Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen (eksperimen

semu). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi spiritual

emosional freedom tehnik (SEFT) terhadap kualitas hidup (quality of life)

pada pasien stoke.

Menurut Sugiyono menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.(47) Terdapat

variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen (kualitas hidup). Hasil eksperimen yang merupakan variabel

dependen itu akan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

(spiritual emosional freedom tehnik). Hal ini dikarenakan tidak adanya

variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

2. Desain penelitian

Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk One group pre-test and

post-test. Desainini termasuk ke dalam metode eksperimen yang

43
44

digunakan untuk mengkaji hubungan dua variabel atau lebih yaituterapi

spiritual emosional freedom tehnik (SEFT) terhadap kualitas hidup

(quality of life).

Desain penelitian ini menggunakan satu kelompok subjek dan

dilaksanakan tanpa kelompok pembanding. Adapun desain penelitian yang

dimaksud dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Quasy Eksperimental (One Group Pre-test and Post-test)

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test


Eksperimen O1 X O2

Keterangan :

O1 = Kualitas hidup (quality of life) sebelum terapi spiritual emosional

freedom tehnik (SEFT)

O2 = Kualitas hidup (quality of life) sesudah terapi spiritual emosional

freedom tehnik (SEFT)

X = Perlakuan dengan terapi spiritual emosional freedom tehnik

(SEFT)
45

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dengan pengusulan judul penelitian, studi

pendahuluan,penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal penelitian,

konsultasi dengan pembimbing, pelaksaan penelitian sampai dengan

laporan akhir, mulai bulan April 2018 sampai Agustus 2019.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Ungaran Semarang.

C. Definisi Operasional

Definisi Operasional tiap variabel peneliti terdiri dari pengertian, cara

ukur, hasil ukur dan skala ukur seperti tabel berikut :

Tabel 3.2 Definisi Operasional


N Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
o
1. Variabel Spiritual emosional SOP _ _
Bebas : freedom tehnik Spiritual
spiritual (SEFT) adalah teknik emosional
emosional relaksasi yang freedom
freedom memadukan antara tehnik
tehnik psikologi dan (SEFT)
spiritual dengan
Tahap- tahap
Spiritual emosional
freedom tehnik
(SEFT):Set Up,
Tune- in,Tapping.
Dilakukan 6 kali
selama ±7 menit
selama 2 minggu
46

2. Variable Persepsi individu Skala World Total skor secara Rasio


Terikat : mengenai dirinya Health keseluruhan
kualitas yang Organizatio minimal 26 dan
hidup mencakup beberapa n Quality of maksimal 130.
(quality of komponen seperti Life Dengan Kategori:
life) tujuan, harapan, (WHOQOL- Sistem penilaian
hubungan BREF) yang pernyataan
interpersonal, berisi 26 favorable dan
perkembangan item. unfavorable.
pribadi, intelektual, Sangat tinggi = >
kesejahteraan fisik 109.14
dan Tinggi = 88.38 –
psikologis, 109.14
psikososial, ekonomi, Sedang = 67.62 –
dan budaya yang 88.38
dapat Rendah = 46.86 –
menggambarkan 67.62
keunggulan seorang Sangat rendah =
individu < 46.86

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(48)

Pada penelitian ini populasi yang akan di analisis adalah semua pasien

yang stroke yang dirawat di ruang penyakit dalam Rumah Sakit Umum

Ungaran.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi.(49) Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau


47

teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut dapat mungkin mewakili

populasinya. Menurut Uma Sekaran Sampel penelitian pada experimental

sederhana menggunakan sampel 10 sampai dengan 20.(50)

Penelitian ini berjumlah 20 responden dan harus memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Sampel yang diambil adalah yang sesuai dengan

kriteria sampel, meliputi kriteria inklusi dan ekslusi pada penelitian ini.(51)

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan

atau layak untuk diteliti, yaitu :

1) Bersedia menjadi responden

2) Pasien menderita Stroke non hemoragik yang dirawat di Rumah

Sakit

3) Pasien berusia ≥ 45 tahun

4) Laki- laki dan perempuan

5) Pendidikan responden SD – S1

6) Pasien menggunakan asuransi kesehatan

7) Di rawat di RSUD Ungaran periode bulan Februari – September

2019

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

penelitian yang tidak memenuhi kriteria inklusi, yaitu :

1) Tidak hadir pada saat penelitian


48

Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 20 responden dan harus

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

E. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling didefinisikan

sebagai suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi, hal ini

bisa benar-benar mewakili dan menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya.(52)Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

purposive sampling. Teknik pengambilan dengan purposive sampling adalah

dimana pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu

yang dibuat oleh peneliti sendiri yaitu sesuai karateristik inklusi dan eksklusi

sampai mencapai responden yang sudah ditetapkan.(53)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjanya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik sehingga mudah diolah.(44) Instrumen yang digunakan dalam variabel dari

pasien stroke yang melakukan terapi spiritual emosional freedom tehnikadalah

standar operasional prosedure spiritual emosional freedom tehnik.

Instrumen untuk kualitas hidup (quality of life) menggunakan Skala

World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) yang terdiri

dari 26 item.WHOQOL-BREF ini merupakan rangkuman dari (WHOQOL)


49

yang terdiri dari 100 item. Kuesioner ini berbentuk self-report dimana subjek

diminta untuk memberikan respon yang sesuai dengan kondisi dirinya.

Kuesioner WHOQOL-BREF terdiri dari empat dimensi, yaitu dimensi

kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Pertanyaan

nomor 1 dan 2 pada skala mengkaji tentang kualitas hidup dan kesehatan fisik

secara umum. Skor yang diberikan dalam skala ini bergerak antara 1 sampai

dengan 5, dengan total skor secara keseluruhan minimal 26 dan maksimal

130. Skor total yang diperoleh secara keseluruhan tersebut menunjukkan

semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula kualitas hidup

yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka

semakin rendah pula kualitas hidup yang dimiliki subjek.(54)

Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Kualitas Hidup (WHOQOL-BREF)

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah


1 Domain 10, 15, 16, 3,4 7
Kesehatan Fisik 17, 18
2 Domain 5, 6, 7, 11, 26 6
Psikologis 19
3 Domain 20, 21, 22 3
Hubungan Sosial
4 Domain 8, 9, 12, 13, 8
Lingkungan 14, 23, 24,
25
5 Kualitas Hidup dan 1, 2 2
Kesehatan Fisik
secara umum
Total 26
50

Uji validitas dan reabilitas pada penelitian ini tidak dilakukan karena Skala

World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) yang dilakukan

sudah baku.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis pengumpulan data

Jenis pengumpulan data menurut Notoatmodjo antara lain adalah :(55)

a. Data primer

Data primer adalah sumhber informasi yang langsung berasal dari

yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap data

tersebut.Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengisi identitas

responden dan selanjutnya melakukan pengukuran kualitas hidup

(quality of life) menggunakan Skala World Health Organization Quality

of Life (WHOQOL-BREF) sebelum dan sesudah terapi spiritual

emosional freedom tehnik.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber informasi yang bukan dari tangan

pertama, dan tidak mempunyai wewenang dan tanggung jawab

terhadap informasi atau data tersebut. Data sekunder yang akan

dikumpulkan adalah data pendukung yang terkait dengan tujuan

penelitian yang diperoleh dari literatur buku, internet, dan surat survey

yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini data berisi tentang jumlah


51

pasien yang sudah melakukan operasi pembedahan apendiktomi dan

semua tinjauan pustaka yang terkait dalam penelitian.

2. Prosedur pengumpulan data

Tahap – tahap pengumpulan data yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan

Mengurus surat ijin penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Karya Husada Semarang. Setelah mendapatkan surat ijin penelitian

dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang, peneliti

menunjukkan surat ijin tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Setelah mendapatkan surat balasan dari Dinas Kesehatan Kota

Semarang, selanjutnya menunjukkan surat balasan tersebut kepada

RSUD Ungaran Semarang untuk meminta ijin melakukan survey awal

dan penelitian yang akan dilakukan dan meminta surat balasan dari

RSUD Ungaran Semarang.

b. Pelaksanaan

Peneliti menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk

meneliti, seperti Skala World Health Organization Quality of Life

(WHOQOL-BREF), Standart Operasional Prosedure spiritual

emosional freedom tehnik, lembar observasi.


52

1) Pre test

a) Peneliti melakukan kontrak waktu kepada responden untuk

melakukan terapi SEFT.

b) Peneliti menggunakan kuisioner World Health Organization

Quality of Life (WHOQOL-BREF) untuk mengetahui kualitas

hidup pasien stroke.

2) Pelaksanaan terapi SEFT.

a) Peneliti memberikan terapi SEFT kepada pasien stroke masing-

masing responden diberikan 6 kali selama ±7 menit selama 2

minggu.

b) SEFT terdiri dari 3 tahap yaitu : The Set-Up, The Tune-in dan

The Taping.

3) Post test

Peneliti menggunakan kuisioner World Health Organization Quality of

Life (WHOQOL-BREF) untuk mengetahui kualitas hidup pasien

stroke.

c. Evaluasi

Peneliti memberikan souvenir kepada responden sebagai tanda terima

kasih karena responden sudah bersedia menjadi responden dalam


53

penelitian ini. Selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data

menggunakan program computer.

H. Cara Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk mencegah GIGO (garbage in garbage

out). Oleh karena itu proses pengolahan data terdiri dari beberapa tahap antara

lain adalah:(56)

1. Editing

Editing dilakukan dengan cara mengisi identitas responden dimana data

responden berupa kelengkapan pengisian/jawaban responden, adanya

kesalahan-kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban.

Editing dilakukan pada saat penelitian sehingga terdapat jawaban yang

tidak sesuai, peneliti segera melengkapi.

2. Scoring

Scoring adalah memberikan nilai setelah pengukuran kualitas hidup

(quality of life) selesai.

3. Data Entry

Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang akan melakukan

entry data. Data Entry adalah memasukkan data hasil pengukuran kualitas
54

hidup (quality of life) sebelum dan sesudah yang diperoleh menggunakan

aplikasi progam SPSS. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

program SPSS for Window untuk memproses data hasil penelitian.

4. Tabulating

Tabulating merupakan proses mengklasifikasikan datakualitas hidup

(quality of life) menurut kriteria tertentu kedalam table, sehingga diperoleh

frekuensi dari masing-masing item pertanyaan.

5. Cleaning

Tahap ini adalah tahap pembersihan data dimana datakualitas hidup

(quality of life) yang sudah akan diperiksa kembali apakah ada kesalahan

atau tidak. Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukan, perlu dilakukan pengecekkan kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, kekurangan data, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi. Proses ini

disebut pembersihan data (data cleaning). Dalam penelitian ini peneliti

akan memeriksa kembali data-data kualitas hidup (quality of life)yang

sudah jadi untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin saja

dapat terjadi dalam proses input data.


55

I. Analisa Data

1. Analisis Univariat

Penelitian analisa univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisa

tiap variabel dari hasil penelitian.(55) Analisis ini digunakan untuk

mendeskripsikan variable terikat (kualitas hidup sebelum dan sesudah),

Penyajian data pada analisis deskriptif ini tergantung dari jenis data yang

digunakan. Data numerik dapat menggunakan mean, mode, median,

standar deviasi, standar error, nilai terendah, nilai tertinggi.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel.
(55)
Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh terapi spiritual

emosional freedom tehnik (SEFT) terhadap kualitas hidup (quality of life)

pada pasien stoke di Rumah Sakit Umum Ungaran. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah spiritual emosional freedom tehnik sedangkan

variabel terikatnya kualitas hidup (quality of life) pada pasien stoke.

Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas.

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data

penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji

normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari

hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji ini perlu dilakukan

karena semua perhitungan statistik parametric dengan menggunakan teori

shapiro wilk karena sampel dalam penelitian ini kurang dari 50.
56

Selanjutnya menggunakan teknik uji statistik yang digunakan untuk

mendistribusi normal yaitu uji t-test dependent. Data berdistribusi normal

yaitu bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal, dimana data

memusat pada nilai rata- rata dan median, jika data berdistribusi normal

maka menggunakan uji t-test dependent atau paired t-test, dan apabila

hasil datanya tidak normal maka menggunakan uji wilcoxon.

Setelah didapatkan nilai t-hitung dibandingan dengan nilai tabel

shapiro wilk, untuk dilihat p value ≤ 0,05 ada perbedaan dan posisi nilai

probabilitasnya (p) hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut :

a. Nilai p-value > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada pengaruh

terapi spiritual emosional freedom tehnik (SEFT) terhadap kualitas

hidup (quality of life) pada pasien stoke.

b. Nilai p-value ≤ 0,05 maka H0 ditolak berarti ada pengaruh terapi

spiritual emosional freedom tehnik (SEFT) terhadap kualitas hidup

(quality of life) pada pasien stoke.

Analisis data bivariat dilakukan dengan Uji T-test dependent melalaui

program SPSS for windows. Analisis bivariat ini dapat berfungsi dalam

mencari pengaruh antara variabel yaitu menganalisa pengaruh terapi

spiritual emosional freedom tehnik (SEFT) terhadap kualitas hidup

(quality of life).Analisis bivariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran

mengenai ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas (spiritual

emosional freedom tehnik) dengan variabel terikat (kualitas hidup).


57

J. Etika Penelitian

Menurut, masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai

berikut :(57)

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan anatara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien.

Dalam penelitian ini sebelum dilakukan intervensi, peneliti akan

menjelaskan maksud dan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian.

Setelah menjelaskan tujuan penelitian, responden diminta untuk mengisi

dan menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Responden

berhak menentukan untuk menjadi responden atau tidak dengan mengisi

dan menandatangani lembar persetujuan yang diberikan oleh peneliti. Jika


58

klien menolak untuk menjadi responden, peneliti tidak akan memberikan

sanksi dalam bentuk apapun.

2. Anomality (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.(57) Dalam penelitian ini, peneliti tidak

mencantumkan nama klien saat dilakukan penelitian. Tetapi peneliti hanya

menuliskan inisial nama klien dalam lembar observasi.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.(57) Pada saat penelitian dimulai sampai dengan penelitian selesai

peneliti tidak akan menyebar luaskan informasi yang diperoleh dari

responden. Peneliti hanya memberikan hasil riset pada pihak terkait

seperti institusi tempat peneliti menjalani proses pendidikan.

4. Right to justice (prinsip keadilan)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa


59

semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang

sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.(56)

Anda mungkin juga menyukai