Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDAHULUAN INSTRUMENTASI MEDIS

“APLIKASI SENSOR DALAM MENDETEKSI DETAK JANTUNG”

OLEH :

SISCA / 20174520005

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SCIENCE TECHNOLOGY ENGINEERING AND MATHEMATICS

UNIVERSITAS MATANA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “
Aplikasi Sensor dalam Mendeteksi Detak Jantung” dengan baik, walaupun
penulis menyadari makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas UAS Mata
Kuliah Pendahuluan Instrumentasi Medis. Melalui makalah ini, penulis ingin
memberikan informasi mengenai aplikasi sensor dalam dunia medis khususnya
dalam merekam detak jantung.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai


pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Pengampu Mata Kuliah Pendahuluan Instrumentasi Medis, Bapak Matius


Tangdililing, S.Si, M.Si.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan yang membantu penyusunan
makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya dan terkhusus untuk penulis.

Tangerang, 27 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Jantung............................................................................................... 3
2.2. Sistem Konduksi Jantung.................................................................. 3
2.3. Denyut Jantung................................................................................. 4
2.4. Sensor…………………................................................................... 5
BAB III : PEMBAHASAN
3.1.Definisi Heartbeat Sensor................................................................. 10
3.2.Prinsip Kerja Heartbeat Sensor......................................................... 10
3.3.Cara Kerja Heartbeat Sensor............................................................. 11
BAB IV : PENUTUP
4.1.Kesimpulan......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang, teknologi dalam kehidupan sehari-hari telah
berkembang dengan pesat salah satunya di bidang elektronika. Bahkan
perkembangan teknologi elektronika sudah dapat dikembangkan dalam bidang
medis terutama dalam melakukan pengukuran. Perkembangan tersebut
dimanfaatkan untuk membantu dalam mengontrol kesehatan, penyembuhan
dan lain-lain.
Dalam tahap pemeriksaan medis, biasanya dilakukan medical check up
sebelum adanya diagnose penyakit kepada pasien. Pada umumnya, hal
pertama yang dilakukan saat medical check up adalah pemeriksaan detak
jantung. Hal itu dilakukan karena jantung pada tubuh manusia merupakan
organ utama, dimana fungsi kerja jantung mempengaruhi organ-organ penting
manusia lainnya. Detak jantung merupakan salah satu parameter penting yang
digunakan oleh paramedis untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik
seseorang.
Pemeriksaan detak jantung dapat dilakukan secara manual melalui
penghitungan, tetapi hal itu memiliki resiko ketidaktelitian dalam
pengukurannya. Apabila terjadi ketidaktepatan informasi mengenai detak
jantung seseorang, ada kemungkinan terjadinya kesalahan pada diagnosa. Dari
kondisi tersebut untuk merancangan dan membuat suatu alat yang dapat
digunakan dengan mudah untuk membantu mengukur atau memantau detak
jantung dengan bantuan sensor.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa definisi dari sensor detak jantung (Heartbeat Sensor)?
2. Bagaimana prinsip kerja dari Heartbeat Sensor?
3. Bagaimana cara kerja dari Heartbeat Sensor?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menjelaskan
mengenai:
1. Definisi sensor detak jantung (Heartbeat Sensor)
2. Prinsip kerja dari Heartbeat Sensor
3. Cara kerja dari Heartbeat Sensor
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jantung
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di
pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki atrium
(serambi) yang mengumpulkan darah dan ventrikel (bilik) yang
mengeluarkan darah..
Fungsi utama jantung adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh
dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme berupa karbondioksida
yang dilakukan secara sistem, dimana darah akan mengambil oksigen dan
membuang karbondioksida, jantung kemudian mengumpulkan darah yang
kaya oksigen dari paru-paru dan meengalirkannya ke seluruh tubuh.
Secara fungsional jantung dibagi menjadi alat pompa kanan dan
alat pompa kiri, yang memompa darah vena menuju sirkulasi paru-paru,
dan darah bersih ke peredaran darah sistemik.

Gambar 1. Jantung
2.2 Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung berfungsi mengatur kerja jantung melalui
sistem kontraksi. Cara pengaturan kerja jantung dapat diuraikan sebagai
berikut. Simpul SA membangkitkan impuls dengan rate normal sekitar 70
bpm (beat per menit). Impuls ini melalui bachmann’s bundle disebarkan
ke seluruh dinding atrium, sehingga membuat sel-sel dalam dinding atrium
mengalami depolarisasi. Depolarisasi pada atrium ini kemudian diikuti
oleh kontraksi atrium. Dari atrium, impuls diteruskan ke Simpul AV
melalui internodal fiber. Di dalam Simpul AV, impuls mengalami
penundaan sekitar 100 ms yang fungsinya memberikan waktu kepada
atrium untuk menyelesaikan kontraksinya sebelum ventrikel mulai
berkontraksi. Dari Simpul AV, impuls diteruskan ke Bundle of His, ke
Left dan Right Bundle branches, dan menyebar ke seluruh dinding
ventrikel melalui Purkinje fibers. Menyebarnya impuls ke seluruh dinding
ventrikel membuat ventrikel mengalami depolarisasi yang kemudian
diikuti dengan kontraksi ventrikel. Setelah itu proses berulang kembali
dimulai dari Simpul SA.

Gambar 2. Sistem Konduksi Jantung


2.3 Denyut Jantung
Detak jantung adalah debaran yang dikeluarkan oleh jantung dan
akibat aliran darah melalui jantung  yang dapat memberikan informasi
penting tentang kondisi jantung. Denyut jantung merupakan manifestasi
dari kemampuan jantung, indikator dari denyut jantung adalah denyut
nadi. Denyut nadi merupakan rambatan dari denyut jantung, denyut
tersebut dihitung tiap menitnya dengan hitungan repetisi (BPM).
Detak jantung dapat diukur melalui dua cara, yaitu secara manual
dan menggunakan sensor. Secara manual, pengukuran dilakukan dengan
cara memeriksa pulsa seseorang di dua lokasi, yaitu pergelangan tangan
(radial) dan leher (arteri karotis) dengan menempatkan dua jari (telunjuk
dan jari tengah) di pergelangan tangan atau leher (di bawah batang
tenggorokan) dan menghitung jumlah pulsa selama 30 detik dan kemudian
mengalikan angka itu dengan 2 untuk mendapatkan detak jantung.
Sedangkan, dengan menggunakan sensor detak Jantung dapat diukur
berdasarkan variasi daya optik saat cahaya tersebar atau diserap selama
jalurnya melalui darah saat detak jantung berubah.
Peredaran darah pertama kali darah dari pembuluh darah vena
masuk ke atrium kanan, kemudian menuju ke ventrikel kanan, kemudian
menuju ke paru–paru, dimana dalam paru-paru ini terjadi pertukaran udara
dari CO2 ke O2. dari paru-paru darah menuju ke atrium kiri, kemudian
menuju ke ventrikel kiri. setelah itu darah dipompa menuju ke seluruh
tubuh dan kepala dimana melalui pembuluh darah aorta. Pembuluh darah
aorta sendiri terdiri dari berbagai cabang dimana urutan pembuluh yang
terbesar sampai terkecil adalah: arteri, arteriol, dan kapiler. Frekuensi kerja
denyut jantung itu dasarnya ditentukan oleh frekuensi aliran darah yang
masuk dalam jantung yang berasal dari vena yang mana kondisinya
berbanding lurus dan juga faktor – faktor luar. Pada aliran darah inilah
terjadi tegangan aksi yang menghasilkan perubahan tegangan pada dinding
sel.
2.4 Sensor
2.4.1 Pengertian Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variable keluaran dari sensor
yang diubah menjadi besaran listrik disebut transduser. Pada saat ini,
sensor telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde
nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan
permakaian dan menghemat energy.
2.4.2 Klasifikasi Sensor
2.4.2.1 Sensor Pasif dan Sensor Aktif
 Sensor Pasif (Passive Sensor)
Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan
sinyal output tanpa memerlukan pasokan listrik dari eksternal.
Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang menghasilkan
nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.
 Sensor Aktif (Active Sensor)
Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan
sumber daya eskternal untuk dapat beroperasi. Sifat fisik
Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang
diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor
Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).
2.4.2.2 Sensor Analog dan Sensor Digital
 Sensor Analog
Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal
output yang kontinu atau berkelanjutan.  Sinyal keluaran
kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding
dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini
diantaranya adalah suhu, tegangan, tekanan, pergerakan dan
lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya adalah
akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor
tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.
 Sensor Digital
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal
keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu
dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah sensor digital
biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar. Sinyal yang
