1. Kerjakan lagi contoh kasus PT Adaro pada materi laporan keuangan
segmen!
PT ADARO ENERGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/
AND SUBSIDIARIES 30 Juni 2009 Pendapatan dari Pendapatan Aktiva Laba (rugi) Keterangan Pelanggan antar Segmen Usaha Eksternal Segmen Penambangan dan 12,173,007 428,287 16,408,951 2,559,770 perdagangan batu bara Jasa Penambangan 554,285 776,741 4,669,696 102,445 Lain-lain 169,595 453,145 6,246,151 336,516 Total 12,896,887 1,658,173 27,324,798 2,998,731 Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Tahunan PT.ADARO ENERGY Tbk Uji Pendapatan. Uji pendapatan 10% diterapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap segmen industri kemudian membandingkan dengan 10% dari gabungan seluruh segmen industri.
Pendapatan Pendapatan Nilai Uji Perlukah
dari Keterangan Pelanggan antar (10% x dilaporkan Eksternal Segmen Rp.14555060) Penambangan dan 12,173,007 428,287 > 1,455,506 ya perdagangan batu bara Jasa Penambangan 554,285 776,741 < 1,455,506 tidak Lain-lain 169,595 453,145 < 1,455,506 tidak Total 12,896,887 1,658,173 Uji Aktiva. Uji aktiva dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masing- masing segmen dengan 10% dari total altiva semua segmen usaha.
Aktiva Nilai Uji Perlukah
Keterangan Segmen (10% x Rp. Dilaporkan 27324798) Penambangan dan perdagangan 16,408,951.0 > 2,732,479.80 ya batu bara 0 Jasa Penambangan 4,669,696.00 > 2,732,479.80 ya Lain-lain 6,246,151.00 > 2,732,479.80 ya Total 27,324,798.0 0 Uji Laba Usaha. Dalam penerapan uji laba usaha untuk mengidentifikasi segmen yang perlu dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen dibandingkan dengan 10% dari yang lebih besar antara laba operasi gabungan semua segmen usaha yang menghasilkan laba atau rugi operasi gabungan senua usaha yang merugi.
laba Rugi Nilai Uji Perlukah
Operasi Operasi Keterangan Segmen Segmen (10% x Rp. Dilaporkan Usaha Usaha 2998731) Penambangan dan 2,559,770 0 > 299,873.10 ya perdagangan batu bara Jasa Penambangan 102,445 0 < 299,873.10 tidak Lain-lain 336,516 0 > 299,873.10 ya Total 2,998,731 Telaah Ulang Perlunya Pelaporan (Uji Pendapatan). Segmen jasa penambangan dan segmen lain-lain tidak memenuhi kriteria 10% untuk semua jenis pengujian penentuan segmen yang perlu dilaporkan, sehingga segmen yang perlu dilaporkan adalah penambangan dan perdagangan batu bara. Selain itu segmen yang dilaporkan harus memiliki 75% dari total pendapatan konsolidasi.
Pendapatan Penjualan Nilai Uji (75% x Perlukah
Keterangan dari pelanggan antar Rp. 14555060 ) dilaporkan eksternal segmen Penambangan dan 12,173,007 0 > 10,916,295.00 ya perdagangan batu bara jumlah 12,173,007
