Sedimentasi dan Masswasting

Citra Puspawardhani M. Ryan Perdana

Dina Radika Nabila Anjani
Kanzilla Eka Olivia Celia
Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah terbawanya
material hasil dari pengikisan dan
pelapukan oleh air, angin atau gletser
ke suatu wilayah yang kemudian
diendapkan. Semua batuan hasil
pelapukan dan pengikisan yang
diendapkan lama kelamaan akan
menjadi batuan sedimen. Hasil
proses sedimentasi di suatu tempat
dengan tempat lain akan berbeda.
 Bentang Lahan Akibat Proses
Pengendapan Berdasarkan
Tenaga Pengangkutnya.
A. Pengendapan oleh air sungai
Batuan hasil pengendapan oleh air
disebut sedimen akuatis. Bentang
alam hasil pengendapan oleh air,
antara lain meander, oxbow lake,
tanggul alam, dan delta.
a. Meander
Meander, merupakan sungai yang
berkelok-kelok yang terbentuk karena
adanya pengendapan. Proses berkelok-
keloknya sungai dimulai dari sungai
bagian hulu. Pada bagian hulu, volume
airnya kecil dan tenaga yang terbentuk
juga kecil. Akibatnya sungai mulai
menghindari penghalang dan mencari
jalan yang paling mudah dilewati.
 Gamber 4.32a Gamber 4.32b Meander yang terdapat di
Proses terben tukuva meander Sung»! Niobrara, Nebraska
(Suinber: ww11•. e- (S11111ber: Dynamic Earth, 1994, halaman
d11kasi.11el) 143)
b. Oxbow lake
Meander biasanya terbentuk pada
sungai bagian hilir, sebab pengikisan
dan pengendapan terjadi secara
terus-menerus. Proses pengendapan
yang terjadi secara terus menerus
akan menyebabkan kelokan sungai
terpotong dan terpisah dari aliran
sungai, sehingga terbentuk oxbow
lake, atau disebut juga sungai mati.
•
 sunga;

endapan sungai
sungai mati

Gamber 4.33 Sunga; mat! (oxbow lake)

( S1f1 11 b er : Dy11a111ic Earth, 1994, liolmnan
1-1./)
c. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti
danau atau laut, kecepatan alirannya menjadi
lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan
sedimen oleh air sungai. Pasir akan
diendapkan, sedangkan tanah liat dan lumpur
akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah
sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan
sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen
membentuk dataran yang luas pada bagian
sungai yang mendekati muaranya dan
membentuk delta.
 delta

Gambar 4.34 Delta

(Sumber: I Made Sandy, 1985, Geografi Regional, halaman 76)
d. Tanggul alam
Apabila terjadi hujan lebat, volume air
meningkat secara cepat. Akibatnya
terjadi banjir dan air meluap hingga
ke tepi sungai. Pada saat air surut,
bahan-bahan yang terbawa oleh air
sungai akan terendapkan di tepi
sungai. Akibatnya, terbentuk suatu
dataran di tepi sungai.
 ..• dataran banjir
"•
•
• tanggul alam '•
••
•

Gc1111bc1r 4. 3 _5
Pe111be11t11kc111 ta11gg11l a Iarn
(S11111be,,.: , 1,~~, ·. e-duka
si.rter)
B. Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser
disebut sedimen glacial. Bentang alam
hasil pengendapan oleh gletser adalah
bentuk lembah yang semula berbentuk V
menjadi U. Pada saat musim semi tiba,
terjadi pengikisan oleh gletser yang
meluncur menuruni lembah. Batuan atau
tanah hasil pengikisan juga menuruni
lereng dan mengendap di lembah.
Akibatnya, lembah yang semula berbentuk
V menjadi berbentuk U.
 l

.·. --
--
C. Pengendapan oleh air laut
Batuan hasil pengendapan oleh air
laut disebut sedimen marine.
Pengendapan oleh air laut
dikarenakan adanya gelombang.
Bentang alam hasil pengendapan
oleh air laut, antara lain pesisir, spit,
tombolo, dan penghalang pantai.
Gamber 4.36a SpU di Greenland Gatnbat 4.36b
(S11111ber: www.e-duutsi.net) Iombolo di California
(S11111b~·: 111111:e-dukasi.net)
D. Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin
disebut sedimen aeolis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh angin dapat
berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk
pasir terjadi akibat akumulasi pasir yang
cukup banyak dan tiupan angin yang kuat.
Angin mengangkut dan mengendapkan
pasir di suatu tempat secara bertahap,
sehingga terbentuk timbunan pasir yang
disebut gumuk pasir.
Ga111ba1· 4. -~ "7 G11111111'- p asir
di -,41·i::011a
( S11111be1·: Dv ·11a111ic Earth. 199-
1,
l1ala111a11 13 7)
P“eMnAgSSeW asswasting
(M
rtAiaSTnINMG AS
SM
OV
EM
EN
T)
AD
AL
AH
PR
 OSES BES
PERPI
RI- AR
NDAHA KAR
N ENA
MASSA PEN
BATUA GA
N DAN RU
ATAU H
CI GRAVITASI.”
TANAH CIR
DALAM I
VOLUM • TERJADI DALAM
WAKTU SINGKAT
E ATAU LAMA
• BENTUK LAHAN YANG
ADA AKIBAT ADANYA
MASSWASTING TIDAK
TERJADI PEMILAHAN
MATERIAL (KASAR
HALUS TERCAMPUR
JADI SATU)
 TNiApLeDELNuG (Slides)
DIKE
nANcuTArNaAnH
-
LONGSOR.
PEPINDAHAN MATERIAL
LUNCURAN BATUAN ADALAH
PERMUKAAN BUMI DALAM
BENTUK BLOK-BLOK BESAR
MENURUNI LERENG DENGAN
CEPAT. BERDASAR BIDANG
LUNCURANNYA MAKA TIPE
PEPINDAHAN MASA BATUAN INI
DAPAT DIBEDAKAN MENJADI
TRANSISIONAL (LURUS) DAN
ROTASIONAL (MELENGKUNG).
 Tipe Luncuran (Slides)
ROCK Slide

SLIDES
PERISTI IW A GSSORAN
IW RAN -+
LON G
B EER
B RUPPAA BBLLOOKK--BLO
LOK
BABATUTUAAN.N.
MELIBAME
IBATKANTKAN ------- -r-

GERGERAKAAKAN
LERENLERENGG
BABAW~WAH
LAPISALAPISANN
BAATUANTUAN YYANGANG
 Tipe Luncuran (Slides)
Fall

OCK FALL
PERISTIWA RUNTUHNYA --+

MASSA BATUAN
BERUPA
BLOK-BLOK BATUAN
LERENG YANG PADA
SANGAT
TERJAL.

TALUS: Tumpukan miring dari

fragmen batuan berbaring di dasar
tebing atau lereng curam dari mana
mereka telah dipatahkan; juga
dikenal sebagai Scree.
 Tipe Luncuran (Slides)
SsLUMP
Slump

PERISTIWA LONGSORAN
TANAH YANG
GERAKANNYA
TERPUTUS-PUTUS.
MEROSOT MELIBATKAN
MASSA TANAH MELUNCUR
SEPANJANG PERMUKAAN
MELENGKUNG. INI
MEMBENTUK TEBING KECIL
BERBENTUK SABIT, ATAU
LERENG CURAM MENDADAK
DI UJUNG ATAS LERENG.
 Tipe Luncuran (Slides)
Rock and Debris Falls

DEB
BRIS FALL
GERAKAN JATUH BEBAS DARI Angle of Repose

BATUAN (DEBRIS FALL):

ADALAH LUNCURAN
MATERIAL DEBRIS TANAH
SECARA VERTIKAL
AKIBAT GRAVITASI.
 Tipe Luncuran (Slides)
AMBLESAN
(SUBSIDENCE)
AMBLESAN YAITU PERGESERAN
TEMPAT KE ARAH BAWAH TANPA
PERMUKAAN BEBAS DAN TIDAK
MENIMBULKAN PERGESERAN
HORIZONTAL. HAL INI UMUMNYA
TERJADI KARENA PERPINDAHAN
MATERIAL SECARA PELAN-PELAN
DI DAERAH MASSA YANG
AMBLES, PEMADATAN SERTA
ISOSTASI.
 DISEBUT JUGA RAYAPAN
Tipe
(CREEP). Slow Flowage
RAYAPAN
MERUPAKAN GERAK MASSA
BATUAN YANG SANGAT
LAMBAT, SEHINGGA
PROSESNYA HAMPIR TAK
DAPAT DIAMATI. TIPE INI
HANYA BISA DIKETAHUI
DENGAN GEJALA SEPERTI
KETIDAKTERATURAN
PERMUKAAN TANAH.
MENURUT KECEPATANNYA,
TIPE CREEP
BERKECEPATAN 1 mm
HINGGA 10 m PERTAHUN.
• RAYAPAN (CREEP):
T i Slo w
PERPIND A H F lo w
M ATE R I AL
pA eN age
BATUAN DAN TANAH KE
ARAH KAKI LERENG DENGAN
PERGERAKAN YANG SANGAT
LAMBAT.

• RAYAPAN TANAH
(SOIL CREEP): PERPINDAHAN
MATERIAL TANAH KE ARAH
KAKI LERENG
• RAYAPAN TALUS
(TALUS CREEP):
PERPINDAHAN KE ARAH
KAKI LERENG DARI
• RAYAPAN BATUAN (ROCK
Tipe
CREEP): PERPIND Slow AHAN
Flowage KE
ARAHA KAKI LERENG
DARI
BLOK-BLOK BATUAN.

•• RAYAPAN BATUAN GLACIER

(ROCK-GLACIER CREEP):
PERPINDAHAN KE ARAH KAKI
LERENG DARI LIMBAH
BATUAN.

• SOLIFLUCTION/LIQUEFACTION
: ALIRAN YANG SANGAT
 Tipe Rapid Flowage
RAPID FLOWAGE ADALAH
PERPINDAHAN MASSA
BATUAN ATAU TANAH
YANG RELATIF CEPAT
KARENA DIBANTU OLEH
ALIRAN AIR DALAM TANAH
YANG TELAH JENUH.
TERBAGI MENJADI TIGA,
YAKNI EARTH FLOW, MUD
FLOW, DAN DEBRIS
AVALANS.
 Tipe Rapid Flowage
EAREA THFLOW
Earthtlow

EARTHFLOWSS
TERJADI JIKA
GERAKAN TANAH TERSEBUT -
JENUH DENGAN AIR PADA
LERENG YANG LANDAI.
KARENA LANDAI, GERAKAN
EARTHFLOW TIDAK
SECEPAT MUDFLOW DAN
KADAR FLUIDA DALAM
 Tipe Rapid Flowage
Flow
MUDMUD FLOWS
MUDFLOW ADALAH
GERAKAN ALIRAN LUMPUR
YANG KANDUNGAN AIRNYA
LEBIH BANYAK DARIPADA
EARTHFLOW DAN
GERAKANNYA LEBIH CEPAT.
CONTOH: LAHAR DINGIN.
MUDFLOWS TERJADI KETIKA
BAHAN DI PERMUKAAN
MIRING YANG JENUH ATAU
HAMPIR JENUH DENGAN AIR.
 Tipe Rapid Flowage
DEBRIS Rock Avalancho

AVALANS
DEBRIS AVALANS TERJADI
KETIKA MASSA BESAR
FRAGMEN BATUAN, TANAH,
DAN BATU-BATU
BERGERAK CEPAT
MENURUNI LERENG
CURAM DAN SEMPIT.
Terima Kasih

)
/ .