Anda di halaman 1dari 10

IMPAS GOES TO MAGANG

Kata magang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai calon pegawai yang
belum diangkat secara tetap serta belum menerima gaji atau upah karena dianggap masih dalam
taraf belajar. Magang adalah aktivitas rutin yang akan dilalui Mahasiswa Prodi Pengolahan Pulp
dan Kertas setidaknya satu tahun sekali dan masuk ke dalam sks kuliah. Magang ini tentu saja
wajib untuk dilaksanakan oleh Mahasiswa Prodi Pengolahan Pulp dan Kertas.

Bertepatan tanggal 2 juli 2018 ini angkatan 2015, 2016, dan 2017 akan melakukan magang di
mill masing-masing. Materi pokok yang akan mereka pelajari adalah Wet end, Dry end, dan
Rewinder.

Blog impas kali ini akan membahas sedikit mengenai Wet end, Dry end, dan Rewinder sehingga
diharapkan dapat menjadi gambaran dasar untuk magang nanti, terutama angkatan 2017 yang
mana ini adalah magang pertama bagi mereka.
 WET END SECTION DAN QUALITY CONTROL WET END

Wet End Section terdiri dari stock preparation, broke system, chemical preperation,
approach flow system, dan paper mechine (forming and press section)

Stock Preperation (SPE)

Approach Flow System

Paper Mechine

Pada bagian forming section ini diterima stock encer dari headbox, lalu air dan serat dikeluarkan
yang menghasilkan turbulensi, setelah itu akan hasilkan formasi serat yang bagus.

Sementara, pada bagian press section dikeluarkan air sebanyak mungkin dari lembaran kertas
dan disatukan fiber tanpa merusak atau menurunkan kualitas kertas.

Berikut beberapa fungsi mesin yang terdapat pada bagian ini :

Hydropulper

Fungsi utama hydropulper ini memisahkan ikatan serat menjadi serat individual.
High Density Cleaner

Fungsi utama high density cleaner ini adalah memisahkan kotoran berdasarkan masa jenis dan
gaya centrifugal

Refiner

Refiner berfungsi untuk membentuk fibrilasi dan memotong serat.

Pressure Screen

Fungsi utama pressure screen adalah memisahkan kotoran berdasarkan ukuran.

Sementara, pada Quality Control Wet End akan dibahas mengenai quality control system,
pengajuan kualitas, PH, viscosity, solid, CSF, drainage FPR, consistency, moisture, turbidity,
dan particle charge detector.

Quality Control System

Berfungsi menjaga parameter kontrol berada dalam range spesifikasi dan pencari informasi yang
fokus serta akurat untuk mencari sumber masalah.

Pengajuan Kualitas

Setiap pengajuan dilakukan 2 jam sekali untuk menjaga kualitas produk.


PH

Pengukuran untuk mengetahui derajat keasaman larutan

Alat dan bahan yang diperlukan : pH meter, sampel mechine (chest, headbox, wire pit, AKD,
surface starch, cationic starch, retention aid, OBA, dan dye)

Prosedur kerja : pertama-tama buka penutup elektroda, hidupkan alat PH dan celupakan
elektroda, setelah itu angka PH akan muncul.

Viscosity

Pengukuran laju alir larutan.

Prosedur kerja : Pasang spindel pada poros, lalu rendam spindel pada sampel selanjutnya, tekan
tombol on pada motor dan catat nilai yang tetera, tekan tombol off.

Solid

Solid adalah semua bahan yang terdapat pada larutan setelah dipanaskan pada suhu 103-105
derajat celcius selama tidak kurang satu jam. Bahan ini tertinggal sebagai residu melalui proses
evaporasi. Total solid pada larutan tersiri dari total padatan larutan dan total zat padat
tersuspensi.

Prosedur kerja :1) Timbang aluminium fouil, masukan sampel larutan sampai 1 gram.2)
Masukan kedalam oven dan diamkan 30 menit 3) timbang kembali dan catat hasil dengan rumus
yang diberikan.

Fressness ( CSF)

Prosedur kerja : 1) lakukan pengenceran bubur 2) Ambil sample yang telah diencerkan 3)
tuangkan kedalam gelas ukur 4) catat volume air 5) koreksi terhadap suhu dan konsistensinya.

Drainage

Alat dan bahan: freshner tester, gelas ukur 1000ml, stopwatch, dan sampel stock headbox.

