Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN PETA PENGGUNAAN LAHAN

MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH KECAMATAN TRIMURJO


KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

(JURNAL)

Oleh

AFIF SURYATAMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Pembuatan Peta Penggunaan Lahan Menggunakan Google Earth
Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Afif Suryatama1, Buchori Asyik2, I Gede Sugiyanta3


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof Dr Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
*email : afifsuryatama11@gmail.com.Telp : +6281533463584

Received: Jan, 30 th 2019 Accept: Jan, 30 th 2019 Online Published : Feb, 19th 2019

This research uses descriptive analysis method. The subject of this research is the
map of Trimurjo district in 2015. The object in research is the land use in
Trimurjo district. The data collection was done by using the interpretation of
aerial photos, documentation and field survey. The analysis of the data was done
by using analysis digital, presentation of data, and descriptions of data as a final
report from the study. The results in this research are: (1) there are seven types of
land use in Trimurjo district in 2015: paddy field, mixed garden, rubber
plantation, oil palm plantations, settlement, pond and the canal irrigation. (2)
Paddy field is the type of the greatest land used in Trimurjo district in 2015. (3)
The majority of land in Trimurjo district is located at the lowslope.

Keywords: land, land use, map

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Subjek dalam penelitian


ini adalah peta Kecamatan Trimurjo tahun 2015. Objek dalam penelitian ini yaitu
penggunaan lahan di Kecamatan Trimurjo. Pengumpulan data dilakukan dengan
interpretasi foto udara, dokumentasi dan survey lapangan. Analisis data yang
digunakan yaitu analisa digital, penyajian data, dan deskripsi data sebagai laporan
akhir dari penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini: (1) terdapat tujuh jenis
penggunaan lahan di Kecamatan Trimurjo tahun 2015: lahan sawah, kebunan
campuran, kebun karet, kebun sawit, pemukiman, kolam dan saluran irigasi. (2)
Lahan sawah merupakan jenis lahan yang paling besar digunakan di Kecamatan
Trimurjo Tahun 2015. (3) Sebagian besar jenis lahan Kecamatan Trimurjo terletak
pada lereng rendah.

Kata kunci: lahan, penggunaan lahan, peta

Keterangan :
1
Mahasiswa Pendidikan Geografi
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
PENDAHULUAN Sebagian besar masyarakat memiliki
pemikiran untuk tidak membiarkan
Latar Belakang Masalah lahan kosong tidak terpakai. Lahan
digunakan untuk dapat memenuhi
Lahan merupakan salah satu sumber kebutuhan hidup dengan cara
daya alam yang sangat bermanfaat melakukan pembangunan pada suatu
bagi kehidupan manusia. Lahan lahan atau mengolahnya menjadi
dimanfaatkan manusia untuk lahan pertanian. Namun seringkali
membangun pemukiman dan penggunaan lahan tidak
digunakan untuk memenuhi memperhatikan kemampuan lahan
kebutuhan hidup. Menurut Suryatana dan kelestarian lingkungan alam.
(1985:9) dalam I Gede Sugiyanta Penggunaan lahan yang
(2007:4) lahan (land) adalah mengakibatkan degradasi tanah, erosi,
permukaan daratan dengan kekayaan penurunan kesuburan tanah,
benda-benda padat, cair, dan bahkan penggaraman tanah, dan sebagainya;
benda gas. Dengan demikian lahan dapat disebut penggunaan berlebihan
adalah ruang di permukaan bumi (over use), jika dianggap bahwa
dapat sebagai sumber daya yang penggunaan sumber daya lahan yang
dapat dieksploitasi, dimana dalam secara umum ditinjau dari tujuan
pemanfaatannya hendaknya utama untuk memperbaiki atau
dilakukan secara benar dengan mempertahankan faktor-faktor
mempertimbangkan kelestariannya. produksi atau mempertahankan dan
memperbaiki keseimbangan ekologi
Meningkatnya jumlah pertumbuhan suatu wilayah.
penduduk dan kebutuhan manusia,
akan semakin meningkat pula Dalam proses pemetaan penggunaan
penggunaan lahan untuk tempat lahan terdapat tahap klasifikasi
tinggal serta tempat kegiatan penggunaan lahan. Su Ritohardoyo
kehidupan sosial, ekonomi dan (2013:38) mengemukakan bahwa:
budaya. Kebutuhan lahan akan “Makna klasifikasi adalah proses
berdampak terhadap lahan yang penetapan obyek-obyek,
digunakan oleh manusia, sehingga kenampakan, atau satuan-satuan
diperlukan analisis penggunaan lahan menjadi kumpulan-kumpulan, di
pada suatu wilayah agar sesuai dan dalam suatu sistem pengelompokan
sejalan dengan pembangunan pada yang dibedakan berdasarkan sifat-
masa yang akan datang. sifat khusus, atau berdasarkan
kandungan isinya. Manfaat utama
Menurut Lindgren (1985) dalam Sri dari kumpulan yang kompleks
Hardianti dan Tjaturahono Budi menjadi kelompok-kelompok
Santoso (2008:123) Penggunaan (disebut kelas, kategori) yang dapat
lahan (land use) adalah semua jenis diperlakukan sebagai unit-unit yang
penggunaan atas lahan oleh manusia, seragam untuk suatu tujuan yang
mencakup penggunaan untuk khusus. Jadi, tujuan klasifikasi
pertanian hingga lapangan olah raga, adalah untuk menentukan kriteria
rumah mukim, hingga rumah makan, dari klasifikasi.
rumah sakit hingga kuburan.
Sebagai akibat cepatnya
perkembangan kehidupan pada METODE PENELITIAN
bidang sosial ekonomi akan
menghasilkan bentuk dan fungsi Metode penelitian yang digunakan
penggunaan lahan yang komplek, dalam penelitian ini adalah metode
masalah yang perlu diperhatikan penelitian analisis deskriptif.
adalah penyediaan data dan Menurut Sugiyono (2004:69)
informasi tentang penggunaan lahan Analisis deskriptif adalah statistik
yang meliputi jenis-jenisnya, sampai yang digunakan untuk menganalisa
distribusi penggunaan lahan itu data dengan cara mendeskripsikan
sendiri serta teknik penyajian dan atau menggambarkan data yang telah
analisis yang baik, diperlukan dalam terkumpul sebagaimana adanya tanpa
analisis penggunaan lahan suatu bermaksud membuat kesimpulan
wilayah. Usaha penyediaan data dan yang berlaku untuk umum atau
informasi mutakhir serta sistem generalisasi.
pengelolaannya, ternyata teknik
penginderaan jauh berupa Dalam metode penelitian analisis
interpretasi google earth merupakan deskriptif ini menggunakan teknik
alternatif pemecahan masalah yang Sistem Informasi Geografi (SIG)
baik dalam menyediakan data sebagai sarana untuk melakukan
penggunaan lahan. Oleh karena itu analisis dan deskriptif data citra
akan dilakukan penelitian pembuatan google earth. Menurut Eddy Prahasta
peta penggunaan lahan menggunakan (2002:4), Sistem Informasi Geografi
google earth di Kecamatan Trimurjo, (SIG) adalah suatu teknologi baru
Kabupaten Lampung Tengah Tahun yang pada saat ini menjadi alat bantu
2015. Penelitian ini dilakukan untuk (tools) yang sangat esensial dalam
menganalisis penggunaan lahan yang menyimpan, manipulasi,
terdapat di Kecamatan Trimurjo pada menganalisis, dan menampilkan
tahun 2015 menggunakan media kembali kondisi-kondisi alam dengan
google earth. bantuan data atribut dan data spasial.
Subjek Penelitian
RUMUSAN TUJUAN
1. Mengetahui jenis penggunaan Subjek dari penelitian ini adalah foto
lahan di Kecamatan Trimurjo, udara google earth yang mencakup
Kabupaten Lampung Tengah Kecamatan Trimurjo.
yang terekam pada foto udara
google earth tahun 2015. Objek Penelitian
2. Mengetahui jenis penggunaan
lahan yang paling besar Objek penelitian merupakan sasaran
dimanfaatkan di Kecamatan yang akan dikaji dalam suatu
Trimurjo pada tahun 2015. penelitian. Objek penelitian yang
3. Mengetahui kemiringan lereng digunakan dalam penelitian ini
yang terdapat pada masing- adalah penggunaan lahan Kecamatan
masing penggunaan lahan di Trimurjo.
Kecamatan Trimurjo tahun 2015.
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang 1. Teknik Analisis Interpretasi Citra
digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini
1. Interpretasi Citra adalah interpretasi citra satelit
Interpretasi Citra merupakan teknik secara digital dan overlay data
untuk mengidentifikasi objek yang atribut.Dalam teknik ini data input
tergambar dalam citra. Teknik yang berupa informasi spasial
interpretasi peta digunakan untuk tematik dimanipulasi dengan
mendapatkan data: digitasi kenampakan lahan untuk
a. Area menghasilkan satu peta tematik
b. Garis utama sebagai output.
2. Teknik Dokumentasi. 2. Teknik Analisis Persentase
Menurut Arikunto, (2002:206) Analisis deskriptif persentase ini
Teknik dokumentasi merupakan cara digunakan untuk mengkaji
pengumpulan data mengenai hal-hal variabel yang ada dalam
atau variabel yang berupa catatan, penelitian ini, yaitu pemanfaatan
transkrip, buku, surat kabar, majalah, internet sebagai sumber belajar
prasasti, notulen rapat, lengger, geografi.Agar data tersebut dapat
agenda dan sebagainya Metode dianalisis maka haruslah diubah
dokumentasi digunakan untuk menjadi data kuantitatif.
mengumpulkan data sebagai berikut:
a. Statistik penggunaan lahan HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Trimurjo dari
Badan Pusat Statistik. Kecamatan Trimurjo terletak pada 5°
b. Data monografi Kecamatan 3' 31’’ LS (Lintang Selatan) sampai
Trimurjo untuk melihat dengan 5° 11’ 2’’ LS dan 105° 13’
penggunaan lahan. 24’’ BT sampai dengan 105° 17’
c. Peta Administrasi Kecamatan 19’’ BT (Bujur Timur). Dengan
Trimurjo. diketahuinya letak astronomis ini kita
3. Survey Lapangan dapat mengetahui letak Kecamatan
Survey adalah suatu metode Trimurjo berdasarkan garis lintang
penelitian yang bertujuan untuk dan garis bujur.
mengumpulkan sejumlah besar
data berupa variabel, unit atau Kecamatan Trimurjo terletak di
individu dalam waktu yang sebelah selatan Kabupaten Lampung
bersamaan. Data dikumpul-kan Tengah. Kecamatan Trimurjo
melalui individu atau sampel merupakan daerah dataran dengan
fisik tertentu dengan tujuan agar luas 57,83 km2. Ibukota Kecamatan
dapat meng-generalisasikan Trimurjo terletak di Kelurahan
terhadap apa yang diteliti. Simbar Waringin yang berjarak 30
Variabel yang dikumpulkan kilometer dari ibukota Kabupaten
dapat bersifat fisik maupun social. Lampung Tengah.
Variabel yang dikum-pulkan
dalam penelitian ini adalah data
yang bersifat fisik.
1. Penggunaan Lahan Kecamatan
Trimurjo

