Anda di halaman 1dari 7

Politeknik Negeri Malang Dosen : Yuniarto Agus Winoko, S.T., M.T.

Mata Kuliah : Service Kendaraan JOBSHEET Nama : Abe Panotogomo


PENYETELAN
Tanggal : 16 Maret 2020 Kelas : 1A D-IV TOE
Waktu : menit NIM : 1941220021

A. Latar Belakang
Istilah penyetelan pada suatu engine sudah sering kita dengar, karena engine memang
tidak bisa dipisahkan dengan penyetelan. Jika terjadi kerusakan atau ketidak nyamanan pada
engine kita, sebelum mengganti komponen tersebut pasti solusi awal yang kita ambil adalah
dengan cara menyetel terlebih dahulu.
Penyetelan bertujuan untuk mengembalikan ukuran suatu komponen engine menjadi
standart lagi, karena pada saat engine beroperasi sudah pasti suatu komponen ukurannya
perlahan mulai berubah dan mengakibatkan tidak dapat bekerja dengan maksimal.

B. Kompetensi
 Melakukan pemeriksaan dan penyetelan komponen yang ada pada engine.
 Identifikasi komponen yang harus dilakukan penyetelan pada engine.

C. Tujuan
 Agar Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara memeriksa dan menyetel
komponen yang ada pada engine.
 Agar Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami langkah-langkah memeriksa dan
meneyetel komponen yang ada pada engine.
 Agar Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara kerja dari komponen tersebut.

D. Manfaat
 Mengetahui dasar-dasar dalam memeriksa dan menyetel komponen yang ada pada engine.
 Melatih diri untuk mampu melakukan kegiatan pemeriksaan dan penyetelan komponen
yang ada pada engine.
 Menambah pengetahuan dan wawasan dalam pemeriksaan dan penyetelan.
E. Alat dan Bahan
 Alat
1 Tool Box.

 Bahan
Engine Trainer Konvensional

F.Keselamatan Kerja
 Manusia
 Melakukan do’a terlebih dahulu.
 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standart yang telah ditentukan.
 Menggunakan seragam bengkel (Warepack).
 Jangan bercanda, kerjakan dengan sungguh-sungguh.
 Kerjakan praktikum sesuai prosedur yang telah ditentukan Dosen Pembimbing
maupun Teknisi bengkel.
 Tanyakan kepada Dosen Pembimbing maupun teknisi bengkel ketika ada suatu hal
yang tidak mengerti.
 Ikuti peraturan yang telah ditentukan.
 Gunakan sepatu safety.

 Lingkungan
 Jangan ada peralatan yang berserakan.
 Jangan ada oli atau gemuk yang berserakan.
 Jika perlu beri tulisan “Sedang ada praktikum, harap berhati-hati !”

 Alat
 Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Kembalikan alat yang tidak digunakan pada tempatnya.
 Tata alat dengan rapi.
 Bersihkan alat dari kotoran hingga bersih setelah digunakan.
 Jangan memaksakan alat.
G. Landasan Teori
a.) Penyetelan Kompresi
Tekanan kompresi adalah suatu nilai yang menunjukan seberapa besar tekanan
udara didalam ruang bakar dalam posisi piston berada di TDC (top dead center) atau titik
mati atas.
Pengaruh tekanan kompresi ini ada pada proses pembakaran mesin, kita tahu
mesin bensin menggunakan udara yang dicampur dengan molekul bensin dalam takaran
tertentu sebagai bahan bakar.
Campuran tersebut tidak dapat dibakar begitu saja menggunakan percikan busi,
namun campuran tersebut perlu dinaikan tekanannya agar lebih mudah terbakar.
Sehingga, ketika campuran udara dan bensin telah dikompresi api sekecil apapun
dapat membakar seluruh campuran. Dan ini akan berimbas pada pembakaran sempurna
pada mesin yang menghasilkan power yang sempurna pula.
Apabila tekanan kompresi kurang atau lemah, ini akan berimbas pada
pembakaran itu sendiri. Akibatnya mesin akan sulit dihidupkan karena campuran udara dan
bensin tidak bisa terbakar.

b.) Penyetelan Platina


Platina atau breaker point merupakan salah satu komponen sistem pengapianyang
berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan
primer pada ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan
skunder pada ignition coil, dengan jalan induksi magnet listik (electromagnetic induction).
Platina bekerja seperti switch (saklar) yang menyalurkan supply listrik dari kumparan
primer koil ke massa dan memutuskan aliran listrik tersebut untuk menghasilkan induksi
tegangan tinggi. Pembukaan dan penutupan platina digerakkan secara mekanis oleh
cam/nok yang menekan bagian tumit dari platina pada interval waktu yang ditentukan.

