Anda di halaman 1dari 2

INFORMED CONSENT

No. Dokumen : 095/SOP/VII/C/2019


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 2019
Halaman :½
UPTD
JUHRI S.Kep,NS
PUSKESMAS Nip : 198006092006041008
RAMUNG
Pengertian Trikiasis adalah kondisi dimana bulu mata tumbuh mengarah
kedalam, yaitu kearah permukaan bola mata, sehingga dapat
menggores kornea atau konjungtiva dan menyebabkan berbagai
komplikasi,seperti nyeri, erosi, infeksi dan ulkus kornea. Data
mengenai tingkat prevalensi penyakit ini diindonesia tidak ada.
Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama harus
memiliki kompetensi mengenai kasus trikiasis karna pasien-
pasien yang mengalami tanda maupun komplikasi dari trikiasis
sangat mungkin mencari pertolongan dilayanan tingkat
pertama terlebih dahulu.
Tujuan Penatalaksanaan kasus parotitis sesuai standar terapi
Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor …….. tentang trikiasis
Referensi  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Idonesia No. HK
02.02/Menkes/514/2015 Tentang Paduan Praktik Klinik
bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014
tentang Paduan Praktik Klinik bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
Gambaran 1. Keluhan
klinis  Keluhan pasien dapat bermacam-macam, minsalnya:
mata berair, rasa menganjal, silau bila terpapar cahaya,
atau kelilipan. Penglihatan dapat terganggu bila sudah
timbul ulkus pada kornea
 Keluhan dapat dialami pada satu atau kedua mata.
 Bila sudah terjadi inflamasi, dapat timbul keluhan mata
merah.
 Terdapat riwayat penyakit yang berkaitan dengan factor
predisposisi, minsalnya: bleafaritis trakoma, trauma
mekanik atau kimiawi, herpeszoster oftalmik, dan
berbagai klainan yang menyebabkan timbulnya sikatriks
dan entropion.
 Keluhan dapat dialami oleh pasien dari semua kelompok
usia.
2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
(Objektive)
 Beberapa atau seluruh bulu mata berkontak
dengan permukaan bola mata.
 Dapat ditemukan entropion, yaitu terlipatnya
margo palpebra kearah dalam.
 Bila terdapat inflamasi atau infeksi, dapat
ditemukan injeksi konjungtival atau silier.
 Kelainan pada kornea, minsalnya: abrasi, ulkus,
nebula/macula/leukoma kornea.
 Bila telah merusak kornea, dapat menyebabkan
penurunan visus.
 Bila terdapat ulkus pada kornea uji fluorescein
akan memberi hasil positif.
 Pemeriksaan harus dilakukan pada kedua mata,
terlepas dari ada tidaknyakeluhan.
Diagnosis Diagnosis trikiasis ditegakkan melalui anamnesis dan
periksaan fisik sebagaimana disebutkan sebelumnya. Tes
fluoresens dapat menunjukan erosi atau ulkus kornea.

Penatalaksanaan  Non-medikamentosa
Epilasi, yaitu pencabutan bulu mata dengan pingset. Hal ini bertujuan
mengurangi gejala dan mencegah komplikasi pada bola mata. Namun,
bulu mata akan tumbuh kembali dalam waktu 4-6 minggu, sehingga
epilasi perlu diulang kembali.
 Medikamentosa
Pengobatan topical diberikan sesuai indikasi, minsalnya: salep atau
tetes mata antibiotic untuk mengatasi infeksi.

Anda mungkin juga menyukai