METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencana dan
pelaksana penelitian, dalam arti sempit desain penelitian adalah pengumpulan data dan
analisa data. (Moh. Nazir, 1988 p.99). Sedangkan menurut (Moleong, 2014 p.71) desain
adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang betujuan
untuk membangun strategi yang berguna untuk membangun strategi yang menghasilkan
model penelitian.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian Quasi
Eksperimental Design. Sugiyono (2007: 107) mendefinisikan bahwa penelitian
eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Pendapat serupa juga dikemukakan
oleh Suharsimi Arikunto (2000: 272) yang mendefinisikan penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
treatment pada subjek yang diselidiki. Cara untuk mengetahuinya yaitu membandingkan
satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi treatment dengan satu kelompok
pembanding yang tidak diberi treatment.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental
Design yaitu dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design yaitu
rancangan yang tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak
sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-
perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (Notoatmodjo, 2010).
Metode ini dipilih peneliti untuk “mengaplikasikan tindakan terapi Guided
Imaginary terhadap penurunan skala nyeri pada klien Gastritis Diwilayah kerja
Puskesmas di Banjarmasin .
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmojo,
2010). Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang mengalami nyeri pada
penyakit gastritis.
2. Sampel
Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian yang
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2002). Sampel dalam penelitian
ini adalah penurunan nyeri pada pasien gastritis dipuskesmas Banjarmasin
3. Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Consecutive
sampling ini merupakan jenis non probability sampling yaitu pemilihan sampel
dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam
penelitian hingga kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden dapat terpenuhi
(Nursalam, 2003) sampel penurunan nyeri pada pasien gastritis nyeri ulu hati baik
yang dirawat inap maupun instalasi rawat jalan di wilayah kerja puskesmas di
Banjarmasin dengan kriteria sampel sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Semua pasien yang terdiagnosa gastritis dipuskesmas Banjarmasin
Bersedia menjadi responden dan menandatangani bukti persetujuan menjadi
responden
Klien yang bersedia menjadi responden dan klien yang tidak menjadi
responden
b. Kriteria Eksklusi
Dari 15 responden didapatkan 10 responden tidak mengalami setelah
diberikan teknik guided imaginary
E. Setting Penelitian
Setting penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin
diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian ini, peneliti dapat
mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada
tempat (place) tertentu (Sugiyono,2016:215)
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Banjarmasin
F. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan dalam pengmpulan data
penelitian. Cara pengumpulan data tersebut meliputi : wawancara berstruktur, observasi,
tabel, atau melihat data statistik (Hidayat, 2014 p.83).
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain :
1. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan observasi secara langsung
kepada responden yang dilakukan penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal
yang akan diteliti. Dalam metode observasi ini, instrument yang dapat digunakan
adalah observasi, panduan pengamatan (observasi), atau lembar checklist (Hidayat,
2014 p.84). Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan teknink Terapi Guided
Imaginary.
2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan metode dalam pengumpulan data dengan cara mewawancarai
secara langsung dari responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara
langsung, dan dapat dilakukan apabila ingin tahu hal-hal dari responden secara
mendalam serta jumlah responden sedikit. Dalam metode wawancara ini dapat
digunakan instrument berupa pedoman wawancara kemudian daftar periksa atau
checklist (Hidayat, 2014 p.83).
Dalam metode ini peneliti akan melakukan anamnesis dengan fokus
pertanyaan :keluhaan setelah dilakukan tindakan terapy guided imaginary dan
sebelum dilakukan.
ANALISIS PICOT