c.) Penyetelan Putaran Idle


Penyetelan putaran idle atau stasioner pada engine sangat penting dilakukan.
Mengingat jika penyetelan putaran dan campuran idle tidak sesuai maka akan menimbulkan
dampak yang kurang baik, baik borosnya pemakaian bahan bakar, bertambahnya polusi gas
buang atau putaran idle yang kasar atau tersendat-sendat sehingga engine mudah mati.

d.) Pemeriksaan Thermostat


Fungsi dari thermostat adalah sebagai katup buka dan tutup secara otomatis ( kran
air otomatis ) yang mengatur sirkulasi antara air panas yang ada di ruang mesin dengan air
dingin yang ada didalam kisi kisi radiator sesuai dengan suhu mesin sehingga temperatur
kerja mesin tetap stabil agar tenaga mesin yang dihasilkan menjadi besar dan yang pastinya
mesin mobil tidak akan overheat.

H. Langkah Kerja
1. Penyetelan Kompresi
1.) Lepas semua kabel busi
2.) Lepas semua ke-4 businya
3.) Jika tidak dilepas semua kompresi tidak terbaca dengan baik atau maksimal.
4.) Pasang alat pengukur tekanan kompresi ke tempat busi.
5.) Putar gas hingga maksimal 1x putar saja.
6.) Saat memutar gas, starter engine hingga jarum informasi pada alat pengukur tekanan
stabil.
7.) Amati hasilnya :
Standart : 140 – 150 psi

Silinder 1 : Silinder 3 :
Silinder 2 : Silinder 4 :

Kesimpulan :
2. Penyetelan Platina

1.) Pertama, buka tutup distributor.


2.) Kedua, putar Pulley hingga celah platina terbuka penuh atau terbuka secara maksimal.
3.) Ketiga, masukkan feeller gauge ke celah platina dengan ukuran 0,45 mm sesuai standart
yang telah ditentukan.
4.) Jika celah platina saat di masuki oleh feeller gauge terlalu lebar atau terlalu rapat, maka
lakukan penyetelan celah platina sampai celah platina terbuka sesuai standart yang telah
ditentukan,
5.) Jika ukuran celah platina tidak sesuai standart atau terlalu rapat, maka lakukan
penyetelan dengan mengendorkan dua sekrup pengikat atau pengunci platina
menggunakan obeng (+) maupun obeng (-).
6.) Pada distributor terdapat 2 tonjolan dan pada platina terdapat coakan yang digunakan
untuk melakukan penyetelan, lalu masukkan obeng (-) diantara tonjolan dan coakan
tersebut.
7.) Setelah itu, gerakkan obeng (-) hingga celah platina bergerak dan terbuka.
8.) Berikutnya, gerakkan celah platina dan mulai masukkan feeller gauge dengan ukuran
0,45 mm. Hingga ditemukan ukuran celah platina yang sesuai dengan standart, yaitu
0,45 mm.
9.) Setelah di atur dan di stel celah platina, kencangkan kembali dua sekrup pengikat atau
pengunci platina menggunakan obeng (-) maupun obeng (+). Dan saat merapatkan celah
platina tidak boleh bergerak sedikitpun, karena dapat merubah ukuran yang telah diukur
atau disetel sebelumnya. Terakhir, tutup kembali tutup distributor.

Standart : 0,40 – 0,45 mm


Hasil :
Kesimpulan :

3. Penyetelan Putaran Idle


1.) Hidupkan mesin hingga temperature tinggi
2.) Putar baut penyetelan campuran ( rpm tinggi maksimal)
3.) Putar baut penyatelan putaran idling (idle speed adjusting screw ) hingga putaran idle
tercapai.mesin type K putaran idle 750 Rpm. Arahkan selector ke warna hijau muda,
kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke masa.

Standart : 750 – 900 Rpm


Hasil :
Kesimpulan :
4. Pemeriksaan Thermostat
1.) Lepas Thermostat dari engine.
2.) Siapkan Termometer dan Panci elektrik.
3.) Isi Panci dengan air secukupnya, jangan terlalu banyak.
4.) ON kan alat Termometer.
5.) Pada saat Termometer ON maka Termometer akan menunujukkan suhu ruangan, yaitu
28°C.
6.) Setelah itu, masukkan Thermostat ke dalam panci tersebut dan masukkan probe
termometer ke dalam panci.
7.) Lalu, tancapkan colokan panci elektrik ke stop kontak.
8.) Tunggu beberapa saat dengan amati suara “cettaaakk” pada suhu 80° - 84°C .
9.) Jika sudah, ambillah Thermostat dari panci, saat itu lah Thermostat sudah membuka
celahnya.

Standart : 80° - 84°C


Hasil :
Kesimpulan :

I. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai