4.1 Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini akan dibahas mengenai acuan yang digunakan dalam
perencanaan beserta dengan perangkat yang digunakan bangunan tahan gempa tersebut.
Dalam ini diharapkan pembaca dapat mengerti acuan yang digunakan dalam
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan. Berikut merupakan beberapa
Pawirodikromo
Bangunan Gedung
Bangunan Gedung.
Minimum design Loads for Buildings and Other Structures (ASCE) 7-10
gempa yang digunakan dalam bangunan tersebut , selain itu juga melihat
Surabaya
Surabaya
5. Tinggi Gedung : 40 m
Surabaya
2. Lokasi Gedung : Jl. Raya I Wiyung, Kecamatan Wiyung, Kota
Surabaya
5. Tinggi Gedung : 40 m
4.4 Pembebanan
1727-2013, dan SNI 1726-2019, serta ASCE 07-10. Pembebanan tersebut adalah :
Beban hidup yang digunakan dalam perencanaan tugas akhir ini mengacu
pada SNI 1727-2013 yang merupakan beban minimal dari beban hidup yang
Beban mati yang digunakan mencakup berat seluruh material yang digunakan
dalam pembangunan dan beban yang diakibatkan karena adanya berat benda tetap
yang ada dalam gedung atau bangunan. Beban mati yang digunakan mengacu pada
tabel ASCE 07-10. Berat jenis material baja adalah 78,50 Kn/m 3, dengan beban
Perencanaan beban angin yang digunakan pada gedung ini berdasarkan pasal
b) Kategori eksposur : B
= 37,55 N/m2
= 3,755 kg/m2
Maka , :
W1 = P x jarak antar portal x jarak antar gording
= 3,755 x 6 x 2
= 45,06 kg
= 450,6 N
= 3,755 x 6 x 1
= 22,53 kg
= 225,3 N
analisa respon spektrum. Yang menjadi faktor adanya beban gempa adalah letak
dimana bangunan tersebut dibangun dan kelas situs tanah. Beban gempa ini diatur
Klasifikasi Situs :
SMS = Fa x Ss
= 1,2 x 0,75
= 0,9
SM1 = FV x S1
= 2 x 0,3
= 0,60
2
SDS = SMS
3
2
= 0,9
3
2
SD1 = 0,60
3
(R) =8
(Ω0) =2
(Cd') =4
Ct = 0,0731
X = 0,75
hn = 40 m
Sehingga, Ta = Ct x hnx
= 0,0731 x 400,75
= 1,16 m.detik
≤ 1,4 x 1,16
≤ 1,624
SDS
Cs = R
Ie
0,6
= 8
1,0
= 0,075
Sehingga, V = C SW
= 0,075 x 90,96
= 6,822
SD 1
TS =
S DS
0,4
=
0,6
= 0,667 detik
SD 1
T0 = 0,2
S DS
0,4
= 0,2
0,6
= 0,133 detik
Tabel 4.1 Tabel Parameter Respon Spektrum
Kategori risiko II
Faktor keutamaan (Ie) 1,0
Klasifikasi situs SD
Percepatan gempa MCER
Ss 0,75
terpetakan untuk periode pendek
Percepatan gempa MCER
S1 0,3
terpetakan untuk periode 1 detik
Faktor amplifikasi periode pendek FA 1,2
Faktor implifikasi periode 1 detik FV 2
Percepatan pada periode pendek SMS 0,9
Percepatan pada periode 1 detik SM1 0,6
Percepatan desain pada periode
SDS 0,6
pendek
Percepatan desain pada periode 1
SD1 0,4
detik
Parameter Periode TS 0,667
T0 0,133
T
Untuk T≤T0, Sa = SDS (0,4 + 0,6 T 0 )
Untuk T0 ≤ T ≤ TS Sa = SDS
SD 1
Untuk T ≥ TS Sa =
T
Tabel 4.2 Respon Percepatan Desain
diatas, maka hasil tersebut dapat diplotkan pada grafik respon spektrum wilayah
Surabaya.
Respon Percepatan Desain
0.7
0.6
Respon Spektrum, Sa (g)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9
0 . 0. 0 . 0. 1. 1. 1. 1 . 1. 2 . 2. 2 . 2. 2 . 3. 3 . 3. 3 . 3.
Periode, T (detik)
Beban hujan di timbulkan akibat air hujan yang tergenang pada atap
terjadi akibat beban hujan tersebut. Beban hujan diperhitungkan sesuai dengan SNI
R = 0,0098(ds + dh)
= 0,30 kg/m2
1. 1,4D
5. 0,9D + 1,0W
6. 1,2 D + EV + Eh + L
7. 0,9 D – Ev + Eh
preliminary desain dan pembebanan yang digunakan pada perencanaan ini. Dalam
struktur jika terjadi gempa. Pemodelan dilakukan pada gedung dengan berlantai
sebanyak 15 lantai.
bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon struktur bangunan ketika adanya beban
gempa. Yang mencakup kontrol struktur adalah simpangan antar tingkat yang bertujuan
untuk mengetahui perbedaan simpangan antara tingkat bawah dan tingkat diatasnya,
kemudian dilakukan kontrol partisipasi massa untuk mengetahui mode alami dari
getaran struktur yang dianalisis, serta dilakukannya kontrol nilai akhir spektrum,hal ini
didapatkan dari analisis respons spektrum. Pada saat dilakukannya kontrol struktur pada
gaya gaya yang ada,jika tidak maka diperlukan preliminary desain dengan data yang
Rangka bresing yaitu rangka batang vertikal pada sistem rangka bangunan sebagai
penahan gaya lateral gempa. Dalam studi ini digunakan sistem rangka bresing eksentris.
kuat lebih sistem, dan faktor pembesaran simpangan lateral dalam menentukan geser
dalam keseimbangan dengan gaya yang bekerja, deformasi sesuai dengan batas