Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA IPA BERBASIS TEKNOLOGI

MURAH MATERI TEKANAN DI SMP

Fathin Irina Diatri (1), Abdurrahman (2), Undang Rosidin (2)


(1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, fathinirinadiatri@yahoo.com
(2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

Abstract: Development of scientific demonstrating tool based on low cost


technology on pressure in a junior high school. Observation results showed that
SMPTN 15 TKBM Bandar Lampung didn’t have the tool because of fund limit. On
the other hand, the teacher and students really need the demonstrating tool for
learning pressure lesson. Therefore, the aim of this developmental research is to
produce demonstrating tool using tools and materials from surrounding
environment, to know how the demonstrating tool that based on low cost
technology for science learning on pressure material with student worksheet, and
to know the effectiveness of demonstrating tool learning which was made. The
development based on Borg's and Gall’s developmental model which procedures
are consisting of ten steps. Expert tests result revealed that the product was
appropriate with theory and suitable to be used. The result of main field test and
operational field test indicated that demonstrating tool on pressure with guide
of lab worksheet were effective to be used as learning media.

Abstrak: Pengembangan alat peraga IPA berbasis teknologi murah materi


tekanan di SMP. Observasi menunjukkan bahwa SMPTN 15 TKBM Bandar
Lampung belum memiliki alat peraga dikarenakan keterbatasan dana. Sedangkan
guru dan siswa sangat memerlukan alat peraga pada pembelajaran materi tekanan.
Sehingga, tujuan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan alat peraga
menggunakan alat dan bahan dari lingkungan sekitar, mengetahui bagaimana alat
peraga berbasis teknologi murah untuk pembelajaran IPA materi tekanan disertai
LKS, dan mengetahui efektivitas alat peraga pembelajaran yang dibuat.
Pengembangan mengacu pada model pengembangan Borg dan Gall yang
prosedurnya terdiri dari sepuluh langkah. Hasil uji ahli menunjukkan produk telah
sesuai dengan teori dan layak digunakan. Hasil uji lapangan utama dan uji
lapangan operasional menunjukkan bahwa alat peraga tekanan beserta LKS
panduan praktikum efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

Kata kunci: alat peraga, pengembangan, tekanan, teknologi murah.

91
PENDAHULUAN dari data hasil pengamatan meng-
gunakan alat peraga tersebut. Hal ini
Media pembelajaran berupa alat sesuai dengan pernyataan Triyanto
peraga merupakan salah satu hal (2010: 111), bahwa lembar kegiatan
penting yang mendukung pembelajaran siswa adalah panduan siswa yang
IPA. Sesuai dengan pernyataan digunakan untuk melakukan kegiatan
Jamzuri (2007: 1.9), bahwa alat peraga penyelidikan atau pemecahan masalah.
mempunyai peranan penting bagi guru Lembar kegiatan ini dapat berupa
maupun bagi siswa, antara lain sebagai panduan untuk latihan pengembangan
berikut: (1) Membantu siswa mem- aspek kognitif maupun panduan untuk
permudah memahami suatu konsep; (2) pengembangan semua aspek pembe-
Membantu guru dalam proses belajar lajaran dalam bentuk panduan eks-
mengajar; (3) Memberi motivasi perimen atau demonstrasi. Berdasar-
kepada siswa untuk belajar lebih giat; kan masalah tersebut, maka penulis
dan (4) Membantu siswa lebih aktif mengembangkan alat peraga dengan
belajar. berbasis teknologi murah pada materi
Berdasarkan hasil observasi di tekanan di SMP disertai LKS panduan
SMPTN 15 TKBM Bandar Lampung, praktikumnya.
alat peraga IPA fisika masih belum Pengembangan ini bertujuan
tersedia. Keterbatasan alat peraga untuk: (1) Menghasilkan alat peraga
pembelajaran ini dikarenakan mahal- menggunakan alat dan bahan dari
nya harga alat peraga dan minimnya lingkungan sekitar sebagai media
dana untuk membeli alat peraga pembelajaran konsep tekanan untuk
tersebut. memenuhi ketidaktersediaan alat
Pada pembelajaran IPA khususnya peraga; (2) Mengetahui bagaimana alat
materi tekanan, keterbatasan alat peraga berbasis teknologi murah untuk
peraga ini dapat diatasi dengan pembelajaran IPA fisika materi tekanan
mengembangkan alat peraga pem- yang disertai LKS; dan (3) Mengetahui
belajaran yang berbasis teknologi efektivitas alat peraga pembelajaran
murah. Teknologi murah yang di- materi tekanan yang dibuat.
maksud di sini adalah penggunaan alat Pengembangan alat peraga me-
dan bahan yang sederhana, murah, dan miliki spesifikasi produk sebagai
mudah didapatkan dari lingkungan berikut: (1) Menghasilkan media
sekitar. Hal ini sejalan dengan pembelajaran berupa alat peraga IPA
pendapat Arsito (2004: 36), yaitu alat pada konsep tekanan, khususnya yaitu
peraga sebagai jenis komponen dalam pada konsep tekanan zat cair dan
lingkungan siswa yang dapat tekanan udara di SMP; (2) Pengem-
merangsang mereka untuk belajar bangan alat peraga dibuat dengan
termasuk alat yang digunakan dalam berbasis teknologi murah, yaitu dengan
proses pembelajaran. Sehingga alat menggunakan alat dan bahan yang
peraga tidak harus dibeli, tapi dapat sederhana, murah, dan mudah
dihasilkan dan digunakan dari didapatkan di lingkungan sekitar; (3)
lingkungan di sekitar siswa. Alat peraga yang dikembangkan lebih
Penggunaan alat peraga perlu berupa KIT (Kumpulan Instrumen
dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa Terpadu) karena dapat digunakan untuk
(LKS) sebagai panduan untuk beberapa percobaan.; (4) Alat peraga
melakukan percobaan dan penuntun yang dikembangkan dilengkapi dengan
siswa untuk dapat menarik kesimpulan LKS sebagai panduan percobaan.

