Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PKL

3.1 Tempat Dan Waktu PKL

Kusi Com adalah salah satu jenis usaha mikro yang dijadikan tempat objek

penulis praktek kerja lapangan ( PKL) yang berlokasi di Jl. Willem Iskandar Psr.

V di Gedung Auditorium Unimed Lantai I. Lokasi usaha ini cukup strategis

karena memudahkan mahasiswa untuk mengakses suatu tugasnya dan menjadikan

mahasiswa sebagai konsumen utama. Keberadaan atau pemilihan area juga

tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. Lokasi yang strategis merupakan

lokasi yang dekat dengan konsumen.

Adapun jika digambarkan denah lokasi usaha Kusi Com tersebut akan tampak

seperti berikut :

Gambar 3.1 Denah Lokasi Pada Kusi Com

Waktu praktek kerja lapangan (PKL) ini di laksanakan pada tanggal 16

Maret 2020 sampai 03 April 2020. Berlangsung dari pukul 07.30 s/d 16.30 WIB

dari hari Senin s/d Jumat.

13
14

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :

Hari Jam Kerja Keterangan


07.30 - 12.00 Kerja
Senin s.d
12.00 - 13.00 Istirahat
Kamis
13.00 – 16.30 Kerja
07.30 - 11.30 Kerja
Jumat 11.30 - 13.00 Istirahat
13.00 – 16.30 Kerja
Sabtu LIBUR

Tabel 3.1 Jadwal Jam Kerja Praktek


Kerja Lapangan

3.2 Metodologi Pelaksanaan PKL

3.2.1 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang lakukan selama lima belas

hari (15 hari) mulai tanggal 16 Maret 2020 sampai 03 April 2020 di usaha Kusi

Com Jl. Willem Iskandar Psr. V di Gedung Auditorium Unimed Lantai I.

Disini penulis membantu melakukan proses pengelolahan Printing mulai

dari membersihkan tempat sampai penerimaan transaksi saat pelanggan

melakukan printing. Usaha Kusi Com ini memiliki 7 unit komputer, 5 mesin

printer dan 1 unit alat penjilidan.

JADWAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL )

No Waktu Uraian Kegiatan


1 Pelaksanaan ke 1 Penulis membantu membersihkan tempat,
( 6 – 10 Maret 2020 ) peralatan komputer, dan printer serta ikut
membantu melayani para pelanggan yang
akan melakukan print dan sebagainya.
15

2 Pelaksanaan ke 2 Penulis membantu melayani pelanggan


( 11 – 16 Maret 2020 ) khusus di bagian printing dan penjilidan.
3 Pelaksanaan ke 3 Penulis membantu melayani pelanggan di
( 17 – 23 Maret 2020 ) bagian penjualan Alat Tulis Kantor ( ATK )
dan penerimaan transaksi.
4 Pelaksanaan ke 4 Penulis melakukan wawancara dengan
( 24 – 30 Maret 2020 ) pemilik usaha dan para karyawan yang
bekerja di usaha Kusi Com serta membantu
membersihkan ruangan tempat menyimpan
peralatan.
5 Pelaksanaan ke 5 Penulis membantu melayani pelanggan
( 31 Februari – 3 Maret khusus dibagian penerimaan transaksi serta
2020 ) melakukan dokumentasi kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL).
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja
LAPANGAN ( PKL )

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian/pelaksanaan kerja lapangan adalah

mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2007: 209) bila dilihat dari segi cara atau

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, angket

dan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan untuk mengambilan data yaitu

dengan cara :

a) Observasi

Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis

mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik

pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan

dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalannya. Dalam penelitian ini

penulis mengamati langsung faktor-faktor yang ada di lapangan.


16

Menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian

kualitatif, observasi/pengamatan dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena :

1) Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung.

Tampaknya pengamatan langsung merupakan alat yang ampuh untuk

memastikan suatu kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh kurang

meyakinkan, biasanya peneliti ingin langsung menanyakan langsung

kepada subyek, tetapi jika hendak memperoleh keyakinan tentang

keabsahan suatu data jalan yang ditempuh adalah mengamati sendiri

secara langsung.

2) Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati

sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang

terjadi pada keadaan sebenarnya.

3) Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami

situasi yang rumit.

4) Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak

memungkinkan untuk dilakukan, pengamatan dapat menjadi salah satu

alat yang bermanfaat. (Guba dan Lincoln, 1981: 191-193).

b) Wawancara

Esterberg dalam Sugiyono (2007: 211), mendefinisikan wawancara sebagai

pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tersebut. Dengan

wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal–hal yang lebih mendalam tentang

informan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana

hal ini tidak bisa ditentukan melalui observasi. Dalam melakukan wawancara,
17

peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan–pertanyaan tertulis

untuk diajukan, dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan, oleh karena

itu jenis–jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti termasuk jenis wawancara

terstruktur. Jadi, wawancara merupakan upaya yang dilakukan seseorang atau

suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu hal

yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan

cara tanya jawab.

c) Studi Pustaka

Pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk data-data dari berbagai

sumber literatur dan buku, baik buku dari perpustakaan maupun buku yang telah

didapati dan dipelajari saat kuliah yang berhubungan dengan topik pembahasan

dan penulisan ini untuk memperoleh dasar teoritis yang relevan.

d) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya–karya monumental seseorang (Sugiyono,

2007: 213). Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel

kalau didukung oleh dokumen-dokumen yang bersangkutan.

Dokumen merupakan sejumlah barang bukti yang terekam atau tercatat

yang memperlihatkan karakteristik-karakteristik dari sebagian atau semua dari

suatu sistem termasuk didalamnya seluruh berkas barang bukti tentang keputusan

dan kegiatan yang pernah dibuat sebelumnya.

3.2.3 Jenis Data


18

Adapun data yang digunakan dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini

adalah :

a) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya

yang diamati dan dicatat pertamakalinya. Dalam pengumpulan data ini penulis

mengadakan pengamatan langsung dilokasi dengan ikut membantu karyawan di

Kusi Com.

b) Data sekunder

Data sekunder yang diambil oleh penulis merupakan data penelitian yang

diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa

internet, buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan

maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, penulis

membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat

kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan

penelitia tersebut.

3.2.4 Variabel Yang Diamati

Berdasarkan judul yang diangkat oleh penulis yaitu analisis pengembangan

bisnis pada kusi com auditorium unimed Jl. Willem Iskandar Psr. V di Gedung

Auditorium Unimed Lantai I, maka variable yang diamati yaitu :

a) Lokasi / Tempat Usaha

Menurut Moleong (2007: 132) Lokasi penelitian/pelaksanaan kerja lapangan

merupakan tempat dimana peneliti melakukan pelaksanaan/penelitian terutama

dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek

yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Dalam
19

penentuan lokasi penelitian, menentukan cara terbaik untuk ditempuh dengan

jalan mempertimbangkan teori substantif dan menjajaki lapangan dan mencari

kesesuaian dengan kenyataan yang ada dilapangan

Lokasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam

membuka usaha, karena dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan

hidup usaha. Lokasi sebagai salah satu faktor mendasar yang berpengaruh

terhadap penghasilan. Lokasi usaha juga berhubungan dengan masalah efisiensi

transportasi dalam menjangkau lokasi tersebut. Lokasi menentukan prestasi,

merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis pemasaran demikian

pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun jasa.

Bagi suatu usaha, lokasi bermakna sebagai suatu tempat dimana barang atau

jasa tersebut disediakan. Lokasi yang baik adalah lokasi yang mudah dicapai

tanpa memerlukan biaya yang besar dan juga waktu yang cukup lama untuk

mencapainya.

b) Harga

Harga merupakan hal penting dalam bisnis supaya bisa mendapatkan

pendapatan yang maksimal. Selain itu juga harga bisa diubah-ubah sesuai dengan

keadaan sehingga tingkat pendapatan bisa diprediksi dan tentunya dapat

meningkatkan pendapatan usaha.

Menurut monore (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan

ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh barang atau jasa.

Selain itu harga merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen dalam

mengambil keputusan untuk melakukan transaksi pembelian atau tidak. Harga

dikatakan mahal, sedang atau murah dari setiap individu tidaklah sama, karena
20

tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan sosial,

pendapatan dan kebutuhan individu tersebut.

c) Promosi

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada

pembeli atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan

perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengkomunikasikan kepada

konsumen dan masyarakat baik menggunakan media massa seperti koran,

majalah, tabloid, radio, televisi maupun media online seperti internet dan lainnya.

d) Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan usaha Kusi

Com:

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan yaitu:

- Pelayanan yang baik dan sopan terhadap pelanggan

- Jumlah persediaan barang

- Jenis barang yang dijual

- Jam kerja

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan yaitu:

- Tempat/Lokasi usaha

- Jenis barang yang dijual oleh pesaing

- Jumlah persediaan pesaing

- Jam kerja pesaing

e) Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pendapatan usaha Kusi

Com:
21

1) Faktor Internal

- Kurangnya alat persediaan seperti printer, komputer dan alat tulis

lainnya

- Tidak memperhatikan tinta pada printer

2) Faktor Eksternal

- Masa perkuliahan para mahasiswa

- Masa libur mahasiswa

3.3 Gambaran Umum Usaha

3.3.1 Sejarah Usaha Kusi Com

Usaha Printing yang diberi nama Kusi Com ini diambil dari nama singkatan

keluarga dari pemilik yang diyakini akan selalu membawa keberuntungan. Usaha

ini tidak hanya bergerak dibidang Printing saja, tetapi juga melayani di bidang

rental komputer, burning, cetak foto, cetak sertifikat, penjilidan, scan, desain

gambar, serta menjual Alat Tulis Kantor (ATK).

Usaha Kusi Com ini didirikan pada bulan September 2008. Pendirian usaha

ini berdasarkan pada keinginan pemilik usaha untuk memiliki penghasilan yang

teratur setiap harinya dari suatu usaha. Adapun usaha ini didirikan oleh Ahmad

Irsan Harahap sebagai pemilik tunggal dari usaha tersebut. Kegiatan usaha ini

diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan manajemen

yang baik pula sesuai dengan perencanaannya.

3.3.2 Sruktur Organisasi


22

Susunan struktur anggota yang berkedudukan sebagai pemilik maupun

karyawan dalam usaha Kusi Com ini membuat usaha tersebut mampu

menjalankan roda bisnisnya. Adapun dalam bagan dapat digambarkan struktur

organisasi usaha dan Kusi Com sebagai berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pada Kusi Com

3.3.3 Tugas dan Kewajiban Jabatan

Untuk kelancaran kegiatan usaha tersebut, tiap jabatan memiliki tugas dan

tanggung jawab masing-masing. Hal ini mengharuskan setiap individu berusaha

melakukan kewaajibannya dengan baik demi keberhasilan perusahan.

Berikut ini akan diuraikan tugas dan kewajiban setiap jabatan keanggotaan Usaha

Kusi Com :

1. Pemilik

Adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan karena ia yang mendirikan

perusahaan sekaligus yang memberikan wewenang, pimpinan yang juga dapat

mengontrol langsung jalannya perusahaan , mengkoordinasi dalam setiap bagian


23

perusahaan, dan mempunyai kebijaksanaan yang di anggap paling baik bagi

perusahaan.

2. Pimpinan

Tugas dari pimpinan adalah menerima dan memasukkan kas ke dalam

pembukuan, memeriksa kebutuhan akan perusahaannya dan membuat laporan

keuangan berupa neraca dan rugi laba perusahaan untuk dilaporkan kepada

pemilik. Serta menjalin kerja sama dan pengertian yang baik terhadap karyawan

dan pimpinan bertanggung jawab terhadap pemilik.

3. Karyawan

Karyawan yang membantu bekerja di usaha Kusi Com merupakan

mahasiswa STIE IBMI Medan. Mahasiswa tersebut selain kuliah mereka juga

bekerja sebagai karyawan di usaha Kusi Com. Karyawan dipercaya untuk

melancarkan setiap transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Dengan demikian

karyawan bertugas untuk melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan

pelayanan, perawatan tempat dan peralatan, administrasi, hingga pembukuan yang

terjadi setiap harinya.

3.3.4 Perencanaan Awal dan Manajemen usaha

Usaha yang ingin maju dan terus berkembang memerlukan manajemen dan

sistem produksi yang baik dan tangguh, langkah yang diambil yaitu perencanaan

awal, rencana pemasaran, rencana operasi, rencana SDM, dan rencana keuangan

a) Perencanaan Awal

Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Penataan Tempat Usaha.


24

Berdasarkan tempat yang telah ditentukan oleh pemilik, pengelola

melakukan penataan usaha yang menjadi prioritas utama atas dasar penyesuaian

situasi dan kondisi yang nyata.

2. Penyediaan Sarana dan Prasarana yang Mendukung.

1) Kertas dengan berbagai ukuran dan ketebalan.

2) Penyediaan komputer dan mesin printer

3) Penyediaan tinta mesin printer

4) Penyediaan etalase.

5) Penyediaan meja.

6) Penyediaan alat-alat untuk menjilid berupa:

a) Staples besar

b) Staples kecil

c) Cutter

d) Mista

3. Sarana dan prasarana penunjang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

b) Rencana Manajemen Pemasaran

1. Segmentasi, Targeting dan Positioning

a) Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha printing adalah semua segmen

pasar (umum).

b) Targeting

Yang menjadi target market adalah mahasiswa/mahasiswi, dosen,

dan karyawan unimed.

c) Positioning
25

Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak

konsumen sebagai tempat printing yang berkualitas dengan harga yang

pas.

2. Penawaran

a) Perkembangan penawaran saat ini.

Perkembangan penawaran disektor usaha printing pada saat ini

memang umum di lingkungan kampus. Hal tersebut disebabkan karena

sektor usaha ini sudah dibidik secara serius. Oleh karena itu, agar usaha

printing menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang

memberikan nilai lebih bagi konsumen dengan cara mendiskon harga

dengan ketentuan yang berlaku.

b) Prospek penawaran di masa yang akan datang

Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha printing pada

masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang

memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut

akan semakin variatif (lebih banyak produk yang ditawarkan dalam hal ini

tidak dimiliki oleh pesaing) maupun lebih kompetitif (dilihat dari kualitas

kertas dan hasil print dan harga dalam hal ini tidak terlalu diperhitungkan

dikarenakan para pesaing juga melakukan banting harga) maka karena

sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan

kemudahan dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.

3. Program Pemasaran

a) Tingkat pelayanan
26

Dalam usaha ini kami memberikan layanan yang memuaskan

melalui layanan langsung,pemesanan dan tepat waktu pekerjaan .

b) Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan

harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari

keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara baik

untuk meningkatkan pangsa pasar.

4. Promosi

Promosi merupakan objek vital dalam bidang pemasaran, karena dalam

promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan kepada konsumen. Tetapi dalam hal

pemasaran printing tidak memerlukan promosi berlebihan karena langsung

berhubungan dengan konsumen dan banyaknya hasil yang diprint.

Anda mungkin juga menyukai