38 119 1 PB PDF
38 119 1 PB PDF
Korespondensi: jemsner@gmail.com
ABSTRAK
Correspondence: jemsner@gmail.com
ABSTRACT
Populasi
Stroke Iskemik
Akut
Dengan Dengan
Clinical Pathway Clinical Pathway
N=143 N=150
Dengan Dengan
Clinical Pathway Clinical Pathway
N=130 N=130
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Data Dasar
Tabel 1. Data Dasar Subjek Penelitian
Karakteristik Pathway Non Pathway Total p Value
Jenis Kelamin
Laki – laki 70 (53,8%) 78 (60,0%) 148 (56,9%)
0,316
Perempuan 60 (46,2%) 52 (40,0%) 112 (43,1%)
Usia
41 – 50 28 (21,5%) 21 (16,2%) 49 (18,9%)
51 – 60 33 (25,4%) 41 (31,5%) 74 (28,5%)
0,483
61 -70 30 (23,1%) 34 (26,2%) 64(24,6%)
>70 39 (30,0%) 34 (26,2%) 73(28,1%)
Serangan
Pertama 106 (81,5%) 96(73,8%) 202(77,7%)
0,136
Ulangan 24 (18,5%) 34(26,2%) 52(22,3%)
Onset
<3 jam 25 (19,2%) 20(15,4%) 45(17,3%)
3 – 6 jam 18 (13,8%) 28(21,5%) 46(17,7%)
6 – 12 jam 15 (11,5%) 16(12,3%) 31(11,9%) 0,545
12 – 24 jam 12 (9,2%) 12(9,2%) 24(9,2%)
>24 jam 60 (46,2%) 54(41,5%) 114(43,8%)
Unit Stroke
Ya 62(47,7%) 67(51,5%) 129(%)
0,535
Tidak 68(52,3%) 63(48,5%) 131(%)
GCS Inisial
13 – 15 100(76,9%) 104(80,0%) 204(78,5%)
8 – 12 28(21,5%) 25(19,2%) 53(20,4%) 0,748
<8 2(1,5%) 1(0,8%) 3(1,2%)
Hemiparese
Ya 75(57,7%) 71(54,6%) 146(56,2%)
0,617
Tidak 55(42,3%) 59(45,4%) 114(43,8%)
Wajah Perot
Ya 12(9,2%) 3(2,3%) 15(5,8%)
0,017*
Tidak 118(90,8%) 127(97,7%) 245(94,2%)
Ya 63 51 114
0,134
Tidak 67 79 146
Anti Platelet
Ya 130 124 254
0,013*
Tidak 0 6 6
Anti Koagulan
Ya 30 22 52
0,215
Tidak 100 108 208
Multivitamin
Ya 46 61 107
0,059
Tidak 84 69 153
Neuroprotektor
Ya 123 120 243
0,452
Tidak 7 10 17
Obat lainnya
Ya 54 69 123
0,062
Tidak 76 61 137
Fisioterapi
Ya 115 117 232
0,689
Tidak 15 13 28
MRS
Tanpa Gejala 21 32 53
Sedikit Bantuan 57 55 112
Banyak Bantuan 42 25 67 0,040*
Tergantung Penuh 10 16 26
Tirah Baring 0 2 2
Terdapat 8 variabel yang RS. Hal ini menjadikan GCS pada saat
menjadi faktor resiko potensial biaya awal datang mempunyai pengaruh
perawatan yaitu GCS awal saat kuat terhadap perubahan biaya
datang, tipe serangan stroke, gejala perawatan.
penurunan kesadaran dan afasia, Tipe serangan stroke terdiri
komorbiditas hipertensi, pemberian dari dua, yaitu serangan pertama dan
multivitamin, tingkat keparahan serangan ulangan. Serangan stroke
dengan skala MRS, serta penerapan ulangan merupakan serangan yang
CP. Kelompok pasien dengan terjadi setelah serangan pertama
komplikasi di eksklusi dari penelitian stroke, dan merupakan akibat dari
dikarenakan memiliki nilai ekstrim kurangnya kesadaran akan penyakit
yang mempengaruhi distribusi data stroke, ketidaktahuan gejala dari
penelitian, dan telah diketahui pada stroke, kurang optimalnya pelayanan
penelitian sebelumnya yang stroke, dan ketaatan program terapi.13
menggunakan populasi sampel serupa Serangan ulangan yang terjadi dapat
dengan penelitian ini, mempengaruhi dikategorikan sebagai serangan yang
secara signifikan terhadap biaya lebih parah dari serangan pertama
perawatan.11 bahkan tingkat kematiannya lebih
Diantara 8 variabel potensial tinggi 47% dari serangan pertama.14
tersebut hanya 4 variabel yang Hal ini menjadi penyebab
mempengaruhi biaya perawatan meningkatnya biaya perawatan yang
secara signifikan yaitu kelompok diberikan kepada pasien stroke
subjek dengan gejala afasia, serangan ulangan.
