Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencana dan
pelaksana penelitian, dalam arti sempit desain penelitian adalah pengumpulan data dan
analisa data. (Moh. Nazir, 1988 p.99). Sedangkan menurut (Moleong, 2014 p.71) desain
adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang betujuan
untuk membangun strategi yang berguna untuk membangun strategi yang menghasilkan
model penelitian.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian Quasi
Eksperimental Design. Sugiyono (2007: 107) mendefinisikan bahwa penelitian
eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Pendapat serupa juga dikemukakan
oleh Suharsimi Arikunto (2000: 272) yang mendefinisikan penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
treatment pada subjek yang diselidiki. Cara untuk mengetahuinya yaitu membandingkan
satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi treatment dengan satu kelompok
pembanding yang tidak diberi treatment.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental
Design yaitu dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design yaitu
rancangan yang tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak
sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-
perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (Notoatmodjo, 2010).
Metode ini dipilih peneliti untuk “mengaplikasikan tindakan terapi Guided
Imaginary terhadap penurunan skala nyeri pada klien Gastritis Diwilayah kerja
Puskesmas di Banjarmasin .
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmojo,
2010). Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang mengalami nyeri pada
penyakit gastritis.
2. Sampel
Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian yang
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2002). Sampel dalam penelitian
ini adalah penurunan nyeri pada pasien gastritis dipuskesmas Banjarmasin
3. Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Consecutive
sampling ini merupakan jenis non probability sampling yaitu pemilihan sampel
dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam
penelitian hingga kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden dapat terpenuhi
(Nursalam, 2003) sampel penurunan nyeri pada pasien gastritis nyeri ulu hati baik
yang dirawat inap maupun instalasi rawat jalan di wilayah kerja puskesmas di
Banjarmasin dengan kriteria sampel sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
 Semua pasien yang terdiagnosa gastritis dipuskesmas Banjarmasin
 Bersedia menjadi responden dan menandatangani bukti persetujuan menjadi
responden
 Klien yang bersedia menjadi responden dan klien yang tidak menjadi
responden
b. Kriteria Eksklusi
 Dari 15 responden didapatkan 10 responden tidak mengalami setelah
diberikan teknik guided imaginary

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini adalah Di Puskesmas Banjarmasin. Penelitian ini akan
dilaksanakan selama 1 minggu pada tanggal pada tanggal 7 juli 2019.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
a. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas, merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(Sugiyono, 2009). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah tingkat Nyeri
b. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat, merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2009). Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah tingkat keluhan nyeri ulu hati
pada pasien gastritis.

E. Setting Penelitian
Setting penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin
diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian ini, peneliti dapat
mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada
tempat (place) tertentu (Sugiyono,2016:215)
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Banjarmasin
F. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan dalam pengmpulan data
penelitian. Cara pengumpulan data tersebut meliputi : wawancara berstruktur, observasi,
tabel, atau melihat data statistik (Hidayat, 2014 p.83).
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain :
1. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan observasi secara langsung
kepada responden yang dilakukan penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal
yang akan diteliti. Dalam metode observasi ini, instrument yang dapat digunakan
adalah observasi, panduan pengamatan (observasi), atau lembar checklist (Hidayat,
2014 p.84). Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan teknink Terapi Guided
Imaginary.
2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan metode dalam pengumpulan data dengan cara mewawancarai
secara langsung dari responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara
langsung, dan dapat dilakukan apabila ingin tahu hal-hal dari responden secara
mendalam serta jumlah responden sedikit. Dalam metode wawancara ini dapat
digunakan instrument berupa pedoman wawancara kemudian daftar periksa atau
checklist (Hidayat, 2014 p.83).
Dalam metode ini peneliti akan melakukan anamnesis dengan fokus
pertanyaan :keluhaan setelah dilakukan tindakan terapy guided imaginary dan
sebelum dilakukan.

 ANALISIS PICOT

P : Problem/pasien (seperti apa karakteristik pasien atau poin-poin pentingnya saja,


hal-hal yang berhubungan atau relevan). Pasien yang akan diambil yaitu
Pasien nyeri pada penyakit gastritis

I : Intervensi (berisikan hal berhubungan dengan intervensi yang diberikan pada


pasien). Pengaruh Guided Imaginary terhadap penurunan nyeri pada klien
Gastritis.

C : Comparison (perbandingan intervensi/hal yang dapat menjadi alternatif


intervensi yang digunakan/perbandingan tindakan yang lain/korelasi
hubungan dari intervensi). Akan dilakukan terapi teknik Guided Imaginary
selama 10-20 menit secara teratur setiap nyeri kambuh.
O : Outcome (hasil/harapan yang kita inginkan dari intervensi yang
diberikan).outcome yang diharapkan adalah setelah dilakukan
Teknik Guided Imaginary rasa nyeri pada penyakit Gastritis berkurang.

T : Time & Teori (waktu). Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan

Tindakan Guided Imaginary menurut jurnal k Dewi Nurhanifah,Annisa


Resa Nur Afni ,Rahmawati 2018 tentang pengaruh Guided Imaginary
terhadap penurunan nyeri pada klien Gastritis di puskesmas Banjarmasin
untuk mengurangi skala nyeri adalah setiap merasa nyeri dilakukan
Guided Imaginary selama 10-20 menit .
 Etik Penelitian
1. Peneliti menggunakan surat izin penelitian dalam memulai penelitian
2. Peneliti memberikan informed consent kepada responden untuk
mendapatkan persetujuan dalam tindakan pada penelitian

Anda mungkin juga menyukai