Anda di halaman 1dari 3

Tugas Analisa K3

Pada suatu lokasi industry konstruksi sedang dilakukan pekerjaan welding, sandblasting dan
steel erection. Aktivitas tersebut dilaksanakan dalam waktu 200 hari dengan mempekerjakan 110
pekerja, dimana dalam pekerjaan tersebut terdapat potensi bahaya menengah dengan tingkat resiko
bahaya kebakaran sedang II, sedang III dan berat. Untuk memperlancar proses pekerjaan tersebut
diatas, pihak perusahaan menggunakan sarana perancah untuk membantu pada kondisi pekerjaan
diketinggian, sarana peralatan angkat crane mobile 300 T.

Jelaskan persyaratan yang harus dipenuhi bagi pihak pengurus perusahaan dalam lingkup pengawasan
norma K3 beserta masing-masing dasar hukumnya ?

Analisa

Analisa berdasarkan kondisi pada perusahaan tersebut, Maka saya sebagai Tenaga ahli
Keselamatan dan kesehatan kerja akan merekomendasikan beberapa hal dalam pemenuhan norma K3,
hal pertama yang saya rekomendasikan yaitu Perusahaan tersebut wajib menjalankan Sistem
Menajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut memiliki
pekerja sebanyak 110 dan memiliki potensi bahaya yang tinggi. Mengenai hal ini diatur dalam
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Pada pasal 5 ayat 1 dikatakan “ Setiap
Perusahaan wajib menerapkan SMK3 diperusahaannya”. Dan pasal 5 ayat 2 menjelaskan Perusahan
yang diwajibkan menerapkan SMK3 yaitu perusahaan yang memperkerjakan pekerja/buruh paling
sedikit 100 orang atau memiliki potensi bahaya tinggi.

Dalam penerapan SMK3 dalam PP RI No. 50 Tahun 2012, Yang harus dilakukan Pengurus
Perusahan adalah :

1. Penetapan kebijakan K3
Dalam menetapkan kebijakan K3 perusahaan perlu melakukan :
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3.
b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus menerus.
c. Memperhatikan masukan dari pekerja atau serikat pekerja.
2. Perencanaan K3
Rencana K3 paling sedikit memuat :
a. Tujuan dan Sasaran
b. Skala prioritas
c. Upaya pengendalian Bahaya
d. Penetapan sumberdaya
e. Jangka waktu pelaksanaan
f. Indikator pencapaian
g. Sistem pertanggungjawaban

3. Pelaksanaan Program K3
Dalam pelaksanaan program K3 pengusaha harus didukung sumber daya dibidang K3,sarana dan
prasarana.
a. Sumber daya manusia yang dimaksud yaitu SDM yang memiliki kompetensi kerja yang
dibuktikan dengan sertifikat, dan kewenangan dibidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan atau surat penunjukan dari pihak yang berwenang.
b. Sarana dan Prasarana terdiri dari :
1. Organisasi atau unit yang bertanggung jawab dibidang K3.
2. Anggaran yang memadai
3. Prosedur operasi/kerja,informasi, dan pelapporan serta pendokumentasian
4. Instruksi kerja
4. Pemantauan Dan Evaluasi kinerja K3
Pemantauan Dan Evaluasi dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
Dilakukan untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas SMK3.

Dalam tinjauan awal kondisi K3 sebelum menetapkan kebijakan Perusahaan harus


mengidentifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko.

Selanjutnya untuk membantu pelaksanaan program K3 tersebut perlu dibentuk organisasi yang
bertanggung jawab mengenai K3 yaitu PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(P2K3) yang diatur dalam PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-04/MEN/1987 dan PP no
50 tahun 2012 pasal 9 ayat 4).

Pengurus perusahaan juga wajib memiliki sumber daya manusia yang berkompeten yaitu :

1. Karena perusahaan tersebut memiliki lebih dari 100 pekerja dalam jangka waktu 200 hari
atau 6 bulan sehingga perusahaan tersebut wajib memiliki Ahli K3 Umum 1 orang, Ahli
utama K3 konstruksi 1 orang, madya 1 orang, muda 2 orang hal ini diatur dalam ( Kepdirjen
pembinaan pengawas ketenagakerjaan No : kep 20/djppk/vi/2004).
2. Karena perusahaan tersebut mengunakan sarana perancah, jadi perusahaan tersebut harus
memiliki Tekhnisi K3 perancah (No kep 74/DJPPK/2013).
3. Juru las kelas I (Permenakertrans RI No. per 02/MEN/1982 : Tentang kwalikasi juru las
ditempat kerja),
4. Operator pesawat peralatan angkat jenis crane kelas III 2orang, kelas II 1orang dan kelas I 1
orang dan harus mempunyai lisensi K3 dan buku kerja (permenakertrans 09/Men/2010
pasal 5).
5. Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran 1 orang dan coordinator unit penanggulangan
kebakaran 1 orang dan petugas peran kebakaran 8 orang (kepmenaker 186/MEN/1999
tentang unit penanggulangan kebakaran),
6. Tekhnisi K3 listrik (Kepdirjen PPK dan K3 no. Kep 48/ppk&K3/VIII/2015)
7. Petugas P3K min. 1 orang (Permenakertrans No. 15/MEN/2008).
Semua sumber daya manusia tersebut harus memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan
dengan sertifikat, dan kewenangan dibidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan atau surat penunjukan dari pihak yang berwenang.

Perusahaan juga perlu melakukan Uji riksa kelayakan peralatan : Pesawat tenaga dan
produksi (permenaker 04/MEN/1985), pesawat angkat dan angkut (permenaker 05/MEN/1985).

Hal lain yang perlu di perhatikan :

1. Menyediakan kotak P3K : sebanyak 1 kotak C atau 2 kotak B atau 4 kotak A atau 1 kotak B
dan 2 kotak A (permenakertrans No 15/MEN/2008).
2. Menyediakan jenis APAR DCP (permenakertrans No. 04/MEN/1980)
3. Rambu-rambu K3 (safety sign) (PP no 50 tahun 2012 pasal 12 ayat 1 huruf c)
4. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja : (permenakertrans 02/MEN/1980).
5. Mengikutsertakan karyawan atau pekerja dalam program jaminan kesehatan (UU no 24
tahun 2011 ttg BPJS)
6. Pengurus wajib menyampaikan laporan ttg kegiatan P2K3 sekurang2 nya 3 bln sekali
(Permenaker 04/MEN/1997 pasal 12)
7. Pengurus Wajib Menyediakan Alat Pelindung Diri (permenaker 08/MEN/2010)
8. Pengaturan jam kerja karyawan (UU no 13 th 2003 pasal 77)
9. Memberikan asupan gizi kerja kepada Tenaga Kerja. (permenakertrans 03/MEN/1982 pasal
2 huruf I).

Demikianlah Rekomendasi saya selaku Ahli K3 kepada perusahaan tersebut.

Jambi,24 sept 2016

M.HASBI

Anda mungkin juga menyukai