data
Perbedaan fungsi, skala, tahapan dan sektor dalam rekomendasi teknis akan
membawa implikasi terhadap bentuk dan bobot kontribusi SIG dalam kegiatan tersebut.
Kemampuan SIG dalam pengelolaan basis data, visualisasi objek dan analisis keruangan
akan lebih dibutuhkan pada aktivitas perencanaan yang relatif rutin sepeti administrasi
umum dan pengendalian pembangunan. Sedangkan pemodelan keruangan lebih dibutuhkan
pada kegiatan perencanaan strategis.
Beberapa keuntungan yang bisa dimanfaatkan dari pemanfaatan SIG lain sebagai
berikut (Royal Town Planning Institute 1992):
Dari beberapa pengertian tersebut, terdapat dua aspek penting, yakni ukuran objek
(kuantitatif) dan jenis objek (kualtitatif). Kedua aspek tersebut yang kemudian berkembang
menjadi cabang fotogramteri, yakni fotogrametri metrik dan fotogrametri interpretatif.
1. Fotogrametri Metrik
Fotogrametri Metrik mempelajari pengukuran cermat berdasarkan foto dan sumber
informasi lain yang pada umumnya digunakan untuk menentukan lokasi relatif titik-titik
(sehingga dapat diperoleh ukuran jarak, sudut, luas, volume, elevasi, ukuran, dan bentuk
objek). Pemanfaatan fotogrametri metrik yang paling banyak digunakan adalah untuk
menyusun peta planimetrik dan peta topografi, disamping untuk pemetaan geologi,
kehutanan, pertanian, keteknikan, pertanahan, dan lain-lain.
2. Fotogrametri Interpretatif
d)
Distribusi Ground Control Point
Ground Control Point dibutuhkan untuk dapat
mengkoreksi koordinat dan sumbu XY dari hasil
foto udara. Berbeda dengan titik GCP yang
dipakai untuk proses orthorektifikasi citra satelit,
yang mana antar titik GCP memiliki jarak 2-4
km, titik GCP untuk foto udara memiliki baseline
3.1.2.5 Survey
a) Pemasangan Pre-Mark
Pada proses pengambilan data (survey). Pre-mark hendaknya telah terpasang dengan baik
sebelum UAV mulai terbang (takeoff). Titik pemasangan pre-mark telah ditentukan pada
tahap perencanaan survey. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahappemasangan
pre-mark adalah
- Pre-mark harus terikat kuat
Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat merubah, menggeser atau
bahkan memindah tanda yang telah dibuat.
Kriteria tersebut disesuaikan dengan kriteria objek Pemantauan dan Evaluasi Hak
Atas Tanah/DPAT sebagaimana yang disebutkan dalam Petunjuk Teknis Pemantauan dan
Evaluasi Hak Atas Tanah, Direktorat Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan tahun 2018.
Dalam penentuan objek monitoring, para tenaga ahli membantu pelaksana Direktorat dalam
menyiapkan data dan mengumpulkan informasi dari kantor Kementerian ATR/BPN, Kantor
Wilayah BPN Provinsi, ataupun Kantor Pertanahan. Makin baik persiapan data awal yang
masuk kategori HGU Habis, Tanah Terindikasi Terlantar dan/atau Pelepasan Sebagian, maka
makin sedikit obyek bidang tanah yang perlu dipantau dan dievaluasi.
Adapun data yang menjadi objek pemantauan pada bidang tanah HGU badan
hukumvantara lain adalah data spasial mengenai:
1. Penguasaan;
Data spasial tersebut akan menjadi bahan analisis untuk pengambilan kebijakan
dan/atau rekomendasi pemenuhan hak atas tanah (Hak Guna Usaha yang dimiliki oleh Badan
Hukum), perpanjangan hak atas tanah, pembatalan hak atas tanah, pelepasan (seluruh
maupun sebagian) hak atas tanah, tanah terindikasi terlantar, dan rekomendasi lainnya.
Persiapan
Persiapan
Pembinaan
Pembinaan
Pemantauan
Pemantauan
Pengolahan
PengolahanData
Data
Pelaporan
PelaporanHasil
Hasil Evaluasi
Evaluasi Rekomendasi
Rekomendasi Pelaporan
Pelaporan
Pemantauan
Pemantauan
Keterangan Kewenangan
KewenanganPelaksana
PelaksanaDirektorat
Direktorat
Tindak
TindakLanjut
Lanjut
Pendampingan Rekomendasi
Rekomendasi
Pendampinganoleh
olehKontraktor
Kontraktor
Gambar 3. 6 Bagan Alur Kegiatan Pendampingan Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas
Tanah/ DPAT
Ditetapkan di …………..
Pada tanggal …………… (4)
………………. (5)
……………… (6)
NIP. ………………….
Petunjuk Pengisian Tabulasi Data Awal Objek Pemantauan Dan Evaluasi Hak Atas Tanah/DPAT:
1. Diisi dengan Unit Kerja f. Kolom 6 diisi Letak Bidang Tanah l. Kolom 12 diisi Nomor dan Tanggal
2. Diisi dengan tahun (Kecamatan dan Kelurahan), Terbit Hak Atas Tanah/ DPAT,
3. Tabel diisi dengan : g. Kolom 7 diisi Asal Hak Atas Tanah/ m. Kolom 13 diisi Tanggal Berakhir Hak
a. Kolom 1 diisi No. Urut, DPAT, Atas Tanah/DPAT,
b. Kolom 2 diisi Nama Pemegang Hak Atas h. Kolom 8 diisi Nomor SK dan Tanggal n. Kolom 14 diisi Luas Hak Atas Tanah/
Tanah/DPAT, SK Hak Atas Tanah/ DPAT, DPAT dalam satuan hektar (ha),
c. Kolom 3 diisi Alamat Pemegang Hak i. Kolom 9 diisi Peruntukan Sesuai Hak o. Kolom 15 diisi Keterangan
Atas Tanah/ DPAT, Atas Tanah/DPAT, 4. Diisi dengan Tempat dan Tanggal
d. Kolom 4 diisi Letak Bidang Tanah j. Kolom 10 diisi Pemanfaatan Bidang penandatanganan Tabulasi Data Awal Objek
(Provinsi), Tanah, Pemantauan Dan Evaluasi Hak Atas Tanah/
e. Kolom 5 diisi Letak Bidang Tanah k. Kolom 11 diisi Kewajiban Pemegang DPAT
(Kabupaten/Kota), Hak Atas Tanah/DPAT, 5. Diisi dengan Nama Jabatan Kepala Unit
Kerja
………….. (4)
NIP ………………..
3.2.2.2 Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan melakukan survei lapangan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pemenuhan kewajiban oleh pemegang
hak di lokasi obyek pemantauan. Keakuratan data dan informasi yang dihasilkan dari
pelaksanaan kegiatan menjadi sangat penting sebagai dasar dikeluarkannya suatu
kebijakan/ rekomendasi. Oleh karenanya saat pemantauan, petugas harus mampu
memperoleh data dan informasi yang akurat. Aktivitas yang dilaksanakan oleh
petugas pemantauan di lapangan adalah:
a. Menyampaikan maksud
dan tujuan kegiatan pemantauan lapangan kepada pemegang Hak Atas Tanah/ DPAT atau
yang mewakilinya atau aparat desa/ kelurahan;
b. Mengingatkan kembali
kepada pemegang Hak Atas Tanah/ DPAT tentang kewajiban yang harus dipenuhi sesuai
SK Pemberian Hak Atas Tanah/ DPAT dan atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
c. Mengamati objek
pemantauan, mengambil data lapangan, dan mengumpulkan data pendukung serta
mendokumentasikan data hasil lapangan;
……………………………………………………………………………………………… (1)
…………………………………………………………………………………………………..
Dasar :
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
Pada hari ……………….. tanggal ………..bulan ………..............…… tahun .................... ( - - ),
(2)
telah dilakukan pemantauan lapang terhadap :
1 Pemegang Hak (3)
a. Nama : ..........................................................................................................................
b. Identitas : ..........................................................................................................................
c. Alamat : ..........................................................................................................................
2 SK Pemberian Hak/DPAT/Izin *)
(4)
Nama................................................ Nama................................................
NIP.................................................... Jabatan.................. ..................
2.
Nama................................................
NIP......................................................
3.2.2.4 Pelaporan
Laporan dibuat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
Pendampingan Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah/ DPAT. Laporan akhir ini
selain berisi tentang proses pelaksanaan sesuai tahapan kegiatan juga di dalamnya
dimasukan HKM (Hambatan, Kendala, dan Masalah) yang ditemui selama
pelaksanaan kegiatan, serta penyelesaian terhadap HKM tersebut. Laporan akhir
hasil pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi pemberian Hak Atas Tanah/
Nama................................................ Nama.......................................
NIP.................................................... Jabatan..................
`
Gambar 3.7 Format Peta Penguasaan Tanah Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah/
DPAT
`
Gambar 3.9 Format Peta Kesesuaian Pemanfaatan Tanah dengan Rencana tata Ruang
Setiap ruas skala grafis di peta memiliki panjang tertentu dimana panjang ruas dari angka
0 ke kiri adalah 1 cm, dan panjang ruas dari angka 0 ke kanan adalah 2 cm. Pada setiap
ruas skala grafis, bagian atasnya diisi dengan angka bulat yang menunjukkan ukuran
bidang tanah yang sebenarnya di lapangan yang mewakili ruas garis 1 cm, 2 cm dan
kelipatannya sesuai dengan skala angka sebagaimana yang tertulis pada huruf a, serta di
ujung kanan dituliskan satuan ukurannya.
3. Letak Tanah
a. Provinsi (5)
Provinsi diisi sesuai dengan nama provinsi letak tanah yang dipantau dan dievaluasi.
b. Kabupaten/Kota (6)
Kabupaten/Kota diisi dengan menuliskan salah satu saja yaitu “Kabupaten” atau “Kota”
dan di belakangnya dituliskan nama Kabupaten/Kota letak obyek tanahnya.
c. Kecamatan (7)
Kecamatan diisi sesuai dengan nama kecamatan letak obyek tanahnya.
d. Desa/Kelurahan (8)
Desa/Kelurahan diisi dengan menuliskan salah satu saja yaitu “Desa” atau “Kelurahan”
dan di belakangnya dituliskan nama Desa/Kelurahan letak tanah yang dilakukan
monitoring.
4. Petunjuk Lembar Peta
Pada petunjuk lembar Kabupaten/Kota sebagaimana angka (9) pada peta diisikan dengan
nama Kabupaten/Kota letak tanah yang dilakukan monitoring dengan menuliskan salah satu
saja yaitu “Kabupaten” atau “Kota” kemudian diikuti nama Kabupaten/Kota letak tanah
tersebut, dengan menyertakan gambaran secara grafis posisi relatif tanah tersebut pada peta
kabupaten. Pada Indeks Peta digambarkan lembar peta yang menunjukkan letak tanah pada
lembar peta dengan memberikan garis tebal pada lembar yang memuat bidang tanah tersebut.
5. Legenda (10)
Legenda berisi informasi mengenai keterangan pewaranaan/pengarsiran pada peta. Pada
Peta Penguasaan Tanah Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah/DPAT keterangan
yang perlu dimuat adalah:
a. Penguasaan tanah oleh pemegang hak yang sesuai dengan sertipikat/SK Pemberian Hak
Atas Tanah/DPAT
b. Penguasaan tanah oleh pemegang hak yang di luar sertipikat/SK Pemberian Hak Atas
Tanah/DPAT
c. Tanah dikuasai pihak lain (masyarakat)
d. Tanah dikuasai pihak lain (badan hukum)
e. Tanah dikuasai pihak lain (perorangan)
Keterangan yang dimuat disesuaikan dengan kondisi tanah saat dilakukan pemantauan dan
evaluasi. Pewarnaan/pengarsiran yang ditampilkan pada masing-masing peta perlu
dibedakan menurut keterangannya.
6. Instansi Pembuat Peta. Kolom Instansi Pembuat Peta diisi dengan menuliskan instansi
pembuat dengan huruf kapital semua yaitu, “KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL”, kemudian di bawahnya diisikan nama unit
kerja (11) dan alamat unit kerja (12), dengan menyertakan logo instansi (BPN RI) di sebelah
kiri tulisan.
7. Nama Kegiatan (13)
Kolom nama kegitan diisi dengan nama kegiatan yang akan dilampiri dengan Peta tersebut,
dalam hal ini adalah Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah/DPAT.
8. Tanda Tangan Petugas dan Pejabat yang Berwenang
a. Petugas Pembuat Peta
Kolom petugas pembuat peta diisi dengan tanggal pembuatan peta (14), tanda tangan,
nama lengkap (15), dan NIP pembuat peta (16).
b. Pejabat Pemeriksa Peta
Kolom pejabat pemeriksa peta diisi dengan tanggal pemeriksaan peta (17), tanda tangan,
nama lengkap (18), dan NIP pejabat pemeriksa peta (19).
c. Pejabat yang Berwenang Mengesahkan Peta
Format Laporan Kegiatan Monitoring Dan Pengolahan Data HGU Habis, Tanah
Terindikasi Terlantar, Dan Pelepasan Sebagian Di Kantor Pertanahan
I. PENDAHULUAN akan melaksanakan kegiatan ini, dan
Berisi tentang dasar pelaksanaan penetapan obyek/lokasi pelaksanaan
kegiatan Monitoring dan pengolahan kegiatan.
data HGU habis, tanah terindikasi 2. PEMANTAUAN LAPANG
terlantar, dan pelepasan sebagian. Berisi tahapan yang dilakukan saat
II. DASAR HUKUM pemantauan di lokasi/obyek.
Berisi tentang peraturan-peraturan yang 3. PENGOLAHAN DATA
menjadi acuan dalam melaksanakan Berisi hal-hal apa saja yang dilakukan
kegiatan ini. untuk mengolah data hasil pemantauan.
III. MAKSUD DAN TUJUAN 4. EVALUASI
Berisi tentang maksud dilakukannya Berisi tentang analisa pemenuhan
kegiatan ini serta tujuan kegiatan kewajiban-kewajiban pemegang hak.
Monitoring dan pengolahan data HGU 5. TARGET WAKTU DAN
habis, tanah terindikasi terlantar, dan ANGGARAN
pelepasan sebagian. Berisi waktu pelaksanaan kegiatan
IV. RUANG LINGKUP Monitoring dan pengolahan data
Berisi tentang batasan-batasan yang ada HGU habis, tanah terindikasi
pada kegiatan ini, termasuk kegiatan apa terlantar, dan pelepasan sebagian
saja yang akan dilaksanakan. mulai dari Persiapan sampai dengan
V. OBYEK Pelaporan, serta serapan anggaran
Berisi tentang deskripsi obyek yang akan kegiatan ini.
dilakukan pada kegiatan Monitoring dan VII. HASIL YANG DICAPAI
pengolahan data HGU habis, tanah Berisi hasil pemantauan lapang dalam
terindikasi terlantar, dan pelepasan bentuk tekstual dan spasial.
sebagian. Deskripsi meliputi: VIII. PENUTUP
1. Nama Pemegang Hak Berisi kesimpulan berdasarkan hasil
2. Nomor Hak evaluasi dan saran tindak lanjut atas
3. Letak, luas obyek obyek dimaksud.
4. Informasi penting lainnya yang IX. LAMPIRAN
dianggap penting. Berisi tabel dan peta.
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PERSIAPAN
Berisi tentang penyiapan bahan (data
tekstual dan spasial), petugas yang
Seluruh materi, termasuk laporan dan peta digital, yang merupakan bagian dari
kegiatan ini dikumpulkan juga dalam bentuk softcopy yang disimpan di dalam Eksternal
Hardisk sebanyak 2 (dua) buah.