Anda di halaman 1dari 11

Nama Anggota kelompok :

1. Dini Eka Pratiwi (1805113390)


2. Khori Dea Nadila ()
3. Masahul Muthahira (1805113374)
Materi : Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini

PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI

Pendidikan bagi anak usia dini adalah menggali pengalaman-pengalaman


langsung yang dialami anak melalui pengoptimalan panca inderanya. Anak dapat
belajar melalui apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, lalu mereka meraba,
mempelajari serta membuat kesimpulan akhir tentang pengamatan mereka
masing-masing. Pembelajaran pada anak usia dini hendaknya melalui interaksi
dengan objek-objek nyata dan pengalaman konkret dengan menggunakan
berbagai media dan sumber belajar agar apa yang dipelajari anak menjadi lebih
bermakna. Bahasa merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan dalam
pendidikan anak usia dini, diarahkan agar anak mampu menggunakan dan
mengekspresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata yang tepat.
Pengembangan bahasa pada anak usia dini lebih menekankan pada urutan
mendengar, berbicara kemudian baru ke tahapan membaca dan menulis
(Lestariningrum,2014).

A. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini


Bahasa anak-anak dikarakteristikan secara umum oleh pola yang muncul (Palupi
dalam Barbara: 2016) sebagai berikut:
1. Menangis,
2. Gurgling (meraban) dan mendekut.
3. Tertawa dengan suara keras.
4. Lokalisasi.
5. Tertawa dengan mulut tertutup.
6. Bercakap-cakap.
7. Memanggil dengan satu kata (Echolalia)
8. Suku kata (vocables) yang artinya suara mendekati kata tetapi dengan kreasi
anak.
9. Obrolan ekspresif.
10. Mengulangi perkataan ketika dibujuk.
11. Kata-kata mengikat yang dapat dibedakan dalam obrolan ekspresif.
12. Holophrases atau kalimat dengan satu kata
13. Telegraphic speech atau kalimat dua kata
14. Overgenarlized speech atau katakata umum/sebutan.
15. Undergeneralized speech atau sebutan anak seseorang
16. Perputaran percakapan.
17. Kata-kata kreatif.
18. Keingintahuan kata-kata verbal.
19. Keingintahuan akan kata-kata yang tercetak.

Karakteristik kemampuan bahasa pada anak usia dini dibedakan menurut


rentang usia :
1. Anak usia 4 tahun
a. Mampu menunjukkan dirinya dengan kata ganti saya.
b. Kemampuan bahasa berkembang cepat.
c. Menguasai fonem dan sintaksis bahasa yang digunakan.
d. Menunjukkan pemahaman tentang sesuatu yang dilihat atau
didengarnya.
e. Mampu mengungkapkan keinginannya dengan kalimat sederhana.
f. Mampu memahami gambar dan mengungkapkannya dengan kata.

2. Anak usia 5- 6 tahun


a. Dapat mengucapkan lebih dari 2500 kata.
b. Lingkup kosa kata yang dikuasai cukup luas.
c. Mampu menjadi pendengar yang baik.
d. Dapat diajak berinteraksi atau bercakap –cakap. Anak sudah bisa
menanggapi pembicaraan.
e. Anak sudah bisa mengekspresikan dirinya, belajar menulis, membaca,
dan bercerita.
Dari klasifikasi karakteristik sesuai umurnya tersebut, maka akan terlihat jelas
kemampuan bahasa yang harus dimiliki anak pada usia tersebut. Setiap anak
tumbuh dan berkembang secara berbeda. Ada kemungkinan perkembangan
bahasa bisa lebih cepat dari rentang usia yang disebutkan atau bahkan lebih
lambat dari rentang tersebut. berbagai faktor mampu mempengaruhi laju
perkembangan bahasa anak, misalnya tingkat intelegensi bawaan dan paparan
interaksi sosial.

B. Fungsi Bahasa Bagi Anak


Menurut Khotijah (2017), bahasa merupakan salah satu kemampuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kemampuan dasar pada anak
sejak usia dini. Fungsi mengembangkan bahasa bagi anak usia dini adalah:
a. Sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sekitarnya.
b. Sebagai alat pengembangan intelektual anak.
c. Sebagai alat untuk menunjukkan dan mengembangkan ekspresi anak.
d. Sebagai alat untuk menyatakan keinginan anak.
Adapun fungsi fungsi bahasa tersebut sebagai intinya merupakan alat
komunikasi yang digunakan anak dalam kebutuhan perkembangannya dan
interaksi sosialnya dengan lingkungan.

C. Periode Perkembangan Bahasa Berdasarkan Usia


Berikut ini adalah periode dalam fase perkembangan bahasa :
a) Periode Prelingual (usia 0 -1 tahun)
Pada usia ini anak memiliki bahasa sendiri seperti mengoceh sebagai alat
komunikasidengan orang lain : mama, baba, tata, dll.
b) Periode Lingual Dini (usia 1- 2,5 tahun)
Pada periode ini anak sudah mampu mengucapkan perkataannya yang
pertama, meskipun belum lengkap :itut (ikut), mam (makan),dll.
c) Periode Diferensiasi (usia 2,5- 5 tahun)
Anak mampu melakukan diferensiasi atau pembedaan penggunaan kata-
kata yang tepat sesuai dengan maksud yang ingin disampaikannya sehingga
membentuk kalimat yang baik.
d) Periode Setelah 5 Tahun
Pada periode ini anak sudah mengalami perkembangan bahasa dengan
menguasai beberapa sintaksis, sehingga anak sudah mampu mengetahui
tentang komunikasi dengan orang lain.
(http://www.academia.edu/9122580/Perkembangan_Bahasa_Anak)

D. Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini


Rosmiyati (2017) mengatakan bahwa aspek perkembangan bahasa pada
anak bisa dinilai ketika anak berada pada usia 4 tahuunkeatas. Pada usia ini
anak berada pada fase ekspresif dan perkembangan bahasa sudah baik. Anak
sudah dapat mengungkapkan keinginannya, penolakan, pendapat, dengan kata-
kata secara langsung. Aspek yang bisa diperhatikan dalam perkembangan anak
yaitu:
1. Kosa kata
Pada usia ini anak memiliki kemampuan mengingat kosa kata baru yang
dipelajarinya dari lingkungan dengan cepat. Seiring perkembangan anak dan
interaksi dengan lingkungan yang semakin banyak, maka kosa kata yang
dikuasainya juga akan semakin luas dan berkembang cepat.
2. Sintaksis (tata bahasa)
Anak belajar tata bahasa dari orang- orang yang ada di sekitarnya. Meskipun
anak belum mempelajari secara benar penggunaan kalimat dalam bahasa,
namun dengan seringnya mendengar dan meniru orang dewasa di
sekitarnya, anak bisa mencontoh penggunaan tata bahasa secara lisan dengan
baik.
3. Semantik
Semantik yaitu penggunaan kata kata sesuai dengan tujuannya. Anak pada
usia ini sudah mampu mengungkapkan keinginannya dengan kata- kata,
mampu menunjukkan penolakan dan memilik kata yang tepat.
4. Fonem
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang membedakan kata. Anak pada usia
ini sudah mampu merangkai bunyi yang didengarnya dalam suatu kata dan
memahami arti dari kata tersebut. Misalnya i.b.u menjadi ibu.

E. Tipe Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini


Perkembangan bahasa anak dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
1. Egosentrik (Egosentricspeech),
Yaitu anak berbicara pada dirinya sendiri atau secara monolog. Pada
umumnya hal ini dilakukan oleh anak pada usia 2- 3 tahun. Tipe ini
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berfikir.
2. Sosial (Sosializedspeech)
Yaitu disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, orang orang sekitar,
teman sebaya yang sering. Fungsi dari tipe ini adalah mengembangkan
kemampuan penyesuaian sosial pada anak dengan lingkungannya. Tipe ini
dibagi menjadi lima bentuk , yaitu :
a. Adaptedinformation, terjadi saling tukar informasi untuk mencari tujuan
bersama
b. Critism, anak memiliki kemampuan menilai dirinya sendiri dan orang lain
c. Command, Request, dan Treath, perintah, permintaan, dan ancaman.
d. Question, pertanyaan
e. Answer, jawaban

Kedua tipe perkembangan bahasa tersebut tidak bisa dipisahkan, dua- duanya
bisa dimiliki oleh anak. Anak akan memiliki perkembangan bahasa secara
egosentrik dan juga sosial. Peran orang tua yaitu memfasilitasi perkembangan
bahasa anak dengan berbagai tipe tersebut dengan baik dan tidak
menganggapnya sebagai suatu hal yang mengganggu.
(Royatulkhalilah14.blogspot.com/2014/04/tpe-dan-tugas-tugas-perkem-
bangan-bahasa.html?m=1)

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak Usia


Dini
Menurut Rahman (2009) Perkembangan bahasa juga dipengaruhi oleh
beberapa hal yang berasal dari lingkungan anak yaitu status sosial, keluarga,
budaya. Selain itu jenis kelamin dan tingkat kecerdasan bawaan anak juga
berperan penting dalam kecepatan pemahaman dan perkembangan bahasa.
Beberapa faktor berikut ini mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia
dini :
1. Intelegensi
Tingkat kecerdasan atau intelegensi setiap anak berbeda. Intelegensi
merupakan hal yang bisa diturunkan dari orang tua ke anak. Semakin tinggi
tingkat intelegensi maka akan mempengaruhi kecepatan perkembangan
bahasa anak, begitu juga sebaliknya. Terdapat relevansi antara tingkat
intelegensi seseorang dengan pcepat lambatnya perkembangan bahasa.
2. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan merupakan faktor yang paling penting dan secara
langsung terkait dengan perkembangan anak secara psikologis, fisiologis,
secara kognitif, afektif, dan juga psikomotor tergantung terhadap tipe sakit
dan juga berapa lama anak sakit. Apabila kondisi sakit dialami anak pada
usia dini dan dalam rentang yang cukup lama, maka akan berdampak pada
terganggunya perkembangan bahasa anak.
3. Status Sosial
Anak dengan latar belakang sosial dari tingkat menengah ke atas memiliki
kemampuan perkembangan bahasa yang lebih baik dan lebih cepat
dibandingkan anak dari tingkat sosial bawah. Hal ini juga berhubungan
dengan tingginya tingkat pendidikan orang tua yang mampu mengajarkan
bahasa pada anak. Anak juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih
tinggi dan mampu menguasai bahasa dengan cepat karena adanya penguatan
atas respon mereka.
4. Jenis Kelamin
Anak perempuan dikatakan memiliki kemampuan perkembangan bahasa
yang lebbih cepat dibandingkan anak laki- laki. Anak perempuan juga
mampu menguasai kosa kata yang lebih banyak dari anak laki- laki. Namun
hal ini dapat bergeser seiring perkembangan dan pertumbuhan usia.
5. Jumlah saudara atau jumlah keluarga
Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan anggota yang banyak akan
memiliki perkembangan bahasa yang lebih cepat daripada anak tunggal.
Banyaknya anggota keluarga membuat anak banyak berinteraksi dengan
berbagai tipe orang dan dengan penggunaan bahasa yang lebih beragam
sehingga kemampuannya dalam berbahasa juga berkembang lebih cepat.
6. Hubungan keluarga
Pada anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis, kurang kasih
sayang anak akan tumbuh dengan kemampuan bahasa yang kurang atau
mengalami kelainan, misal anak menjadi gagap, berkata kasar, tidak sopan,
takur berbicara.
7. Penggunaan dua bahasa
Anak yang dididik orang tuanya dengan dua bahasa memiliki
kemampuan perkembangan bahsa yang lebih cepat. Penggunaan bahasa
yang dipelajarinya lebih beragam sehingga menambah wawasan anak.
Misalnya anak diajarkan menggunakan bahasa jawa di dalam rumah dan
bahasa Indonesia di sekolah. Atau keluarga dengan dua kewarganegaraan
yang berbeda, misal anak dilatih berbicara bahasa inggris dengan ayah dan
bahasa Indonesia dengan ibu. Dengan begitu perkembangan bahasa anak
akan lebih luas.

G. Metode Pembeajaran Bahasa Pada Anak Usia Dini


Metode pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan bahasa anak
digunakan untuk mencapat tujuan tujuan tertentu. Pembelajaran bahasa terdiri
dari beberapa model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
anak. Teknik atau model pembelajaran tertentu tidak dimaksudkan lebih baik
dari model lainnya, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Model
pembelajaran dipilih sesuai dengan tipe anak dan kemungkinan model yang
paling efektif diterapkan.
Penggunaan model pembelajaran bahasa yang tepat sesuai dengan
karakteristik anak akan mendukung perkembangan berbagai potensi dan
kemampuan anak yang lain secara optimal dan kearah perilaku positif.
Beberapa metode yang bisa diterapkan pada anak usia dini yaitu : metode
bercerita, metode tanya jawab, metode bercakap- cakap, metode karyawisata,
metode demostrasi, metode pemberian tugas, metode proyek, metode
sosiodrama, dan metode eksperimen.
Metode- metode tersebut bisa digunakan sekaligus dengan konsep bermain
yang menyenangkan. Metode tersebut merangsang anak untuk mampu
mengucapkan dan memahami kata- kata atau kalimat dan melakukan tugas
sesuai kalimat. Hal ini juga berfungsi untuk melatih perkembangan kognitid,
afektif, dan psikomotorik jika dimodifikasi dengan permainan- permainan.

H. Teori Bahasa Pada Anak Usia Dini

Ada beberapa teori belajar bahasa yang ditunjukkan sebagai berikut:

1. Teori Behaviorisme
Teori ini terkait dengan pemahaman tentang stimulus yang juga
menyebabkan adanya respon yang dapat dilihat. Teori behaviorisme ini
dikembangkan oleh Ivan Pavlov. Teori behaviorisme dimaksudkan dengan
pemberian suatu stimulus atau kondisi tertentu secara terus menerus akan
menghasilkan respon dan pembiasaan yang sesuai. Teori ini merupakan
pembentukan kebiasaan pada diri anak yang diajarkan secara rutin.

2. Teori Mentalisme
Teori behaviorisme lebih menekankan pada sifat lahiriah yang dimiliki
individu sedangkan mentalisme lebih berfokus pada pembahasan batiniah.
Mentalisme diawali oleh NoamChomsky yang menjelaskan bahwa bahasa
diperoleh tidak dari pembentukan kebiasaan karena bahasa dinilai terlalu sulit.
Menurut Chomsky, bahasa dibentuk berdasarkan sistem atau aturan. Teori
mentalisme sering bertentangan dengan teori behaviorisme.
Perkembangan bahasa pada anak tidak hanya dipengaruhi oleh
perkembangan neurologis saja melainkan juga perkembangan biologisnya.
Perkembangan bahasa pada anak sejak usia dini juga berkembang sesuai
dengan perkembangan biologisnya. Anak tidak bisa dipaksa untuk menguasai
suatu bahasa jika tidak didukung dengan perkembangan biologis yang matang.
Perkembangan bahasa juga diperoleh dengan cara interaksi dengan
lingkungan sekitar anak dan melalui stimulus stimulus yang diberikan oleh
orang sekitar dengan berbagai metode pembelajaran bahasa yang secara
alamiah dilakukan dalam sautu keluarga atau masyarakat. Salah satunya adalah
mengajak anak untuk berinteraksi sejak dini, adalah metode pembelajaran
bahasa yang dilakukan oleh semua orang tua. Penggunaan bahasa yang tepat
juga melalui beberapa tahapan perkembangan dengan respon bervariasi. Cepat
lambatnnya perkembangan bahasa ditentukan oleh banyak faktor.
Pada pendidikan lebih lanjut pada anak, kesiapan belajar ditentukan
dengan kemampuan afektif dan kognitif anak sehingga mampu menyesuaikan
diri dengan metode pembelajaran dan isi pembelajaran dengan cepat. Kesiapan
afeksi bisa dikembangkan dengan model pengembangan motivasi sedangkan
kesiapan kognisi dikembangkan dari perkembangan kognisi masing- masing
anak. Adanya kemampuan bawaan atau yang bersifat genetik dan diturunkan
dari orang tua misalnya kecerdasan bawaan, juga menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi perkembangan bahasa anak sejak usia dini.
(http://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/perkembangan-bahasa-
anak-usia-dini/amp)

I. Prinsip Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini


Prinsip pengembangan bahasa untuk anak usia dini (Khotijah,2017):
a) Sesuaikan dengan tema kegiatan dan lingkungan terdekat.
b) Pembelajaran harus berorientasi pada kemampuan yang hendak dicapai
sesuai potensi anak.
c) Tumbuhkan kebebasan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan
dikaitkan dengan spontanitas.
d) Diberikan alternatif pikiran dalam mengungkapkan isi hatinya.
e) Komunikasi guru dan anak akrab dan menyenangkan.
f) Guru menguasai pengembangan bahasa.
g) Guru harus bersikap normatif, model, contoh penggunaan bahasa yang baik
dan benar.
h) Bahan pembelajaran membantu pengembangan kemampuan dasar anak.
i) Tidak menggunakan huruf satu-satu secara formal.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/perkembangan-bahasa-anak-
usia-dini/amp.
Faturrahman, Fikri. 2015. Perkembangan Bahasa Anak. http://www.academia.edu.
Diakses Tanggal 10 April 2019.
Khotijah. 2017. “Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini”. Jurnal.
Lampung: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo metro.
Lestariningrum, Anik. 2014. “Meningkatkan Kemampuan Berbahas Anak Usia
Dini Melalui Media Panggu Boneka Tangan”. Makalah Penelitian. Kediri:
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Palupi, Yulia. 2016. “Perkembangan Bahasa Pada Anak”. Makalah Seminar
Nasional. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Rahman, Ulfiani. 2009. “Karakteristik perkembangan Anak usia Dini”.
Jurnal.Makasar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin makasar.
Rosmiyanti. 2017. ”Upaya Mengembangkan Kemampuan bahasa Pada Anak usia
Dini (3-4 Tahun) Melalui Metode Bercerita Di Paud Khadijah Sukarame
Bandar lampung”. Skripsi. Bandar Lampung: Institut Agama Islam Negeri
IAIN Raden Intan Lampung.
Khalilah,Royatul. 2014. Tipe dan Tugas-Tugas Perkembangan bahasa.
Royatulkhalilah14.blogspot.com. Diakses Tanggal 10 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai