Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL TUGAS BESAR

ANALISIS PERANCANGAN PERUSAHAAN

Disusun Oleh:
Devin Yudha Agusta (10316021)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2020

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini merupakan point krusial yang
memiliki konstribusi sangat besar perekonomian negara. Jika berbicara sejarah,
umkm di Indonesia sudah berkembang sejak lama dan dan terbukti tetap mampu
berdiri tegap ditengah terpaan krisis ekonomi 1998 silam . UMKM berdasarkan
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini merupakan
salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Hal ini
disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas dan kemampuan
menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding
dengan perusahaan skala besar (Sartika, 2002:13). Selain itu, UMKM juga
memiliki beberapa keunggulan diantaranya mampu mengangkat perekonomian
rakyat sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan
lapangan kerja dan mampu menyerap tenaga kerja.

Kuliner di kota bandung pada saat ini sangatlah banyak dan bervariatif. Dan
bandung adalah salah satu kota yang terkenal dengan wisata kulinernya, banyak
orang berkunjungan ke bandung bukan hanya sekedar untuk berrekreasi tetapi
ingin juga mencicipi makan-makan khas bandung. Mahasiswa disebut sebagai
penerus dan bisa merubah keadaan perekonomian dan lingkungan dengan
pendidikan yang telah didapat. Dalam mendistribusikan dalam suatu kegiatan
mahasiswa bisa membuat suatu kegiatan yang didalamnya mahasiswa memiliki
usaha nya sendiri mulai dari penerimaan modal dan pembelian bahan baku dan
sampai peralatan dan pembuatan produk dilakukan oleh mahasiswa dan lalu
menjualnya. Dalam kegiatan ini di namakan PEDATI adalah Pekan Dagang
Teknik Industri. Kegiatan PEDATI ini sudah dimulai oleh mahasiswa UNIKOM
khususnya di Program Studi Teknik Industri mulai dari tahun 2013 sampai
sekarang kegiatan itu masih berjalan dan selalu diadakan setiap setahun sekali dan
kegiatan ini diadakan agar mahasiswa Teknik Industri bisa menumbuhkan jiwa
entrepreneur dan menanamkan didalam dirinya.

Pada era ini bisnis dibidang kuliner sangat lah menggiurkan, bisnis kuliner yang
tidak pernah mati dan selalu mendatangkan pesaing pesaing baru dalam bisnis
kuliner ini bisa dibilang ketat pesaingnya karena banyak pesaing baru yang
menawarkan atau menjual produk makannya yang sangat menarik dan
menggiurkan dan inovasi baru. Bisnis kuliner ini mempunyai segmentasi pasar
yang sangat luas mencakup dari kalangan anak kecil sampai dewasa.
Kali ini mahasiswa memulai suatu usaha dibidang kuliner dengan produk baso
bakar gledek produk ini sangatlah menarik terutama untuk konsumen yang
menyukai rasa pedas sangat lah cocok dengan produk baso bakar gledek dan
prudok ini menyediakan tingkat kepedasan yang diinginkan konsumen.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan diadakannya kegiatan pekan dagang teknik industri ini
adalah:
a. Kreatifitas mahasiswa dapat tersalurkan.
b. Mengembangkan potensi-potensi kuliner-kuliner minuman tradisional menjadi
minuman yang kekinian yang bisa dijangkau oleh semua kalangan.
c. Mahasiswa dapat terlatih akan pentingnya kerjasama tim.
d. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dari program studi teknik industri .
PEMBAHASAN

2.1. Aspek Kelayakan

2.1.1. Aspek hukum

Aspek hukum adalah salah satu aspek yang terpenting dari beberapa aspek yang
ada. Aspek hukum aspek terpenting dalam membuat sebuah bisnis yang berbasis
perusahaan, jika aspek lainnya di sudah terpenuhi sedangkan aspek hhukum
belum terpenuhi maka perusahaan atau bisnis di sebut illegal karena belum
mendapat izin dll. Kegiatan pedati merupakan kegiatan yang diadakan oleh
program studi Teknik Industri jadi sudah dipastikan kegiatan ini sudah di
lembagai dan di bimbing oleh pihak lingkungan kampus.

2.1.2. Aspek pasar


Aspek pasar adalah urutan yang pertama untuk menjalankan bisnis ini karena
harus melihat keaadan dan kondisi pasar yang dituju dan menjadikan patokan di
bidang bisnis. Hal-hal yang mengenai market potensial dan market share
dijelaskan menggunakan histogram dengan mengambil data melalui kuisioner
yang di bagikan sebesar 30 data.

a. Market Share dan Market Potensial


Market share dan market potensial adalah adalah persentase penjualan yang
dibukukan oleh suatu perusahaan dari keseluruhan penjualan para pesaing
gabungan di industri tertentu. Berikut adalah persentase hasil rekap kuisioner
yang disajikan dalam bentuk pie chart.

Setelah melakukan kegiatan di kampus,


apakah anda suka membeli makanan ringan
di sekitaran kampus unikom ?

Ya
26% Tidak

74%
Jika anda suka, apakah perlu adanya pedagang
makanan ringan di sekitar kampus unikom ?

26%
Ya
Tidak

74%

Jenis makanan ringan apa


yang anda sukai ?

21% Basah
38% Kering
Tidak Keduanya

42%

Rasa makanan ringan apa


yang anda sukai ?

Pedas
Manis
48% 52% Asam
Berapa budget yang anda sisihkan untuk membeli
makanan ringan dalam sehari ?

13%
26% <5000
5000-15000
>15000

61%

Pertanyaan berikutnya dari kuisioner yang kami buat adalah berupa saran
makanan ringan yang diinginkan oleh calon konsumen. Rata-rata jawabannya
adalah makanan ringan yang mempunyai rasa peda. Maka dari itulah kami
membuat makanan ringan BBG (bakso bakar gledek) pedas, nikmat dan bikin
kenyang yang berbahan dasar dari Bakso.

b. Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP)


 Menetapkan segmentasi pasar (Segmentation)
Segmentasi pasar yaitu kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran yang berbeda. Sasaran kami adalah untuk semua
kalangan, baik kalangan bawah, kalangan menengah, maupun kalangan atas.
Sedangkan untuk segmentasi yang ditujukan adalah berdasarkan umur calon
konsumen. Segmentasi umur calon konsumen dapat dilihat pada gambaran
rentang umur dibawah ini.

Anak-anak Remaja awal Remaja Dewasa Awal Dewasa

0-7 tahun 7-14 tahun 14-21 tahun 21-28 tahun 28-35 tahun

Segmentasi umur yang kami tujukan untuk menjadi calon konsumen adalah
kepada rentang umur remaja dan dewasa awal seperti yang digambarkan
pada rentang umur diatas. Mengapa demikian, karena target pasar kegiatan
Pedati adalah mahasiswa yang berada pada rentang umur tersebut.

 Menetapkan Pasar Sasaran (Targeting)


Targeting adalah merupakan persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan
menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Target utama konsumen kami berada di
sekitas kampus Unikom dan sekitarnya. Kami juga memanfaatkan jaringan
sosial untuk memasarkan produk kami melalui media sosial untuk
menjangkau pasar sekitaran kota bandung yang berada pada rentang usia
berdasarkan segmentasi pasar.

 Menentukan Posisi Pasar (Positioning)


Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang
akan dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang akan
ditempati dalam segmen tersebut. Posisi pasar dari “Bakso Bakar Gledek”
adalah menciptakan image di benak konsumen sebagai kedai yang menjual
makanan dengan slogan “Pedasss, Nikmat dan Bikin Kenyang”.

c. Bauran pemasaran 4P, antara lain:


 Product
Produk yang dibuat yaitu bakso bakar gledek (BBG). Produk kami ini
memiliki ciri khas tersendiri yaitu pedas dan nikmat, karena pembuatan
produk menggunakan cabai, garam dan kecap yang akan membuat
konsumen susah melupakan rasa dari bakso bakar ini.

Sumber:http://www.google.com/search?q=bakso+bakar+pedas+manis&rlz
Produk nantinya dikemas menggunakan plastik kemasan makanan yang
dilengkapi toping bawang didalamnya.

Logo diatas adalah logo dari produk BBG yang kami buat untuk dijual di
kegiatan Pedati.
 Price
Perhitungan untuk menentukan harga jual produk BBG (bakso bakar
gledek) dihitung dari harga pokok produksi dan harga pokok penjualan
(COGM dan COGS). Perhitungannya dapat dilihat dibawah ini.

Tabel Bahan Baku


No
Nama Bahan Kapasitas Harga Satuan Harga Total
.
1 Bakso 1 kg Rp 55.000 Rp 55.000
2 Kecap 1 botol Rp 8.000 Rp 8.000
½
3 Garam Rp 1.500 Rp 1.500
bungkus
4 Cabai ½ kg Rp 30.000 Rp 30.000
Total Rp 94.500

Tabel Tenaga Kerja Langsung


No Jenis Tenaga Satuan
Biaya Satuan Biaya Total
. Kerja (orang)
1 Tenaga kerja 1 Rp 50.000 Rp 50.000

Tabel Biaya Overhead


No
Jenis Overhead Kapasitas Biaya Satuan Biaya Total
.
1 Arang 5 bungkus Rp 5.000 Rp 25.000
2 Kemasan plastik 1 pack Rp 6.000 Rp 6.000
3 Tusuk Sate 1 ikat Rp 8.000 Rp 4.000
Total Rp 35.000

Harga pokok produksi COGM (Cost of Good Manufacture) dihitung dengan


cara mentotalkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead

COGM = Rp (94.500 + 50.000 + 35.000) x 30 = Rp6.105.000

Kemudian kami menghitung harga pokok penjualan COGS (Cost of Good


Sold) dari produk BBG satu hari dapat memproduksi 250 tusuk BBG.
Berikut adalah kebutuhan untuk dapat menentukan COGS.

Tabel Biaya Pemasaran


No Biaya
Jenis Pemasaran Satuan Biaya Total
. Satuan
Pemasaran A ( X
1 1 Rp 70.000 Rp 70.000
banner)
Tabel Biaya Administrasi
No Jenis Biaya
Satuan Biaya Total
. Administrasi Satuan
Administrasi A
1 (Biaya print 1 Rp 30.000 Rp 30.000
proposal)

COGS = Rp (Rp 6.105.000 + 70.000 + 30.000) = Rp 6.205.000

Diasumsikan BBG (bakso bakar gledek) akan terjual sebanyak 250 tusuk
dalam 1 hari, maka : (250 tusuk x 30 hari = 7500 tusuk). Keuntungan yang
akan diambil dari produk ini adalah sebesar 50%. Maka harga BBG
pertusuknya adalah.

Harga Jual tanpa keuntungan = COGS / Jumlah yang akan dijual


Harga Jual tanpa keuntungan = Rp 6.205.000/7500 tusuk = Rp827

Karena keuntungan yang di targetkan adalah 50% per tusuk maka :

Rp (827 x 50%) + 827 = Rp1.241 yang dibulatkan menjadi Rp1.300

Jadi, harga jual BBG (bakso bakar gledek) per tusuknya adalah Rp1.300
dengan keuntungan sejumlah Rp827 per tusuk BBG yang terjual.

 Placement
Bakso bakar gledek dapat dikirim melalui jasa pengiriman yang dipesan
secara online. Selain melalui jasa pengiriman (delivery order) nantinya
konsumen dapat memesan produk kami menggunakan aplikasi Go-Food
dengan tarif menyesuaikan. Jika pembelian dilakukan melalui aplikasi maka
ada minimal order yang haus dipenuhi oleh konsumen. Konsumen juga
dapat membeli bakso bakar gledek ini langsung di Lorong Manajemen
Kampus Unikom ketika nanti kegiatan Pedati ini dilaksanakan.

 Promotion
Ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan dalam
mempromosikan produk, diantaranya; promosi penjualan melalui media
sosial berbagai macam platform seperti Story Instagram ataupun Broadcast
melalui aplikasi chatting seperti Whatsapp dan Line. Promosi juga
dilakukan secara manual dari individu ke individu baik ketika kegiatan
berlangsung ataupun sebelum kegiatan berlangsung.
2.1.3. Aspek manajemen dan organisasi

Aspek manajemen dan organisasi ini berisikan tentang susunan manajemen


organisasi kelompok pada kegiatan Pedati nantinya. Berikut adalah susunannya.

Manajer Pembimbing

Sekretaris

Logistik Produksi Pemasaran

Dibawah ini merupakan penjelasan dari susunan manajemen organisasi diatas.


a. Manajer
Mengatur sekaligus mengawasi bagian-bagian dibawahnya untuk dapat
bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Manajer juga bertanggung jawab
atas strategi organisasi kedepannya.
b. Pembimbing
Membimbing setiap kelompok yang ada dalam kegiatan pedati.
c. Sekretaris
Membuat semua catatan dan pembukuan atas segala kegiatan yang
dilakukan berhubungan dengan produksi kelompok.
d. Logistik
Bertanggung jawab untuk mengadakan seluruh kebutuhan yang diperlukan
untuk berjalannya produksi.
e. Produksi
Bertanggung jawab membuat produk yang akan dipasarkan, dalam
kegiatan Pedati ini produk yang kami buat adalah BBG (bakso bakar
gledek).
f. Pemasaran
Bertanggung jawab untuk memasarkan produk BBG yang sudah selesai
diproduksi. Pemasaran dilakukan baik secara online maupun offline,
seluruhnya menjadi tanggung jawab dari bagian pemasaran ini.
2.1.4. Aspek teknis

Berikut ini merupakan aspek teknis yang diperlukan untuk pembuatan bakso
bakar gledek. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk ini mudah
untuk didapat dengan harga yang bervariasi. Bahan utama yang digunakan pun
hanya telur. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:

a. Kebutuhan sumber daya untuk membuat bakso bakar yaitu sebanyak 1 orang.

b. Ketersediaan bahan baku untuk membuat bakso bakar gledek yaitu:


1. Bakso
2. Cabai
3. Garam
4. Kecap
5. Arang
6. Tusukan sate
7. Margarin

c. Proses produksi untuk membuat bakso bakar gledek yaitu:


1. Masukkan arang merata ke alat pemanggang
2. Lalu bakar menggunakan minyak tanah/bensin dengan korek
3. Siapkan bahan-bahan untuk membuat BBG.
4. Cuci bakso hingga bersih.
5. Tusuk bakso yang sudah di cuci menggunakan tusukan sate
6. Ulek cabai dan beri garam secukupnya
7. Setelah cabai dan garam sudah halus beri kecap secukupnya
8. Lalu Oleskan bumbu kecap cabai ke bakso yang akan dibakar ke atas alat
pemanggang yang sudah siap membakar/memanggang
9. Tunggu beberapa menit
10. Jika sudah matang angkat dan tiriskan

d. Kebutuhan peralatan produksi untuk membuat bakso bakar gledek yaitu:


1. Wadah
2. Tempat Panggangan
3. Kipas
4. Korek
5. Piring

e. Fasilitas pendukung produksi untuk membuat bakso bakar gledek yaitu:


1. Listrik
2. Air
Kebutuhan-kebutuhan diatas adalah seluruh kebutuhan yang harus dipenuhi
kelompok kami untuk kelancaran produksi pada kegiatan Pedati. Nantinya seluruh
kebutuhan tersebut akan mempengaruhi teknis produksi BBG.

2.1.5. Aspek lingkungan


Semua usaha pasti akan memiliki dampak terhadap sekitarnya, sehingga setiap
usaha tidak terkecuali “Bakso Bakar Gledek” berkewajiban melaksanakan upaya
menyeimbangkan dan mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran
lingkungan.
“Bakso Bakar Gledek” merupakan usaha dalam bidang kuliner memiliki limbah
berupa limbah padat yang berasal dari sisa-sisa bahan makanan dan limbah cair.
Untuk mengatasi limbah tersebut kami melakukan beberapa upaya, yaitu:

a. Untuk limbah padat, kami memisahkan antara yang organik dan non organik.
Limbah organik akan dimanfaatkan untuk membuat pupuk dan limbah non
organik akan dibuang di tempat pembuangan akhir.

b. Untuk limbah cair, kami akan melakukan pengelolaan air limbah secara kimia,
yaitu dengan melakukan langkah-langkah berikut:
1. Bak cuci piring hanya digunakan untuk mencuci piring dan perabot makan
serta perabot masak,
2. Tidak membuang sisa minyak ke bak cuci piring,
3. Memperhatikan aliran air yang masuk ke saluran pembuangan, dan
4. Menghindari membuang air bertemperatur tinggi ke saluran pembuangan.

2.1.6. Aspek Ekonomi dan Sosial

Dampak yang akan ditimbulkan dan dirasakan berdasarkan ekomoni dan sosial
terhadap usaha yang kami lakukan dapat dilihat dibawah ini.

1) Memanfaatkan sumber daya yang ada melalui:


a) Penggunaan tempat yang efisien dan efektif
b) Membangkitkan lahan tidur
c) Peningkatan sumber daya manusia
2) Meningkatkan perekonomian dan keahlian mahasiswa, yaitu:
a) Membuka peluang dan kesempatan kerja
b) Membuka peluang untuk berlatih mendapatkan uang tambahan selama
kuliah
3) Membuka peluang relasi
a) Menambah relasi dengan cara membuka usaha
b) Membuka peluang untuk menambah pertemanan sesame pembisnis
2.1.7. Aspek finansial

Aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui


perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara
pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal kemampuan
proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan
dan menilai apakalh proyek akan dapat berkembang terus.

a. Net Present Value


Net Present Value merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang
telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai
diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada
masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Pada perhitungan ini
seperti pada tabel dibawah ini.

1. Pengeluaran

No Pada periode
Jenis Pengeluaran Biaya Untuk NPV
. ke-
1 Gerobak 0 Rp 3,000,000 -Rp 3,000,000
2 Perlengkapan masak 0 Rp 400,000 -Rp 400,000
3 Harga pokok penjualan 1,2,3,4,5,6 Rp 5,815,000 -Rp 5,815,000
Total -Rp 9,215,000

2. Pemasukan

No. Jenis Pemasukan Pada periode ke- Biaya


Pemasukan penjualan
1 1,2,3,4,5,6 Rp 9,303,750
BBG
2 Nilai sisa gerobak 6 Rp 2,000,000
Total Rp 11,303,750

3. Margin penjualan

Period
Jenis Biaya
e
Pengeluaran gerobak dan perlengkapan
masak -Rp 3,400,000
1 Margin penjualan Rp 3,098,750
2 Margin penjualan Rp 3,098,750
3 Margin penjualan Rp 3,098,750
4 Margin penjualan Rp 3,098,750
5 Margin penjualan Rp 3,098,750
6 Margin penjualan + nilai sisa gerobak Rp 5,098,750

Perhitungan NPV (Net Present Value) Dapat dilihat pada perhitungan dibawah
ini.

n
Bt −Ct
NPV =∑
t=1 (1+ r)t

Keterangan :
Bt = benefit
Ct = cost
r = suku bunga deposito
t = waktu
n = periode akhir investasi
n
9.303.750−(−3.400.000+ 3.098.750+3.098 .750+3.098 .750+3.098 .750+3.098 .750+
NPV =∑
t=1 (1+0,05)6

NPV =¿13,162,601.51

Setelah melalui perhitungan maka didapatkan NPV sebesar Rp 13,162,601.51

Usaha kami katakan layak dikarenakan syarat NPV dinyatakan layak adalah NPV
bernilai positif.

Berikutnya adalah perhitungan IRR, nilai IRR (Internal Rate of Return)


dibandingkan dengan nilai MARR (Minimum attractive rate of return). Usaha
baru bisa dikatakan layak jika nilai IRR lebih besar dari MARR.

NPV 1
IRR=i1 + ( i 2−i1 )
( NPV 1−NPV 2 )

Keterangan:
i 1=¿ Tingkat diskonto yang menghasilkan NVP+
i 2=¿ Tingkat diskonto yang menghasilkan NVP+
NPV 1 =¿ Net Present Value yang bernilai positif
NPV 2 =¿ Net Present Value yang bernilai negative

n
9.303 .750−(−3.400 .000+3.098 .750+3.098 .750+3.098 .750+3.098.750+ 3.098.750+5
NVP 1=∑
t =1 (1+0,05)6

NPV 1=¿13,162,601.51
n
9.303 .750−(−3.400 .000+3.098 .750+3.098 .750+3.098 .750+3.098 .750+3.098.750+ 5
NVP 2=∑
t =1 (1+0,85)6

NPV 2=¿- 10,350.77

13,162,601.51
IRR=0.80 %+
¿¿

IRR=¿ 0.78

IRR = 78%
Didapatkan nilai IRR sebesar 78% dari margin penjualan. Nilai MARR per 31
Desember adalah sebesar 9.95%. Bisa dikatakan usaha yang kami lakukan ini
dikategorikan layak karena nilai IRR yang lebih besar dari MARR yaitu 78% >
9.95%.

Nilai MARR sebesar 9.5% didapatkan dari gambar dibawah ini. Dapat dilihat
bahwa 3 bank besar di indonesia menunjukkan suku bunga ritel sebesar 9.95% per
akhir 2019.

Sumber :https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Suku-Bunga-
Dasar.aspx
2.2. Penjadwalan dan Pelaksanaan

Penjadwalan dan pelaksanaan dalam hal ini adalah berkaitan dengan kegiatan
Pedati yang akan dilakukan. Pada kegiatan Pedati nantinya produk yang akan
kami produksi adalah produk BBG (bakso bakar gledek). Berikut ini merupakan
gambaran waktu kegiatannya.
januari februari
kegiatan durasi tanggal pembuatan tanggal terakhir minggu senin selasa rabu kamis jum'at sabtu minggu senin selasa rabu kamis jum'at sabtu
pengumpulan ide produk 1 day sun 1/27/20 sun 1/27/20
pengembangan ide produk 1 day sun 1/27/20 sun 1/27/20
penentuan produk yang akan dibuat 1 day sun 1/27/20 sun 1/27/20
pembelian bahan baku dan persiapan alat-alat 1 day sun 1/27/20 sun 1/27/20
uji coba pembuatan produk 1 day sun 1/27/20 sun 1/27/20
dokumentasi kegiatan 10 day sun 1/27/20 tue 2/7/20
penyusunan proposal 1 day sun 1/27/20 sun 1/27/20
pembuatan sampel produk 1 day mon 1/28/20 mon 1/28/20
penyerahan proposal 1 day mon 1/28/20 mon 1/28/20
kegiatan promosi 6 day wed 1/29/20 mon 2/5/20
pembelian bahan baku dan persiapan alat-alat 1 day tue 1/29/20 tue 1/29/20
produksi 7 day wed 1/30/20 tue 2/7/20
penjualan 7 day wed 1/30/20 tue 2/7/20
desain x-banner 2 day mon 2/4/20 tue 2/5/20
pembuatan x-banner 2 day mon 2/5/20 tue 2/5/20
dekorasi stand 2 day tue 2/4/20 wed 2/6/20
kegiatan perbendaharan 9 day thu 1/31/20 fri 2/8/20
penyusuan proposal akhir 2 day thu 2/7/20 fri 2/8/20
pengumpulan proposal akhir 1 day sat 2/9/20 sat 2/9/20
BA
B3
KESIMPULAN

3. Kesimpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan dari proposal Pekan Dagan Teknik Industri (PEDATI) pada
lingkungan kampus UNIKOM dengan produk yang akan dijual yaitu BBG (Bakso Bakar
Gledek) dapat dilihat seperti dibawah ini :

1. Pendirian usaha BBG (Bakso Bakar Gledek) ini dapat dikatakan layak berdasarkan aspek-
aspek yang dinilai seperti berikut ini :
a. Aspek hukum
Aspek hukum dikatakan layak, karena pelaksanaan kegiatan ini merupakan kegiatan dari
program studi teknik industri Universitas Komputer Indonesia sehingga dapat
dipertanggung jawabkan kejelasan hukumnya.
b. Aspek pasar
Aspek pasar dikatakan layak, karena pembuatan proposal ini berdasarkan market potential
dan market share.
c. Aspek manajemen dan organisasi
Aspek manajemen dan organisasi dikatakan layak, karena pada proposal ini memiliki
stuktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan apa yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan PEDATI ini.
d. Aspek teknis
Aspek teknis dikatakan layak, karena pada pembuatan proposal ini sangat jelas, terdapat
sumber daya manusia, bahan baku yang akan digunakan, proses produksi produk yang
akan dilakukan pada kegiatan PEDATI.
e. Aspek lingkungan
Aspek lingkungan dikatakan layak, karena pada aspek ini menjelaskan tentang proses
limbah produksi yang tidak akan mencemari lingkungan pada saat kegiatan PEDATI
dilaksanakan.
f. Aspek ekonomi dan sosial
Aspek ekonomi dan sosial dikatakan layak, karena pada proposal ini menjelaskan
mengenai dampak yang ditimbulkan untuk meningkatkan perekonomial masyarakat.
g. Aspek finansial
Aspek finansial dikatakan layak, karena nilai NPV positif, nilai IRR lebih besar dari
MARR, dan payback period kurang dari enam bulan.

2. Kegiatan PEDATI ini sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa karena adanya kegiatan ini dapat
menimbulkan kreatifitas dana menambah peluang usaha.

Anda mungkin juga menyukai