“WINDSHIELD SURVEY”
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Komunitas III ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan
tugas ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ibu Ns.
Afif D. Alba, M.Kep yang telah membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan
lebih mudah menulis makalah ini. Atas bimbingan yang telah berikan, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang juga membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih
kurang sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung
dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini. Dan kami berharap, semoga makalah
ini dapat di manfaatkan sebaik mungkin, baik itu bagi diri sendiri maupun yang membaca
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah pelayanan keperawatan
profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep
keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok
berisiko tinggi. Upaya pencapaian derajat kesehatan optimal dilakukan melalui
peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat
pencegahan (levels of prevention) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang di butuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes, 2006).
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada komunitas kita perlu melakukan
pengkajian, yaitu mengkaji serta mengumpulkan data. Pengumpulan data adalah bagian
integral dalam setiap aktifitas perawat kesehatan komunitas. Prosedur pengumpulan data
komunitas lebih luas dari pengkajian individual. Ada beberapa pendekatan dalam
pengumpulan data untuk mengetahui status kesehatan masyarakat, salah satunya
Windshield Survey.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Windshield Survey?
2. Apa tujuan dari Windshield Survey?
3. Apa saja persiapan dari Windshield Survey?
4. Apa komponen-komponen dari Windshield Survey?
5. Apa saja observasi yang ada dalam Windshield Survey?
6. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam Windshield Survey?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai Windshield Survey.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Windshield Survey.
3. Untuk mengetahui persiapan dari Windshield Survey.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen dari Windshield Survey.
5. Untuk mengetahui observasi yang ada dalam Windshield Survey.
6. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam Windshield Survey.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Windshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk
mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui
wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi lingkungan.
Gambaran umum tersebut dapat digunakan sebagai langkah awal dalam penentuan
masalah yang ada di dalam suatu wilayah tersebut. Baik masalah kesehatan maupun
masalah maladaptive lainnya yang ada dalam suatu wilayah ( Efendi, Ferry. 2009).
Windshield Survey adalah cara pengumpulan data dengan berkendaraan atau
berjalan-jalan di sepanjang lingkungan yang diamati. Pengamatan dilakukan
menggunakan penglihatan, pendengaran, rasa, penciuman, dan sentuhan. Windshield
Survey merupakan tahapan awal yang baik untuk memberikan gambaran tentang
masyarakat luas secara keseluruhan
Windshield survey yaitu survey dengan berjalan mengelilingi wilayah komunitas
dengan melihat beberapa komponen.
Windshield Survey yang dilakukan dengan cara mendatangi kelingkungan
masyarakat, mendengarkan keluhan masyarakat, tokoh, pemerintah setempat,
mengobservasi keadaan iklim, sumber daya alam, batas wilayah, kegiatan masyarakat,
dan sistem social.
B. Tujuan
1) Untuk mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan indera tentang
kekuatan dan kelemahan masyarakat.
2) Survei dilakukan mulai dari individu, kelompok, atau populasi khusus untuk
mengidentifikasi masalah atau situasi spesifik.
3) Menyediakan beragam data subjektif melalui pengamatan personal dari masyarakat.
C. Persiapan
1) Menentukan ukuran area dan lokasi survei (perkotaan atau pedesaan).
2) Merencanakan panduan survei, pertanyaan survei, dan strategi pengumpulan data.
D. Komponen-komponen
NO
ELEMEN DESKRIPSI
.
1. Perumahan dan Lingkungan Bangunan, arsitektur
Jarak antar rumah
Halaman rumah
2. Lingkungan terbuka Luas lahan terbuka
Kegunaan
3. Batas Apa batas daerah: Jalan, sungai,
tembok, dan lain-lain.
Nama wilayah
4. Kebiasaan Tempat kumpul-kumpul : siapa,
jam berapa (Warung, gardu,
taman)
5. Transportasi Jenis transportasi
Akses jalan
6. Pusat Pelayanan Klinik, pusat rekreasi, sekolah,
agen penyedia jasa
7. Toko / Warung / Pasar Pola konsumsi masyarakat
Pusat pemenuhan kebutuhan
masyarakat
8. Orang-orang pengguna jalan Siapa yang anda jumpai dijalan?
Ibu-ibu dan bayi, anak sekolah,
pengangguran, pedagang dan lain-
lain.
9. Ras Identifikasi suku bangsa
A. Kesimpulan
Windshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk
mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui
wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi lingkungan.
Gambaran umum tersebut dapat digunakan sebagai langkah awal dalam penentuan
masalah yang ada di dalam suatu wilayah tersebut. Baik masalah kesehatan maupun
masalah maladaptive lainnya yang ada dalam suatu wilayah.
Tujuan windshield survey untuk mengumpulkan data dan informasi dengan
menggunakan indera tentang kekuatan dan kelemahan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas, Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
2. Anderson, Elizabeth T. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas : teori dan praktek.
Edisi 3. Jakarta: EGC.
3. Mubarak, Wahit Iqbal. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori:
Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika.
1. 4. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan
pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang
umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas
adalah:
1. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan
berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
1. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas
kemitraan (Mubarak, 2009).
1. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang
telah disusun (Mubarak, 2009).
1. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian
dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak, 2009).
1. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program
kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in
community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
1. 5. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul Effendi, 1998:
1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
4. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap