Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “
Makalah Tawuran “ tepat pada waktunya. Sholawat dan salam tak lupa kami ucapkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini izinkan kami mengucapkan terimakasih yang kepada semua pihak
yang telah membantu saya untuk menyeleseikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan ilmu, wawasan dan pengetahuan yang penulis miliki. Namun dan keyakinan dan
berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak dan literatur, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan
saya sendiri.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian............................................................................................................................5
B. Faktor terjadinya tawuran................................................................................................6
C. Dampak dari tawuran........................................................................................................7
D. Upaya mengatasi tawuran.................................................................................................7
E. Yang berperan penting.......................................................................................................9
F. Asuhan Keperawatan.......................................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia mempunyai ragam agama, adat, suku, bahasa dan budaya oleh karena
itu tak heran indonesia disebut negara yang multikulturalisme. Untuk mempertahankan
negara seperti Indonesia ini sangatlah sulit karena rentan sekali terjadinya konflik. Maka
untuk mempersatukannya perlu lah memupuk rasa persatuan antar warga, namun hal ini
pun akan berdampak buruk apabila terjadinya kubu-kubu antar warga. Simmel
mengatakan bahwa semakin kuat hubungan dalam kelompok, potensi tindak permusuhan
juga makin menigkat. Hal ini berkaitan dengan realita salah satu kenakalan remaja saat
ini seperti tawuran antar pelajar.
Tawuran sering terjadi dan dilakukan oleh sekelompok remaja sudah bukan hal
yang biasa, hal ini sudah sering kita dengar bahkan tidak asing lagi bagi telinga kita.
apalagi di sekolah menengah kejuruan (SMK) atau sering disebut dengan STM. Biasanya
tawuran ini dilakukan secara turun temurun yang dilakukan antar sekolah. Gejala sosial
yang seperti ini sudah sangat jelas melanggar norma dan nilai dalam masyarakat.
Tawuran ini terjadi akibat konflik antar satu sekolah, entah karena perasaan solidaritas
antar siswa dan sebagainya.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari tawuran ?
2. Apa factor terjadinya tawuran ?
3. Apa dampak yang ditimbulkan terjadinya tawuran ?
4. Bagaimana upaya untuk mengatasi tawuran tersebut ?
5. Siapa yang berperan penting agar tidak terjadi tawuran ?
6. Asuhan keperawatan tawuran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian
yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar.
Dan “kelompok” adalah sekumpulan orang yang mengindetifikasi satu sama lain dan
merasa bahwa mereka saling memiliki. Suatu kelompok ketika dua atau lebih orang
berinteraksi selama lebih dari beberapa saat, saling mempengaruhi satu sama lain melalui
beberapa cara, dan memikirkan diri mereka sebagai “kita”. Sehingga pengertian tawuran
pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian
tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.
2. Dampak negatif
a. Kalau ketahuan dari pihak sekolah otomatis kena sanksi yang sangat berat
(contohnya di tampar,di pusap, di telanjangi dan di jemur 1 hari)
b. Di marahi masyarakat karena mungkin meresahkan masyarakat merasa di
resahkan
c. Di tangkap polisi
d. Apabila ketahuan oleh orang tua di asingkan dari keluarga dan menjadi
gelandangan
e. Dan yang paling patal bisa menyebabkan korban jiwa
Terkhususnya orang tua sangatlah penting , yaitu memberikan teladan bagi anak-
anaknya. dan menjadi sumber solusi yang tepat untuk anaknya, sebab tidak ada orang tua
yang ingin anakanya terjerumus. Maka orang tua juga harus melakukan tindakan
antisipatif terhadap anak-anaknya. Termasuk melihat perkembangan
emosional,intelektual, ataupun spiritual anak. Hal yang tidak kalah penting adalah
komunikasi, sebab komunikasi adalah jembatan untuk melakukan pengontrolan terhadap
anak. Baik komunikasi orang tua/keluarga terhadap anak, ataupun Orang tua terhadap
sekolah.
b. Peran Sekolah
Sekolah juga bisa dikatakan sebagai pengontrol dan sekolah merupakan tempat menimba
Ilmu. Disekolah, yang menjadi orang-tua anak didik adalah guru. Guru mentransfer ilmu
yang ada padaNya, dan diberikan kepada anak didik untuk menjadi bekal bagi anak didik.
Baik itu mental, kerangka berpikir, intelektual, kedisiplinan, mengasah otak dan
memberikan bahan pelajaran yang komunikatif, relevan, dan tidak terkesan monoton.
Sekolah juga memberikan tempat bagi anak didik untuk mengasah minat atau bakat yang
mereka miliki , misalnya pada akhir pekan khusus untuk kegiatan ekstrakurikuler,
pramuka, outbond, atau kegiatan yang bermanfaat lainnya. Sehingga tidak menimbulkan
kebosanan disekolah dan dapat mengantisipasi bolos sekolah , atau membuat onar serta
tindakan-tindakan yang memicu konflik , atau sebut saja tawuran. Juga, sekolah bisa
membuat suatu kegiatan atau seminar tentang dampak negatif dari aksi bentrok atau
tawuran, serta memberikan motivasi kepada pelajar/mahasiswa khususnya, untuk
menggapai prestasi yang gemilang.
