Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

                                                                                           

BAB I.  PEMBAHASAN.......................................................................................1

A. Definisi Keanekaragaman Makhluk Hidup...........................................2


B. Sebab-Sebab Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup.................3
C. Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup............................................3
1. Keanekaragaman Gen................................................................3
2. Keanekaragaman Spesies..........................................................3
3. Keanekaragaman Ekosistem......................................................3
D. Kelasifikasi Makhluk Hidup..................................................................4
1. Sistem Klasifikasi.......................................................................4
2. Sistem Binomial nomenclature..................................................4
3. Aturan Pemberian Nama Ilmiah................................................5
4. Tingkatan Makhluk Hidup.........................................................6
E. Kelasifikasi Makhluk Hidup berdasarkan Kingdom..............................6
1. Kingdom Monera.......................................................................6
2. Kingdom Protista.......................................................................7
3. Kingdom Fungi..........................................................................7
4. Kingdom Plantae........................................................................7
5. Kingdom Animalia.....................................................................7

BAB II. PENUTUP................................................................................................8

A. Kesimpulan............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I
PEMBAHASAN

A. Definisi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Nama lain dari keanekaragaman makhluk hidup adalah keanekaragaman

hayati. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas menunjukan sejumlah variasi

yang ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis dan ekosistem di suatu

lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini

merupakan hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan

bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat di kelompokan

atas keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem.

B. Sebab-Sebab Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup

Ada dua sebab yang memicu terjadinya keanekaragaman hayati.

1. Faktor Genetic adalah sifat yang dimiliki oleh makhluk hidup dari

induknya langsung atau terjadinya perkawinan antar individu akan

meghasilkan individu baru yang memiliki sifat yang berbeda-beda.

Persilangan banyak dilakukan pada tumbuh-tumbuhan.

2. Faktor Lingkungan adalah faktor yang berada di luar makhluk hidup itu

sendiri. Misalnya lingkungan kimia, fisik serta abiotik yang terdiri dari

suhu, tekanan udara, kelembaban cahaya, mineral, makanan dan lain

sebagainya.

2
C. Tingkatan Keanekaragaman Makhluk Hidup

1. Keanekaragaman Gen

Setiap makhluk hidup memiliki kerangka dasar komponen sifat menurun

yang sama. Kerangka dasar tersebut tersusun atas ribuan hingga jutaan faktor

menurun yang mengatur tata cara pewarisan sifat. Faktor-faktor yang menurun itu

yang dinamakan gen atau plasma nutfah. Gen merupakan subtansi kimia sebagai

pembawa sifat menurun. Gen terdapat di lokus gen pada kromosom yang ada di

dalam inti sel setiap makhluk hidup. Pada spesies yang sama dapat terjadi

keanekaragaman susunan gen sehingga memunculkan variasi dalam atau spesies.

Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen antara individu

dalam tingkat jenis yang sama. Akibat adanya variasi susunan gen antarindividu

sejenis maka tidak pernah dijumpai dua individu yang sama persis sifatnya.

Variasi gen dalam satu spesies tersebut menyebabkan terbentuknya varietas .

2. Keanekaragaman Jenis

Adapun yang dimaksud dengan keanekaragaman jenis adalah variasi

makhluk hidup di tingkatan jenis. Keanekaragaman ini terjadi untuk yang jenis

spesiesnya berbeda, namun antara spesies yang satu dengan yang lain masih satu

family. Misalnya adalah family kucing yang terdiri dari kucing, harimau, singa,

macan dan lain sebagainya.

3. Keanekaragaman Ekosistem

keanekaragaman ekosistem merupakan variasi dari komponen biotik di

alam raya. Misalnya hewan, tumbuhan dan juga mikroorganisme dengan berbagai

faktor abiotik yang ada. Seperti udara, air dan juga tanah yang terdapat pada

3
kawasan tertentu. Sistem yang terbentuk akibat interaksi tersebut di namakan

ekosistem.

D.Kelasifikasi Makhluk Hidup

1. Sistem klasifikasi

Suatu kajian tentang pengelompokkan makhluk hidup ke dalam tingkatan

atau takson tertentu disebut taksonomi. Seorang tokoh yang sangat berepran

dalam klasifikasi makhluk hidup dan dikenal sebagai Bapak taksonomi adalah

Carolus Linnaeus (1707- 1778). Seiring dengan perkembangan ilmu klasifikasi

makhluk hidup, system klasifikasi dapat dibedakan berdasarkan cara dan

tujuannya, yaitu:

 System klasifikasi buatan (artificial) Didasarkan pada pertimbangan

secara sekehendak hati para ahli taksonomi dengan melihat habitat

(tempat hidup) dan nilai guna dari makhluk hidup tersebut.

 System klasifikasi alamiah (natural) Sistem ini didasarkan pada

kesamaan morfologi secara fenotip yang ada hubungannya dengan

makhluk hidup yang sesungguhnya

 Sisitem klasifikasi evolusi (filogenetik) Sistem klasifikasi ini lebih

menekankan aspek hubungan kekerabatan dan sejarah perkembangan

evolusi makhluk hidup yang ada sekarang.