92
Pengembangan ini sangat penting gunakan alat dan bahan dari ling-
karena dapat memberikan banyak kungan sekitar agar lebih efektif dan
manfaat, diantaranya: (1) Memberi efisien dalam proses pembuatannya.
alternatif pemecahan masalah ke- Alat peraga yang dikembangkan dapat
tidaktersediaan media pembelajaran digunakan untuk mengamati fenomena
yang dikarenakan minimnya dana tekanan dengan metode eksperimen
sekolah; (2) Membantu sekolah yang atau demonstrasi.
masih kekurangan media pembelajaran, Desain (model) pengembangan
terutama alat peraga IPA materi yang digunakan mengacu pada
tekanan di SMP; (3) Menambah alat research and development dari Borg
peraga IPA fisika di sekolah; (4) dan Gall (1989: 784-785) yang
Menyediakan media pembelajaran meliputi sepuluh langkah, yaitu: (1)
yang dapat memberikan pengalaman Penelitian dan pengumpulan data.
pembelajaran secara langsung kepada Penelitian pendahuluan dan pengum-
siswa melalui percobaan; dan (5) pulan data dilakukan untuk mengum-
Memberikan motivasi bagi guru untuk pulkan informasi sehingga masalah
lebih kreatif dalam mengembangkan dapat teridentifikasi. Penelitian dan
media pembelajaran, khususnya dengan pengumpulan data ini menggunakan
memanfaatkan teknologi murah. observasi sarana dan prasarana sekolah
Pengembangan yang dilakukan dan angket analisis kebutuhan. Obser-
dibatasi pada hal-hal berikut: (1) Alat vasi sarana dan prasarana meliputi
peraga ditujukan untuk siswa SMP, ketersediaan fasilitas pendukung yang
sehingga tujuan percobaan dan menunjang proses pembelajaran IPA
penggunaan alat peraga tergolong dan sumber daya sekolah. Analisis
masih sederhana; (2) Alat peraga yang kebutuhan dilakukan untuk mengum-
dikembangkan hanya untuk beberapa pulkan informasi tentang apa yang
percobaan tekanan zat cair dan dibutuhkan siswa dan guru pada
percobaan tekanan udara; (3) Alat khususnya, dan sekolah pada umum-
peraga hanya digunakan untuk enam nya, serta untuk mengetahui apakah
jenis percobaan, yaitu percobaan guru dan siswa membutuhkan alat
tekanan hidrostatik, percobaan alat peraga pembelajaran dalam pembe-
peraga Hartl yang dimodifikasi, lajaran materi tekanan. Hal inilah yang
percobaan hukum Pascal, percobaan digunakan sebagai dasar dan latar
bejana berhubungan, percobaan belakang dalam pengembangan alat
terapung, melayang, dan tenggelam, peraga yang dibuat. (2) Perencanaan.
serta percobaan tekanan udara. Perencanaan ini mencakup merumus-
kan tujuan, penentuan urutan dan
METODE PENGEMBANGAN langkah-langkah pengembangan. (3)
Pengembangan produk awal. Produk
Metode penelitian yang digunakan yang dihasilkan berupa alat peraga
yaitu research and development atau tekanan untuk SMP yang disertai
penelitian pengembangan. Pengem- dengan LKS panduan praktikumnya.
bangan yang dilakukan adalah pem- (4) Uji coba awal. Dilakukan uji coba
buatan media pembelajaran berupa alat awal berupa uji kualitas produk dan
peraga konsep tekanan (IPA kelas VIII, validasi ahli sebelum alat peraga
SK 5, KD 5.5) yang dilengkapi dengan diujicobakan ke lapangan. Pengujian
Lembar Kerja Siswa (LKS) panduan kualitas alat peraga dilakukan dengan
praktikum. Alat peraga dibuat meng- melakukan percobaan sesuai dengan

93
prosedur percobaan yang terdapat pada dijadikan bahan perbaikan dan pe-
LKS panduan praktikum. Validasi ahli nyempurnaan alat peraga yang dibuat
terdiri dari uji ahli desain (kesesuaian akan menghasilkan produk akhir yang
desain dengan spesifikasi yang efektif dan siap digunakan di sekolah.
direncanakan) dan uji ahli media Penelitian pengembangan ini
(evaluasi dalam perencanaan pem- dilaksanakan pada semester genap
belajaran), serta dilakukan juga uji tahun ajaran 2013/2014 di SMPTN 15
LKS panduan praktikum. (5) Revisi TKBM Bandar Lampung. Objek
produk utama. Produk direvisi dan penelitian ini adalah alat peraga
diperbaiki lagi agar lebih efektif dan pembelajaran IPA materi tekanan SMP
efisien dalam penggunaannya sesuai dan subjek penelitian adalah para ahli
dengan saran perbaikan dari para ahli. dan penguji produk yang menguji
(6) Uji lapangan utama. Tujuan uji kevalidan alat peraga. Para ahli
lapangan produk utama adalah untuk penguji kevalidan alat ini terdiri pakar
mengetahui apakah produk yang fisika (dosen fisika MIPA Unila)
dikembangkan telah memenuhi tujuan. sebagai ahli materi dan guru fisika
Penelitian ini termasuk ke dalam SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
penelitian quasi experimental (ekspe- sebagai ahli materi dan desain, dan
rimen semu) dengan menggunakan siswa kelas VIII SMPTN 15 TKBM
desain penelitian one-shot case study, Bandar Lampung.
yaitu memberikan perlakuan tertentu Desain atau rancangan uji coba
pada subjek, kemudian dilakukan produk ini terdiri dari uji satu lawan
pengukuran terhadap variabel tanpa satu dan uji kelompok kecil. Uji satu
adanya kelompok pembanding dan tes lawan satu (one to one evaluation)
awal. (7) Revisi produk operasional. dilakukan saat uji lapangan produk
Apabila hasil uji lapangan produk utama. Uji satu lawan satu diberikan
utama belum memenuhi tujuan, maka kepada empat orang siswa pada kelas
perlu dilakukan revisi produk dan subjek penelitian untuk mengetahui
dilakukan uji lapangan utama lagi, apakah alat peraga yang dikembangkan
siklus uji lapangan dan revisi akan telah memenuhi tujuan. Uji kelompok
terus dilakukan sampai dicapai tujuan kecil dilakukan pada saat uji lapangan
minimal dari pengembangan produk produk operasional. Uji kelompok
ini. (8) Uji lapangan operasional. kecil diberikan kepada siswa kelas VIII
Tujuan uji lapangan produk operasional SMPTN 15 TKBM sebagai subjek
adalah untuk melihat kesesuaian media penelitian untuk mengetahui tingkat
dalam pembelajaran (mengetahui kemenarikan, kemudahan penggunaan,
tingkat kemenarikan, kemudahan kemanfaatan, dan keefektifan alat
penggunaan, dan kemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran.
peraga yang diciptakan) serta untuk Berdasarkan sifatnya, jenis data
mengetahui apakah produk yang pada penelitian ini dikelompokkan
dikembangkan telah siap digunakan di menjadi dua, yaitu berupa data
sekolah (keefektifan alat peraga dalam kualitatif dan data kuantitatif. Data
pembelajaran). (9) Revisi produk kualitatif diperoleh pada data sarana
akhir. Setelah uji operasional lapangan dan prasarana sekolah, tingkat kebu-
selesai dan data telah dianalisis, tuhan guru dan siswa dalam proses
dilakukan revisi produk akhir. (10) pembelajaran, serta dihimpun dari hasil
Diseminasi dan implementasi produk. penelitian, masukan, tanggapan, kritik,
Hasil dari uji coba lapangan yang telah dan saran melalui angket pertanyaan

94
terbuka dan hasil observasi. Sedang- pengamatan dan pencatatan yang
kan data kuantitatif diperoleh dari sistematis tehadap gejala-gejala yang
angket tertutup berupa data kelayakan diteliti. Angket merupakan sejumlah
produk yang akan dikembangkan pertanyaan tertulis yang digunakan
berdasarkan hasil uji desain dan isi untuk memperoleh informasi. Penulis
materi, serta tingkat kemenarikan, lebih banyak menggunakan angket
kemudahan, dan kemanfaatan. Data tertutup untuk memudahkan dalam
kuantitatif juga diperoleh dari hasil tes menganalisis data daripada angket
mengenai keefektifan alat peraga. terbuka yang jawaban pertanyaannya
Data dalam penelitian pengem- dibebaskan kepada responden. Adapun
bangan ini dikumpulkan menggunakan kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada
instrumen berupa lembar observasi, Tabel 1.
angket, dan tes. Observasi ialah

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen


Jenis Subjek Kisi-Kisi Instrumen
Prapenelitian Guru IPA dan 1. Lembar observasi sarana dan
siswa SMPTN 15 prasarana sekolah
TKBM 2. Angket analisis kebutuhan
Uji Ahli Pakar Fisika dan 1. Angket kesesuaian desain dengan
Guru Fisika spesifikasi yang direncanakan
Guru Fisika 2. Evaluasi dalam perencanaan
pembelajaran
Uji LKS Pakar Fisika dan 1. Angket uji kelayakan isi
Guru Fisika 2. Angket uji kesesuaian isi
Guru Fisika 3. Angket uji kelayakan penyajian
4. Angket uji kelayakan bahasa
Uji Lapangan Siswa SMPTN 15 1. Angket kemenarikan, kemudahan,
TKBM kelas VIII dan kemanfaatan alat peraga
2. Tes tertulis keefektifan alat peraga

Data hasil analisis kebutuhan yang mengetahui tingkat kelayakan produk


diperoleh dari guru dan siswa yang dihasilkan untuk digunakan
digunakan untuk menyusun latar sebagai media pembelajaran. Data
belakang dan mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan penggunaan,
keterbutuhan pengembangan. Data dan kemanfaatan produk diperoleh
hasil identifikasi kebutuhan ini di- melalui uji lapangan kepada pengguna
lengkapi dengan data hasil identifikasi secara langung. Sedangkan data hasil
sumber daya yang digunakan untuk belajar yang diperoleh melalui tes
menentukan spesifikasi produk yang setelah penggunaan produk digunakan
dikembangkan. untuk menentukan tingkat efektivitas
Data kesesuaian desain dan materi produk sebagai media pembelajaran.
pembelajaran pada produk diperoleh Analisis data berdasarkan instru-
dari ahli materi dan ahli desain melalui men uji ahli dan uji lapangan dilakukan
uji ahli atau validasi ahli produk. Data untuk menilai sesuai atau tidaknya
kesesuaian tersebut digunakan untuk produk yang dihasilkan sebagai sumber

95
belajar dan media pembelajaran. jawaban memiliki skor berbeda. Skor
Instrumen penilaian ini memiliki empat penilaian tiap pilihan jawaban ini dapat
pilihan jawaban sesuai konten per- dilihat pada Tabel 2.
tanyaan yang masing-masing pilihan

Tabel 2. Skor Penilaian Uji Ahli dan Uji Lapangan terhadap Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor
Sangat menarik Sangat Mudah Sangat membantu 4
Menarik Mudah Membantu 3
Kurang menarik Sulit Kurang membantu 2
Tidak menarik Sangat sulit Tidak membantu 1

Skor penilaian total dapat dicari dikonversikan ke pernyataan penilaian


dengan menggunakan rumus: untuk menentukan kemenarikan,
jumlah skor kemudahan, dan kemanfaatan produk
skor total = jumlah skor tertinggi × 4 yang dihasilkan berdasarkan pendapat
Hasil dari skor penilaian tersebut pengguna. Pengonversian skor men-
kemudian dicari rata-ratanya dari jadi pernyataan penilaian ini dapat
sejumlah subjek sampel uji coba dan dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 3. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kemenarikan dan


Kualitas
Pernyataan Penilaian Peryataan Penilaian
Skor Penilaian
Kemenarikan Kualitas
3,26 - 4,00 Sangat menarik Sangat baik
2,51 – 3,25 Menarik Baik
1,76 – 2,50 Kurang menarik Kurang baik
1,01 – 1,75 Tidak menarik Tidak baik
(Suyanto, 2009: 227)

Sedangkan untuk data hasil tes, panduan praktikumnya. Rincian hasil


digunakan nilai Kriteria Ketuntasan dari tahapan prosedur pengembangan
Minimal (KKM) mata pelajaran IPA di yang dilakukan adalah sebagai berikut.
SMPTN 15 TKBM, yaitu ≥ 73, sebagai 1. Penelitian dan Pengumpulan Data.
pembanding. Apabila 75% nilai siswa Pada tahap penelitian awal dan
yang diberlakukan uji coba telah pengumpulan data, dilakukan observasi
mencapai KKM, maka dapat disim- sarana dan prasarana. Berdasarkan
pulkan produk pengembangan layak hasil observasi tersebut diketahui
dan efektif digunakan sebagai media bahwa SMPTN 15 TKBM belum
pembelajaran. memiliki ruang laboratorium IPA dan
alat peraga IPA fisika belum tersedia.
HASIL PENGEMBANGAN Selanjutnya dilakukan analisis
kebutuhan menggunakan angket.
Hasil utama dari penelitian pe- Angket analisis kebutuhan terdiri dari 5
ngembangan yang telah dilakukan di pertanyaan. Masing-masing pertanyaan
SMPTN 15 TKBM ini adalah alat memiliki skor maksimum 2 dan skor
peraga tekanan yang dilengkapi LKS minimum 0. Analisis kebutuhan ini

