BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah suatu bahan bahan tunggal atau campuran bahan baik
Penggunaan obat dapat melalui mulut atau oral, injeksi kedalam bagian
secara oral maka diberikan pengobatan dengan cara ini, akan tetapi
apakah suatu obat baik dan tepat digunakan dalam suatu pengobatan
data farmakokinetik.
pasien.
B. Maksud Pecobaan
secara oral.
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
metabolitnya di dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu (Tjay
obat dari tubuh merupakan proses yang dinamis yang kontinyu dari suatu
obat dimakan dan sampai semua obat tersebut hilang dari tubuh. Laju dari
metabolik, dan ekskresi adalah eliminasi akhir obat dari tubuh melalui urin,
feses, keringat, dan lain – lain (Ansel dan Prince, 2006). Distribusi obat ke
seluruh tubuh terjadi saat obat mencapai sitkulasi. Selanjutnya obat harus
dua jenis reaksi. Tahap 1 reaksi umumnya membuat molekul obat lebih
polar dan larut dalam air sehingga mudah dieliminasi oleh ginjal. Tahap
(Dipiro, 2008).
ekskresi. Tempat atau jalur ekskresi adalah melalui ginjal (organ utama),
hati atau empedu, paru, kelenjar saliva, kelenjar susu dan kelenjar
(Mutschler, 2005).
oleh kedua ginjal kiri dan kanan setiap menitnya dan dalam 2 jam
dihasilkan sekitar 120 cc urin yang akan mengisi kandung kemih. Saat
kandung kemih sudah terisi urin sebanyak itu mulai terjadi rangsangan
2011).
dan metabolit obat, aktivitas dan keberadaan obat dalam tubuh dapat
dikatakan berakhir.
dibutuhkan untuk suatu level aktivitas obat dan emnjadi separuh dari
jumlah obat yang dibersihkan persatuan aktu (misal, mg/ menit) klirens
1. Air suling
RM/BM : H2O/18,02
mempunyai rasa.
2. Na. CMC
RM/BM : C23H46N2O6.H2SO4.H2O/694,85
1. Furosemid
hipersensitivitas.Efek samping :
lambung
purpura.
digunakan).
2. Hidroklorotiazid
nefrotik.
menggunakan hidroklorotiazid.
3. Spironolakton
Golongan : Diuretik
dalam urine.
1) Kingdom : Animalia
2) Phylum : Chordata
3) Class : Mamalia
4) Ordo : Rodentia
6) Family : Muridae
7) Genus : Rattus
dengan kepala besar dan ekor yang lebih pendek, dan galur long-
evans yang lebih kecil daripada tikus putih dan memiliki warna hitam
BAB III
METODE PERCOBAAN
B. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Na-CMC
b. Pembuatan Obat
hewan uji diberikan obat Spironolakton ® secara oral sebanyak 1,7 mL.
lalu ditampung urin nya pada menit ke 10, 15, dan 30. Urin yang telah
BAB IV
A. Hasil
t (jam) Absorban
0,25 160
0,50 140
1 200
2 250
4 180
6 46
B. Pembahasan
Obat adalah suatu bahan bahan tunggal atau campuran bahan baik
kecepatan obat untuk dapat tereliminasi dari dalam tubuh. Waktu paruh
yang dibutuhkan oleh suatu obat untuk dapat terurai setengahnya dari
urin pada hewan coba tikus (Rattus norvegicus) untuk melihat efektifitas
obat Spironolakton® yang diberikan secara oral pada hewan coba tikus
coba.
Obat yang diberikan pada hewan coba pada praktikum ini adalah
cairan tubuh serta tidak menimbulkan efek atau reaksi tertentu dalam
tubuh hewan coba yang mana reaksi tersebut dapat mempengaruhi hasil
merata.
obat Spironolakton® diberikan pada hewan coba melalui rute oral, dan
urinnya pada menit ke-10, 15, dan 30. Lalu diukur pada spektrofotometer
UV-Vis.
Spironolakton® adalah 0,765 jam-1, waktu paruh (t1/2) adalah 0,905 jam,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada hewan coba tikus (Rattus norvegicus) adalah 0,765 jam-1, waktu
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, HC., dan Prince, SJ., 2006, “Kalkulasi Farmasetik”, EGC, Jakarta.
Neal, M.J., 2006, “At Glance Farmakologi Medis (edisi lima)”, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Sherwood, LZ., 2014, “Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8”,
EGC, Jakarta.