pemberian multivitamin, tingkat Afasia berhubungan erat
keparahan dengan MRS, dan dengan depresi yang terjadi pada
penerapan CP. pasien stroke, dan beberapa peneliti
GCS awal saat datang membuktikan bahwa lesi pada otak
menunjukkan tingkat kesadaran hemisfer bagian kiri erat
pasien yang juga mampu melihat hubungannya dengan angka kejadian
tingkat keparahan pasien saat datang depresi.15,16 Depresi akan
pertama kali ke RS. Di Indonesia saat mempengaruhi proses perawatan baik
ini masih banyak menggunakan GCS dari lama perawatan maupun dari
dikarenakan kemudahan dan kualitas perawatan yang diberikan,
penggunannya yang praktis terutama yang kemungkinan akan
pada saat awal datang ke RS. Telah mempengaruhi biaya perawatan.
diketahui juga bahwa GCS mampu Hipertensi merupakan faktor
memprediksi outcome12, walaupun resiko stroke yang paling sering
tetap bergantung terhadap populasi dijumpai dan terdapat pada hampir
pasien, dan tatalaksana perawatan di 80% pasien dengan diagnosis stroke
membuat standard tarif yang diterima dapatkan pada tabel diatas, yaitu tipe
pasien, dengan kualitas perawatan serangan ulangan, GCS awal kurang
yang lebih baik. Rendahnya biaya dan dari 8, gejala afasia, komorbiditas
tingginya kualitas perawatan akan hipertensi, dan tingkat keparahan
memberikan keuntungan bagi RS, dan dengan skor MRS lebih dari 2, agar
meningkatkan angka kunjungan mendapat hasil yang lebih terfokus
terhadap RS. Hal ini sesuai dengan untuk dapat melihat dampak
penelitian yang dilakukan oleh penerapan CP. Selain itu perlu adanya
Sugiono pada tahun 2013, dengan evaluasi dan pembuatan CP yang
kesimpulan terdapat hubungan yang dapat dipakai untuk melakukan
signifikan antara kepercayaan, sikap, perawatan terhadap stroke yang
pengetahuan, kualitas pelayanan, terjadi dengan varian-varian negatif
tarif, fasilitas, pelayanan personil, dan yang ada.
kecepatan pelayanan dengan minat
pemanfaatan kembali pelayanan DAFTAR PUSTAKA
rawat inap. 1. WHO. WHO Strokeௗ:
Cerebrovascular accident.
KESIMPULAN DAN SARAN
Available at: http://www.who.int
Penerapan CP pada perawatan /topics/cerebrovascular_accident/
stroke iskemik akut di RS Bethesda en. 2012.
Yogyakarta mampu menurunkan 2. World Heart Federation. Report of
biaya perawatan secara signifikan, Stroke in Developing Countries.
walaupun tidak membuat perbedaan World Congress of Cardiology.
yang signifikan terhadap lama 2010.
perawatan atau LOS. Penerapan CP 3. Morrison CA, et al. Use of a trauma
juga mampu meningkatkan efektivitas service clinical pathway to improve
pemberian obat pada perawatan patient outcomes for retained
stroke iskemik akut, dalam hal ini traumatic hemothorax. World
adalah penggunaan anti-patelet yang journal of surgery. 33(9), pp.1851–
lebih baik. Penerapan CP terbukti 6. 2009.
secara signifikan mampu 4. Lin YK, et al. Cost-effectiveness of
memperbaiki outcome klinis paska clinical pathway in coronary artery
perawatan stroke iskemik akut lebih bypass surgery. Journal of medical
baik dengan skala Modified Rankin systems. 35(2),pp.203–13. 2011.
Scale (MRS). 5. So J, et al. Reduction of hospital
Terdapat 8 faktor resiko yang stay and cost after the
mempengaruhi biaya perawatan implementation of a clinical
dalam penelitian ini yaitu GCS awal, pathway for radical gastrectomy for
tipe serangan, penurunan kesadaran, gastric cancer. International and
gejala afasia, hipertensi, pemberian Japanese Gastric Cancer
vitamin, tingkat keparahan dengan Association. 11, pp.81–85. 2008.
indikator MRS, dan penerapan CP. 6. Wong C, et al. Development,
Dimana gejala afasia, pemberian dissemination, implementation
multivitamin, tingkat keparahan and evaluation of a clinical
dengan indikator MRS, dan penerapan pathway for oxygen therapy.
CP memiliki pengaruh yang paling CMAJௗ: Canadian Medical
besar secara signifikan. Association journal: journal de
Perlu penelitian lebih lanjut l’Association medicale canadienne.
yang mengambil jumlah sampel lebih 162(1), pp.29–33. 2000.
banyak dan melakukan eksklusi 7. Kusumaningtyas T, et al. Dampak
terhadap faktor perancu yang peneliti Pemberlakuan Clinical Pathway