96
melibatkan 21 siswa kelas VIII serta 1 alat dan bahan, variabel percobaan,
orang guru IPA SMPTN 15 TKBM prosedur percobaan, dan analisis data,
Bandar Lampung. Berdasarkan hasil sehingga siswa mampu menguji penge-
analisis angket kebutuhan guru, tahuan awal, melakukan percobaan,
diperoleh skor 8 dari skor maksimal 10. melakukan diskusi, menyajikan hasil
Hasil skor konversi tersebut menyata- percobaan, menganalisis, dan meng-
kan bahwa alat peraga tekanan sangat evaluasi pemecahan masalah.
dibutuhkan bagi guru SMPTN 15 4. Uji Coba Awal.
TKBM. Selanjutnya, dari hasil angket Uji coba awal dilakukan berupa
untuk mengungkap kebutuhan siswa pengujian kualitas produk dan validasi
diperoleh skor 150 dari skor maksimal ahli sebelum alat peraga diujicobakan
210, artinya sangat perlu dikembang- ke lapangan. Pengujian kualitas alat
kan alat peraga untuk membelajarkan peraga dilakukan dengan melakukan
konsep tekanan sehingga para siswa percobaan sesuai dengan prosedur
dapat lebih mudah memahaminya. percobaan yang terdapat pada LKS
2. Perencanaan. panduan praktikum. Percobaan yang
Perencanaan ini mencakup peru- dilakukan yaitu: (1) Percobaan tekanan
musan tujuan serta penentuan urutan hidrostatik; (2) Percobaan alat peraga
dan langkah-langkah pengembangan. Hartl yang dimodifikasi; (3) Percobaan
Tujuan utama yang dirumuskan penulis hukum Pascal; (4) Percobaan bejana
adalah menghasilkan alat peraga berhubungan; (5) Percobaan terapung,
tekanan dari alat dan bahan yang melayang, dan tenggelam; serta (6)
mudah dijumpai di lingkungan sekitar Percobaan tekanan udara. Setelah data
dan harganya terjangkau untuk diperoleh, kemudian dilakukan analisis
mengatasi kekurangan media alat dan membandingkan data hasil
peraga yang dimiliki sekolah. Urutan percobaan menggunakan alat peraga
dan langkah (skenario) pengembangan dengan hasil percobaan menggunakan
alat peraga menggunakan lima tahap, teori yang ada. Berdasarkan hasil uji
yaitu: pembuatan perencanaan, penen- tersebut, diketahui bahwa alat peraga
tuan desain, pengumpulan alat dan telah sesuai dengan teori dan
bahan, perakitan, dan uji coba. dinyatakan layak digunakan sebagai
3. Pengembangan Produk Awal. media pembelajaran.
Pengembangan produk awal ini Selanjutnya dilakukan validasi
merupakan perwujudan dari skenario ahli. Evaluasi ini dilakukan oleh dua
pengembangan yang telah diren- orang pakar fisika, yaitu Bapak
canakan, yaitu berupa alat peraga Supardi, S.Pd. (guru fisika SMA Al-
tekanan untuk SMP yang dilengkapi Kautsar Bandar Lampung) selaku
dengan LKS panduan praktikumnya. penguji 1 dan Bapak Arif Surtono,
Percobaan yang dapat dilakukan M.Si., M.Eng. (dosen fakultas MIPA
menggunakan KIT alat peraga tekanan fisika Universitas Lampung) selaku
ini ada enam dan menggunakan zat cair penguji 2. Data hasil evaluasi dari para
pada setiap percobaannya. Pengem- ahli ini kemudian dianalisis sehingga
bangan LKS dilakukan dengan diperoleh hasil uji coba awal alat
mengikuti tahap-tahap pembelajaran peraga beserta LKS seperti pada Tabel
menggunakan metode eksperimen, 4.
yaitu memberikan bekal awal, masalah,

97
Tabel 4. Hasil Uji Coba Awal Alat Peraga Beserta LKS
Penguji 1 Penguji 2
No. Jenis Uji Nilai Pernyataan Nilai Pernyataan
Rata-rata Kualitatif Rata-rata Kualitatif
Alat Peraga Tekanan
1 Kesesuaian Desain dengan
3,31 Sangat Baik 3,46 Sangat Baik
Spesifikasi yang Direncanakan
2 Evaluasi dalam Perencanaan
3,83 Sangat Baik
Pembelajaran

LKS Panduan Praktikum Tekanan


2
1 Kesesuaian Isi
Kelayakan Isi 4,00
3,33 Sangat
Sangat Baik
Baik 3,58
3,50 Sangat
Sangat Baik
Baik
3 Kelayakan Penyajian 3,60 Sangat Baik
4 Kelayakan Bahasa 4,00 Sangat Baik

Berdasarkan hasil uji ahli tersebut, digunakan. Setelah dilakukan uji vali-
diketahui bahwa alat peraga telah ditas dan reliabilitas soal kepada 10
sesuai dengan spesifikasi yang siswa kelas IX SMPTN 15 TKBM
direncanakan dan mudah digunakan. Bandar Lampung, diketahui bahwa soal
LKS panduan praktikum yang dibuat dapat digunakan untuk mengukur nilai
pun telah sesuai dengan tujuan kognitif siswa.
pembelajaran dan alat peraga yang 5. Revisi Produk Utama.
dikembangkan. Revisi produk utama dilakukan
Dilakukan juga uji validitas dan berdasarkan hasil uji coba awal dari
reliabilitas soal sebelum dilaksanakan para ahli seperti pada Tabel 5. Revisi
uji lapangan. Uji validitas dilakukan bertujuan agar penggunaan alat peraga
untuk mengetahui kesahihan soal dan yang dihasilkan menjadi lebih efektif
uji reliabilitas dilakukan untuk dan efisien.
mengetahui tingkat keajegan soal yang

Tabel 5. Revisi Produk Utama Berdasarkan Hasil Uji Coba Awal


No Saran Perbaikan Perbaikan yang dilakukan
1 Tempat penyimpanan harus Memperbaiki penataan penyimpanan
disesuaikan alat peraga
Menambahkan tutup toples
2 Coba gunakan sistem pompa Alat bantu untuk pemberi tekanan
sebagai pemberi tekanan percobaan tetap menggunakan plastik dan
Hukum Pascal papan dongkrak, karena
menggunakan pompa memberi
resiko kebocoran yang lebih besar
saat penggunaan dan untuk
memompanya membutuhkan lebih
banyak tenaga. Hasil percobaan
yang diperoleh pun masih belum
benar-benar menunjukkan bahwa
tekanan pada ruang tertutup
diteruskan ke segala arah dengan
sama besar

98
Lanjutan Tabel 5.
No Saran Perbaikan Perbaikan yang dilakukan
3 Pemberian label (nama) pada botol Memperbesar ukuran huruf pada
A dan B perlu diperbesar dan nama botol.
diperjelas agar mudah terlihat.
4 Dimensi atau ukuran alat perlu Menambahkan ukuran alat peraga
dicantumkan pada prosedur pengembangan
5 Pada setiap teori pada bagian awal Menambahkan gambar ilustrasi pada
LKS sebaiknya dibuat gambar- LKS panduan praktikum dengan
gambar ilustrasi untuk menjelaskan mengganti contoh odol dengan alat
teori dasarnya. Contoh: Hukum semprot nyamuk
Pascal → buat gambar yang umum
tentang hukum tersebut, bukan
malah dicontohkan dengan
menekan odol. Isi odol bukan zat
cair.
6 Tentang tekanan hidrostatik. Menambahkan ilustrasi tekanan
Coba digambarkan zat cair yang hidrostatik ke dalam LKS panduan
keluar dari wadah pada ketinggian praktikum
yang sama namun isi zatnya
berbeda.

6. Uji Lapangan Utama. lajaran materi tekanan menggunakan


Produk kemudian diujikan pada uji media alat peraga yang telah dikem-
lapangan utama menggunakan uji satu bangkan. Siswa tersebut kemudian di-
lawan satu. Uji ini dilakukan untuk berikan angket mengenai kemenarikan,
mengetahui kekurangan dari alat kemudahan, dan kemanfaatan alat
peraga yang dilengkapi LKS panduan peraga. Angket terdiri dari 9 soal
praktikum sebelum uji lapangan produk mengenai alat peraga tekanan (3 soal
operasional. Uji satu lawan satu ini kemenarikan, 3 soal kemudahan, dan 3
dilakukan kepada empat orang siswa soal kemanfaatan) dan 15 soal
kelas VIII SMPTN 15 TKBM Bandar mengenai LKS panduan praktikum (5
Lampung yang belum mendapatkan soal kemenarikan, 5 soal kemudahan,
materi tekanan sebelumnya. dan 5 soal kemanfaatan). Setelah uji
Empat siswa yang terpilih diberi lapangan utama dilakukan, diperoleh
perlakuan dengan diberikan pembe- data seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Uji Lapangan Utama Alat Peraga Beserta LKS


No Aspek Nilai Rata-rata Pernyataan Kualitatif
Alat Peraga Tekanan
1 Kemenarikan 2,67 Menarik
2 Kemudahan 2,75 Mudah
3 Kemanfaatan 3,33 Sangat bermanfaat

99
Lanjutan Tabel 6.
No Aspek Nilai Rata-rata Pernyataan Kualitatif
LKS Panduan Praktikum Tekanan
1 Kemenarikan 3,08 Sangat menarik
2 Kemudahan 2,75 Mudah
3 Kemanfaatan 3,42 Sangat bermanfaat

Siswa kemudian diberi tes untuk 8. Uji Lapangan Operasional.


mengetahui hasil belajar kognitif siswa Alat peraga tekanan kemudian
dan sebagai dasar untuk mengetahui diujikan pada kelompok kecil sebagai
tingkat keefektifan alat peraga yang uji lapangan produk operasional. Uji
dikembangkan. Berdasarkan hasil tes lapangan operasional dilakukan untuk
tersebut diperoleh nilai rata-rata siswa melihat kesesuaian media dalam
sebesar 87,08 dengan persentase pembelajaran dan untuk mengetahui
kelulusan 100%. Hasil belajar kognitif apakah produk yang dikembangkan
siswa tersebut menunjukkan bahwa alat telah siap digunakan di sekolah. Pada
peraga tekanan efektif untuk di- uji lapangan operasional ini, alat peraga
gunakan. diujicobakan kepada 20 siswa kelas
7. Revisi Produk Operasional. VIII SMPTN 15 TKBM. Setelah
Selanjutnya, berdasarkan respon pembelajaran menggunakan alat peraga
siswa pada uji lapangan utama, satu tekanan dilakukan, siswa juga diberi-
orang responden memberi saran untuk kan angket yang berisi respon
mengganti warna alat peraga dengan mengenai kemenarikan, kemudahan,
warna yang lebih cerah, tetapi menurut dan kemanfaatan produk seperti uji
ketiga responden yang lainnya warna lapangan utama. Setelah hasil angket
alat peraga sudah bagus. Sehingga tersebut dikonversi ke pernyataan
pengembang memutuskan untuk tidak kualitatif, diperoleh hasil uji lapangan
perlu melakukan revisi produk opera- operasional alat peraga tekanan beserta
sional. LKS seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Uji Lapangan Operasional Alat Peraga Beserta LKS


No Aspek Nilai Rata-rata Pernyataan Kualitatif
Alat Peraga Tekanan
1 Kemenarikan 2,98 Menarik
2 Kemudahan 2,92 Mudah
3 Kemanfaatan 3,32 Sangat bermanfaat
LKS Panduan Praktikum Tekanan
1 Kemenarikan 3,20 Sangat menarik
2 Kemudahan 3,08 Sangat mudah
3 Kemanfaatan 3,35 Sangat bermanfaat

Berdasarkan Tabel 7 tersebut, sesuai untuk digunakan sebagai media


diketahui bahwa alat peraga tekanan pembelajaran.
beserta LKS panduan praktikum telah

100
Siswa juga diberikan tes di akhir memperkecil faktor kebocoran dan
pembelajaran menggunakan alat peraga faktor eksternal lain yang mempe-
tekanan. Nilai rata-rata siswa dari hasil ngaruhi hasil percobaan; (3) Mengubah
tes tersebut adalah 85,3 dengan sistem-sistem manual yang ada pada
persentase ketuntasan sebesar 95%. alat peraga menjadi sistem otomatis
Persentase ketuntasan yang telah sehingga lebih mempermudah peng-
mencapai 95% ini menunjukkan bahwa gunaan dan pengoprasian alat peraga,
produk yang dikembangkan efektif seperti mengganti sistem penekan dari
untuk digunakan pada kegiatan plastik dengan menggunakan sistem
pembelajaran di sekolah. Hal ini sesuai pompa yang dimodifikasi; (4) Memper-
dengan pernyataan Nugroho (2001: baiki kekurangan alat peraga pada
18), bila 75% siswa dapat mencapai pembuktian hukum Pascal dengan
tujuan pembelajarannya maka media menunjukkan bahwa tekanan pada
dikatakan efektif. ruangan tertutup diteruskan sama besar
Persentase ketuntasan siswa yang ke segala arah; (5) Menggiatkan pene-
diperoleh tinggi dikarenakan dengan litian lanjutan berupa pengembangan
menggunakan alat peraga tekanan, KIT alat peraga beserta LKS panduan
siswa dapat mengamati dan melakukan praktikum dengan menerapkan metode
percobaan secara langsung sehingga pembelajaran eksperimen atau demons-
konsep yang abstrak dapat menjadi trasi untuk pokok bahasan yang lain
konkret dan lebih mudah dipahami. atau pengembangan LKS fisika
Hal ini juga sesuai dengan penelitian menggunakan pendekatan, model, atau
terdahulu mengenai pengembangan alat metode pembelajaran yang lain.
peraga yang menyatakan bahwa pem- Alat peraga tekanan ini memiliki
belajaran dengan menggunakan alat kelebihan, yaitu: (1) KIT alat peraga
peraga akan menjadikan pembelajaran terbuat dari barang-barang bekas dan
tersebut efektif. (Winarti, 2011: 65) benda yang ada di lingkungan sekitar;
9. Revisi Produk Akhir. (2) dapat digunakan untuk mengamati
Revisi ini dilakukan berdasarkan pengaruh kedalaman zat cair terhadap
hasil uji lapangan operasional, yaitu tekanan hidrostatik; (3) dapat diguna-
mengganti warna alat peraga dengan kan untuk menyelidiki hubungan antara
warna yang lebih terang. Sehingga kedalaman dan massa jenis zat cair
diperoleh produk akhir yang siap dengan tekanan hidrostatik; (4) dapat
digunakan dan disebarluaskan sebagai digunakan untuk mengetahui hukum
media pembelajaran fisika di sekolah. Pascal; (5) dapat digunakan untuk me-
10. Diseminasi dan implementasi ngetahui konsep bejana berhubungan;
produk. (6) dapat digunakan untuk menyelidiki
Adapun diseminasi dan pengem- permukaan zat cair sejenis dalam
bangan produk lebih lanjut, yaitu: (1) bejana berhubungan; (7) dapat diguna-
Menggiatkan pengujian penggunaan kan untuk menyelidiki permukaan zat
alat peraga beserta LKS hasil cair yang berbeda jenis dalam bejana
pengembangan dalam skala yang lebih berhubungan; (8) dapat digunakan
besar untuk mengetahui kelebihan dan untuk menghitung massa jenis zat cair
tingkat efesiensi penggunaan alat menggunakan bejana berhubungan; (9)
peraga dan LKS sebagai media dan dapat digunakan untuk menyelidiki
sumber belajar bagi siswa; (2) pengaruh massa jenis zat cair terhadap
Mengembangkan alat peraga tekanan peristiwa terapung, melayang, dan
lebih lanjut dengan mengusahakan tenggelam; (10) dapat digunakan untuk

