menyenangka
- Insentif
n
- Bonus - Berbagai
Tunjangan - pembagaian
Pekerjaan
3. tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 bulan
berturut-turut atau lebih;
4. tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja;
5. memerintahkan pekerja untuk melaksanakan pekerjaan di luar yang
diperjanjikan; atau
6. memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan, kesehatan,
dan kesusilaan pekerja sedangkan pekerjaan tersebut tidak dicantumkan pada
perjanjian kerja.
III. METODE PELAKSANAAN
21
22
9. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu alat kelengkapan data yang bertujuan untuk
menunjang informasi yang sudah di dapat dilapang sehingga deskripsi dan
argumentasi yang dimunculkan akan semakin optimal. Dokumentasi ini dapat
berupa foto data kegiatan perusahaan dan lain sebagainya terkait aktifitas yang
dilakukan saat magang dan bahan dokumentasi untuk keperluan laporan akhir.
10. Pengumpulan data primer
Data primer yang dimaksud di sini adalah data yang diperoleh berdasarkan
diskusi dan wawancara dengan pihak PT. Hutan Hijau Mas dan pihak terkait
lainnya. Wawancara dan diskusi dalam kegiatan magang kerja ini bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan serta mengetahui pengalaman-pengalaman kerja yang
telah dimiliki oleh staf perusahaan. Wawancara mendalam dilakukan untuk
menghimpun data yang diperlukan dalam menyusun laporan akhir.
Wawancara mendalam yaitu perolehan data dilakukan dengan cara Tanya
jawab secara langsung kepada narasumber sehingga diperoleh data yang akurat.
11. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai referensi, laporan,
literature baik data ataupun ringkasan yang diperoleh dari pihak-pihak yang
terkait, hasil penelitian terdahulu, bukti-bukti relevan serta instansi terkait yang
digunakan untuk menunjang data primer dan melengkapi penulisan laporan.
Pengambilan data sekunder yang digunakan untuk mengambil data adalah dengan
cara dokumentasi dan pustaka yang berkaitan.
IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
23
24
a. PT. Satu Sembilan Delapan mempunyai satu kebun inti dan dua plasma
yaitu Plasma Koperasi Gunung Sari dan Plasma Koperasi Hidup Bersama.
b. PT. Malindo Mas Perkebunan mempunyai dua kebun inti yaitu Ladang
Sungai Atap dan Ladang Sungai Melamah serta mempunyai satu plasma
yaitu Plasma Mitra Jaya.
c. PT. Jabontara Eka Karsa hanya mempunyai dua kebun inti yaitu Ladang
Sungai Jantui dan Ladang Sungai Raya serta pabrik Jabon Mill.
d. PT. Hutan Hijau Mas mempunyai dua kebun inti yaitu Ladang Sungai
Segah dan Ladang Sungai Pura serta satu pabrik yaitu Berau Mill.
Lokasi magang kerja berada di PT. Hutan Hijau Mas yang beralamatkan di
jalan Marsma Iswahyudi, Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dan lokasi pabrik BerauPalm Oil Mill
(BPOM) yang mengolah kelapa sawit Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude
Palm Oil Mill (CPO)berada di Kecamatan Segah.
Adapun tugas dan tanggung jawab masing – masing bagian dari struktur
organisasi (gambar 2) adalah sebagai berikut :
1. Regional Director
a. Memimpin jalannya perusahaan di kantor pusat yang ada di Malaysia.
b. Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain.
c. Merencanakan langkah – langkah yang akan dilakukan untuk
mendapatkan keuntungan maksimal.
d. Menentukan tujuan perusahaan baik tujuan jangka panjang, jangka
menengah , dan jangka pendek.
2. Production & Development Directur
a. Mengontrol dan mengkoordinir semua perusahaan yang bekerjasama.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan produksi.
c. Bertanggung jawab atas kegiatan yang terjadi di perusahaan.
3. Secretary Assistant
a. Mencatat semua surat masuk dan keluar masing-masing perusahaan
yang bersangkutan.
b. Bertanggung jawab atas semua dokumentasi yang ada pada masing-
masing perusahaan.
4. Admin, Purchasing & Insurance
a. Mengatur kegiatan pembelian di masing-masing perusahaan.
b. Mengontrol dan mengevaluasi kegiatan keamanan (security) dan supir
(Driver) perusahaan.
c. Mengontrol kegiatan Recepcionist
5. Finance, Accounting & Audit
a. Finance
a) Mengecek nota- nota dan WO dengan dokumen-dokumen
pendukung
b) Membuat voucher pembayaran
c) Membukukan voucher dan meminta tanda tangan untuk diketahui
dan disetujui oleh finance manager
d) Input data voucher pembayaran
e) Melakukan pembayaran kepada supplier dan contractor
27
6.3 Ketenagakerjaan
Manajemen PT. Hutan Hijau Mas membagi karyawannya dalam 2 golongan
yaitu Karyawan Harian Lepas dan Karyawan Harian Tetap. Gaji yang diberikan
kepada karyawan mengacu pada upah minimum regional (UMR). Gaji lembur
dihitung tiap jam dan dibayarkan bersama dengan gaji pokok. Selain gaji pokok,
perusahaan juga memberikan fasilitas-fasilitas kesejahteraan pada karyawan
seperti fasilitas perumahan, asuransi kesehatan dan jaminan sosial.
Sebagai PMA (Perusahaan Modal Asing) maka tenaga kerja yang bekerja di
PT. Hutan Hijau Mas terdiri dari tenaga kerja asing dan tenaga kerja dalam negeri.
Total tenaga kerja sebanyak 1327 orang dan 7 orang diantaranya adalah tenaga
kerja asing.
TOTAL 87 4 6 0 8 0 4 0
4 HO GENERAL WORKER 8 3 2 1 6 10 13 4
TOTAL 8 3 2 1 6 10 13 4
SUB TOTAL 861 254 123 8 39 12 25 5
GRAND TOTAL 1327
Sumber : PT Hutan Hijau Mas, 2015
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
30
31
Lingkungan merupakan prinsip ISPO yang ke-3 dan ke-4. Berikut 7 prinsip
ISPO :
a. Sistem perizinan dan manajemen perkebunan
b. Penerapan pedoman teknis budidaya dan pengolahan kelapa sawit
c. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
d. Tanggung jawab terhadap pekerja
e. Tanggung jawab sosial dan komunitas
f. Pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat
g. Peningkatan usaha secara berkelanjutan
Melakukan inspection (pemeriksaan) K3 dan Lingkungan di Gudang Oli,
gudang kimia, gudang pupuk, sparepart, tangki penampungan solar dan
gudang kernel serta kolam limbah. Hal ini dilakukan untuk Memeriksa
LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) yang berisi informasi mengenai
karakteristik oli/bahan kimia, sifat, cara penanganan dan penggunaan,
tindakan pertolongan pertama/keadaan darurat, dan alat pelindung diri yang
harus digunakan saat menangani bahan kimia tersebut. Selain itu, memeriksa
jumlah obat di kotak P3K dan memastikan kotak P3K tidak digembok.
Memeriksa APAR (Alat Pemadam Api Ringan) masih dapat digunakan.
Memeriksa prosedur kegiatan kerja dan kebersihan tempat kerja.
4. Bagian HRD
Kegiatan magang di bagian HRD dilakukan selama satu bulan yaitu pada
minggu ke sembilan. Human Resourch Department (HRD) bertanggungjawab
atas pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah perusahaan
maksudnya adalah pengelolaan dimulai dari perekrutan, pelatihan,
keuntungan, penilaian kinerja, perencanaan jenjang karir seluruh karyawan,
Publik Relation atau hubungan masyarakat dan pemutusan hubungan kerja.
Kegiatan magang kerja yang dilakukan di divisi HRD diantaranya:
a. Perekrutan Karyawan
Perekrutan karyawan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh divisi
HRD. Perekrutan yang saya lakukan adalah perekrutan karyawan
diperkebunan yaitu yang dipekerjakan sebagai general worker, weeder dan
harvesting. Selain perekrutan karyawan perkebunan, saya juga melakukan
34
untuk memeriksa apakah divisi pemanen mulai dari mandor, staff dan
Asisten telah melakukan kontrol terhadap pemanen (karyawan panen)
dengan memastikan SOP (Standart Operating Procedure) pemanenan
kelapa sawit berjalan dengan baik. Pemeriksaan yang dilakukan
berdasarkan:
a) Ripenees (Kematangan)standarnya 97% dari 40 TPH/ Tempat
Pengumpulan Hasil, yang setiap TPHnya berisi minimal 20 TBS.
Jadi, yang diperiksa divisi audit Quality Control sekitar 800an TBS
yang baru dipanen.
b) Last Fruits (Brondolan yang tertinggal di bawah pohon pada saat
dilakukan pemanenan) standarnya ≤ 2 buah brondolan.
c) Missed Bunch (Buahtertinggal )standarnya 0%. Jadi, TBS yang
tertinggal di bawah pohon tidak diperbolehkan. Setelah dipanen TBS
wajib di bawa ke TPH/Tempat Pengumpulan Hasil agar memudahkan
pengangkutan ke Dump Truck.
d) Prunning (Pemangkasan pelepah kelapa sawit di atas buah sawit yang
telah di panen) standarnya 0%. Tujuan dari pemangkasan pelepah
tersebut untuk memudahkan pemanenan kelapa sawit pada rotasi
panen selanjutnya.
c. Pemeriksaan serangan hama tikus
Pemeriksaan serangan hama tikus dilakukan oleh divisi Quality Control
diperkebunan. pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan dari TBS apakah
ada bekas serangan hama tikus. setelah pemeriksaan maka akan dilakukan
sensus point. dan apabila melebihi batas ambang maka dilakukan
pengendalian serangan hama tikus.
PT Hutan Hijau Mas KLK Group memiliki Hari kerja yaitu selama 5 (Hari)
hari kerja dan 2 (satu) hari istirahat dalam seminggu yaitu hari sabtu dan Minggu
untuk di Head Office PT. Hutan Hijau Mas, kecuali diperkebunan dan di pabrik
adalah 6 (enam) hari kerja dan 1 (satu) hari istirahat dalam seminggu yaitu hari
Minggu
37
Jam kerja perusahaan adalah 8 (tujuh) jam kerja selama sehari atau 40
(empat puluh) jam kerja selama seminggu, sedangkan lebih dari itu dianggap kerja
lembur.Waktu kerja di perusahaan diatur sebagai berikut adalah :
a. Untuk kantor/ HO :
Senin - Kamis : Dari jam 08.00 sampai dengan jam
12.30WITE
Dari jam 13.30 sampai dengan jam 17.00
WITE
Jum‟at : Dari jam 08.00 sampai dengan jam 12.00
WITE
Dari jam 13.30 sampai dengan jam 17.30
WITE
Waktu istirahat : Dari jam 12.30 sampai dengan jam 13.30
WITE
Kecuali Jum‟at istirahat dari jam 12.00 sampai
dengan jam 13.30 WITE
b. Untuk kebun/lapangan :
Senin - Kamis, Sabtu : Dari jam 06.30 sampai dengan jam 10.30
WITE
Dari jam 11.00 sampai dengan jam 14.00
WITE
Jum‟at : Dari jam 06.30 sampai dengan jam 11.30
WITE
Waktu istirahat : Dari jam 10.30 sampai dengan jam 11.00
WITE Kecuali Jum‟at tanpa istirahat.
Jam kerja diata berlaku bagi karyawan harian tetap atau karyawan harian
lepas, sedangkan bagi staff keatas memiliki jam kerja dari jam 08.00 sampai
jam 12.00 dan dari jam 14.00 – 17.00. bagi staff keatas memiliki jam
istirahat yaitu sebanyak dua jam yaitu dari jam 12.00-14.00.
c. Waktu Kerja di Pabrik diatur berdasarkan kebutuhan waktu operasi pabrik.
38
Jika berdasarkan penilaian tersebut naik maka akan terjadi kenaikan gaji
dalam satu bulan yaitu terjadi penamban upah pada tunjangan tidak tetap. Waktu
pengupahan untuk kalangan staff keatas yaitu tanggal 27 (Dua Puluh Tujuh)
sedangkan pengupahan untuk KHT (Karyawan Harian Tetap) dan KHL
(Karyawan Harian Tetap) yaitu tanggal 7 (Tujuh).
Staff HRD PT Hutan Hijau Mas KLK Group menyeleksi kelengkapan dan
pemenuhan syarat-syarat administrasi dari seluruh lamaran. Berkas-berkas yang
dinilai yaitu: Ijazah, Transkip nilai, KTP, KK, CV (Curiculum Vitae), SKCK,
Surat Kuning dan Surat Kesehatan. Pelamar-pelamar yang lamaran-lamarannya
telah lolos seleksi administrasi kemudian dipanggil untuk melakukan tes
wawancara.
Untuk test wawancara di PT. Hutan Hijau Mas KLK Group wajib dilakukan
secara individu yang diuji oleh manager-manager PT.Hutan Hijau Mas KLK
Group. Dalam jangka waktu yang ditentukan manager-manager menilai dan
mempertimbangkan serta memutuskan calon pekerja yang dapat diterima sebagai
pekerja baru dalam masa percobaan. Setelah calon pekerja diterima maka HRD
PT.Hutan Hijau Mas KLK Group memanggil calon pekerja baru untuk melakukan
medical check-up di Rumah Sakit atau klinik yang ditunjuk.
Berdasarkan hasil medical check-up kemudian HRD memanggil Calon
Pekerja tersebut untuk diberikan penjelasan serta bersama-sama menandatangani
Surat Perjanjian Kerja yang ditandatangani oleh HRD/personil dan diketahui oleh
Direktur. Karyawan baru yang sudah diterima, diberi masa cobaan selama 3
bulan. Setelah bekerja selama 3 bulan dan selama bekerja sebagai karyawan
dinilai baik maka karyawan diangkat sebagai pekerja tetap PT.Hutan Hijau Mas
KLK Group.
c. Pelatihan P3K
Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dibutuhkan dalam
peristiwa kecelakaan yang tidak diduga, yang mungkin terjadi di lingkungan
perusahaan, dan dibutuhkan skill yang memadai untuk dapat langsung
menangani agar si korban dapat segera teratasi dan tidak menyebabkan hal
yang fatal.
Pelatihan ini ditujukan, agar para karyawan bisa melakukan tindakan
sebagai pertolongan pertama ketika orang-orang di sekitarnya mengalami
kecelakaan atau masalah terhadap penyakit seseorang. Pelatihan P3K
dilakukan selama enam bulan sekali. Bentuk dari pelatihan P3K yaitu
menggunakan metode on the job training yang meliputi teori dan praktek.
d. Pelatihan Teknisi K3 Listrik
Tujuan Pelatihan Teknisi K3 Listrik ini akan memberikan pemahaman
kepada peserta dengan pengetahuan rinci untuk melakukan identifikasi,
evaluasi, dan manajemen risiko dalam pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di bidang Listrik. Pelatihan teknisi listrik dilakukan selama
satu tahun sekali. Bentuk pelatihan operator boiler yaitu menggunakan metode
on the job training.
f. Pelatihan Penyimpanan Limbah B3
Pelatihan diberikan menggunakan metode off the job training kepada
karyawan agar dapat memisahkan limbah B3 kedalam beberapa golongan atau
pembuangan yaitu terbagi menjadi aki bekas, oli bekas, filter bekas, limbah
medis, majun bekas, dan lain-lain. Setelah dipisahkan limbah B3 maka limbah
B3 diangkut oleh kontraktor yang memiliki izin pengangkutan dan membawa
ke tempa tpengolahan limbah B3. Limbah B3 maksimal disimpan didalam
gudang selama 3 bulan.
3) Head Office
a. Pelatihan ahli K3
Pelatihan ahli K3 Umum ini adalah program kemnaker untuk
mempersiapkan ahli K3 di perusahaan yang dapat membantu mengembangkan
K3 di perusahaan. Waktu pelaksanaan Ahli K3 Umum tersebut sekurang-
kurangnya dalam 120 jam pelajaran atau selama 12 hari efektif. Bentuk
44
pelatihan ahli K3 yaitu menggunakan metode on the job training yang meliputi
dari teori dan praktek.
b. Pelatihan Auditor ISPO
Pelatihan auditor ISPO bertujuan untuk Menyiapkan Sumber Daya Manusia
(SDM) Lembaga Sertifikasi dan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit menjadi
auditor yang mampu dan berkompeten melakukan penilaian ketelusuran
Minyak Sawit Berkelanjutan mulai dari kebun sampai pengguna akhir (chain of
custody) mengacu Prinsip dan Kriteria ISPO. Prinsip dan kriteria ISPO yaitu :
a) Sistem perizinan dan manajemen perkebunan
b) Penerapan pedoman teknis budidaya dan pengolahan kelapa sawit
c) Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
d) Tanggung jawab terhadap pekerja
e) Tanggung jawab sosial dan komunitas
f) Pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat
g) Peningkatan usaha secara berkelanjutan
Pelatihan auditor ISPO dilakukan menggunakan metode on the job training
dalam bentuk Classroom Training (Kuliah dikelas) selama 4 (empat) hari atau
22 (dua puluh dua) jam dan Practical Audit (Praktek Penilaian di kebun kelapa
sawit dan PKS) selama 8 (delapan) hari atau 64 (delapan) jam. Pada hari
terakhir pelatihan peserta akan mengikuti diskusi dan evaluasi .
c. Pelatihan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL merupakan studi yang dilakukan dalam pengelolaan lingkungan
mengkaji secara mendetail serta menyeluruh dari tahap perencanaan, dan
digunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam hal ini yang dikaji dalam
proses analisis mengenai dampak lingkungan, seperti: aspek fisik-kimia,
ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai
pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Bentuk
pelatihan AMDAL yang dilaksanakan yaitu training. Tujuan dari pelatihan ini
adalah untuk mengetahui ruang lingkup AMDAL, Proses Identifikasi
AMDAL, Perkiraan dan eveluasi dampak lingkungan untuk penyusunan
dokumen Kerangka Acuan (KA) dan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
memahami Prinsip-Prinsip Dasar AMDAL -Environmental and Social Impact
45
hasil panen. Apabila hasil kinerja karyawan baik maka akan diberikan reward
pada akhir tahun.
10.1.9 Kompensasi
Sasaran dari kompensasi adalah memikat dan menahan karyawan yang baik,
memotivasi karyawan, meningkatkan kepatuhan pada aturan perusahaan.
Kompensasi terdiri dari Kompensasi Finansial Langsung, Kompensasi Finansial
Tidak Langsung dan Kompensasi Non Finansial :
menerapkan sistem kerja lembur khusus staff, kerja lembur hanya diberikan bagi
karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas, sehingga apabila staff lembur
tidak ada bonus bagi mereka.
d. Bantuan Melahirkan
PT Hutan Hijau Mas memberikan bantuan melahirkan dengan paket platfond
terlihat pada tabel 5.
Tabel 5. Bantuan Melahirkan
No Prosses melahirkan Non-staff Staff Assistant Manager
1 Normal 5.000.000 8.000.000 12.000.000 16.000.000
2 Caesar/operasi 8.000.000 12.000.000 16.000.000 20.000.000
Sumber : PT Hutan Hijau Mas, 2015
e. Perawatan Gigi
Biaya pengobatan dan perawatan gigi anggota keluarga ditanggung oleh PT
Hutan Hijau Mas KLK Group. Apabila Pengobatan dan perawatan gigi pekerja
yang bertujuan kecantikan (scaling,pemutihan gigi, behel ) tidak ditanggung oleh
PT Hutan Hijau Mas KLK Group kecuali pengobatan dan perawatan karena sakit
sesuai dengan rujukan surat dokter.
f. Rawat Inap/Opname
Biaya rawat inap/opaname dibayarkan oleh PT Hutan Hijau Mas KLK Group
sebanyak 100%. Biaya yang dirujukkan yaitu untuk 1 istri dan maksimal 3 anak.
g. Klaim Kegiatan yang tidak diperbolehkan
a) Keperluan kecantikan/kosmetika.
b) Penyakit kelamin, keputihan, AIDS, dsb yang berhubungan dengan kelainan
seksual.
c) Keperluan KB (Keluarga Berencana) tanpa rujukan dokter.
d) Rehabilitasi kelainan/cacat bawaan dari lahir , antara lain seperti celah bibir,
tanda lahir (birth mark, pertumbuhan otot/tulang yang tidak normal,
kelumpuhan, tuli, bisu dan sebagainya)
e) Pengobatan atas penyakit yang diderita sebelum bekerja pada Perusahaan
misalnya sakit kronis, akibat kecelakaan.
f) Melukai diri sendiri atau mencoba bunuh diri.
g) Penyakit / kecelakaan yang disebabkan kelalaian/kesalahan, atau tidak
menaati peraturan perundang-undangan, dan atau karena menolak/tidak
menuruti petunjuk dokter.
h) Pengobatan yang berhubungan kecanduan alkohol, narkoba,rokok,dsb.
51
i) Lasik (operasi mata supaya tidak memakai kaca mata) dan frane
kacamata/kontak lensa. Lensa kaca dapat diklaim dengan maksimal harga
Rp. 200.000,- untuk setiap 2 tahun.
j) Endometriosis (sakit perut sewaktu masa haid)
k) Impotensi
l) Semua terapi hormonal yang berkaitan dengan syndrome premenopouse.
m) Zat makanan tambahan/suplemen/vitamin.
n) Sunat/Khitanan.
o) Semua alat penunjang dan/atau alat bantu
p) Perawatan dan/atau pengobatan untuk kegemukan (obesitas), mengurangi
berat badan, atau upaya menambah berat badan.
q) Infertilitas, termasuk inseminasi buatan, bayi tabung, pengembalian
kesuburan, dan usaha lainnya untuk mendapatkan kehamilan.
r) Pengangkatan kista tanpa surat rujukan dokter selain indikasi medis.
s) Abortus bukan karena alasan kesehatan.
t) Pembelian obat yang dibeli tanpa resep dokter.
c) Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun
diberikan uang pisah sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu
rupiah);
d) Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (duabelas)
tahun diberikan uang pisah sebesar Rp. 2.000.000,-(dua juta rupiah);
e) Masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas)
tahun diberikan uang pisah sebesar Rp. 2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu
rupiah);
f) Masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan
belas) tahun diberikan uang pisah sebesarRp. 3.000.000,-(tigajuta rupiah);
g) Masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 20 (dua
puluh) tahun diberikan uang pisah sebesar Rp. 3.500.000,-(tiga juta lima
ratus ribu rupiah);
h) Masa kerja 20 (dua puluh) tahun atau lebih diberikan uang pisah sebesar Rp.
4.000.000,-(empat juta rupiah).
c. Meninggal Dunia
Apabila pekerja meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, maka
perusahaan akan memberikan upah penuh dalam bulan berjalan serta uang
pesangon dan uang penghargaan masa kerja kepada ahli waris sesuai dengan
ketentuan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 166. Meninggal karena
usaha bunuh diri tidak diberikan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja,
uang penggantian hak serta uang pisah.
Pembayaran hak-hak pekerja yang meninggal dunia dibayarkan kepada ahli
waris dengan dibuktikan surat nikah, KTP dan surat keterangan dari kepala desa.
Perusahaan memberikan bantuan bagi ahli waris pekerja yang meninggal dunia
untuk transportasi mayat dan keluarganya ke tempat pemakaman yang disediakan
perusahaan dan penggalian kubur di lokasi yang disediakan perusahaan sebanyak
3 (tiga) orang pekerja dengan upah dibayar untuk satu hari saja (untuk pekerja
yang tinggal dalam perusahaan).
d. Pensiun
Pemutusan hubungan kerja karena pensiun dilakukan bagi pekerja yang telah
berusia/berumur 55 (lima puluh lima) tahun, maka pekerja tersebut diputuskan
56
c) Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
tahun, 4 (empat) bulan upah;
d) Masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas)
tahun 5 (lima) bulan upah;
e) Masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan
belas) tahun, 6 (enam) bulan upah;
f) Masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua
puluh satu) tahun, 7 (tujuh) bulan upah;
g) Masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua
puluh empat) tahun, 8 (delapan) bulan upah;
h) Masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih, 10 (sepuluh ) bulan upah.
c. Uang penggantian hak yang seharusnya diterima meliputi:
a) Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
b) Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat
di mana pekerja/buruh diterima bekerja;
c) penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15%
(lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa
kerja bagi yang memenuhi syarat;
d) Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan
atau perjanjian kerja bersama.
10.2Pembahasan Magang
adalah sumber yang berasal dari data base para pelamar. Setelah dilakukan tahap
perekrutan maka langkah selanjutnya yaitu melakukan seleksi berkas.
Menurut Handoko (1987), proses seleksi yang lazim dipergunakan oleh
perusahaan, prosedurnya meliputi Wawancara awal, Pengisian formulir
,Pemeriksaan referensi, Test psikologi, Wawancara/ interview , Persetujuan atasan
langsung, Pemeriksaan kesehatan, Indeks atau orientasi. Namun, dalam
perusahaan seleksi yang dilakukan hanya melalui seleksi berkas, tes wawancara,
persetujuan atasan, tes kesehatan dan orientasi. Dalam hal ini proses seleksi yang
dilakukan oleh PT. Hutan Hijau Mas tidak sesuai dengan teori karena perusahaan
tidak melakukan tes-tes penerimaan seperti tes psikologis.
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan
pengusaha. Pemutusan hubungan kerja selama ini yang dilakukan oleh PT Hutan
Hijau Mas yaitu dikarenakan karena alasan mendesak, pensiun, mengundurkan
diri dan meninggal dunia. Semua keputusan perusahaan tercantum pada peraturan
perusahaan.
PT Hutan Hijau Mas dalam melakukan PHK menaati hukum dan peraturan
ketenagakerjaan serta memberikan kompensasi berdasarkan alasan di PHK. Hanya
saja permasalahan yang ditemukan yaitu masih ada karyawan yang belum
mengerti prosedur PHK. Biasanya PT Hutan Hijau Mulai menghitung kompensasi
PHK yaitu saat pertama dipekerjakan. Tetapi terdapat karyawan yang telah
dipekerjakan pertama selanjunya berhenti dan melamar lagi diperusahaan dan
dipekerjakan untuk ke dua kalinya sampai masa pensiun dan terkena PHK.
Mereka menghitung kompensasi mulai dari bekerja pertama, padahal kompensasi
dihitung mulai kerja kedua. Sehingga terjadi perbedaan antara karyawan dan
pihak HRD dikarenakan kurangnya informasi karyawan mengenai peraturan
perusahaan.
Sehingga solusi yang dapat diberikan yaitu setiap staff diberi tanggung jawab
bekerja pada satu divisi disatu perusahaan. Tanggung jawab sumber daya
manusia dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
b. Kendala lainnya yaitu kurang informasi perusahaan khususnya Kaltim Region
dikalangan masyarakat dan penduduk di Indonesia, seperti website yang
dipergunankan adalah website kantor pusat di Malaysia. Alangkah baiknya
khusus Kaltim Region membuat Website yang berisi tentang profil
perusahaan dan proses perkembangan perusahaan hal ini sangat membantu
untuk meningkatkan dan memperkenalkan perusahaan kelapa sawit
dikalangan masyarakat dan untuk CSR disarankan tidak hanya untuk wilayah
perkampungan yang termasuk daerah penanaman kelapa sawit KLK Region
tetapi CSR di daerah perkotaan juga perlu ditambah.
c. Dalam melakukan kegiatan magang kerja masih banyak ditemukan karyawan
diperkebunan dan dipabrik yang tidak menggunakan APD dan belum banyak
yang mengikuti SOP yang berlaku. Hal ini banyak ditemui diperkebunan
seperti para pemanen dan pemupukan. Karyawan panen kelapa sawit dalam
memanen kelapa TBS (Tandan Buah Segar) masih terdapat Buah mentah
yang dipanen, dan buah yang sudah matang tetapi tidak dipanen serta TBS
yang tidak diangkut ke TPH dan berondolan yang tidak dipungut habis
sehingga banyak bibit liar yang tumbuh. Bagi karyawan pemupukan dalam
memberi pupuk masih banyak ditemukan pemberian yang tidak mengikuti
aturan pemupukan. Berdasarkan permasalahan itu solusi yang diambil adalah
memberi sanksi bagi para pemanen agar apabila memanen buah mentah
maka dikenakan denda sebanyak Rp. 5000/TBS, dan diberi pelatihan setiap
sebulan sekali, tidak hanya bagi karyawan baru. Diharapkan dari solusi ini
memperbaiki kinerja karyawan pemanen dan karyawan dapat menjadi
produktif. Sedangkan bagi karyawan pemupukan sering diberikan pelatihan
lebih lanjut tentang cara pemupukan yang benar sesuai SOP yang berlaku
setidaknya sebulan sekali untuk meningkatkan produktifitas sumber daya
manusia.
d. Selama kegiatan magang saat melakukan audit untuk mengontrol kinerja
karyawan panen ditemukan TBS yang sudah dipanen kemarin yang tidak
65
diangkut. Hal ini terbukti dari tanggal yang tertera di FFB Bunch Count.
Seharusnya buah yang sudah dipanen langsung diangkut dipabrik
dikarenakan TBS tidak boleh over night karena mempengaruhi FFA CPO.
Sehingga solusi yang diambil yaitu perlu ada perbaikan dan perencanaan
ulang tentang pemetaan pengangkutan truk pengangkut TBS dam diharapkan
tidak ada TBS yang terlewatkan.
e. PT Hutan Hijau Mas terdiri dari perkebunan yaitu kebun sungai segah dan
kebun sungai pura, pabrik berau mill dan head office. Divisi HRD di PT
Hutan Hijau Mas hanya terletak di Head Office padahal tanaga kerja yang
paling banyak digunakan adalah diperkebunan dan dipabrik. Sehingga segala
keperluan karyawan seperti fasilitas karyawan (perumahan dan APD),
penggajian dan perekrutan serta masalah sosial dilakukan oleh staff. Misalnya
karyawan pemanen maka dilakukan oleh staff pemanen. Setelah dari staff
maka baru dilaporkan ke HRD Head Office. Sehingga sebaiknya setiap
perkebunan dan pabrik terdapat divisi HRD. Divisi HRD diperkebunan dan
dipabrik selanjutnya berkoordinasi dengan HRD Head Office dan apabila
karyawan membutuhkan pengarahan dan pelaporan rujukan maka tidak perlu
jauh-jauh pergi ke head office. Hal tersebut bisa dilaporkan dan diurus oleh
HRD perkebunan/pabrik dan selanjutnya dikirim ke pusat. Masih banyak
karyawan yang belum mengerti tata cara proses pembebasan hari kerja
kompensasi karyawan. HRD diperkebunan dan dipabrik sangat diperlukan
untuk dapat meningkatkan produktifitas sumber daya manusia di perusahaan.
f. Selama melakukan perekrutan karyawan dan seleksi berkas karyawan di Head
Office, banyak ditemukan seperti KTP dipalsukan atau KK yang dipalsukan.
Padahal karyawan tersebut sudah diperkejakan, tetapi berkas yang masuk
ditolak sehingga karyawan tersebut harus dilakukan pemberhentian kerja.
Sehigga terjadi ketidaksesuain dan perlu adanya perbaikan berkas. Hal ini
perlu diperbaiki apabila berkas yang masuk diperkebunan/pabrik karyawan
tersebut jangan diperkerjakan terlebih dahulu dan apabila sudah dapat
persetujuan oleh HRD di Head Office maka karyawan tersebut memperoleh
panggilan kerja. Perlu ada koordinasi lagi oleh HRD Head Office dengan
staff perkebunan/pabrik.
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Penerapan manajemen sumber daya manusia di PT Hutan Hijau Mas sudah
berjalan dengan cukup baik dan sesuai prosedur perundang-undangan yaitu
undang-undang no 13 tahun 2003, seperti dalam perekrutan dan seleksi, pelatihan
dan pengembangan, kompensasi dan kesehatan keselamatan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil magang kerja yang dilakukan di PT Hutan Hijau Mas KLK
Group mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia dapat disimpulkan bahwa:
66
67
mangkir dan terlambat kerja, serta pada proses penilaian kinerja masih ada
pekerja yang belum puas dengan proses penilaian bahkan terjadi perbedaan
antara staff dimana yang belum terlalu lama kerja sudah dipromosikan.
3. PT Hutan Hijau Mas juga memberikan kompensasi bagi pekerjanya.
Kompensasi yang diberikan meliputi kompensasi finansial langsung dan tidak
langsung serta kompensasi non finansial. Bagi pekerja kebun dan pabrik
diberikan fasilitas perumahan. Perusahaan memberikan insentif setiap satu
tahun sekali dan setiap untuk kalangan staff yang lembur tidak memperoleh
upah lembur tetapi bagi kalangan karyawan maka upah lembur diberikan.
4. Perusahaan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pekerja seperti
memberi APD (Alat Pelindung Diri) dan menerapkan SOP (Standart
Operasional Prosedurs) pada masing-masing pekerjaan agar setiap kegiatan
berjalan dengan efektif. Tetapi banyak karyawan yang masih tidak mengikuti
SOP dan memakai APD. Sehingga kegiatan yang dilakukan tidak berjalan
efektif.
5. PT Hutan Hijau Mas dalam melakukan pemberhentian atau putusnya
hubungan kerja dilakukan dengan beberapa alasan yaitu dikarenakan alasan
mendesak seperti melakukan pelanggaran berulang, pencurian dan penipuan,
selanjutnya dikarenakan pensiun, mengundurkan diri dan meninggal dunia.
Permasalahan yang ditemukan pada saat proses PHK dimana terkadang
terdapat karyawan yang kena PHK menerima kompensasi yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan dikarenakan kurangnya informasi karyawan tentang
prosedur PHK dan ketetapan kompensasi.
6.2 Saran
Saran yang dapat di berikan kepada perusahaan yaitu:
1. Perlu adanya penambahan staff HRD diperkebunan/pabrik untuk melakukan
seleksi berkas karyawan sebelum sampai kantor pusat sehingga tidak ada
terjadi penyimpangan. Dengan adanya HRD diperkebunan atau pabrik akan
lebih memudahkan karyawan untuk pemenuhan hak dan memberikan
pengarahan serta pengawasan terhadap karyawan. Apabila tidak
memungkinkan adanya penambahan staff HRD maka perlu adanya koordinasi
antara HRD/staff perkebunan tantang perekrutan karyawan sehingga
68
69
70
Istirahat
12.30 – 13.30 Updating / input data Head Office General
13.30 – 17.00 Ledger (HOGL)& membuat debet note ke
kebun PT Hutan Hijau Mas untuk Bank
HSBC IDR
5. Jumat, 24 Juli 08.00 – 10.30 Updating / input data Head Office General
2015 Ledger (HOGL)& membuat debet note ke
kebun PT Hutan Hijau Mas untuk Bank
HSBC IDR
10.30 – 12.00 Updating / input data Head Office General
Ledger (HOGL)& membuat debet note ke
kebun PT Hutan Hijau Mas untuk Bank
Mandiri
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 15.30 Updating / input data Head Office General
Ledger (HOGL)& membuat debet note ke
kebun untuk Bank BNI.
Mengecek nota- nota dan WO dengan
15.30 – 16.30 dokumen-dokumen pendukung yang akan
dikirim ke kebun.
Wawancara dengan salah satu staf HRD
16.30-17.00 untuk memperoleh informasi sesuai topik
magang kerja.
Log Book Minggu Ke-4
No Waktu Jam Kerja Kegiatan yang telahdilakukan
1. Senin, 27 Juli 08.00 – 12.30 Membuat dan memproses Hasil input
2015 bank book berupa General Ledger
Posting PT Hutan Hijau Mas KLK Group
Bank HSBC IDR
12.30 – 13.30 Istirahat
13.30 – 15.00 Membuat dan memproses Hasil input
bank book berupa General Ledger
Posting PT Hutan Hijau Mas KLK Group
Bank BNI
15.00 – 17.00 Membuat dan memproses Hasil input
bank book berupa General Ledger
Posting PT Hutan Hijau Mas KLK Group
Bank Mandiri
73
3. Rabu, 12 08.00 – 10.00 Input Data Cash Book Head Office PT.
Agustus 2015 Hutan Hijau Mas KLK Group bulan
Juli‟15.
10.00 – 11.30 Input Data Bank Book BNI PT. Hutan
Hijau Mas KLK Group bulan Juli‟15.
11.30 – 12.30 Input Data Bank Book Mandiri PT. Hutan
Hijau Mas KLK Group bulan Juli‟15.
Istirahat
12.30 – 13.30 Input Data Bank Book HSBC IDR PT.
13.30 – 15.30 Hutan Hijau Mas KLK Group bulan
Juli‟15..
Diskusi dengan Bapak Joko Selaku Asis.
15.30 – 16.30 HRD mengenai Topik Magang yaitu
MSDM.
Mempelajari Company Polices dan
16.30 – 17.00 Peraturan Perusahaan PT. Hutan Hijau
Mas KLK Group.
78
4. Kamis, 27 08.00 – 10.00 Input Data Cash Book Head Office PT.
Agustus Hutan Hijau Mas KLK Group bulan
2015 Juli‟15.
10.00 – 12.30 Mencari voucher dan faktur pajak yang
diminta oleh HO Jakarta untuk
80
Head Office PT. Hutan Hijau Mas Perkebunan PT Hutan Hijau Mas
Pabrik Berau Mill PT Hutan Hijau MasTandan Buah segar dan berondolan
Sample CPOKernel
92
93
Gambar. Membuat
Managemen Fee Plasma Gambar. Mengecek WO Gambar. Membuat Comment
(Work Order) Laparan Account
Gambar. Alat scan TBS dan Gambar. Pengambilan Sampel Gambar. Proses pembuatan
BCC (Bunch Countt Chit) CPO management account
96