2. Sebutkan tahap-tahap likudasi?
1. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan Terhitung sejak tanggal pembubaran Perseroan, dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari, Likuidator wajib memberitahukan kepada semua kreditor mengenai pembubaran Perseroan dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia. Selanjutnya, Likuidator juga wajib memberitahukan pembubaran Perseroan kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan bahwa Perseroan dalam likuidasi. (Pasal 147 ayat (1) UUPT). Kemudian, likuidator melakukan pemberitahuan kepada kreditor dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia. sebagaimana yang dimaksud diatas, pemberitahuan harus memuat pembubaran Perseroan dan dasar hukumnya; nama dan alamat likuidator; tata cara pengajuan tagihan dan jangka waktu pengajuan tagihan. Jangka waktu pengajuan tagihan tersebut adalah 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengumuman pembubaran Perseroan. Dalam hal pemberitahuan kepada Menteri tentang pembubaran Perseroan, likuidator wajib melengkapi dengan bukti dasar hukum pembubaran Perseroan dan pemberitahuan kepada kreditor dalam surat kabar. (Pasal 147 ayat (2), (3) dan (4) UUPT). 2. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan Selanjutnya, menurut Pasal 149 ayat (1) UUPT, kewajiban likuidator dalam melakukan pemberesan harta kekayaan Perseroan dalam proses likuidasi harus meliputi pelaksanaan: 1. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan dan utang Perseroan 2. Pengumuman dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia mengenai rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi. 3. Pembayaran kepada para kreditor. 4. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang saham. 5. Tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan. Kemudian dalam hal likuidator memperkirakan bahwa utang Perseroan lebih besar daripada kekayaan Perseroan, likuidator wajib mengajukan permohonan pailit Perseroan, kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain dan semua kreditor yang diketahui identitas dan alamatnya, menyetujui pemberesan dilakukan di luar kepailitan. (Pasal 149 ayat (2) UUPT). 3. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor Kreditor dapat mengajukan keberatan atas rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam) puluh hari terhitung sejak tanggal pengumuman pembubaran Perseroan. Dalam hal pengajuan keberatan tersebut ditolak oleh likuidator, kreditor dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal penolakan (Pasal 149 ayat (3) dan (4)). Kemudian kreditor yang mengajukan tagihan sesuai dengan jangka waktu tersebut, dan kemudian ditolak oleh likuidator dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung tanggal penolakan, sebaliknya kreditor yang belum mengajukan tagihannya dapat mengajukan melalui pengadilan negeri dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak pembubaran perseroan diumumkan (Pasal 150 ayat (1) dan (2)). Tagihan yang diajukan kreditor tersebut dapat dilakukan dalam hal terdapat sisa kekayaan hasil likuidasi yang diperuntukkan bagi pemegang saham. Dengan demikian pemegang saham wajib mengembalikan sisa kekayaan hasil tersebut secara proposional dengan jumlah yang diterima terhadap jumlah tagihan (Pasal 150 ayat (3), (4) dan (5) UUPT). 4. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator Likuidator bertanggung jawab kepada RUPS atau pengadilan yang mengangkatnya atas likuidasi Perseroaan yang dilakukan dan kurator bertanggung jawab kepada hakim pengawas atas likuidasi Perseroan yang dilakukan (Pasal 152 ayat (1) UUPT). 5. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi Kemudian, likuidator wajib memberitahukan kepada Menteri dan mengumumkan hasil akhir proses likuidasi dalam Surat Kabar setelah RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan kepada likuidator atau setelah pengadilan menerima pertanggung jawaban likuidator yang ditunjuknya. Ketentuan tersebut berlaku juga bagi kurator yang pertanggung jawabannya telah diterima oleh hakim pengawas (Pasal 152 ayat (3) dan (4) UUPT). Menteri mencatat berakhirnya status badan hukum Perseroan dan menghapus nama Perseroan dari daftar Perseroan, setelah ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 152 ayat (3) dan ayat (4) dipenuhi. Ketentuan ini berlaku juga bagi berakhirnya status badan hukum Perseroan karena Penggabungan, Peleburan atau Pemisahan (Pasal 152 ayat (5) dan (6) UUPT). Selanjutnya, pemberitahuan dan pengumuman sebagaimana dimaksud Pasal 152 ayat (3) dan (4) UUPT dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pertanggungjawaban likuidator atau kurator diterima oleh RUPS, pengadilan atau hakim pengawas (Pasal 152 ayat (7) UUPT). 3. Jelaskan perbedaan antara kurs mengambang, kurs tetap dan kurs berganda? a) Kurs Tetap (fixed exchange rate) : Sistem di mana nilai tukar mata uang domestic ditetapkan pada tingkat tertentu terhadap nilai mata uang asing, yang dibiarkan tetap konstan dan hanya berfluktuasi pada batasan yang lebih sempit. b) Sistem Kurs Mengambang (floating exchange rate) : Sistem di mana nilai tukar mata uang domestic diambangkan terhadap nilai mata uang asing atau sesuai dengan pergerakan pasar dimana terjadinya kurs valuta berdasarkan pada permintaan dan penawaran mata uang asing.
4. Jelaskan Hak dan Kewajiban Konsyinyor dan Konsinyi!
Hak a. Komisioner berhak mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang titipan tersebut, sesuai dengan jumnlah yang diatur dalam perjanjian diantara dua pihak. b. Dalam batasan-batasan tertentu biasanya kepada kuosioner diberikan hak untuk memberikan jaminan terhadap kualitas barang yang dijualnya. c. Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan komisioner berhak memberikan syarat-syarat pembayaran kepada langganan seperti yang berlaku pada umumnya untuk barang-barang yang sejenis, mskipun pengamanat dapat mengadakan pembatasn-pembatasn yang harus dinyatakan dalam perjanjian. Kewajiban a) Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak pengamat. b) Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang-barang milik pengamat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian. c) Mengelola secara terpisah baik dari segi phisik maupun administratip terhadap barang-barang milik pengamat, sehingga identitas barang-barang tersebut tetap dapat diketahui setiap saat. d) Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, barang-barang yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian.