Bab I PDF
Bab I PDF
PENDAHULUAN
pulau dan lautan yang luas. Daratan Indonesia seluas 1.904.569 km2 dan
lautannya seluas 3.288.683 km2. Indonesia terletak diantara dua benua yakni
benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni Samudera Pasifik
dimana untuk menempuh jarak dari satu pulau dengan pulau lainnya
laut ini harus dikelola, dirawat, dan diawasi pelaksanaannya secara rutin
Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, menjadi tempat favorit bagi
pengguna jasa transportasi laut yang hendak berlibur dan aktifitas lainnya ke
Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Setiap akhir pekan dan musim liburan,
yang beroperasi setiap hari dermaga Kali Adem ke pulau-pulau yang masuk
1
2
pulau-pulau tersebut. Arus penumpang naik sekitar 200 persen atau menjadi
sekitar 5.000-7.000 orang pada akhir pekan dan saat hari libur.
utama. Penambahan kapal saat musim liburan tiba yang dilengkapi fasilitas
Hal ini untuk menghindari timbulnya resiko yang diakibatkan selama musim
liburan berlangsung.
yang jelas terhadap peran dari setiap pihak terkait dari pelayaran tersebut.
namun lebih luas lagi mencakup mengenai sarana dan prasarana yang ada
pandu laut, alat bongkat muat, kapal-kapal tunda, dan kapal penolong.
melaporkan kebakaran Kapal Zahro Expres itu pada pukul 08.46 WIB. Kapal
itu diduga mengangkut ratusan orang dari Muara Angke menuju Pulau
1
Soegijatna Tjakranegara, Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang, Rineka Cipta,
Jakarta, 1995, hlm. 26.
4
kapal medium dan satu unit kapal pemadam meluncur, dan tiba di lokasi
Kabar pun beredar cepat dan simpang siur. Ada yang menyebut Kapal
Zahro Expres mengangkut penumpang hampir mencapai 250 orang. Ada juga
yang menyebut jumlah korban meninggal lebih dari 20 orang. Begitu juga
orang, luka-luka 17 orang, dan 194 orang selamat. Serta 31 orang dirawat di
akibat tidak adanya manifes yang menjadi bukti jumlah penumpang yang
2
http://news.liputan6.com/read/2693741/tragedi-zahro-expres-di-awal-2017, diakses pada
bulan Februari 2017.
5
kapal. Lalu, jika tidak adanya kejelasan mengenai jumlah korban tentu dapat
Pelayaran.
dan mengkaji lebih jauh masalah tersebut dalam satu karya ilmiah berbentuk
Pelayaran”
B. Identifikasi Masalah
pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelian ini, yang dapat
dikemukakan adalah :
3. Apakah upaya yang harus dilakukan oleh KNKT dan masyarakat agar
C. Tujuan Penelitian
kecelakaan kapal.
D. Kegunaan Penelitian
diteliti dalam hal ini tanggungjawab hukum atas terjadinya kecelakaan kapal
sebagai berikut :
b. Bagi Pemerintah
kemudian hari.
d. Bagi Masyarakat
E. Kerangka Pemikiran
yang dipilih oleh rakyat dan mewakili suara rakyat dalam pembangunan
3
E. Utrecht/Moh. Saleh Djindang, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 1989, hlm. 3.
9
suatu wilayah yang jika dilanggar dapat menimbulkan suatu akibat berupa
tindakan dari pihak pemerintah masyarakat itu. Adanya petunjuk hidup yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat tersebut memberikan hak dan
kewajiban pada setiap orang. Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 menyebutkan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”.
yang adil.
yang berguna untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini dinyatakan didalam Pasal
33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “Bumi, air dan kekayaan
penguasa atas bumi, air, dan kekayaan alam Indonesia harus menggunakan
maritim.”
dan Kekeluargaan, Asas Persaingan Sehat, Asas Adil dan Merata Tanpa
dengan tujuan :
nasional;
pembangunan nasional;
Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran bahwa “Kapal adalah kendaraan air
dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin,
yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat
memberikan definisi kapal sebagai alat berlayar dengan nama apapun dan
tersebut. Hal ini diatur didalam Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17
4
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2005, hlm. 19-21.
13
Keselamatan kapal didalam Pasal Pasal 117 ayat (2) yang meliputi
garis muat kapal dan pemuatan, kesejahteraan awak kapal dan kesehatan
Pasal 245 – Pasal 249. Menurut Pasal 245 yang dimaksud dengan kecelakaan
kapal merupakan kejadian yang dialami oleh kapal yang dapat mengancam
a. Kapal tenggelam
b. Kapal terbakar
d. Kapal kandas
secara hukum (yuridis) mempunyai dua aspek yang terkait satu dengan yang
lainnya. Tanggung jawab yuridis selalu terkait dengan hak dan kewajiban
peraturan perundang-undangan. 6
rugi untuk dapat menentukan apakah atau bagaimana sesuatu kerugian yang
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai
Pustaka, jakarta, 1995, hlm. 1006
6
M. Husseyn Umar, Hukum Maritim dan Masalah-Masalah Pelayaran di Indonesia: Buku II,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2001, hlm. 65.
15
kesalahannya;
7
Ibid, hlm. 66-67.
16
dan 372 KUHD secara ekplisit menyatakan bahwa tanggung jawab atas kapal
hanya berada pada tangan nakhoda, tidak ada yang lain. Pasal 137 Undang-
pengangkut, yaitu :
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
8
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Laut Bagi Indonesia, Sumur Bandung, Bandung, 1984, hlm.
92-95.
18
satu orang lain atau lebih”. Syarat-syarat sahnya perjanjian diatur di dalam
asas konsensualisme, asas pacta sunt servanda, asas iktikad baik (geode
Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang menyatakan bahwa segala perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang untuk mereka yang
ditetapkan oleh undang-undang. Hal ini sejalan dengan asas pacta sunt
perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik” dimana terdapat asas itikad
9
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata¸ PT Intermasa, Jakarta, 2005, hlm. 139.
19
dalam Pasal 1315 KUHPerdata dimana “Pada umumnya seseorang tak dapat
sendiri, kecuali hanya untuk dirinya sendiri”. Artinya, orang yang membuat
penumpang serta muatan kapal yang diangkut sesuai dengan jenis dan
jumlahnya, yakni :
tugasnya sebagaimana yang terdapat didalam Pasal 207 ayat (1) dan (2)
yakni :
F. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
2. Metode Pendekatan
3. Tahap Penelitian
menetapkan tujuan penelitian agar jelas mengenai apa yang akan diteliti,
(tiga), yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tersier.
10
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1994, hlm. 150.
11
Ibid, hlm. 11.
22
berlaku.15
12
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif “Suatu Tinjauan Singkat”, Rajawali Pers,
Jakarta, 2006, hlm. 11.
13
Ronny Hanitijo Soemitro, Op.Cit, hlm. 12.
14
Ibid, hlm. 12.
15
Ibid, hlm. 52.
23
penelitian yang dilakukan dengan cara studi kepustakaan yang terdiri dari :
a. Studi Dokumen
oleh peneliti.
b. Wawancara
Data yang telah terkumpu melalui kegiatan pengumpulan data diperoleh untuk
16
Ibid, hlm. 57.
24
6. Analisis Data
data-data sekunder secara kualitatif dari sudut pandang ilmu hukum. Data
primer dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian disusun dengan teratur
7. Lokasi Penelitian
Studi Pustaka :
Depok.
Instansi Terkait :
Jakarta Pusat.
8. Jadwal Penelitian
1 Persiapan
Penyusunan Proposal
2 Bimbingan Penulisan
Proposal
3 Seminar Proposal
4 Persiapan Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Pengolahan Data
7 Analisis Data
8 Penyusunan Hasil
Penelitian ke dalam
bentuk Penulisan
Hukum
9 Sidang Komprehensif
10 Perbaikan
11 Penjilidan
12 Pengesahan
Keterangan : Jadwal sewaktu-waktu dapat diubah.