diukur akan diwakili dalam format digital. Output digital dapat
dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF). Sinyal
fisik yang diterimanya akan dikonversi menjadi sinyal digital di
dalam sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal. Kabel
digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh sensor digital ini
diantaranya adalah akselerometer digital (digital
accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital,
sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.
2.4.3 Jenis-Jenis Sensor
 Akselerometer (Accelerometer)
Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi
perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan
kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini
dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda
berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan
pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan
tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan yang
diterapkan pada Akselerometer. Selain Akselerometer Analog,
Akselerometer ini juga digital.
 Sensor Cahaya (Light Sensor)
Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang
digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai
Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat
diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-
resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.
 Sensor Suara (Sound Sensor)
Sensor Suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk
merasakan tingkat suara. Sensor suara analog ini
menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi
tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara. Proses ini
memerlukan beberapa sirkuit, dan menggunakan
mikrokontroler bersama dengan Mikrofon untuk menghasilkan
sinyal output analog.
 Sensor Tekanan (Pressure Sensor)
Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang
digunakan untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan
pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal
keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang
diberikan. Sensor piezoelektrik adalah salah satu jenis sensor
tekanan yang dapat menghasilkan sinyal tegangan keluaran
yang sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.
 Sensor Suhu (Temperature Sensor)
Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor
tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital maupun
analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk
aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah
Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk
mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat,
resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga.
Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan
menurun.
 Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)
Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang
dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu
benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat
gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang
suara manusia. Dengan menggunakan gelombang suara, Sensor
Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek (mirip dengan
SONAR). Sifat Doppler dari gelombang suara dapat digunakan
untuk mengukur kecepatan suatu objek.
 Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)
Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk
merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi
bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan
Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di
mana akselerometer tidak bisa.
 Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)
Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor
yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik
untuk pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya. Sensor
Efek Hall ini sering digunakan sebagai sensor untuk
mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi posisi
(positioning), mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi
pergerakan arah (directional) dan mendeteksi arus listrik
(current sensing).
 Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)
Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan
sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban
suatu lokasi. Pengukuran Tingkat Kelembaban ini sangat
penting untuk pengamatan lingkungan di suatu wilayah,
diagnosa medis ataupun di penyimpanan produk-produk yang
sensitif.
 Sel Beban (Load Cell)
Sel Beban atau Load Cell adalah jenis sensor yang
digunakan untuk mengukur berat. Input dari Load Cell ini
adalah gaya atau tekanan sedangkan outputnya adalah nilai
tegangan listrik. Ada beberapa jenis Load Cell, diantaranya
adalah Beam Load Cell, Single Point Load Cell dan
Compression Load Cell.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Heartbeat Sensor


Heartbeat Sensor pada dasarnya adalah alat medis yang berfungsi
untuk memantau kondisi denyut jantung manusia. Rangkaian dasar dari
sensor ini dibangun menggunakan phototransistor dan LED. Sensor ini
bekerja berdasarkan prinsip pantulan sinar LED. Kulit dipakai sebagai
permukaan reflektif untuk sinar LED. Kepadatan darah pada kulit akan
mempengaruhi reflektifitas sinar LED. Aksi pemompaan jantung
mengakibatkan kepadatan darah meningkat. Pada saat jantung memompa
darah, maka darah akan mengalir melalui pembuluh arteri dari yang besar
hingga kecil seperti di ujung jari. Volume darah pada ujung dari
bertambah maka intensitas cahaya yang mengenai phototransistor akan
kecil karena terhalang oleh volume darah, begitu pula sebaliknya.
Keluaran sinyal dari phototransistor kemudian dikuatkan oleh sebuah Op-
Amp sehingga dapat dibaca oleh ADC mikrokontroler.

Gambar 3. Heartbeat Sensor


3.2 Prinsip Kerja Heartbeat Sensor
Sensor detak jantung (Heartbeat Sensor) didasarkan pada prinsip
foto phlethysmography. Prinsip ini mengukur perubahan volume darah
melalui organ tubuh yang menyebabkan perubahan intensitas cahaya
melalui organ tersebut (wilayah pembuluh darah). Dalam hal aplikasi di
mana denyut nadi jantung harus dipantau, perhitungan pulsa lebih penting.
Aliran volume darah ditentukan oleh laju denyut jantung dan karena
cahaya diserap oleh darah, sinyal pulsa setara dengan denyut jantung.
Photophlethysmography memiliki dua jenis, yaitu transmisi an
refleksi. Photophlethysmography refleksi yaitu dimana cahaya yang
dipancarkan dari perangkat pemancar cahaya ditransmisikan melalui
daerah vaskular tubuh seperti daun telinga dan diterima oleh detektor.
Sedangkan, Photophlethysmography refleksi, yaitu cahaya yang
dipancarkan dari perangkat pemancar cahaya dipantulkan oleh daerah.
3.3 Cara Kerja Hearbeat Sensor
Sensor detak jantung dasar terdiri dari dioda pemancar cahaya dan
detektor seperti resistor pendeteksi cahaya atau fotodioda. Denyut jantung
berdenyut menyebabkan variasi aliran darah ke berbagai bagian tubuh.
Ketika sebuah jaringan diterangi dengan sumber cahaya, yaitu cahaya
yang dipancarkan oleh LED yang memantulkan atau mentransmisikan
cahaya. Sebagian cahaya diserap oleh darah dan cahaya yang dipancarkan
atau dipantulkan diterima oleh detektor cahaya. Jumlah cahaya yang
diserap tergantung pada volume darah pada jaringan.
Output detektor dalam bentuk sinyal listrik dan sebanding dengan
detak jantung. Sinyal tersebut adalah sinyal DC yang berhubungan dengan
jaringan dan volume darah, komponen AC yang sinkron dengan detak
jantung dihasilkan oleh perubahan pulsatil dalam volume darah arteri yang
berada diatas sinyal DC. Untuk mendapatkan sinyal AC, output dari
detektor disaring menggunakan sirkuit HP-LP 2 tahap dan kemudian
dikonversi ke pulsa digital menggunakan sirkuit komparator atau
menggunakan ADC sederhana. Pulsa digital dialirkan kepada
mikrokontroler untuk menghitung laju detak jantung dengan rumus :
BPM ( Beat per Minute ) =60 ×f

Dimana f adalah frekuensi.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada zaman sekarang telah dirancangsebuah alat yang dapat
digunakan dengan mudah untuk membantu mengukur atau memantau
detak jantung yaitu sensor. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk
mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia.
Heartbeat Sensor pada dasarnya adalah alat medis yang berfungsi
untuk memantau kondisi denyut jantung manusia. Rangkaian dasar dari
sensor ini dibangun menggunakan phototransistor dan LED. Sensor ini
bekerja berdasarkan prinsip pantulan sinar LED. Ketika sebuah jaringan
diterangi dengan sumber cahaya, yaitu cahaya yang dipancarkan oleh LED
yang memantulkan atau mentransmisikan cahaya. Sebagian cahaya diserap
oleh darah dan cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan diterima oleh
detektor cahaya. Jumlah cahaya yang diserap tergantung pada volume
darah pada jaringan
DAFTAR PUSTAKA

 Heartbeat Sensor – Working & Application


https://www.elprocus.com/heartbeat-sensor-working-application/
 Pengertian dan Jenis-jenis Sensor -
https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-jenis-jenis-sensor/
 Hermawan, Lilik, dkk. Pengaruh Pemberian Asupan Cairan (Air)
Terhadap Profil Denyut Jantung Pada Aktivitas Aerobik. 2012. Journal
of Sport Sciences and Fitness.
 Karina, Putri, dkk. Perancangan Alat Pengukur Detak Jantung
Menggunakan Pulse Sensor Berbasis Raspberry. 2018. Journal of
Applied Informatics and Computing (JAIC) Vol.2, No.2, Desember
2018, pp. 57~61
 Harahap, Ahmad Nawawi, dkk. Sistem Pengukuran Detak Jantung
Manusia menggunakan Media Online dengan Jaringan Wi-Fi Berbasis
PC. Jurnal FMIPA USU : Fisika Instrumentasi.
 Handian, Hendi, dkk. Perancangan Alat Pemantau Kondisi Kesehatan
Manusia. 2018. ELKOMIKA : Vol. 6 No. 3, Hal. 344-356
 Dwi Septiani, Anita. Perancangan Alat Pemantau Kondisi Kesehatan
Manusia (2015)

Anda mungkin juga menyukai