Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika
berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis, dengan tema utama kekuatan
ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika
matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori model, teori rekursi,
teori pembuktian, serta matematika konstruktif. Bidang-bidang ini memiliki hasil dasar logika yang
serupa.
Pernyataan
Dalam logika matematika, kita akan belajar untuk menentukan nilai dari suatu pernyataan.
Pernyataan sendiri merupakan kalimat yang sudah pasti mempunyai nilai benar atau sudah pasti
mempunyai nilai salah, tetapi tidak sekaligus keduanya.
Contoh pernyataan:
9 adalah bilangan ganjil >> pernyataan ini bernilai benar
Jakarta adalah ibukota India >> pernyataan ini bernilai salah
Dalam logika matematika, pernyataan diberi lambang dengan huruf p, q atau r.
Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum mempunyai nilai kebenaran. Kalimat ini
selalu mengandung variabel-variabel.
Negasi
Setelah memahami apa itu pernyataan dan apa itu kalimat terbuka, langkah selanjutnya adalah
membahas negasi.
Negasi atau disebut juga ingkaran/penyangkalan merupakan pernyataan yang menyangkal apa
yang diberikan. Ingkaran pernyataan dapat dibentuk dengan menambah ‘Tidak benar bahwa …’
didepan pernyataan yang diingkar. Hal ini dilambangkan dengan ~.
Katakanlah p bernilai benar, maka ~p bernilai salah. Begitu juga sebaliknya, jika p bernilai salah,
maka ~p bernilai benar.
Pernyataan Majemuk
Kemudian, pernyataan dijabarkan lagi menjadi pernyataan majemuk, yang dalam hal ini dibagi
menjadi beberapa jenis:
1. Konjungsi
2. Disjungsi
3. Implikasi
4. Biimplikasi
1. Kongjungsi
Konjungsi, yang dilambangkan dengan (Ʌ) merupakan pernyataan majemauk dengan kata
penghubung “dan”. Ini akan bernilai benar jika variabel-variabelnya bernilai benar, dan bernilai
salah jika salah satu dari variabelnya bernilai salah.
Contoh:
p: Jakarta adalah ibukota Indonesia (pernyataan bernilai benar)
q: Jakarta adalah kota metropolitan (pernyataan bernilai benar)
p^q: Jakarta adalah ibukota Indonesia dan kota metropolitan (pernyataan bernilai benar)
2. Disjungsi
Disjungsi, yang dilambangkan dengan (V) merupakan pernyataan majemuk yang dibentuk
dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata penghubung
“atau”. Sebuah disjungsi bernilai benar jika salah satu pernyataan bernilai benar dan bernilai
salah jika kedua pernyataan bernilai salah.
Contoh:
p: Jakarta adalah ibukota Indonesia (pernyataan bernilai benar)
q: Jakarta adalah kota pelajar (pernyataan bernilai salah)
pVq: Jakarta adalah ibukota Indonesia atau kota pelajar (pernyataan bernilai benar)
3. Implikasi
Implikasi merupakan dua pertanyaan p dan q yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “jika p maka
q”. Ini dilambangkan dengan p -> q.
Contoh:
p: Atha rajin belajar (pernyataan bernilai benar)
q: Atha lulus dengan nilai gemilang (pernyataan bernilai benar)
p->q: Jika Atha rajin belajar, maka Atha lulus dengan nilai gemilang (pernyataan bernilai benar)
4. Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “… jika dan hanya
jika”. Ini dinotasikan dengan p<-> q, dibaca “p jika dan hanya jika q”.
Contoh:
p: 1+1 = 2 (pernyataan bernilai benar)
q: 2 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
p<->q: 1+1=2 jika dan hanya jika 2 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
Dalam logika matematika, kita belajar untuk mementukan nilai dari suatu pernyataan, baik
bernilai benar atau salah. Pernyataan sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Pernyataan Kuantor
Pernyataan kuantor adalah bentuk logika matematika berupa pernyataan yang memiliki
kuantitas. Dalam pernyataan kuantor, pada umumnya terdapat kata semua, seluruh, setiap,
beberapa, ada, dan sebagian.
Kata-kata yang senilai dengan seluruh, semua, setiap termasuk dalam kuantor universal dan
kata-kata yang senilai dengan sebagian, beberapa, ada termasuk dalam kuantor eksistensial.
Kuantor universal dan kuantor eksistensial saling beringkaran.
: semua orang adalah sarjana (Kuantor universal)
: sebagian orang adalah tidak sarjana
Pernyataan Majemuk, Bentuk Ekuivalen dan Ingkarannya
Dalam logika matematika, beberapa pernyataan dapat dibentuk menjadi satu pernyataan
dengan menggunakan kata penghubung logika seperti dan, atau, maka dan jika dan hanya jika.
Pernyataan gabungan tersebut disebut dengan pernyataan majemuk.
Dalam logika matematika, kata hubung tersebur masing-masing memiliki lambang dan istilah
sendiri.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari konjungsi adalah bernilai benar jika kedua
pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai benar.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari disjungsi adalah bernilai salah jika kedua
pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai salah.
Pada sifat implikasi ini, , p disebut sebagai hipotesa dan q sebagai konklusi. Pada implikasi
ini akan bernilai salah ketika konklusi salah dan hipotesa benar.
Tabel Kebenaran Biimplikasi
Pada sifat biimplikasi, penyataan majemuk akan bernilai benar jika kedua pernyataan
penyusunnya bernilai sama, keduanya benar atau keduanya salah.
Soal 2:
Premis 1 : Jika hari hujan, maka sekolah libur
Premis 2 : sekolah tidak libur
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah ….
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan : (modus tollens)
Jadi kesimpulannya adalah hari tidak hujan.