Tabel 1.Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Trimurjo


No Nama Sawah Pemukiman Perkebunan Perairan Luas
Kelurahan/Desa (ha) (ha) (ha) (ha) (ha)
1 Adipuro 130,70 149,46 217,14 3,50 500,80
2 Leman Benawi 125,00 88,99 209,00 0,18 423,17
3 Depok Rejo 362,00 109,79 19,72 1,20 492,71
4 Tempuran 360,00 123,95 - 0,25 484,20
5 Simbar Waringin 347,60 141,06 - 0,99 489,65
6 Trimurjo 355,96 115,66 - 2,00 473,62
7 Notoharjo 213,00 96,90 - 1,70 311,60
8 Untoro 386,70 86,30 3,00 1,00 477,00
9 Purwoadi 295,61 55,00 1,05 0,37 352,03
10 Purwodadi 351,50 147,75 - 1,50 500,75
11 Pujodadi 312,00 101,50 6,00 - 419,50
12 Pujokerto 155,00 115,00 - - 270,00
13 Pujo Basuki 202,00 53,01 3,99 - 259,00
14 Pujo Asri 260,00 62,00 6,50 - 328,50
Jumlah 3.857,07 1.446,37 466,40 12,69 5.782,53
Sumber:Trimurjo Dalam Angka 2015 (BPS Kabupaten Lampung Tengah)

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa untuk memperoleh efek yang disebut


lahan sawah merupakan jenis lahan Perspektif Umum. Ini mirip dengan
yang paling luas di Kecamatan proyeksi Ortografi, kecuali titik
Trimurjo, yakni seluas 3.857,07 perspektifnya merupakan jarak
hektar atau 66,7% dari jumlah total terbatas (dekat bumi) daripada jarak
luas wilayah Kecamatan Trimurjo. tidak terbatas (luar angkasa). Resolusi
Lahan yang digunakan untuk dasar dari google earth adalah 15
pemukiman memiliki luas 1.446,37 meter. Google earth akan
hektar atau sebesar 25% dari jumlah dimanfaatkan untuk membuat peta
total luas wilayah. Lahan perkebunan penggunaan lahan di Kecamatan
memiliki luas 466,40 hektar atau Trimurjo tahun 2015. Selanjutnya
sebesar 8,1%. Sedangkan lahan foto udara Google Earth di digitasi
perairan merupakan jenis lahan yang berdasarkan jenis penggunaan lahan
paling kecil digunakan di Kecamatan yang ada. Dalam melakukan digitasi
Trimurjo, yakni seluas 12,69 hektar jenis penggunaan lahan, peneliti harus
atau 0,2% dari jumlah total luas mengenali jenis objek yang tergambar
wilayah. Penelitian ini menggunakan pada foto udara.
google earth sebagai sumber untuk
melihat penggunaan lahan yang Berikut ini adalah peta penggunaan
nampak secara langsung apabila lahan di Kecamatan Trimurjo tahun
dilihat dari ketinggian. Google earth 2015 berdasarkan interpretasi pada
menampilkan dunia seperti dilihat foto udara Google Earth:
dari pesawat atau satelit yang
mengorbit. Proyeksi ini diguakan
Gambar 1. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Trimurjo
2. Analisis Penggunaan Lahan di Terdapat empat desa yang hanya
Kecamatan Trimurjo memiliki perkebunan dengan
kemiringan lereng kelas I yaitu
Berdasarkan peta penggunaan lahan meliputi Desa Pujo Asri, Pujodadi,
yang telah dibuat secara umum Untoro dan Purwoadi.Tanaman yang
terdapat 4 jenis penggunaan lahan di tumbuh pada lahan perkebunan
Kecamatan Trimurjo tahun 2015, dengan tingkat kemiringan lereng 0-
yakni meliputi perairan, perkebunan, 8% di empat desa tersebut merupakan
permukiman dan sawah. jenis tanaman seperti pohon karet dan
a. Lahan Sawah kelapa sawit.
Berdasarkan peta penggunaan lahan
yang telah dibuat, lahan sawah 3. Satuan Lahan
merupakan jenis lahan yang paling
luas di Kecamatan Trimurjo. Satuan lahan adalah suatu areal dari
Berdasarkan data Badan Pusat lahan yang dapat dibedakan pada peta
Statistik Kabupaten Lampung Tengah, dan mempunyai kekhususan pada
Kecamatan Trimurjo memiliki luas sifat-sifat lahan atau kualitas lahan.
sawah 3.857,07 hektar yang tersebar Satuan lahan digunakan sebagai
pada 14 kelurahan/desa. satuan pemetaan terkecil dalam
b. Lahan Pemukiman membuat peta satuan lahan.
Pemukiman merupakan lahan yang
digunakan sebagai tempat tinggal Pendekatan dengan satuan lahan ada
sekelompok penduduk.Luas seluruh dua langkah, yang pertama deliniasi
pemukiman di Kecamatan Trimurjo sistem-sistem lahan yang berupa
adalah 1.681,47hektar yang tersebar satuan lahan yang luas dari bentang
pada 14 kelurahan/desa. darat yang terutama dikenai
c. Lahan Perairan berdasarkan atas genesis (sejarah
Jenis lahan perairan yang dimaksud terjadinya), kedua memasukkan atau
disini adalah kolam, irigasi dan mengikatkan semua data yang
sungai. Di Kecamatan Trimurjo diperoleh satuan-satuan lahan yaitu
dialiri oleh irigasi yang menjadi suatu area lahan yang digunakan
sumber air bagi para petani untuk untuk tujuan praktis, mempunyai
dapat mengelola lahan sawah.Untuk karakteristik yang dianggap seragam
dapat menginterpretasikan sungai dan untuk tipe penggunaan lahan yang
irigasi pada foto udara Google Earth diusulkan.
cukup dengan mencari garis panjang
yang berkelok-kelok. penelitian ini diunakan untuk
d. Perkebunan mengkaji persebran penggunaan
Sebagian besar perkebunan lahan terhadap kemiringan lereng,
didominasi oleh perkebunan dengan sehingga dapat diketahui bentuk lahan
kemiringan lereng kelas I dengan yang ada di Kecamatan Trimurjo.
kondisi lahan datar dan tingkat Berikut ini adalah Peta Satuan Lahan
kemiringan lereng antara 0-8%. di Kecamatan Trimurjo:
Gambar 2. Peta Satuan Lahan Kecamatan Trimurjo
4. Analisis Satuan Lahan
Kecamatan Trimurjo

Tabel 2. Jenis Satuan Lahan di Kecamatan Trimurjo


Simbol Satuan Lahan Keterangan
1 I-KL Kolam dengan lereng 0-8%
2 I-KC Kebun Campuran dengan lereng 0-8%
3 I-KK Kebun Karet dengan lereng 0-8%
4 I-KS Kebun Sawit dengan lereng 0-8%
5 I-PM Permukiman dengan lereng 0-8%
6 I-SI Saluran Irigasi dengan lereng 0-8%
7 1-SW Sawah dengan lereng 0-8%
8 II-KK Kebun Karet dengan lereng 8-15%
9 II-PM Permukiman dengan lereng 8-15%
10 II-SW Sawah dengan lereng 8-15%
11 III-KK Kebun Karet dengan lereng 15-25%
12 III-SW Sawah dengan lereng 15-25%
Sumber : Peta Satuan Lahan Kecamatan Trimurjo
Jenis Satuan Lahan di Kecamatan tanah pada lahan tersebut tidak cepat
Trimurjo: berkurang.

a. Sawah Desa Liman Benawi memiliki lahan


Berdasarkan Peta Satuan Lahan sawah yang terletak pada kemiringan
Kecamatan Trimurjo, dapat dilihat lereng kelas I dan kelas II, hal ini
bahwa sebagian besar lahan sawah di berarti lahan sawah dengan
Kecamatan Trimurjo terletak pada kemiringan lereng kelas I
kemiringan lereng kelas I. Terdapat menunjukkan kemiringan lereng 0-
12 desa yang memiliki lahan sawah 8% dan lahan sawah dengan
dengan kemiringan lereng kelas I, kemiringan lereng kelas II
diantaranya adalah Desa Pujo Basuki, menunjukkan kemiringan lereng
Pujokerto, Pujo Asri, Pujodadi, 8,01-15%. Desa Depokrejo memiliki
Purwoadi, Untoro, Purwodadi, lahan sawah yang terletak pada
Tempuran, Simbar Waringin, kemiringan lereng kelas I, kelas II
Notoharjo, Trimurjo dan Adipuro. dan kelas III, sehingga lahan sawah
di Desa Depokrejo terletak pada
Lahan sawah pada 12 desa ini teletak kemiringan lereng 0-25%.
pada kemiringan lereng kelas I,
artinya bahwa lahan sawah pada Lahan sawah di Desa Depokrejo
daerah tersebut memiliki kemiringan bagian utara termasuk dalam
lereng antara 0-8% yang termasuk kemiringan lereng kelas I, sedangkan
kategori datar. lahan sawah pada bagian selatan
Desa Depokrejo termasuk dalam
Kemiringan lereng datar akan sangat kemiringan lereng kelas II, serta
menunjang lahan yang digunakan terdapat sedikit lahan sawah di
untuk bercocok tanam, hal ini bagian selatan Desa Depokrejo yang
dikarenakan dengan kemiringan memiliki kemiringan lereng kelas III.
lereng yang datar maka erosi pada Lahan sawah di Kecamatan Trimurjo
lahan tersebut berjalan dengan dimanfaatkan petani untuk menanam
lambat, sehingga tingkat kesuburan jenis tanaman padi pada saat ada air
irigasi dan musim hujan serta jagung dengan warna merah tua dan coklat,
pada musim kemarau. sebagian besar permukiman di
Kecamatan Trimurjo terletak pada
Kemiringan lereng kelas I lereng 0-8% (Kelas I), sedangkan
menunjukkan daerah dengan permukiman dengan lereng 8-15%
klasifikasi bentuk lahan datar.Pada (Kelas II) terletak di Desa Depokrejo.
bentuk lahan datar, penggunaan
lahan sawah berbentuk petak persegi c. Kebun Karet
panjang dengan batas guludan pada Kebun Karet pada Peta Satuan Lahan
setiap petaknya dan lahannya datar. di Kecamatan Trimurjo tersebar pada
Kemiringan lereng kelas II tiga jenis kelas kemiringan lereng.
menunjukkan daerah dengan Kebun Karet dengan kelas
klasifikasi bentuk lahan landai, kemiringan 0-8% ditunjukkan
sedangkan kemiringan lereng kelas dengan warna biru muda yang
III menunjukkan daerah dengan terletak di sebelah selatan Kecamatan
klasifikasi bentuk lahan agak curam. Trimurjo, yakni DesaLiman Benawi
dan Adipuro.
Lahan sawah yang terletak pada
kemiringan lereng kelas II dan kelas Kebun karet dengan kelas
III memanfaatkan sistem terasering, kemiringan lereng 8-15%
sehingga bentuk sawahnya bertingkat. ditunjukkan dengan warna ungu,
Sistem terasering digunakan untuk yang terletak di Desa Adipuro,
menahan erosi sehingga kandungan Liman Benawi dan Depokrejo.
humus dan mineral dalam tanah tidak Sedangkan Kebun karet dengan kelas
cepat hanyut terkikis erosi. Lahan kemiringan lereng 15-25% terletak di
sawah di Kecamatan Trimurjo Desa Liman Benawi.
memiliki luas 66,7% dari total
seluruh jenis lahan. Hal ini d. Kebun Kelapa Sawit
memberikan dampak terhadap Kebun Kelapa Sawit pada Peta
kehidupan sosial ekonomi untuk Penggunaan Lahan Kecamatan
penduduk di Kecamatan Trimurjo, Trimurjo ditunjukkan dengan warna
diantaranya sebagian besar penduduk orange yang tersebar pada desa Pujo
di Kecamatan Trimurjo memiliki Basuki, Pujo Asri, dan Desa Untoro.
profesi sebagai petani dan buruh tani. Kebun kelapa sawit di Kecamatan
Trimuro seluruhnya terletak pada
Petani yang dimaksud adalah orang lereng 0-8%.
yang mengelola lahan sawah milik
pribadi atau menyewa, sedangkan e. Kebun Campuran
buruh tani adalah orang yang bekerja Kebun Campuran pada Peta
sampingan pada bidang pertanian, Penggunaan Lahan Kecamatan
seperti sekelompok orang yang Trimurjo ditunjukkan dengan warna
menanam padi, orang yang hijau muda yang terletak pada Desa
membajak sawah serta sekelompok Pujodadi dan Purwoadi. Kebun
orang yang memanen padi campuran di Kecamatan Trimurjo
merupaka kebun campuran yang
b. Permukiman terletak pada kemiringan lereng 0-
Permukiman pada Peta Satuan Lahan 8%.
Kecamatan Trimurjo ditunjukkan
f. Kolam Kecamatan Trimurjo tentang
Kolam yang ada di Kecamatan pentingnya penggunaan lahan
Trimurjo merupakan kolam dengan agar masyarakat lebih bijak
kemiringan lereng 0-8% yang untuk menggunakan lahan yang
tersebar pada desa Simbarwaringin, dimiliki.
Trimurjo dan Untoro. Kepada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
g. Saluran Irigasi Kabupaten Lampung Tengah
Saluran irigasi di Kecamatan agar lebih memperhatikan
Trimurjo merupakan saluran irigasi perencanaan pembangunan
dengan kemiringan lereng 0-8% yang untuk mengarahkan apabila
terletak pada desa Adipuro, terjadi perubahan penggunaan
Depokrejo, Liman Benawi, lahan di Kecamatan Trimurjo
Notoharjo, Pujodadi, Simbarwaringin, agar sesuai dengan daya dukung
Tempuran, Trimurjo dan Untoro. lingkungan.

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


A. Simpulan Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Terdapat tujuh jenis penggunaan Penelitian. Jakarta: PT. Rineka
lahan di Kecamatan Trimurjo Cipta.
tahun 2015, yaitu lahan sawah, Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-
kebunan campuran, kebun karet, Konsep Dasar Sistem
kebun sawit, pemukiman, kolam Informasi Geografis. Bandung:
dan saluran irigasi. Informatika.
Lahan sawah merupakan jenis Purwadhi, S.H., dan Tjaturahono
lahan yang paling besar Budi Sanjoto. 2008. Pengantar
digunakan di Kecamatan Interpretasi Citra Pengindraan
Trimurjo Tahun 2015. Jauh. Semarang: LAPAN dan
Sebagian besar jenis lahan di Universitas Negeri Semarang.
Kecamatan Trimurjo terletak Ritohardoyo, Su. 2013. Penggunaan
pada lereng rendah antara 0-8% dan Tata Guna Lahan.
(Kelas I) serta terdapat lereng Yogyakarta: Penerbit Ombak.
kelas II dan kelas III di bagian Sugiyanta, I Gede. 2007. Geografi
selatan Kecamatan Trimurjo. Tanah (Buku Ajar). Bandar
Lampung: Fakultas Keguruan
B. Saran dan Ilmu Pendidikan
Kepada aparat pemerintahan Universitas Lampung.
Kecamatan Trimurjo agar lebih Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
memperhatikan penggunaan Kuantitatif, Kualitatif dan
lahan di Kecamatan Trimurjo R&D. Bandung: Alfabeta.
dan merencanakan untuk tujuan
pembangunan pada masa yang
akan datang.
Kepada aparat pemerintahan
Kecamatan Trimurjo agar dapat
memberikan informasi kepada
penduduk yang ada di

Anda mungkin juga menyukai