101
mengetahui prinsip kerja kapal laut; belajar siswa pada uji lapangan
(11) dapat digunakan untuk mem- operasional sebesar 95%.
buktikan adanya tekanan udara. Saran pemanfaatan dari penelitian
Alat peraga tekanan ini juga pengembangan ini adalah: (1) Lakukan
meiliki kelemahan, yaitu: (1) memiliki percobaan menggunakan alat peraga
ukuran dan massa yang cukup besar; tekanan hasil pengembangan sesuai
(2) butuh ketekunan pada saat proses dengan langkah percobaan di dalam
pembuatan alat, karena tidak boleh LKS panduan praktikum; (2) Pada
terdapat kebocoran pada akuarium percobaan tekanan hidrostatik, baca
fiber, plastik di dalam toples, pipa, dan hasil pengukuran jarak pancuran air
sedotan; (3) pada percobaan hukum pada milimeter block dengan seksama;
Pascal, hasil yang diperoleh belum (3) Pada percobaan alat peraga Hartl
akurat karena tidak benar-benar yang dimodifikasi dan percobaan
menunjukkan bahwa tekanan pada bejana berhubungan, baca hasil
ruangan tertutup akan diteruskan sama pengukuran posisi air di dalam pipa U
besar ke segala arah. pada milimeter block dengan seksama;
(4) Pastikan tidak terjadi kebocoran
KESIMPULAN DAN SARAN udara pada alat peraga tekanan
percobaan hukum Pascal, karena jika
Kesimpulan dari pengembangan terdapat kebocoran maka hasil
ini adalah: (1) Dihasilkan KIT alat percobaan tidak dapat diperoleh dengan
peraga tekanan berbasis teknologi benar; (5) Berhati-hati saat menggu-
murah yang dilengkapi LKS panduan nakan alat yang terbuat dari bahan yang
praktikum untuk pembelajaran IPA mudah pecah seperti pipet tetes; (6)
fisika kelas VIII SMP; (2) KIT alat Berhati-hati saat menggunakan benda
peraga tekanan dapat digunakan untuk yang dapat berbahaya seperti gunting
enam percobaan, yaitu percobaan penjepit dan paku penahan papan
tekanan hidrostatik, percobaan alat dongkrak; (7) Setelah selesai diguna-
peraga Hartl yang dimodifikasi, kan, bersihkan dan rapikan alat peraga
percobaan hukum Pascal, percobaan tekanan.
bejana berhubungan, percobaan
terapung, melayang, dan tenggelam, DAFTAR PUSTAKA
dan percobaan tekanan udara; (3)
Berdasarkan hasil uji lapangan Arsito, R. 2004. Media Pembelajaran.
operasional yang telah dilakukan, alat Jakarta: Depdiknas.
peraga tekanan dinyatakan menarik, Borg, W.R. & Gall, M.D. 1989.
mudah, dan sangat bermanfaat; (4) Educational Research: An
Berdasarkan hasil uji lapangan Introduction, Fifth Edition. New
operasional yang telah dilakukan, LKS York: Longman.
panduan praktikum tekanan dinyatakan Jamzuri. 2007. Desain dan
sangat menarik, sangat mudah, dan Pembuatan Alat Peraga IPA.
sangat bermanfaat; (5) Alat peraga Jakarta: Universitas Terbuka.
beserta LKS panduan praktikum Nugroho. 2001. Landasan Filosofis
dinyatakan efektif untuk digunakan Penelitian Pengembangan.
sebagai media pembelajaran siswa Malang: Universitas Negeri
kelas VIII SMPTN 15 TKBM Bandar Malang.
Lampung dengan persentase ketuntasan

102
Suyanto, Eko. 2009. Pengembangan Winarti, Yayuk. 2011.
Contoh Lembar Kerja Fisika Siswa “Pengembangan Peraga Fisika
dengan Latar Penuntasan Bekal Menggunakan Alat dan Bahan dari
Awal Ajar Tugas Studi Pustaka Lingkungan Sekitar untuk
dan Keterampilan Proses Untuk Pembelajaran Fisika Kelas X
SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Semester Genap SMAN 12 Bandar
Prosiding Seminar Nasional Lampung”. Skripsi. Bandar
Pendidikan 2009. Bandar Lampung: Unila. (Tidak
Lampung: Unila. diterbitkan).
Triyanto. 2010. Model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Surabaya:
Prestasi Pustaka.

103

Anda mungkin juga menyukai