Anda di halaman 1dari 5

KESELAMATAN LALU LINTAS

1. Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua ata lebih ruas
jalan bertemu, di jalan Alfonso Nisnoni Airnona Kota Kupang arus lalu lintas sering
mengalami konflik. Untuk mengendalikan konflik ini ditetapkan aturan lalu lintas untuk
menetapkan siapa yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan
persimpangan.
a. Dampak dari kondisi jalan, fasilitas perlengkapan jalan yang ada terhadap peluang
terjadinya kecelakaan dan konsekuensi yg dapat ditimbulkan.
Persimpangan adalah bagian dari ruas jalan dimana arus dari berbagai arah atau
jurusan bertemu. Itulah sebabnya di persimpangan terjadi konflik antara arus dari
jurusan yang berlawanan dan saling memotong, sehingga mengakibatkan
terjadinya kecelakaan di sepanjang lengan simpang. Pada persimpangan ini,
terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh hambatan samping, tingginya populasi
kendaraan yang tidak di imbangi dengan ketersediaan infrastruktur (prasarana)
jalan yang memadai. Karena simpang jl. Alfonso Nisnoni Airnona Kota Kupang
merupakan jalan utama atau satu-satunya jalan yang menghubungan pengguna
jalan dengan daerah bisnis, sekolah dan perkantoran. Berkurangnya lebar
efektif dari ruas jalan serta konflik yang terjadi pada persimpangan yang
mengakibatkan sering terjadi kecelakaan pada lengan persimpangan, memerlukan
analisa kinerja simpang tersebut berdasarkan ukuran-ukuran. Dari analisis
tersebut diharapkan kinerja simpang tak bersinyal di Jln Alfonso Nisnoni Airnona
Kota Kupang yang didasarkan pada ukuran-ukuran kinerja, kita bisa
merencanakan solusi agar di simpang tak bersinyal ini, kecelakaan dapat
dikurangi dengan memisalkan pemasangan rambu lalu lintas, pelebaran badan
jalan atau penggunaan lampu lalu lintas pengatur simpang.

b. Dampak dari perilaku pengguna jalan.


Perilaku pengendara di jalan sering kali menjadi hal yang terabaikan, secara
sadar sesungguhnya hal tersebut merupakan hal yang penting untuk disikapi
dengan cermat. Perilaku yang menyimpang banyak didominasi oleh pengendara
sepeda motor. Kelengkapan pengendara sepeda motor sangat menentukan
perilaku si-pengendara, seperti jika tanpa helm maka akan gelisah dan khawatir
karena takut akan bertemu dengan petugas polisi di jalan.
Bahkan pengendara yang secara terang-terangan mengendarai kendaraan tanpa
memiliki atau lupa membawa Surat Ijin Mengemudi (SIM) juga sering sekali
melakukan hal yang seperti di atas. Serta pengendara juga seringkali lupa
membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) oleh pengendara bermotor
yang di atur dalam UU No.22 Tahun 2009. simpang jl. Alfonso Nisnoni Airnona
Kota Kupang merupakan jalan utama atau satu-satunya jalan yang
menghubungan pengguna jalan dengan daerah bisnis, sekolah, perkantoran, dll.
Sistem dua arah ini akan mempengaruhi kepadatan lalu lintas di ruas jalan
lain. Penataan ini muaranya agar kepadatan lalu lintas tidak terkonsentrasi di
titik-titik tertentu yang padat kendaraan. Kecelakaan fatal face to face rawan
terjadi di jalan dua arah dengan kepadatan tinggi (solopos.com, 2016).
Melanggar sama dengan menubruk, menabrak, menumbuk, menyalahi, melawan,
melewati atau melalui secara tidak sah. Sedangkan Pelanggar yaitu orang yang
melanggar. Berarti pelanggaran menurut KBBI adalah perbuatan (perkara)
melanggar tindak pidana yang lebih ringan dari kejahatan. Pelanggaran lalu
lintas juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Menurut
Warpani (1988), kecelakaan disebabkan oleh banyak faktor, tidak sekedar oleh
pengendara yang buruk, atau pejalan kaki yang tidak berhati-hati.

c. Besarnya peluang terjadinya kecelakaan dan konsekuensi yang ditimbulkan.


Pesatnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor dalam tahun-
tahun terakhir, begitu pula pertumbuhan penduduk dengan usia yang relatif muda
dan beragamnya jenis kendaraan telah mengakibatkan masalah keselamatan
jalan yang kian memburuk. Di kawasan Asia Tenggara, pada tahun 2001
diperkirakan 354.000 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan dan kira-kira
6,2 juta terpaksa dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan di jalan. Biaya akibat
kecelakaan di jalan di negara-negara kawasan Asia Tenggara diperkirakan
mencapai 14 milyar dolar Amerika (Departemen Perhubungan, 2006). Kondisi ini
akan tetap memburuk dengan pertambahan jumlah kendaraan rata-rata sekitar
10% per tahun dan peningkatan jumlah penduduk jika tidak diikuti oleh perbaikan
manajemen keselamatan baik menyangkut prasarana, kendaraan dan sumber
daya manusia. Walaupun jumlah kecelakaan roda empat tidak sebanyak
kecelakaan pada sepeda motor tetapi tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas
roda empat lebih tinggi dibandingkan kecelakaan sepeda motor. Sehingga perlu
dilakukan perbaikan pada faktor-faktor yang berkontribusi dalam kecelakaan.
Dalam hal ini faktor manusia memiliki kontribusi terbesar pada kecelakaan,
sehingga faktor ini sangat penting untuk diamati dalam upaya mengurangi
terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan roda empat
maupun sepeda motor di wilayah kajian.

Tujuan Variabel Indikator Keterangan


Respon
Mengetahui Perilaku Asal pengetahuan Instruktur yang mengajari mengemudi
perilaku kendaraan pribadi pertama kali
Usia mulai Usia saat dapat mengemudi
pengemudi
mengendarai kendaraan pribadi pertama kali
Pengalaman Lamanya pengalaman dalam
berkendara
Kepemilikan SIM Klasifikasi berdasarkan memiliki atau
tidak memiliki SIM
Kecepatan Kecepatan yang biasa digunakan
Berkendara saat mengemudi kendaraan
Pengetahuan Pemahaman tentang rambu, marka,
dan fungsi peralatan pada mobil
pribadi
Persiapan Kebiasaan memeriksa kendaraan
berkendara sebelum dikendarai
Perawatan Kemampuan merawat serta
kendaraan memperbaiki kendaraan
Sikap saat Kebiasaan membawa surat
berkendara kelengkapan berkendara,
menggunakan perlengkapan
berkendara
Keterlibatan dalam Pengalaman memakai jalan dan
kecelakaan menguasai kendaraan
Faktor penyebab Klasifikasi berdasarkan kecelakaan
kecelakaan yang dialaminya.
Mengetahui Persepsi Pemakai jalan yang Pemakai jalan yang banyak
persepsi terhadap menyebabkan mengakibatkan kecelakaan
pengemudi kecelakaan kecelakaan
Tipe kecelakaan Tipe kecelakaan yang paling sering

Posisi kendaraan terjadi


Posisi kendaraan yang beresiko
mengalami kecelakaan
d. Upaya komprehensif berbasis 3E (Engineering, Educational and Enpowerment)
untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

Engineering: 1. Melakukan pengecekan kendaraan sebelum digunakan.


2. Melakukan service rutin secara berkala.
3. Tidak menggunakan suku cadang yang tidak berkualitas.
4. Segera menepi ketika kendaraan mengalami masalah teknis.

Educational: 1. Tidak membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi.


2. Selalu mentaati segala rambu lalu lintas yang berlaku selama
perjalanan.
3. Menahan diri untuk menggunakan handphone dan alat
komunikasi lainnya.
4. Mengalah kepada orang yang ugal-ugalan dijalan umum.

Enpowerment: 1. Mengutamakan sepeda motor ketika bermobil dijalan padat


merayap.
2. Selalu memakai sabuk pengaman pada kendaraan yang
digunakan.
3. Menambah fasilitas keamanan pada kendaraan yang
digunakan.
4. Memasang segitiga merah saat kendaraan berhenti dipinggir
jalan.

Anda mungkin juga menyukai