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
OCD biasanya diobati di komunitas. Perawat harus meluangkan waktu yang adekuat,
mungkin dengan beberapa kali kunjungan, untuk mengidentifikasi rentang perilaku OCD.
Untuk pengkajian yang akurat, perawat perlu memperoleh informasi yang spesifik
tentang perilaku OCD untuk menetapkan suatu pola perilaku, termasuk perilaku atau
ritual yang dilakukan, kapan dan berapa kali dilakukan, dan respons klien terhadap
perilaku mengurangi kecemasan ini.
Pengkajian keperawatan harus mencakup hal-hal berikut :
- Deskripsi perilaku
- Kapan perilaku paling sering terjadi
- Peristiwa / perilaku spesifik individu lain yang meningkatkan dan mengurangiperilaku.
- Berapa kali dalam sehari kompulsi terlihat
- Jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan setiap pengulangan ritual. Informasi
ini dapat digunakan untuk mengkaji berapa lama waktu yang diluangkan dari aktivitas
hidup sehari-hari dan nantinya akan membantu untuk menetapkan batasan waktu
pelaksanaan ritual.
- Jumlah pengulangan pada setiap perilaku.
- Bagaimana klien berespons ketika melakukan perilaku mengurangi kecemasan ini.
- Tindakan klien ketika sesuatu atau seseorang menggunakan pelaksanaan ritual.
2. Diagnosa Keperawatan
- Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi social menarik diri berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu
b. Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan harga diri rendah
c. Tidak efektifnya penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan
ketidakmampuan keluaga merawat klien di rumah
d. Kerusakan komunikasi vebal berhubungan dengan waham
3. Intervensi
- Intervensi keperawatan untuk klien yang mengalami OCD
a. Kembangkan hubungan terapeutik
b. Tawarkan dorongan, dukungan, dan bantuan
c. Jelaskan kepada klien bahwa anda percaya ia dapat berubah
d. Kurangi waktu klien secara bertahap untuk melakukan perilaku ritual
e. Diskusikan fungsi ritual dalam kehidupan klien, tanpa penilaian.
f. Klien menggunakan teknik perilaku imajinasi, relaksasi progresif,
menghentikan pikiran, dan meditasi untuk mengurangi ansietas
g. Klien meminum obat-obatan yang diprogramkan dengan aman
h. Klien mengatakan keinginannya untuk tetap meneruskan terapi
i. Klien melakukan kembali aktivitas social, keluarga dan pekerjaan
j. Keluarga memperlihatkan penurunan partisipasi dalam secondary gain klien
yang terkait dengan perilaku OCD dan meningkatkan perhatian selama
aktivitas non-OCD.
4. Evaluasi
a. Klien mengungkapkan perasaannya
b. Klien mau dibantu oleh orang lain
c. Klien memahami bahwa dirinya bias berubah
d. Klien mengikuti
e. Klien mengetahui dan memahami
f. Klien mengikuti anjuran perawat
g. Klien mengikuti anjuran perawat
h. Klien mengerti apa yang terjadi dengan dirinya
i. Klien melakukan aktivitas sesuai biasanya
j. Klien mengerti
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tawuran adalah perkelahian secara massal yang dilakukan sekelompok pelajar antar
kelompok pelajar lainnya. Tawuran termasuk salah satu gejala sosial pada kenakalan
remaja. Gejala sosial yang seperti ini sudah sangat jelas melanggar norma dan nilai
dalam masyarakat. Tawuran ini terjadi akibat konflik antar satu sekolah, entah karena
perasaan solidaritas antar siswa dan sebagainya. Tawuran antar pelajar merupakan
gejala sosial yang serius yang dapat mengakibatkan korban yang tidak bersalah dan
dapat merusaka benda-benda yag ada disekitar. Dan tawuran antar pelajar ini terjadi
turun temurun pada sekolah tersebut.
B. Saran
Kami menyarankan untuk para pembaca untuk mencari informasi lebih banyak lagi
agar menambah pengetahuan dan wawasan tentang tawuran antar pelajar. Karena dalam
tawuran pelajar sangat tidak baik bagi generasi bangsa, lebih tepatnya merugikan diri
sendiri dan orang lain. Dampak yang terjadinya tawuran antar pelajar pun akan
mengakibatkan korban jiwa dan merusak fasilitas-fasilitas yang ada disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kbbi.web.id/tawuran
https://najmyanna.wordpress.com/penyebab-terjadinya-tawuran-antar-pelajar/
Hamid, Achir yani S. 1999. Askep Kesehatan Jiwa pada Anak dan Remaja. Jakarta : Widya
Medika.