2. Sistem Binomial nomenclatur

 Pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus

mengajukkan system penamaan makhluk hidup dalam tulisannya

“Systema nature” dengan istilah “:Binomial nomenclatur” (bi= dua,

4
nomen=nama)yang artinya tata nama seluruh organisme ditandai dengan

nama ilmiah yang dterdiri dari dua kata latin atau yang dilatinkan.

 Kata pertama menunujukkan genus, yang penulisannya dimulai dengan

hurup besar, sedangkan kata kedua merupakan “epitethon spesificum“

artinya penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya dimulai dengan

hurup kecil. Misalnya untuk nama ilmiah singkong Felis domesticus

Felis menunjukkan genus, sedangkan domesticus merupakan ciri

khsuusnya, yang berarti sejenis hewan yang dipelihara di dalam rumah

(domestik).

3. Aturan Pemberian Nama Ilmiah

Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:

 Setiap organisme mempunyai nama ilmiah tertentu.

 Untuk nama ilmiah digunakan bahsa latin atau bahasa lain yang di latikan.

 Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai

dengan hurup besar

 Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus

dan kata kedua merupakan petunjuk spesies.

Contoh nama ilmiah padi: Oryza sativa

1 2

1 = nama genus

2 = nama petunjuk spesies

1 + 2 = nama spesies

 Penulisan nama spesies harus ditulis miring atau digaris bawahi. Garis

bawah kata pertama dan kedua secara terpisah.

5
 Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti:

Oryza sativa L., Rosa hybrida Hort, dsb

Seperti: Solanum + aceae = Solanaaceae

Felis + idae = Felidae

4. Tinkatan/Takson makhluk hidup

Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki katagori yang


sama. Urutan takson dari yang tertinggi sampai terendah seerpti berikut:
1. Kingdom = kerajaan

2. Phylum /divisio

3. Classis = kelas

4. Ordo = bangsa

5. Familia = keluarga

6. Genus = marga

7. Species = jenis

E. Kelasifikasi Makhluk Hidup bersadarkan Kingdom

Pada tahun 1969 Robert H.Whittarker merumuskan 5 kingdom klasifikasi

makhluk hidup yang sekarang banyak digunakan yang meliputi : Monera,

Protista, Fungi, Animalia dan Plantae.

1. Kingdom Monera

Monera adalah makhluk hidup bersel satu, beberapa jenis monera

berbentuk benang atau koloni. Ciri khas kindom ini adalah selnya tidak memiliki

membran inti sehingga disebut organisme prokariotik. Cara

perkembangbiakannya dengan membelah diri dan konjungsi. Konjugasi adalah

cara perkembangbiakan generatif pada makhluk hidup yang belum dapat

6
dibedakan jenis kelaminya. Contoh dari kingdom ini adalah kelompok bakteri

dan ganggang hijau biru.

2. Kingdom Protista

Prostista adalah makhluk hidup bersel satu. Prostista merupakan

organisme multiseluler sederhana yang hidup terpisah atau berkoloni. Prostista

memiliki inti sel yang terlindung oleh selaput inti, sehingga disebut eukariota.

Bersifat heterotof dan berkembang biak dengan konjugasi dan membela diri.

Makhluk hidup yang termasuk kindom ini adalah protozoa dan ganggang.

3. Kingdom Fungi

Banyak sekali jenis jamur yang ada di bumi ini, ada yang menguntungkan

Ada yang merugikan. Jamur yang menguntungkan manusia contohnya Rhizopus

oryzea untuk membuat tempe, Saccharomyces cerevisiae untuk membuat

minuman beralkohol, dan Volvariella volvacae atau jamur merang. Sedangkan

jamur yang merugikan manusia,antara lain malassesia furfur penyebab panu dan

aspergillus flavus yang meghasilkan racun aflatoksin.

4. Kingdom Plantae

Kingdom plantae meliput berbagai jenis tumbuahan yaitu lumut, paku, dan

tumbuhan biji. Ciri khas plantae adalah mempunyai klorofil, eukariotik , selnya

berdinding dari selulosa, tidak mempunyai alat gerak aktif dan tumbuh hampir tak

terbatas.

5. Kingdom Animalia

7
Kingdom Animalia adalah klasifikasi taksonomi organisme yang tidak

memiliki dinding sel serta kroloplas dan karena itu, tergantung pada organisme

lain untuk makanan mereka. Kingdom Animalia terdiri dari organisme

multiseluler, eukariota, heterotrofik yang menganalisis makanan di luar sel dan

nutrisi yang di cerna dan diserap ke dalam tubuh.

BAB II
PENUTUP

1. Kesimpulan

Makhluk hidup di dunia sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup

tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman makhluk hidup atau

biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman makhluk hidup

yang berbeda. Keanekaragaman makhluk hidup ditunjukkan oleh adanya

berbagai variasi, bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup

lainnya.

Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh dua faktor yaitu fakto ginetik

dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor ginetik dan faktor

lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup. Setelah diklasifikasikan

suatu makhluk hidup diberi nama sesuai dengan tata nama ilmiah dalam biologi

berdasarkan kelompok yang dimilikinya.

8
9

Anda mungkin juga menyukai