Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Penentuan Mean Median Dan Modus”

Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Dosen        :  Dr. Suyitno, M.Pd.

Disusun Oleh :

Diky Narendra ( 17120004)

Manajemen Sumber Daya Manusia

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

2020
Daftar Isi

Contents
Daftar Isi...............................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
Bab I......................................................................................................................3
Pendahuluan......................................................................................................3
Rumusan Masalah.............................................................................................4
Tujuan Penulisan..............................................................................................4
Manfaat.............................................................................................................4
Bab II....................................................................................................................5
Pembahasan......................................................................................................5
1. Rata-rata Hitung (Mean).......................................................................5
2. Modus...................................................................................................9
3. Median................................................................................................11
Bab III.................................................................................................................19
Kesimpulan.....................................................................................................19
Daftar Pustaka.................................................................................................19

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan
tentang “Penentuan Mean Median Dan Modus” , yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Malang, 23-06-2020

   

    Penyusun

2
Bab I

Pendahuluan

Menurut Saleh (1998 : 13-14), pengukuran nilai sentral merupakan suatu usaha
yang ditujukan untuk mengukur besarnya nilai rata-rata dari distribusi data yang
telah diperoleh dalam penelitian tersebut. Untuk mengukur besarnya nilai rata-
rata, maka perlu dibedakan secara jelas pengelompokkan data tersebut ke dalam
data yang berkelompok (Group Data) atau data yang tidak berkelompok (Un-
group Data).

Di samping pengelompokkan data, perlu dipertimbangkan pula metode


penelitian yang dilakukan dalam pengumpulan datanya, apakah berdasarkan
populasi atau data sampel. Apabila penelitian dilakukan berdasarkan populasi,
maka sifat-sifat (karakteristik) dari populasi tersebut disebut sebagai parameter,
tetapi bila penelitian dilakukan dengan data sampel maka sifat-sifat
(karakteristik) dari sampel tersebut disebut sebagai statistik. Jadi pada dasarnya
statistik dipergunakan untuk menarik kesimpulan terhadap sifat-sifat populasi
yang sebenarnya berdasarkan hasil pengamatan data sampel.

Besarnya ukuran (nilai) rata-rata dapat dibedakan ke dalam berbagai jenis


pengukuran yang masing-masing memiliki sifat yang sangat berbeda. Ukuran
rata-rata yang biasanya digunakan dapat dibedakan menjadi :

1. Rata-rata hitung (Mean)

2. Median

3. Modus

Dalam pengukuran nilai-nilai diatas sebenarnya perlu dibagi ke dalam 2 jenis


data yang dapat dibedakan menjadi un group data (data tak berkelompok) dan
group data (data berkelompok). Yang dimaksud dengan group data adalah
sejumlah data tertentu yang memungkinkan dibuat ke dalam jumlah kelas
tertentu dan interval kelasnya.

Riduwan (2010 : 101) menyatakan pengukuran tendensi sentral (pengukuran


gejala pusat) dan ukuran penempatan (ukuran letak sebagai pengembangan dari
beberapa penyajian data yang berbentuk tabel, grafis dan diagram).

3
Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dan contoh dari mean, median, modus ?


2. Apa yang dimaksud dan contoh kuartil, destil, sentil ?
3. Apa yang dimaksud dan contoh data tunggal dan data kelompok ?

Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dimaksud mean, median, modus


2. Untuk mengetahui soal mean, median, modus
3. Untuk menegtahui dimaksud dan contoh data tunggal dan data kelompok

Manfaat

1. Dapat membina manusia agar bisa memahami statistik dasar.


2. Dapat Mengetahui Konsep dari mean, median dan modus

4
Bab II

Pembahasan

1. Rata-rata Hitung (Mean)


Saleh (1998 : 14) mengatakan mean menunjukkan nilai rata-rata dan pada data
yang tersedia dimana nilai rata-rata hitung merupakan penjumlahan
bilangan/nilai daripada pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan yang
ada. Menurut Siregar (2010 : 20) Rata-rata hitung adalah jumlah dari
serangkaian data dibagi dengan jumlah data. Sedangkan menurut Rachman
(1996 : 15) Mean adalah jumlah nilai dibagi dengan jumlah/banyaknya
individu. Jadi dapat disimpulkan bahwa Rata-rata hitung adalah jumlah dari
seluruh data dibagi dengan jumlah/banyaknya data.

A. Data tunggal
Berikut adalah rumus mean data tunggal menurut Siregar (2010 : 20)

Keterangan :

𝑥̅ = mean

∑ 𝑥𝑖 = nilai tiap data

n = jumlah data

5
Contoh soal :

Contoh 1

Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XI IPAadalah 7,8,6,4,10, 5,9,7,


3,8, 6, 5, 8, 9, dan 7. Tentukan nilai rata-ratanya.

Jawab:

Jadi,dari ulangan 15 siswa dapat diketahui nilai rata-ratanya adalah 6,8

Nilai rata-rata dari data yang sudah dikelompokkan bisa dihitung dengan
menggunakan formula berikut:

Keterangan:

∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan

fi = frekuensi data ke-i

n = banyaknya sampel data

= nilai rata-rata sampel

6
B. Data berkelompok
Rumus mean untuk data berkelompok menurut Syofian Siregar (2010 : 21-23)
adalah

Keterangan :

𝑡𝑖 = titik tengah kelas ke i

𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke i

𝑥̅ = mean

Contoh soal :

Tabel berikut ini adalah nilai ujian statistik 80 mahasiswa yang sudah disusun
dalam tabel frekuensi. Berbeda dengan contoh 2, pada contoh ke-3 ini, tabel
distribusi frekuensi dibuat dari data yang sudah dikelompokkan berdasarkan
selang/kelas tertentu (banyak kelas = 7 dan panjang kelas = 10).

Kelas ke- Nilai Ujian fi


1 31 – 40 2
2 41 – 50 3
3 51 – 60 5
4 61 – 70 13
5 71 – 8 24
6 81 – 90 21
7 91 – 100 12
Jumlah 80

7
Jawab:

Buat daftar tabel berikut, tentukan nilai pewakilnya (xi) dan hitung fixi.

Kelas ke- Nilai Ujian fi xi fixi

1 31 – 40 2 35.5 71.0

2 41 – 50 3 45.5 136.5

3 51 – 60 5 55.5 277.5

4 61 – 70 13 65.5 851.5

5 71 – 80 24 75.5 1812.0

6 81 – 90 21 85.5 1795.5

7 91 – 100 12 95.5 1146.0

Jumlah 80 6090.0

Catatan: Pendekatan perhitungan nilai rata-rata hitung dengan menggunakan


distribusi frekuensi kurang akurat dibandingkan dengan cara perhitungan rata-
rata hitung dengan menggunakan data aktualnya. Pendekatan ini seharusnya
hanya digunakan apabila tidak memungkinkan untuk menghitung nilai rata-rata
hitung dari sumber data aslinya.

8
2. Modus

Riduwan (2010 : 115) mengatakan bahwa Modus ialah nilai dari beberapa data
yang mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data yang
berbentuk distribusi atau nilai yang sering muncul dalam kelompok data.
Sedangkan Rachman (1996 :18) berpendapat bahwa dalam sebaran frekuensi
tunggal, Modus adalah nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam
sebaran dan frekuensi bergolong modus secara kasar adalah titik tengah interval
kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam sebaran. Menurut Saleh
(1998 : 20), modus merupakan suatu pengamatan dalam distribusi frekuensi
yang memiliki jumlah pengamatan dimana jumlah frekuensiya paling
besar/paling banyak. Menurut Usman dan Akbar (2008 : 93) jika nilai yang
muncul itu hanya ada satu macam saja, maka modus tersebut dinamakan
unimodel. Dan jika nilai yang muncul ada dua macam, maka modus tersebut
dinamakan bimodal. Jadi dapat disimpulkan bahwa modus adalah nilai dari
beberapa data yang memiliki frekuensi tertinggi baik terbanyak dalam
pengamatan.

A. Data tunggal (tak berkelompok)


Siregar (2010: 30) menyatakan menghitung modus dengan data tunggal
dilakukan dengan sangat sederhana ,yaitu dengan cara mencari nilai yang paling
sering muncul diantara sebaran data.

Contoh soal :

Diketehui ujian UTS untuk pelajaran statistika untuk 10 orang mahasiswa,


adalah sebagai berikut : 50,40,70,75,75,80,75,30,75,80.

Penyelesaian

Modus nilai UTS pelajaran statistika, yaitu pada nilai 75, karena muncul 4 kali.

9
B. Data kelompok
Berikut adalah rumus modus untuk data kelompok

Mo = tb + (d1 / (d1 + d2)) k

Keterangan :

Mo : modus data kelompok

tb : tepi bawah kelas modus

d1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya

d2 : frekuenso kelas modus dikurangn frekuensi kelas sesudahnya

k : panjang kelas

Contoh Soal:

Nilai Frekuensi Fkum xi fi x xi


10 – 20 2 2 15 30
21 – 31 8 10 26 208
32 – 42 * 15 25 37 555
43 – 53 7 32 48 336
54 – 64 10 42 59 590
65 – 75 3 45 70 210

Modus

Mo = tb + (d1 / (d1 + d2)) k

Mo = 31,5 + (7/(7 + 8)) 11

Mo = 31,5 + 5,13

Mo = 36,63
10
3. Median

Median adalah suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian
bawah dengan 50% frekuensi distribusi bagian atas (Rachman, 1996 : 19).
Menurut Saleh (1998: 16), median merupakan ukuran rata-rata yang
pengukurannya didasarkan atas nilai data yang berada ditengah-tengah
distribusi frekuensinya. Sedangkan menurut Siregar (2010 : 32), median ialah
nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan (disusun) dari data terkecil
sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil. Jadi
dapat disimpulkan bahwa median adalah nilai tengah dari data yang terlebih
dahulu diurutkan dari data yang terkecil sampai data yang terbesar ataupun dari
data yang terbesar sampai data yang terkecil.

A. Data Tunggal
Cara menentukan median pada data tunggal cukup mudah.

Kita dapat mengurutkannya dari data terkecil ke data terbesar. Jika banyak data
ganjil tentu kita langsung bisa menentukan nilai tengahnya.

Bagaimana jika banyaknya data genap?

Pada data tunggal untuk menentukan median yaitu:

Misalkan banyaknya data n, jika n ganjil maka median ditentukan dengan

Med = xn/2

11
Jika banyaknya data genap, maka

Contoh soal:

Contoh 1:

Lima orang anak menghitung jumlah kelereng yang dimilikinya, dari hasil
penghitungan mereka diketahui jumlah kelereng mereka adalah sebagai berikut.

5, 6, 7, 3, 2

Median dari jumlah kelereng tersebut adalah?

Jawab:

Karena jumlah data adalah ganjil, maka penghitungan median menggunakan


rumus median untuk data ganjil. Proses penghitungannya adalah sebagai
berikut.

Dari rumus matematis di atas, diperoleh bahwa median adalah x3. Untuk
mengetahui x3, maka data harus diurutkan terlebih dahulu. Hasil pengurutan
data adalah sebagai berikut.

2, 3, 5, 6, 7

Dari hasil pengurutan dapat kita ketahui mediannya (x3) adalah 5

12
Contoh 2:

Sepuluh orang siswa dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya. Hasil
pengukuran tinggi badan kesepuluh siswa tersebut adalah sebagai berikut.

172, 167, 180, 171, 169, 160, 175, 173, 170, 165

Hitunglah median dari data tinggi badan siswa!

Jawab:

Karena jumlah data genap, maka penghitungan median menggunakan rumus


median untuk data genap. Proses penghitungannya adalah sebagai berikut.

penghitungan median data genap

Untuk melanjutkan penghitungan, kita harus terlebih dahulu mengetahui nilai


x5 dan x6. Kedua nilai data tersebut dapat diperoleh dengan mengurutkan
semua data. Hasil pengurutan adalah sebagai berikut.

160, 165, 167, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 180

Dari pengurutan tersebut diperoleh nilai x5 sama dengan 170 dan x6 sama
dengan 171. Dengan demikian penghitungan median dapat dilanjutkan.

B. Data Kelompok
Median data kelompok dapat ditentukan jika kita telah mengetahui kelas
mediannya. Carilah kelas data yang memuat data nilai tengah. Median data
kelompok dapat ditentukan dengan

13
Med = tb + ((n/2) – Fkum)/fi) k

Keterangan:

Med : median

tb : tepi bawah kelas median

n : banyaknya data

Fkum : frekuensi kumulatif sebelum kelas median

fi : frekuensi kelas median

K : panjang kelas

Contoh Soal No. 1

Sebanyak 26 orang mahasiswa terpilih sebagai sampel dalam penelitian


kesehatan di sebuah universitas. Mahasiswa yang terpilih tersebut diukur berat

14
badannya. Hasil pengukuran berat badan disajikan dalam bentuk data
berkelompok seperti di bawah ini.

Hitunglah median berat badan mahasiswa!

Jawab:

Sebelum menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu dibuat tabel untuk


menghitung frekuensi kumulatif data. Tabelnya adalah sebagai berikut.

Selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai yang akan digunakan pada rumus.

15
Jumlah data adalah 26, sehingga mediannya terletak di antara data ke 13 dan 14.
Data ke-13 dan 14 ini berada pada kelas interval ke-4 (61 – 65). Kelas interval
ke-4 ini kita sebut kelas median.

Melalui informasi kelas median, bisa kita peroleh batas bawah kelas median
sama dengan 60,5. Frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah 9, dan
frekuensi kelas median sama dengan 5. Diketahui juga, bahwa panjang kelas
sama dengan 5.

Secara matematis bisa diringkas sebagai berikut:

xii = 60,5

n = 26

fkii = 9

fi = 5

p=5

Dari nilai-nilai tersebut dapat kita hitung median dengan menggunakan rumus
median data berkelompok.

Sehingga median berat badan mahasiswa adalah 64,5 kg.

Contoh Soal No. 2

16
Berikut ini adalah data berat badan 50 orang mahasiswa jurusan statistika yang
telah dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval berat badan. Hitunglah
median berat badan mahasiswa tersebut.

Jawab:

Hitung terlebih dahulu frekuensi kumulatif dari data tersebut. Selanjutnya


tentukan kelas interval yang memuat median data.

Karena jumlah data (mahasiswa) adalah 50, maka median data terletak pada
data ke-25 dan data ke-26.

17
Dari hasil penghitungan frekuensi kumulatif di atas, dapat kita ketahui bahwa
median terletak pada kelas interval ketiga, yaitu kelas interval 70 – 74.
Frekuensi kelas interval dimana median terletak adalah 15, sedangkan frekuensi
kumulatif sebelum kelas interval median adalah 16.

Selain itu dapat kita ketahui juga bahwa panjang interval adalah 5 dan batas
bawah kelas median adalah 69,5.

Secara matematis, nilai-nilai tersebut dapat kita tulis dalam notasi sebagai
berikut.

xii = 69,5

n = 50

fkii = 16

fi = 15

p=5

Dengan menggunakan rumus median data berkelompok di atas, kita dapat


mengetahui median berat badan mahasiswa.

Dengan demikian median berat badan mahasiswa jurusan statistika adalah 72,5
kg.

18
Bab III

Kesimpulan

1. Statistik dipergunakan untuk menarik kesimpulan terhadap sifat-sifat


populasi yang sebenarnya berdasarkan hasil pengamatan data sampel.
2. Rata-rata hitung (Mean) adalah jumlah dari seluruh data dibagi dengan
jumlah/banyaknya data.
3. Modus adalah nilai dari beberapa data yang memiliki frekuensi tertinggi baik
terbanyak dalam pengamatan.
4. Median adalah nilai tengah dari data yang terlebih dahulu diurutkan dari data
yang terkecil sampai data yang terbesar ataupun dari data yang terbesar
sampai data yang terkecil

Daftar Pustaka

http://asepluqman.blogspot.com/2017/04/makalah-pengolahan-data.html

https://www.rumusstatistik.com/2013/08/median.html

https://www.rumusstatistik.com/2013/08/median-data-berkelompok.html

http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/mengnal-definisi-mean-median-
dan-modus.html tanggal 04 Oktober 2017 12:16

Suharyadi, & Purwanto. (2009). In Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan


Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Sudjana. (1991). In Statistika. Bandung: Tarsito.

Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statitika. Jakarta: Alfabeta

http://www.smartstat.info/statistika/statisika-deskriptif/ukuran-pemusatan-data-
mean-median-mode.html

https://www.rumusstatistik.com/2013/08/median-data-berkelompok.html

19

Anda mungkin juga menyukai