13. Teori pengendalian yang dikemukakan oleh Boyton dan Johnson (2006)
tentang pengendalian internal, yaitu proses yang dipengaruhi oleh dewan
entitas direksi, dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan
keyakinan tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut :
a. Keandalan pelaporan keuangan
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
c. Efektivitas dan efisiensi operasi
15. Teori komunikasi behaviourisme, Teori ini dikembangkan oleh ilmuan asal
Amerika Serikat bernama Jhon B. Watson (1878 – 1958). Menurutnya
Teori Behaviorisme ini mencakup semua perilaku, termasuk tindakan
balasan atau respon terhadap suatu rangsangan atau stimulus. Artinya
bahwa selalu ada kaitan antara stimulus dengan respon pada perilaku
manusia. Jika suatu stimulus atau rangsangan yang diterima seseorang
telah teramati, maka dapat diprediksikan pula respon dari orang tersebut.
17. Teori kolaborasi dijelaskan oleh Hadari Nawawi adalah usaha untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan melalui pembagian
tugas/pekerjaan, tidak sebagai pengkotakan kerja akan tetapi sebagai
satu kesatuan kerja, yang semuanya terarah pada pencapaian tujuan.
20. Teori pemecahan masalah Menurut John Deway (Dalam Ahmadi, 1997 :
123), langkah-langkah yang harus dicapai dalam memecahkan masalah
adalah sebagai berikut :
a. Menyadari dan merumuskan masalah
b. Merumuskan hipotesis
c. Mengumpulkan dan mengolah data
d. Menguji hipotesis dengan data
e. Menarik kesimpulan
21. Menurut Brans ford & Stein (dalam Suharnan, 2005) ada beberapa tahap
dalam memecahkan masalah yaitu:
a. Identifikasi masalah Seperti yang kita ketahui, mengidentifikasikan
suatu situasi masalah yang kompleks merupakan suatu langkah yang
sulit, tetapi kita harus mengetahui langkah apa saja yang harus kita
tempuh.
b. Mendefinisikan masalah Pada saat kita mengidentifikasikan suatu
masalah, setelah masalah pokok ditemukan, tindakan berikutnya ialah
merumuskan dan menggambarkan persoalan secermat mungkin.
Dalam tahap ini kita tidak boleh semberono, karna jika kita semberono
maka kemungkinan menyelesaikan masalah ini sangatlah kecil.
c. Perumusan strategi Perumusan masalah adalah suatu proses
penyajian atau pernyataan seperangkat kondisi yang menyebabkan
gejala-gejala muncul dan memicu peristiwa sehingga menjadi masalah
tertentu yang cukup dipahami.
d. Ekplorasi berbagai kemungkinan alternatif Pada tahap ini kita
mengeksplorasi atau melakukan pencarian terhadap berbagai
alternatif cara pemecahan masalah. Beberapa cara atau strategi
pemecahan yang diambil sering tidak direalisasikan oleh seseorang.
Hal tersebut dikarenakan sebagian orang gagal menggunakan strategi
yang tepat.
e. Aksi atau tindakan seseorang melaksanakan apa-apa yang telah
direncanakan. Strategi-strategi yang sudah dipilih kemudian
diterapkan atau dilaksanakan untuk memperoleh suatu pemecahan
atas masalah yang dihadapi.
f. Lihat efek-efeknya Pada tahap akhir, orang harus melakukan evaluasi
mengenai apakah strategi yang digunakan bias berjalan dengan baik
atau tidak baik. Apakah persoalan dapat dipecahkan secara
memuaskan melalui strategi yang telah dipilih dan dilaksanakan
tersebut. Jika belum, mungkin orang harus kembali pada langkah awal
mengenai pendefinisian pokok persoalan.
22. Teori pembinaan Miftah Thoha dalam bukunya yang berjudul “Pembinaan
Organisasi” mendefinisikan, pengertian pembinaan bahwa :
a. Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, atau pernyataan menjadi
lebih baik.
b. Pembinaan merupakan suatu strategi yang unik dari suatu sistem
pambaharuan dan perubahan (change).
c. Pembinaan merupakan suatu pernyataan yang normatif, yakni
menjelaskan bagaimana perubahan dan pembaharuan yang
berencana serta pelaksanaannya.
d. Pembinaan berusaha untuk mencapai efektivitas, efisiensi dalam
suatu perubahan dan pembaharuan yang dilakukan tanpa mengenal
berhenti. (Miftah,1997:16-17).
23. Mintzberg yang dikutip oleh Alfonsus Sirait dalam bukunya Manajemen
menggambarkan empat cara mengenai teknik-teknik dalam suatu
pembinaan, yaitu:
a. Teknik Adaptif (teknik yang berliku-liku).
Teknik yang sifatnya relatif dan terfragmentasi serta fleksibilitas,
yakni suatu teknik yang mampu berjalan berliku-liku dalam
menghadapi suatu hambatan.
b. Teknik Perencanaan (planning strategy).
Teknik ini memberikan kerangka pedoman dan petunjuk arah yang
jelas. Menurut teknik ini perencana tingkat puncak mengikuti suatu
prosedur sistematik yang mengharuskan menganalisis lingkungan
dan lembaga/organisasi, sehingga dapat mengembangkan suatu
rencana untuk bergerak ke masa depan.
2. Menantang
salah satu karakteristik yang paling penting dari tujuan adalah tingkat
tantangan. Orang sering termotivasi oleh prestasi, dan mereka akan
menilai tujuan berdasarkan pentingnya sebuah pencapaian yang telah
diantisipasi. Ketika orang tahu bahwa apa yang mereka lakukan akan
diterima dengan baik, akan ada motivasi alami untuk melakukan
pekerjaan dengan baik. Dengan catatan sangat penting untuk
memperhatikan keseimbangan yang tepat antara tujuan yang
menantang dan tujuan yang realistis.
3. Komitmen
Tujuan harus dipahami agar efektif. Karyawan lebih cenderung
memiliki tujuan jika mereka merasa mereka adalah bagian dari
penciptaan tujuan tersebut. Gagasan manajemen partisipatif terletak
pada ide melibatkan karyawan dalam menetapkan tujuan dan
membuat keputusan. Mendorong karyawan untuk mengembangkan
tujuan-tujuan mereka sendiri, dan mereka menjadi berinisiatif
memperoleh informasi tentang apa yang terjadi di tempat lain dalam
organisasi. Dengan cara ini, mereka dapat yakin bahwa tujuan mereka
konsisten dengan visi keseluruhan dan tujuan perusahaan.
5. Kompleksitas Tugas
Faktor terakhir dalam teori penetapan tujuan memperkenalkan dua
persyaratan lebih untuk sukses. Untuk tujuan atau tugas yang sangat
kompleks, manajer perlu berhati-hati untuk memastikan bahwa
pekerjaan tidak menjadi terlalu berlebihan.
Sediakan waktu yang cukup bagi orang untuk berlatih atau mempelajari
apa yang diharapkan dan diperlukan untuk sukses. Inti dari penetapan
tujuan adalah untuk memfasilitasi keberhasilan. Oleh karena itu pastikan
bahwa kondisi sekitar tujuan tidak menyebabkan frustrasi atau
menghambat orang untuk mencapai tujuan mereka.
Penentuan tujuan adalah sesuatu yang diperlukan untuk kesuksesan.
Dengan pemahaman teori penetapan tujuan, kemudian dapat secara
efektif menerapkan prinsip-prinsip untuk tujuan yang akan ditetapkan.