Prosedur kerja : 1) tuangkan sampel headbox ke dalam gelas ukur 100ml 2) tutup lubang bagian
bawah alat 3) tuangkan sampel ke alat 4) jalankan stopwatch bersamaan dibukanya drainage.

FPR

Metode yang digunakan untuk menunjukan besarnya efisiensi fiber dan bahan kimia yang dapat
tertahan pada wire. Semakin tinggi FPR menandakan bahan kimia tertahan dengan baik.
Consistency

Perbandingan jumlah padatan yang bebas air terhadap total bahan semula yang dinyatakan dalam
persen

Mouisture

Kandungan air yang terkandung dalam kertas

Turbidity

Derajat kekeruhan dari suatu larutan. Jika turbidity rendah, FPR semakin bagus .

Particle Charge Detector

Berfungsi memndeteksi level anionic dan karakter additives

 DRY END

Beberapa hal mendasar yang perlu diketahui pada Dry End adalah sebagai berikut

Tahap pengeringan di Dryer SECTION

Fase 1 : Kertas berada di permukaan cylinder dryer tetapi tidak ada tekanan dari kanvas,
perpindahan panas dan penguapan sedikit

Fase 2 : Kanvas menekan kertas dengan kuat sehingga lapisan udara berkurang, perpindahan
panas besar, dan tempratur meningkat.

Fase 3 : Kanvas meninggalkan cylender dryer, sisi penguapan meningkat

Fase 4 : Penguapan terus berlangsung karena perbedaan tekanan air di dalam kertas dengan
tekanan udara

Sizing

Sizing terbagi menjadi 2 yaitu internal sizing dan surface sizing. Sizing digunakn untuk
membatasi penetrasi cairan ke dalam kertas.

Size Press

Size press ada dua tipe yaitu, pond size press dan film coater. Size press ini berfungsi sebagai
transfer larutan ke permukaan kertas.
Calender

Calendering adalah perlakuan terakhir untuk modifikasi kertas. Tujuan utama calendering adalah
mengurangi kekasaran permukaan kertas dan memadatkan struktur pori kertas. Namun, efek
negatif dari Calendering ini adalah Properti kekuatan krtas yang kurang baik akan mempengaruhi
nilai jual kertas. Jenis- jenis calender yaitu nip calendering, hard nip calenderin, dan soft nip
calendering

Pope Reel Part

Pope reel part berfungsi untuk menubah proses paper mechine yang kontinus menjadi batch
sistem, penggulungan kertas menjadi jumbo reel, dan memaksimalkan efisiensi jalur produksi.

 WINDER

Winder memiliki fungsi utama melepaskan gulungan kertas pada kondisi tegangan kertas
yang konstan dari jumbo reel, memotong kertas dengan lebar tertentu, dan menggulung
kertas tersebut menjadi gulungan roll berdiameter kecil.

Bagian- bagian winder adalah, unwind sistem, lead in rol, slitter section, trim sistem,
guide rolls, spreader rolls, core chuck, rider roll, ejector and cradle, paper core loader,
safety guard, dan threading sistem.
Unwinder

Unwinder berfungsi sebagai penyangga jumbo roll saat beroperasi

Lead in Roll

Roll ini berfungsi untuk mendapatkan tension

Slitter Section

Top slitter berbentuk disc dan bottom slitter berbentuk cakram, bottom slitter terpasang
pada back plate dan slide plate, dan terdapat sensor tension. Bottom slitter digerakkan
motor , mekanisme loading slitter menggunakan udara, dan jarak overlap sekitar 1,5 mm

Trim Removal

Mesin winder menggunkan sistematis vacuum sistem.


Guide roll

Pada roll ini terdapat grove dengan jarak 2mm dan kedalaam 1,5 mm

Spreader Roll

Pada winder ini menggunakan sectional blow roll

Winder Drum

Rider Roll

Severing Knife

Severing Knife adalah bagian dari rider roll


Core Chuck

Roll Diameter

Ejector dan Cradle

Core Loader

Mekanisme kerja core loader adalah memasukkan core ke anatara 2 drum, kemudian
digerakkan dengan gear yang diputar hydrolic

NIP Guard
Threading Sistem

Elemen utama threading adalah tape cradle, guild plate, dan blow pipe.

Anda mungkin juga menyukai